commit to user 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data baik berupa
dokumen, buku, karangan, tulisan, catatan maupun sumber tertulis lain yang diperoleh dari museum-museum, perpustakaan, instansi pemerintahan, koleksi
swasta maupun perorangan dan di tempat-tempat yang menyimpan dokumen- dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dudung
Abdurrahman, 1999: 55. Adapun perpustakaan yang digunakan sebagai berikut . a.
Perpustakaan Akademi Kristen Wiyata Wacana Pati b.
Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta c.
Perpustakaan Sekolah Tinggi Teologi Gamaliel Surakarta d.
Perpustakaan Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta e.
Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
f. Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta g.
Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini mulai dari disetujuinya judul skripsi yaitu pada bulan Juli 2010, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini
yaitu pada bulan Maret 2011.
31
commit to user 32
B. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, peranan metode ilmiah sangat penting karena keberhasilan tujuan yang akan dicapai tergantung dari penggunaan metode yang
tepat. Kata metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang terdiri dari dua kata, yaitu methos berarti jalan atau cara dan theodos yang berarti masalah.
Menurut Helius Sjamsudin 1994:2, metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin
ilmu tertentu untuk mendapatkan obyek bahan-bahan yang diteliti. Lebih lanjut kata metode diartikan sebagai cara atau jalan. Sehubungan dengan karya ilmiah,
maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Koentjaraningrat, 1977:
16. Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha merekonstruksikan,
mendiskripsikan dan memaparkan Kristenisasi di Margorejo pada tahun 1852- 1942. Mengingat peristiwa yang menjadi pokok penelitian adalah peristiwa masa
lampau, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah. Dengan metode sejarah ini, penulis mencoba merekonstruksi kembali suatu peristiwa di masa
lampau sehingga dapat menghasilkan historiografi sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian metode historis
merupakan langkah cara ilmiah yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif Sumadi S, 1992, 16. Menurut Louis Gottchalk 1985:32 metode historis adalah: proses
menguji dan menganalisa secara kritis terhadap sumber yang berupa rekaman, tulisan, dan peninggalan masa lampau, kemudian diadakan rekonstruksi yang
imajinatif, berdasarkan data yang diperoleh sehingga menghasilkan historiografi. Menurut Nugroho Notosusanto 1971:17 metode historis terdiri dari
empat langkah, yaitu : a heuristik, yang merupakan kegiatan menghimpun jejak masa lampau. Dalam penelitian ini heuristik dilakukan dengan cara
mengumpulkan sumber-sumber informasi baik yang tertulis maupun lisan; b
commit to user 33
kritik, yang merupakan kegiatan menyelidiki apakah jejak-jejak itu sah baik isi maupun bentuknya; c interpretasi, yaitu menetapkan makna yang saling
berhubungan dari data-data yang diperoleh tersebut; d penyajian atau penulisan, yaitu kegiatan yang menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu
kisah atau historiografi. Hadari Nawawi 1995: 78-79 mengemukakan bahwa metode penelitian
sejarah adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan
yang berlangsung pada masa lalu dan terlepas dari keadaan masa sekarang. Gilbert J.Garraghan yang dikutip Dudung Abdurrahman 1999: 43,
mengemukakan bahwa metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif,
menilai secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.
Menurut Louis Gottschalk yang dikutip Dudung Abdurrahman 1999: 44, menjelaskan metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis kesaksian
sejarah guna menemukan data yang otentik dan dapat dipercaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya.
Menurut Helius Sjamsuddin dan Ismaun 1996: 61, yang dimaksud metode sejarah adalah proses menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan peninggalan-
peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis bukti-bukti dan data- data yang ada sehingga menjadi penyajian dan ceritera sejarah yang dapat
dipercaya. Nugroho Notosusanto 1971: vii menyatakan pengertian tentang metode
penelitian sejarah yaitu : “Metode penelitian sejarah merupakan proses pengumpulan, menguji,
menganalisis secara kritis rekaman-rekaman dan penggalian-penggalian masa lampau menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya, metode ini
merupakan proses merekonstruksi peristiwa-peristiwa masa lampau, sehingga menja
di kisah yang nyata”. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian sejarah adalah kegiatan pemecahan masalah dengan mengumpulkan
commit to user 34
sumber-sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan yang akan dikaji. Sehingga dapat memahami kejadian pada masa lalu kemudian menguji dan
menganalisa secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis dari sumber sejarah tersebut, agar dapat dijadikan suatu cerita
sejarah yang obyektif, menarik dan dapat dipercaya.
C. Sumber Data