commit to user 37
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sejarah. Teknik analisis data sejarah adalah analisis data yang mengutamakan ketajaman dalam melakukan
interpretasi data sejarah. Interpretasi dilakukan karena fakta sejarah tidak bisa berbicara sendiri. Kategori dari fakta-fakta sejarah bersifat sangat kompleks,
sehingga suatu fakta tidak dapat dimengerti atau dilukiskan oleh fakta itu sendiri. Fakta merupakan bahan utama yang digunakan sejarawan dalam menyusun
historiografi, dan fakta itu sendiri merupakan hasil pemikiran dari para sejarawan, sehingga fakta terkumpul mengandung kadar subyektifitas.
Oleh karena itu Sartono Kartodirjo 1992 berpendapat bahwa untuk menganalisis suatu karya sejarah diperlukan adanya kritik eksternal dan internal.
Dalam penelitian ini analisis data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data. Dari data yang terkumpul kemudian dibandingkan antara sumber data yang
satu dengan sumber data yang lain. Dari hasil perbandingan sumber data yang satu dengan sumber data yang lain akan menghasilkan fakta sejarah. Fakta-fakta
tersebut kemudian diseleksi, diklasifikasi, kemudian ditafsirkan sehingga fakta tersebut dapat dijadikan bahan dalam penulisan ini.
F. Prosedur Penelitian
Agar suatu penelitian mendapatkan hasil penelitian yang optimal, maka diperlukan adanya proses yang harus dilalui. Prosedur itu berisikan langkah-
langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan penelitian dari awal sampai dengan membuat hasil hasil penelitian. Adapun prosedut penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut: Heuristik
Kritik Interpretasi
Historiografi
Fakta
commit to user 38
Keterangan :
1. Heuristik
Heuristik adalah
kegiatan yang
di dalamnya
mencari dan
mengumpulkan jejak peristiwa masa lampau. Jejak-jejak sejarah sebagai peristiwa merupakan sumber bagi penulisan sejarah. Sumber sejarah perlu adanya
pengklasifikasian atau penggolongan agar penelitian tidak mengalami kesulitan sebab sumber sejarah baru berupa bagian politik, ekonomi, sosial, budaya,
maupun militer. Nugroho Notososanto, 1978 : 36. Dalam penelitian ini sumber-sumber sejarah yang dipergunakan dalam
penulisan adalah berupa arsip-arsip maupun dokumen yang disimpan di beberapa perpustakaan di Kabupaten Pati serta buku-buku yang relevan. Data-data diambil
dari arsip maupun dokumen yang berisi penjelasan tentang sejarah Kristenisasi di Indonesia, kegiatan dan aktivitas Zending di Indonesia, sejarah pembentukan Desa
Margorejo, pelaksanaan pendidikan di Desa Margorejo, dan proses perkembangan gereja yang menjadi gereja mandiri setelah lepas dari Zending.
2. Kritik
Kritik adalah kegiatan meneliti dan memberi penilaian terhadap data yang diperoleh, apakah data tersebut sejati atau bukan, kredibel atau tidak.
Penelitian ini menggunakan dua kritik, yaitu : a. Kritik Ekstern
Yaitu kritik terhadap keaslian sumber yang berkenaan dengan keberadaan sumber, apakah sumber tersebut dikehendaki atau tidak, masih asli
atau sudah jiplakan. Kritik ekstern juga memberikan penilaian terhadapa kredibilitas sumber dengan melihat sumber itu utuh atau sudah diubah. Uji
keaslian sumber minimal dilakukan dengan pertanyaan berupa: kapan, dimana, siapa, bahan apa, serta bentuknya bagaimana sumber dibuat. Dudung
Abdurrahman, 1999: 38. Dalam penelitian ini kritik ekstern terhadap sumber primer yakni Staatblad van Indie Tahun 1854. Keaslian sumber dilihat dari tahun
pembuatan yakni abad ke-19, dibuat di Hindia Belanda, bahan terbuat dari kertas
commit to user 39
tebal berserat khas Belanda dengan huruf berbahasa Belanda dicetak dengan mesin ketik yang rapi sehingga dapat dipastikan keaslian sumber.
b.Kritik Intern Kritik intern dilakukan untuk mencari kesahihan. Kritik ini digunakan
untuk membuktikan apakah kesaksian yang diberikan oleh suatu sumber dapat dipercaya atau tidak. Dalam penelitian ini kritik intern dilakukan dengan cara
mengidentifikasikan watak dan sifatnya, membandingkan isi dari sumber yang satu dengan sumber lain sehingga didapatkan fakta sejarah yang relevan dengan
tema penelitian. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap buku yang satu dengan yang lain, terdapat perbedaan mengenai penjelasan mengenai ijin dari pemerintah
Hindia Belanda untuk Pieter Janz. Di buku Kyai Sadrach karangan C.Guillot hanya dijelaskan bahwa Pieters Janz mendapatkan ijin dari pemerintah untuk
melaksanakan Kristenisasi di daerah Jepara, sedangkan di buku Tata Injil di Bumi Muria karangan Sukoco dijelaskan lebih rinci bahwa Pieter Janz mendapatkan dua
surat ijin dari pemerintah Hindia Belanda, yakni surat ijin untuk mengadakan Kristenisasi dan menyelenggarakan pendidikan di Jepara. Untuk menghindari
kesalahan dan keterangan yang kurang akurat, maka diperlukan kehati-hatian supaya tidak mengandalkan data dari satu sumber saja melainkan perlu sumber
yang lain sebagai pelengkap dan pembanding.
3. Interpretasi
Interpretasi data dilakukan dengan menafsirkan, memberi makna dari data yang diperoleh serta menghubungkan antara sumber satu dengan sumber
yang lain yang dikaitkan dengan teori maupun konsep yang mendukungnya sehingga muncul fakta sejarah yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada
saat terjadinya peristiwa sejarah, sehingga perlu menghubungkan dan membandingkan antar sumber yang satu dengan sumber yang lain.
4. Historiografi
Historiografi adalah suatu penyajian yang menghubungkan data yang satu dengan data yang lain dengan hubungan kausalitas sehingga teruraikan
commit to user 40
sebuah peristiwa sejarah dalam bentuk karya tulis setelah melalui langkah-langkah di atas. Pada saat sejarawan memasuki tahap menulis, maka sejarawan
mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama
penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya karena pada akhirnya sejarawan harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitian dan penemuannya
secara utuh yang disebut historiografi Helius Sjamsuddin, 1996. Historiografi merupakan langkah terakhir dalam metodologi atau prosedur penelitian historis.
Historiografi merupakan karya sejarah dari hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah dengan seni yang khas, menjelaskan apa yang ditemukan, beserta
argumentasinya secara sistematis. Pada tahap historiografi, dilakukan penulisan hasil penelitian tentang
Zending: Kristenisasi di Margorejo, Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati Tahun 1852-1942. Zending yang merupakan organisasi pekabaran Injil juga
mengadakan kontak dengan nusantara untuk tujuan yang sama yakni mengabarkan Injil. Dalam aktivitasnya, Zending mendapat perlindungan sekaligus
pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dalam perkembangannya daerah target pekerjaan Zending mulai meluas di berbagai
daerah di Hindia Belanda termasuk di Pati. Di daerah ini pekerjaan Zending mulai berkembang seiring dengan perkembangan pendidikan yang didirikan oleh
Zending. Keberhasilannya dilihat dari jumlah jemaat yang makin bertambah dan berhasil mendirikan sebuah gereja bernama Gereja Injili di Tanah Jawi GITJ
Margorejo. Gereja ini sampai tahun 1940-an masih di bawah pengawasan Zending. Namun setelah pendudukan Jepang di Indonesia maka mau tidak mau
GITJ Margorejo harus berdiri sendiri lepas dari Zending.
commit to user 41
BAB IV HASIL PENELITIAN