Pengukuran Kecepatan Denyut Jantung Perhitungan Denyut Jantung Perhitungan Konsumsi Energi Penyusunan Konsep Perancangan

commit to user III-4

3.3. Penilaian Beban Kerja Fisik Awal

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui selisih antara pengeluaran energi pada waktu pekerja melakukan aktivitas bongkar pupuk dengan pengeluaran energi pada saat istirahat. Penilaian beban kerja fisik ini dilakukan melalui pengukuran konsumsi energi secara tidak langsung, yaitu menggunakan parameter indek kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung Bridger,1995. Perhitungan konsumsi energi pekerja dilakukan melalui tiga tahapan yang dijelaskan pada sub bab berikut ini.

3.3.1 Pengukuran Kecepatan Denyut Jantung

Pengukuran kecepatan denyut jantung dilakukan sebanyak dua kali pada tanggal 12 Februari 2011. Pertama, pengukuran denyut jantung pada saat pekerja melakukan aktivitas bongkar pupuk, yaitu jeda waktu satu menit setelah pekerja melakukan 10 kali pengangkutan pupuk dari truk menuju gudang. Kedua, pengukuran denyut jantung pada saat pekerja istirahat, yaitu denyut jantung pekerja sepuluh menit sebelum pekerjaan dimulai. Pengumpulan data kecepatan denyut jantung pekerja menggunakan stopwatch dengan teknik atau metode 10 denyut ten pulse methods. Metode 10 denyut dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan jantung atau nadi untuk berdenyut sebanyak 10 kali.

3.3.2 Perhitungan Denyut Jantung

Data denyut jantung yang didapatkan dari pengumpulan data kecepatan denyut jantung, kemudian dikonversikan ke dalam jumlah denyut jantung per menit dengan menggunakan persamaan 2.1.

3.3.3 Perhitungan Konsumsi Energi

Hasil perhitungan denyut jantung per menit kemudian dikonversikan ke dalam perhitungan konsumsi energi. Besarnya konsumsi energi didapatkan melalui perhitungan dengan menggunakan persamaan 2.2 dan pesamaaan 2.3. 3.4. Perancangan Alat Bantu Bongkar Pupuk Tahap perancangan ini terdiri dari: penyusunan konsep rancangan alat bantu bongkar pupuk dengan tujuan utama untuk memperbaiki postur kerja dan commit to user III-5 menurunkan beban kerja fisik pekerja, perhitungan persentil untuk menentukan ukuran perancangan desain alat bantu bongkar pupuk, penentuan spesifikasi rancangan dari segi dimensi dan komponen rancangan serta dilakukan perhitungan mekanika teknik. Adapun penjelasan masing-masing langkah dijelaskan sub bab berikut ini.

3.4.1 Penyusunan Konsep Perancangan

Penyusunan konsep perancangan alat bantu bongkar pupuk dilakukan dengan mengacu pada identifikasi masalah yang diperoleh. Berdasarkan data permasalahan tersebut perlu dilakukan penyusunan konsep perancangan alat bantu bongkar pupuk yang bertujuan untuk memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja fisik pekerja. Konsep perancangan alat bantu bongkar pupuk ini mengadopsi dan memodifikasi beberapa tahapan metode rasional dari Nigel Cross. Metode ini banyak digunakan dalam perancangan karena memiliki tahapan yang jelas sehingga dapat memberikan hasil rancangan dan produk akhir yang berkualitas Cross, 2000. Adapun konsep perancangan alat bantu bongkar pupuk meliputi : 1. Penjabaran Kebutuhan Perancangan Need. Penjabaran dari hasil keluhan yang dialami pekerja saat melakukan aktivitas bongkar pupuk dan keinginan pekerja terhadap rancangan alat bantu kerja. 2. Pembangkitan Gagasan dalam Perancangan Idea a. Penjelasan Tujuan Clarifying Objectives Bertujuan untuk menjelaskan tujuan dan sub tujuan dari perancangan alat bantu bongkar pupuk. Tahap ini menunjukkan bentuk diagramatis dimana tujuan-tujuan yang berbeda dihubungkan satu sama lain, serta pola hirarki tujuan dan sub tujuan. b. Penetapan Tujuan Establishing Functions Bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan sistem dari perancangan yang akan dilakukan. Tahap ini dilakukan dengan menggambarkan diagram blok yang mengilustrasikan interaksi antar sub fungsi dasar. commit to user III-6 c. Spesifikasi Kinerja Performance Specification Bertujuan untuk membuat spesifikasi yang akurat dari kebutuhan perancangan alat bantu bongkar pupuk yang akan dilakukan. Spesifikasi yang telah ditentukan oleh perancang ditetapkan sebagai tujuan perancangan dengan mencantumkan kriteria-kriteria.

3.4.2 Data Anthropometri Pekerja