Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

commit to user tergolong sangat padat karena merupakan jalur utama kendaraan-kendaraan besar yang ingin menuju ke pelabuhan di Semarang. Kelandaian jalan mempengaruhi kecepatan kendaraan yang melaluinya. Semakin curam kelandaian suatu ruas jalan akan membuat suatu kendaraan semakin berat untuk melaluinya. Pada saat survei pendahuluan penulis menghitung waktu tempuh kendaraan yang diperlukan untuk menempuk jarak 15 kmjam dari Sidomulyo sampai Tengaran yang seharusnya ditempuh dalam waktu 15 menit dengan V R 60 kmjam tetapi dari hasil perhitungan waktu tempuh di lapangan sebesar 30 menit. Hal ini dikarenakan pada daerah tanjakan dan turunan sering terjadi tundaan yang diakibatkan banyak kendaraan besar berjalan dengan kecepatan di bawah kecepatan rencana sehingga hal tersebut juga berdampak pada penurunan kecepatan operasional jenis kendaraan lainnya karena terhalang oleh kendaraan besar tersebut dan secara otomatis waktu tempuh kendaraan akan meningkat. Penurunan kecepatan operasional kendaraan pada daerah tanjakan dan peningkatan kecepatan secara tiba-tiba juga bisa menyebabkan kecelakaan antar kendaraan jikalau jarak pandang henti ataupun jarak pandang menyiap tidak mencukupi. Dari uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hubungan kelandaian alinyemen vertikal dengan kecepatan operasional kendaraan yang belum banyak dilakukan di Indonesia pada umumnya dan di jalan Semarang – Solo pada khususnya sehingga diharapkan dalam penelitian ini dapat diketahui bagaimana hubungan besar kelandaian alinyemen vertikal dengan kecepatan operasional kendaraanV 85 di ruas jalan Semarang - Solo km 50+000 sampai km 86+000.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana bentuk pemodelan hubungan besarnya kelandaian alinyemen vertikal terhadap besarnya kecepatan operasional kendaraan. commit to user

1.3. Batasan Masalah

Mengingant luasnya lingkup permasalahan yang terkait, maka penelitian ini dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: a. Wilayah kajian adalah tanjakan dan turunan pada beberapa ruas jalan Semarang – Solo km 50+000 sampai km 86+000. b. Data geometrik jalan diperoleh dari Pusat Pengembangan Jalan dan Jembatan P2JJ Semarang. c. Lokasi yang dipakai dalam penelitian adalah alinyemen vertikal yang memiliki karakteristik hampir sama satu dengan yang lain misal untuk daerah tanjakan dan turunan yang memiliki 2 jalur 2 lajur dan tanpa median. d. Perbedaan panjang tanjakan maupun turunan diabaikan dan survei dilakukan pada tengah tanjakan maupun turunan. e. Jenis kendaraan yang diteliti adalah sepeda motorMC, kendaraan ringanLV, dan kendaraan beratHV. f. Survei data kecepatan operasional lalulintas yang diteliti menggunakan metode pengambilan kecepatan jenis spotspeed yang menggunakan bantuan alat speedgun Bushnell tipe 10-1900. g. Model yang digunakan adalah model matematik dan statistik dengan besar kelandaian alinyemen vertikal sebagai variabel bebas dan besar kecepatan oprasional sebagai variabel terikat. h. Analisis data menggunakan bantuan paket program komputer Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membuat model hubungan besarnya kelandaian alinyemen vertikal dengan besarnya kecepatan operasional kendaraan sehingga dapat mengetahui besarnya kecepatan operasional kendaraan saat melalui tanjakan maupun turunan. commit to user

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Memperkaya studi empiris tentang bentuk model hubungan besarnya kelandaian alinyemen vertikal dengan besarnya kecepatan operasional kendaraan.

1.5.2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada institusi pengelola jalan raya Semarang - Solo tentang data kecepatan operasional kendaraan saat melintasi daerah tanjakan maupun turunan dan bentuk model hubungan besar kelandaian alinyemen vertikal dengan kecepatan operasional kendaraan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan operasional jalan raya dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan jalan dan keselamatan pada masa yang akan datang. commit to user BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain : Webb 1961 meneliti kecepatan truk baik kosong maupun bermuatan pada beberapa tanjakan di California. Panjang dari tanjakan antara 2,4 km sd 9,9 km dan kemiringan tanjakan antara 2 - 7. Menunjukkan adanya perbedaan perilaku antara truk di arah menurun yang panjang dan yang pendek. Pada tanjakan panjang truk yang diteliti kecepatannya bergerak perlahan sekali hingga tidak jauh dari bagian dasar tanjakan. Pada tanjakan pendek serta curam, kecepatan truk lebih lambat di dekat puncak tetapi kenaikannya akan merata pada arah menurun. Abdul Wahab 2004 telah melakukan penelitian tentang kecepatan kendaraan saat melewati lajur pendakian pada jalan tol seksi A Semarang Sta 5+450 sd Sta 6+050 yang memiliki kelandaian 7,89 sepanjang 600 meter mengemukakan bahwa kendaraan ringan mengalami penurunan kecepatan relatif kecil sebesar 0,76 saat di tengah lajur pendakian dan 1,78 saat di puncak pendakian atau kecepatan pada dasar lajur pendakian 69,47 kmjam pada tengah 68,94 kmjam dan pada puncak 68,23 kmjam, truk 2 as mengalami penurunan kecepatan cukup besar sebesar 4,55 saat di tengah lajur pendakian dan 17,85 saat di puncak pendakian atau kecepatan pada dasar lajur pendakian 63,32 kmjam pada tengah 60,44 kmjam dan pada puncak 52,02 kmjam, truk 2 as mengalami penurunan kecepatan sebesar 3,59 saat di tengah lajur pendakian dan 23,76 saat di puncak pendakian atau kecepatan pada dasar lajur pendakian 56,61 kmjam pada tengah 54,58 kmjam dan pada puncak 43,16 kmjam, bus mengalami penurunan kecepatan sebesar 0,12 saat di tengah lajur pendakian dan 6,3 saat di puncak pendakian atau kecepatan pada dasar lajur pendakian 63,04 kmjam pada tengah commit to user 62,97 kmjam dan pada puncak 59,07 kmjam. Hal tersebut menunjukkan bahwa penurunan kecepatan kendaraan di puncak pendakian masih dibawah 10 miljam atau 15 kmjam sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja operasional dari lajur pendakian tersebut masih dalam kondisi baik. Jian Xiong, Huasen Wan Fengxiang Guo 2008, Freeway design consistency evaluation – a case study on driving simulator in Yunnan mountainous area mengadakan penelitian yang menggunakan kendaran simulator dan menghasilkan suatu bentuk model hubungan besar kelandaian jalan dengan besar kecepatan operasional kendaraan yaitu V 85 = 124 – 291.5 X, dengan kecepatan rencana V R = 100 kmjam dan besar XGrade yaitu antara - 3.5 sampai dengan +3.9 dan nilai R 2 = 0.75.

2.2. Dasar Teori

Dokumen yang terkait

ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCIKAJIAN EKONOMIS DAN STRATEGI PENANGANANNYA Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI Kajian Ekonomis Dan Strategi Penanganannya (Studi Kasus Ruas Jalan Ponorogo – Pacitan KM 231+000 Sampai Dengan KM 246+000, KM 0

0 3 18

PENDAHULUAN Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI Kajian Ekonomis Dan Strategi Penanganannya (Studi Kasus Ruas Jalan Ponorogo – Pacitan KM 231+000 Sampai Dengan KM 246+000, KM 0+000 Di Surabaya).

1 11 4

PENDAHULUAN Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Solo - Jogja Km 15+000 - Km 15+500).

0 2 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Solo - Jogja Km 15+000 - Km 15+500).

0 5 22

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN EMISI GAS BUANG AKIBAT LALULINTAS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN(Studi Kasus Ruas Jalan Raya Sukowati Km. 0+ 000 – Km. 5+000 Dengan Titik Tinjauan Km. 0+000 Dari Pusat Kota Sragen).

0 1 23

MANAJEMEN PEMELIHARAAN RUAS JALAN SOLO – SUKOHARJO (KM 03 + 000 - KM 14 + 000, 00+ 000 DARI SOLO).

0 0 21

ANALISA KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 1 19

PENDAHULUAN Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 2 5

ANALISA KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus Ruas Jalan Purwodadi – Solo Km 12+000 – Km 24+000).

0 1 15

PENGARUH DISTRIBUSI LALU LINTAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN Pengaruh Distribusi Lalu Lintas Terhadap Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Ampel – Boyolali Km 0+000 – Km 10+000).

0 5 16