Data Hasil Penelitian Data Kecepatan Operasional

commit to user BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Kecepatan Operasional

Penelitian ini dilakukan pada alinyemen vertikal tanjakan maupun turunan pada ruas jalan jalan Semarang – Solo km 50+000 sampai dengan km 86+000 Kabupaten Boyolali menggunakan metode pengambilan kecepatan Spot Speed dengan alat Speed Gun. Berdasarkan pengujian kalibrasikonfersi alat, untuk penggunaan Speed Gun dengan pengambilan kecepatan dari arah yang membentuk sudut, maka ketelitian alat adalah + 5. Jadi dari hasil pengambilan kecepatan, agar sesuai dengan kenyataan maka hasilnya harus ditambah 5 kmjam. Data hasil konfersi kemudian dihitung prosentase komulatif kecepatan operasional pada masing-masing lokasi penelitian sehingga dihasilkan kecepatan persentil 85 V 85 .

4.1.1. Data Hasil Penelitian

Kecepatan operasional diambil 50 sampel tiap jenis kendaraan yang berjalan pada 1 arah untuk dianalisis menggunakan metode aritmatik mean speed, untuk masing-masing jenis kendaraan. Analisa data kecepatan operasional arah Solo – Semarang pada alinyemen vertikal Ngancar titik 1 dengan kelandaian + 0.778 disajikan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.3. Hasil analisa tersebut kemudian dibuat grafik yang menghubungkan antara prosentase komulatif dengan rentang skala kecepatan. Grafik yang terbentuk pada Gambar 4.1. dapat dilihat kecepatan pada saat prosentase komulatif 85, yang merupakan kecepatan operasional V 85 . Analisa data yang lain dapat dilihat di lampiran B. commit to user Tabel 4.1. Prosentase Komulatif Kecepatan Operasional MC Solo – Semarang Ngancar Titik 1 dengan Kelandaian + 0.778 No Kelas nilai tengah Frekuensi Fi x Ui Prosentase Prosentase FUi- ū² Kecepatan Ui Fi Komulatif 1 20 - 24.99 22.5 2 25 - 29.99 27.5 3 30 - 34.99 32.5 4 35 - 39.99 37.5 5 40 - 44.99 42.5 13 552.5 26 26 961.48 6 45 - 49.99 47.5 11 522.5 22 48 142.56 7 50 - 54.99 52.5 11 577.5 22 70 21.56 8 55 - 59.99 57.5 9 517.5 18 88 368.64 9 60 - 64.99 62.5 4 250 8 96 519.84 10 65 - 69.99 67.5 2 135 4 100 537.92 11 70 - 74.99 72.5 100 12 75 - 79.99 77.5 100 13 80 - 84.99 82.5 100 Jumlah 50 2555 100 2552 Rata- rataū 51.1 Tabel 4.2. Prosentase Komulatif Kecepatan Operasional LV Solo – Semarang Ngancar Titik 1 dengan Kelandaian + 0.778 No Kelas nilai tengah Frekuensi Fi x Ui Prosentase Prosentase FUi- ū² Kecepatan Ui Fi Komulatif 1 20 - 24.99 22.5 2 25 - 29.99 27.5 3 30 - 34.99 32.5 4 35 - 39.99 37.5 5 40 - 44.99 42.5 6 45 - 49.99 47.5 12 570 24 24 554.88 7 50 - 54.99 52.5 21 1102.5 42 66 68.04 8 55 - 59.99 57.5 10 575 20 86 102.4 9 60 - 64.99 62.5 2 125 4 90 134.48 10 65 - 69.99 67.5 4 270 8 98 696.96 11 70 - 74.99 72.5 1 72.5 2 100 331.24 12 75 - 79.99 77.5 100 13 80 - 84.99 82.5 100 Jumlah 50 2715 100 1888 Rata- rataū 54.3 commit to user Tabel 4.3. Prosentase Komulatif Kecepatan Operasional HV Solo – Semarang Ngancar Titik 1 dengan Kelandaian + 0.778 No Kelas nilai tengah Frekuensi Fi x Ui Prosentase Prosentase FUi- ū² Kecepatan Ui Fi Komulatif 1 20 - 24.99 22.5 2 25 - 29.99 27.5 3 30 - 34.99 32.5 4 35 - 39.99 37.5 7 262.5 14 14 847 5 40 - 44.99 42.5 14 595 28 42 504 6 45 - 49.99 47.5 11 522.5 22 64 11 7 50 - 54.99 52.5 9 472.5 18 82 144 8 55 - 59.99 57.5 3 172.5 6 88 243 9 60 - 64.99 62.5 3 187.5 6 94 588 10 65 - 69.99 67.5 1 67.5 2 96 361 11 70 - 74.99 72.5 2 145 4 100 1152 12 75 - 79.99 77.5 100 13 80 - 84.99 82.5 100 Jumlah 50 2425 100 3850 Rata- rataū 48.5 Gambar 4.1. Grafik Prosentase Komulatif dengan Kecepatan Operasional Arah Solo – Semarang Ngancar Titik 1 dengan Kelandaian + 0.778 . commit to user Besarnya V 85 yang ditunjukkan Gambar 4.1. untuk masing-masing kendaraan arah Solo Semarang pada alinyemen vertikal Ngancar titik 1 dengan kelandaian + 0.778 . adalah : V 85 MC = 57.00 kmjam V 85 LV = 57.50 kmjam V 85 HV = 55.50 kmjam

4.1.2. Rekapitulasi Data Kecepatan Operasional

Dokumen yang terkait

ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCIKAJIAN EKONOMIS DAN STRATEGI PENANGANANNYA Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI Kajian Ekonomis Dan Strategi Penanganannya (Studi Kasus Ruas Jalan Ponorogo – Pacitan KM 231+000 Sampai Dengan KM 246+000, KM 0

0 3 18

PENDAHULUAN Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI Kajian Ekonomis Dan Strategi Penanganannya (Studi Kasus Ruas Jalan Ponorogo – Pacitan KM 231+000 Sampai Dengan KM 246+000, KM 0+000 Di Surabaya).

1 11 4

PENDAHULUAN Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Solo - Jogja Km 15+000 - Km 15+500).

0 2 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Solo - Jogja Km 15+000 - Km 15+500).

0 5 22

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN EMISI GAS BUANG AKIBAT LALULINTAS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN(Studi Kasus Ruas Jalan Raya Sukowati Km. 0+ 000 – Km. 5+000 Dengan Titik Tinjauan Km. 0+000 Dari Pusat Kota Sragen).

0 1 23

MANAJEMEN PEMELIHARAAN RUAS JALAN SOLO – SUKOHARJO (KM 03 + 000 - KM 14 + 000, 00+ 000 DARI SOLO).

0 0 21

ANALISA KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 1 19

PENDAHULUAN Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 2 5

ANALISA KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 1 15

PENGARUH DISTRIBUSI LALU LINTAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN Pengaruh Distribusi Lalu Lintas Terhadap Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Ampel – Boyolali Km 0+000 – Km 10+000).

0 5 16