Analisis dan Refleksi Ketercapaian Indikator Pada Lembar Kerja Siswa Siklus II:

pembelajaran Uret Susu terus dilakukan. Tilisan yang rapi, susunan yang teratur dan kemampuan menyampaikan ke depan kelas dengan lancar berdampak positif dalam penggunaan waktu menjadi lebih efektif dan efisien. Guru mampu mengendalikan kelas dengan baik, membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, serta mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, guru dan peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1 Guru sudah mampu menerapkan metode Uret Susu dengan baik. Berdasarkan pembelajaran pada siklus II ini, usaha untuk mengatasi permasalahan siswa pada kondisi awal dan siklus I dapat teratasi. 2 Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus II dikatakan berhasil. Para siswa telah berhasil mencapai nilai batas minimal ketuntasan belajar, walau masih ada 2 siswa yang belum mencapai nilai batas ketuntasan. Mengigat ketercapaian kinerja pada siklus ini telah sesuai dengan indikator yang dirumuskan, maka penelitian diakhiri. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan dikategorikan berhasil apabila prestasi belajar siswa secara individu menunjukkan nilai minimal 65 dan klasikal pencapaian prestasi sebesar 75. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian siklus II dapat dikatakan berhasil, sebab yang mendapat nilai minimal 65 mencapai 94. Sebesar 94 siswa mendapatkan nilai ketuntasan, sedangkan 6 siswa mendapatkan nilai di bawah ketuntasan yaitu 65.

e. Ketercapaian Indikator Pada Lembar Kerja Siswa Siklus II:

1 Kemampuan Menuliskan Isi Cerita dengan Urutan yang Runtut Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali dalam menuliskan isi cerita sandiwara dengan urutan yang runtut selalu menunjukkan peningkatan dari kegiatan sebelumnya. Siswa lebih kreatif dalam mengembangkan hasil pemahamn mereka. Seperti pada data kemampuan menulis isi cerita sandiwara berikut. a Siswa mampu menuliskan cerita mulai dari upaya pasangan suami-istri Semah dan Bidin agar segera dikaruniai anak, Bidin yang bertemu malaikat yang akan mengabulkan permintaanya, setelah Badang lahir ia tumbuh menjadi anak yang berbakti, pencurian ikan di empang, keinginan Badang untuk merantau, konflik dengan perompak pada saat berlayar, Badang sampai ke negeri Bentan, perang dengan negeri tetangga, negeri Bentan sebagai pemenang perang, akhirnya Badang dan putri Nilamsari menikah. Si Badang Hulubalang Bentan Di sebuah desa terpencil terdapat keluarga yang sangat sederhana, tetepi belum juga diaruniai anak. Keluarga tersebut bernama Bidin dan Semah. Setiap malam istrinya selalu berdoaagar dikaruniai anak, pada suatu malam suaminya tidur dan bertemu dengan malaikat yang akan mengabulkan permintaan keluarganya. Ada syarat yang harus dilakukan yaitu pada saat bulan purnama mereka tidak boleh memakan danging, hewan berhaki 2 maupun 4, mereka hanya boleh memakan sayur dan buah-buahan saja. Pada suatu pagi sang istri merasa mual-mual, hal itu menandakan ia hamil, jika anak itu lahir ia harus deberi nama Badang. Tidak lama kemudian anak itu lahir dan menjadi anak yang kuat, si Badang mendirikan tambak didekat rumahnya namun hasilnya tidak banyak karena ikanya dicuri oleh seorang jin. Tidak lama kemudian jin itu ditangkap oleh Badang, suatu hari si Badang meminta ijin kepada orangtuanya, bahwa ia ingin merantau dan mencari uang. Pada saat perjalanan disebuah kapal yang ditumpanginya, kedatangan sekelompok perampok yang bernama lanung yang ingin membajak kapal itu, akhirnya pertempuran itu berakhir. Badang bertemu dengan puntri Nilamsari kemudian mereka menikah dan hidup bahagia bersama. b Siswa mampu menuliskan isi cerita sandiwara kedalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut. 2 Kemampuan Mengungkapkan Isi Cerita Sesuai Sumber Aslinya Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali dalam mengungkapkan cerita sesuai dengan sumber aslinya menunjukan hasil yang baik. Seperti pada data kemampuan mengungkapkan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa terbukti mampu mengungkapkan isi cerita sandiwara secara detail dan jelas. b Sumber asli pada cerita sandiwara tersebut mampu diungkapkan siswa dengan menceritakan kronologis pada isi cerita sandiwara. Sibadang Hulubalang Bentan Disuatu desa tinggalah seorang suami-istri yang sudah lama menikah, namun belum dikaruniai anak. Pada waktu malam Bidin bermimpi, dia bertemu dengan malaikat, ia berkata jika kamu ingin dikaruniai anak, kamu harus meneruti perintahku yaitu syaratnya selama sembilan purnama kamu tidak boleh memakan ikan di sungai dan memakan daging. Kamu hanya boleh memakan buah dan sayur-sayuran saja. Pada keesokan harinya istri Bidin merasakan mual-mual dan pusing, sepertinya istri Bidin hamil dan sang suami merasa senang, dan akhirnya suami itu menjalankan puasa sampai anak itu lahir, pada usia sembilan bulan kehamilan istrinya akhirnya anak itu lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Badang, dia menjadi anak yang rajin, rendah hati, dan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Pada saat Badang ingin mencari ikan, ada yang mencuri ikan di empangya. Kejadian itu diceritakan Badang kepada orangtuany, Badang memutuskan untuk menangkap pencuri itu, akhirnya Badang berhasil menagkap pencuri itu. Pencuri itu bernama jin mata merah, ia meminta kekuatan seribu gajah kepada jin tersebut. Badang meminta ijin kepada orangtunya untuk pergi merantau, ditengah perjalanan badang menemui masalah dengan para perampok, pada akhirnya badang sampai pada tempat tujuan dan menikah dengan putri raja yang bernama putri Nilamsari. c Siswa dengan maksimal dapat menyajikan isi cerita sandiwara dari awal hingga akhir berdasarkan pada keyakinan dan pemahaman masing-masing. 3 Kemampuan Menyusun Isi Cerita Sandiwara Kemampuan menyusun isi cerita sandiwara pada siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali menunjukkan hasil yang lebih baik. Seperti pada data kemampuan menyusun isi cerita sandiwara berikut. a Siswa secara keseluruhan mampu menyusun kembali isi cerita sandiwara sesuai dengan urutan alur cerita sandiwara yang sudah diperdengarkan. Si Badang Hulubalang Bentan Pada suatu hari ada sepasang suami-istri yang tinggal di pedesaan, yang jauh dari penduduk dan perkotaan. Pasangan suami-istri itu sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka selalu berdoa kepada tuhan, agar mereka dikaruniai anak, mereka bernama Bidin dan Semah. Setiap hari Bidin dan Semah menagis karena sudah lama tidak diberi anak yang mereka inginkan. Beberapa hari kemudian Si Bidin bertemu seorang malaikat pada malam hari, malaikat berkata “ jika kamu ingin mempunyai anak janganlah kamu memakan hewan berkaki 2 maupun 4 saat bulan purnama, dan hanya boleh memakan sayur- sayuran dan jika anak itu lahir berilah nama Badang. Beberapa bulan kemudian Si Semah merasakan pusing-pusing dan mual, Bidin merasa itu pertanda kalau semah sudah hamil, dan ternyata semah hamil dan mereka melaksanakan syarat dari malaikat itu. Bebera bulan kemudian Semah melahirkan anak laki- laki dan mereka memberikan nama Badang, mereka telah menjadi ayah dan ibu. Setelah Badang dewasa, ia ingin menjaga empangnya. Beberapa hari kemudian ada seorang pencuri ke empangnya untuk mencuri ikan namun Badang berhasil menagkap pencuri itu, beberapa bulan kemudian Badang meminta ijin kepada orang tuanya untuk merantau mencari ilmu, dan orang tuanya memberikan ijin. Pagi harinya Badang pergi merantau ke negeri bentan, saat sampai di negeri bentan Badang bertemu dengan seorang raja, kemudian raja itu mempertemukan Badang dengan putrinya yang bernama putri Nilamsari. Akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia. b Beberapa bagian dalam cerita sandiwara yang disusun siswa mulai menunjukan keteraturanya. c Siswa mulai melengkapi bagian-bagian yang terdapat dalam isi cerita sandiwara dengan baik. d Siswa mampu menyusun secara utuh dari awal sampai akhir isi cerita yang terdapat dalam sandiwara. akan tetapi belum sepenuhnya menyusun sampai akhir isi cerita yang terdapat dalam cerita sandiwara. 4 Kemampuan Menyampaikan Secara Lisan Isi Cerita Sandiwara Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali menunjukkan peningkatan dalam menyampaikan pemahaman mereka ke depan kelas setelah mendengarkan cerita sandiwara yang diputar melalui rekaman. Seperti pada data kemampuan menyampaikan isi cerita sandiwara. a Siswa terlihat sudah mulai tenang dalam menyampaikan isi cerita sandiwara. b Siswa mampu menyampaikan isi cerita sandiwara dengan jelas dan sesuai dengan urutanya, sehingga siswa lain yang mendengarkan merasa lebih nyaman dan kondisi di kelas terlihat sangat tenang. Si Badang Hulubalang Bentan Pada suatu hari ada sepasang suami istri yang tinggal didesa terpencil, sepasang suami-istri yang belum juga dikaruniai seorang anak. Padahal mereka sudah menikah begitu lama, sang suami mencari ikan dan sang istri selalu berdoa kepada allah semoga mereka cepat dikaruniai anak. Suatu hari sang suami bermimpi bertemu dengan seorang malaikat, dan malaikat itu berkata “jika kamu ingin cepat dikaruniai seorang anak, dia harus menuruti kata- kata yang dibilang malaikat itu” Pada saat bulan purnama yang kesembilan, mereka tidak boleh memakan ikan dan binatang berkaki 2 maupun berkaki 4, mereka harus memakan sayur dan buah-buahan. Mereka menuruti semua itu dan jika anak itu lahir, anak itu harus diberi nama Badang. Setelah beberapa hari sang istri mengalami pusing dan mual-mual, ternyata tidak diduga sang istri hamil. Beberapa bulan kemudian sang istri melahirkan seorang anak yang tampan yang diberi nama badang “ seperti yang sudah dikatakan malaikat itu”. Badang tumbuh menjadi anak yang tampan dan rajin membantu orang tua, tetapi Badang belum puas dengan ilmu yang dimilikinya dan badang akhirnya Badang memutuskan untuk pergi ke negeri bentan untuk menambah ilmunya. Di sana Badang bertemu dengan seorang raja, dan raja itu kagum dengan Badang , ia dijadikan pengawal pribadinya. Raja itu mempunyai seorang anak yang sangat cantik, dan akhirnya Badang menikah dengan putri raja itu c Siswa sangat menguasai masalah isi cerita sandiwara, sehingga proses bercerita di depan kelas pada masing-masing siswa berjalan lancar, dan waktu pada saat KBM sangat efektif. 5 Kemampuan Menyampaikan Isi Cerita dengan Sopan Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali, dimana hampir seluruh siswa sudah mampu menyampaikan isi cerita sandiwara dengan sopan dan lebih baik daripada saat kondisi awal dan memperbaiki kekurangan mereka pada siklus I. Seperti data kemampuan menyampaikan dengan sopan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa sudah menggunakan kalimat salam ketika mereka menyampaikan isi cerita sandiwara di depan kelas. b Siswa terlihat lancar, dan sudah menguasi berbagai macam bahasa yang digunakan ketika siswa manceritakan isi cerita sandiwara. Si Badang Hulubalang Bentan Di sebuah desa yang terpencil hidup sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak, mereka selalu berdoa agar lekas dikaruniai anak. Pada suatu hari sang suami sedang berjalan di hutan, ia bertemu dengan tuan lembaga putih. Kemudian sang suami meminta kepada tuan lembaga putih agar dikaruniai seorang anak, tuan lembaga putih mau mengabulkan dengan syarat tidak boleh makan yang bernyawa seperti daging atau ikan. Setelah lama menginginkan anak akhirnya sang istri melahirkan anak laki-laki dan diberi nama Badang, ketika ia tumbuh besar Badang menjadi anak yang rajin dan berbakti kepada orangtuanya. Badang selalu merasa curiga karena ikan orangtuanya selalu hilang, Badang berniat menjaga ikan tersebut dan ia berhasil menemukan pencuri tersebut. Ternyata yang mencuri ikanya bukanlah manusia melainkan sesosok jin mata merah, Badang dan jin mata merah itu bertarung dan Badang memenangkan pertarungan itu. Ia meminta kepada jin mata merah kekuatan seribu gajah Sebelum pergi jin mata merah itu memberi kemenyan putih kepada Badang jika suatu saat ia memerlukan bantuan maka Badang harus membakar kemenyan tersebut. Badang ingin sekali merantau ke negeri bentan namun orangtuanya tidak mengijinkanya, setelah memberi alasan yang jelas akhirnya orangtuanya memberikan ijin namun dengan berat hati melepas kepergian badang. Badang memberi kemenyan putih kepada orangtunya agar jin mata merah dapat membantu kedua orangtunya. Ditengah perjalanan Badang bertemu dengan sekelompok perampok, dan Badang mampu mengalahkan mereka dengan mudah. Di negeri bentan hidup seorang raja dan putrinya, sang raja menginginkan putrinya untuk segera menikah. Badang mengabdi kepada raja dengan sopan dan rendah hati, maka raja menginginkan Badang sebagai panglima perang. Setelah memenangkan perang Badang menikah dengan putri raja yang bernama putri Nilamsari. c Cara berdiri siswa pada saat menceritakan isi cerita sandiwara terlihat lebih baik, siswa mulai bercerita dengan rasa percaya diri dan pandangan lurus ke depan untuk meyakinkan kepada teman- temanya. d Siswa menceritakan isi cerita sandiwara dengan intonasi yang baik. e Siswa menyampaikan isi cerita dengan didukung gerakan tangan ekspresi yang ramah. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No Nama Siswa KKM 1 2 3 4 5 Jumlah 1 Ahmad Rudianto 65 13 12 15 14 15 65 2 Ali Abdul Rosyid 65 15 15 12 13 15 70 3 Amni Anami 65 15 20 16 17 12 80 4 Ari Widayanti 65 12 12 14 15 15 68 5 Ayu Setyanita 65 18 15 15 16 16 80 6 Devi Dewi W 65 14 16 12 14 16 72 7 Dita Suhartoro 65 12 15 15 14 14 70 8 Eka Afif S.H 65 13 13 15 12 14 67 9 Eko Agus Setiyono 65 14 20 15 13 18 80 10 Fikiyanti Sholihah 65 12 15 15 12 12 66 11 Hesty Nurul A 65 15 15 15 15 16 76 12 Hidayati 65 15 18 15 14 17 79 13 Irham Pamungkas 65 13 13 16 14 15 70 14 Istiklaliyah 65 18 15 15 12 16 76 15 Lilies suryaningsih 65 20 15 20 14 15 84 16 Lina Vidayanti H.C.A 65 15 14 10 15 12 70 17 Muhammad Nurul H 65 18 14 14 15 13 74 18 Muhammad Basarudin 65 12 14 12 11 15 64 19 Muhammad Anang R 65 12 14 18 15 15 74 20 Muhammad Mufid 65 14 12 15 15 16 72 21 Muhammad Nur R 65 20 15 14 14 15 78 22 Paidika A 65 20 20 15 15 15 75 23 Riyanti Purwaningsih 65 20 15 14 18 15 82 24 Sarwendah 65 16 15 20 14 15 80 25 Siti Bakdiyah 65 20 15 20 15 18 78 26 Siti Fatimah 65 11 12 15 11 15 64 27 Siti Nur Aisyah 65 20 15 16 12 11 74 28 Sweety Purwanti 65 20 15 20 15 18 77 29 Siti Samsiyah 65 20 12 15 15 12 75 30 Sri Lestari 65 18 15 15 16 14 78 31 Yoda Adhi P 65 15 15 15 16 18 79 32 Zaimatul Umah 65 17 15 14 15 16 74 Jumlah Rata-rata 2374 74,18 Keterangan No Aspek Nilai 1 Keruntutan isi cerita 10-20 2 Kesesuaian dengan sumber asli 10-20 3 Menyusun isi dengan baik 10-20 4 Menyampaikan dengan sopan 10-20 5 Menyampaikan secara lisan 10-20 Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 Pemerolehan Skor Nilai Akhir = ---------------------- X Skor Ideal 100 Skor Maksimum 100 Berdasarkan tabel data hasil pekerjaan siswa, nilai yang didapat siswa terendah 64 dan yang tertinggi 84. Nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 74.

D. Kegiatan Belajar Mengajar Setelah Dilakukan Pembelajaran dengan

Model Uret Susu Uret Susu adalah bagian dari pengembangan pembelajaran PAIKEM, yang tujuanya tidak lain untuk menciptakan pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan mempermudah siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Setelah diterapkan pembelajaran Uret Susu terbukti kemampuan berbicara siswa meningkat terkhusus dalam topik mendengarkan cerita sandiwara, pemanfaatan media elektronika yang dalam penelitian ini berupa rekaman sangat dirasakan manfaatnya dalam kegiatan pembelajaran. Setelah diterapkanya metode Uret Susu , siswa merasa terbantu dalam kegiatan belajar mengajar, kemampuan berbicara siswa sudah mengalami peningkatan. Adanya tindakan yang telah diberikan dengan startegi pembelajaran Uret Susu telah memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam belajar, siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pemanfaatan metode Uret Susu dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab siswa akan pelajaran yang mereka pelajari dalam suasana yang menyenangkan. Selama proses penelitian berlangsung, kualitas pembelajaran pada tiap siklusnya mengalami peningkatkan secara bertahap dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal, belum didapatkan hasil

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 9 Brondong

0 4 26

PENGGUNAAN SARANA BIDANG MIRING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR GULING DEPAN PADA PEMBELAJARAN SENAM DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH GADINGREJO

3 38 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE.

0 5 26

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.

0 2 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN URET SUSU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA SISWA KELAS X.2 Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembe

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 4 7

LANDASAN TEORI Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA:(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016).

0 5 48

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57