Studi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Wadah Aktivitas Sosial Mahasiswa. Studi Kasus Taman Biro Pusat Administrasi USU

(1)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2015

STUDI RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI WADAH AKTIVITAS SOSIAL MAHASISWA

STUDI KASUS : TAMAN BIRO PUSAT ADMINISTRASI USU

SKRIPSI

OLEH

RUDI FIRMANSYAH 100406001


(2)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2015

STUDI RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI WADAH AKTIVITAS SOSIAL MAHASISWA

STUDI KASUS : TAMAN BIRO PUSAT ADMINISTRASI USU

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

RUDI FIRMANSYAH 100406001


(3)

PERNYATAAN

STUDI RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI WADAH AKTIVITAS SOSIAL MAHASISWA

STUDI KASUS : TAMAN BIRO PUSAT ADMINISTRASI USU

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Maret 2015


(4)

Judul Skripsi : Studi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Wadah Aktivitas Sosial Mahasiswa. Studi Kasus Taman Biro Pusat Administrasi USU

Nama Mahasiswa : Rudi Firmansyah Nomor Pokok : 100406001 Departemen : Arsitektur

Menyetujui Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch.)

Koordinator Skripsi,

Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc

Ketua Program Studi,


(5)

Telah diuji pada

Tanggal : 13 Januari 2015

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. Anggota Komisi Penguji : 1. Salmina Wati Ginting, S.T., M.T.


(6)

ABSTRAK

Kebutuhan mahasiswa terhadap ruang terbuka di kampus penting untuk mengakomodasi segala aktivitas sosial yang dilakukan mahasiswa. Studi terhadap ruang terbuka hijau sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa di Taman Biro Pusat Administrasi USU dinilai perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar taman dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan metode pengumpulan data melalui observasi, penyebaran kuisioner sebanyak 100 responden, dan foto. Studi membuktikan bahwa Taman Biro Pusat Administrasi USU dinilai cukup memenuhi perannya sebagai tempat aktivitas sosial mahasiswa USU. Faktor-faktor yang perlu dikembangkan agar ruang terbuka hijau berfungsi dengan baik adalah keamanan, kenyamanan, kebersihan, vegetasi, tingkat keramaian dan aksesibilitas.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Aktifitas Sosial, Mahasiswa,

ABSTRACT

Open space is one of the necessity for student which is important to accommodate social activities in campus. A study about open space as a social activity for students in Taman Biro Pusat Administrasi USU considered as very important thing to know about other factors must be interested and support students’social

activites. This research is qualitative descriptive with data collecting method by observation, questionnaire for 100 respondents, and take some pictures. The study evidenced that Taman Biro Pusat Administrasi USU is suitable as a place for

students’ social activities. Other factors that must be developed is security,

pleasantness, neatness, vegetation, level of noise and accessibility, so that open space has good function.


(7)

KATA PENGANTAR

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1) Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah:

"Studi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Wadah Aktivitas Ssosial Mahasiswa. Studi Kasus : Taman Biro Pusat Administrasi USU”

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang berperan penting yaitu:

1. Bapak Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dukungan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Salmina Wati Ginting, S.T., M.T. dan Bapak Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji, atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis terhadap skripsi ini.

3. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT selaku Ketua Departemen Arsitektur dan Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA selaku Sekretaris Departemen Arsitektur serta Bapak/Ibu staff pengajar Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh pegawai administrasi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada penulis.


(8)

5. Kepada keluarga penulis, Maslim (Ayah) dan Muslaina (Ibu) yang telah memberikan do’a, semangat dan dorongan untuk menyelesaikan studi dan skripsi saya di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

6. Kawan-kawan seperjuangan Arsitektur USU angkatan 2010 yang tidak dapat disebutkan seluruhnya dan seluruh rekan penulis yang sudah ikut membantu.

7. Mahasiswa pengunjung Taman Biro Pusat Administrasi USU yang telah meluangkan waktunya kepada saya dalam melakukan penelititan dan memberikan data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Dan semua itu tidak terlepas dari rahmat dan karunia Allah SWT.

Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis

Rudi Firmansyah 100406001


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

ABSTRAK ...iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR DIAGRAM ...x

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Perumusan Masalah ...2

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian ...3

1.5 Kerangka Berpikir ...4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Ruang Terbuka Hijau ...5

2.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau ...5

2.1.2 Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau ...6

2.1.3 Tujuan, Peranan, dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau...8

2.1.4 Tujuan, Fungsi dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau ...12

2.1.5 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan...13

2.2 Aktivitas Sosial ...15

2.2.1 Definisi Aktivitas Sosial ...15

2.2.2 Tempat Pemilihan Lokasi di Ruang Terbuka Kampus...16

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Ruang Terbuka Kampus ...17

2.2.4 Karakteristik Fungsi dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau ...18

2.2.5 Elemen Pendukung Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau...22

2.2.6 Studi Banding, Fakulty Glade, University of California ...25


(10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...28

3.1 Jenis Penelitian...28

3.2 Variabel Penelitian ...29

3.3 Populasi/ Sampel...30

3.4 Metoda Pengumpulan Data ...31

3.5 Metoda Analisa Data...32

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...34

4.1 Gambaran Umum Kawasan Penelitian ...34

4.1.1 Deskripsi Kawasan Penelitian Ruang Terbuka Hijau Biro Pusat Administrasi USU...36

4.2 Analisa Data Mahasiswa Pengunjung Taman Biro Pusat Administrasi USU ....40

4.3 Analisa Aktivitas Mahasiswa di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...45

4.3.1 Jenis Aktivitas ...45

4.3.2 Waktu Berkunjung ...48

4.3.3 Lama Berkunjung ...71

4.3.4 Banyak Kunjungan ...71

4.3.5 Rekan Berkunjung ...72

4.4 Analisa Karakter Fungsi dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau Taman Biro Pusat Administrasi USU...73

4.4.1 Nyaman ...73

4.4.2 Aman ...75

4.4.3 Bersih ...76

4.4.4 Rindang/Sejuk ...77

4.4.5 Ramai ...78

4.4.6 Suasana Bersahabat ...79

4.4.7 Kenyamanan Berjalan kaki ...79


(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...85

5.1 Kesimpulan ...85

5.2 Saran...86


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis, Fungsi dan Tujuan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau ...10 Tabel 2.2 Ketentuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan Bangunan

Menurut Ukuran ...11 Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ...30


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara ...14 Gambar 2.2 Taman Hutan Beringin Medan...15 Gambar 2.3 Tempat Favorit untuk makan siang, bersantai dan belajar...25 Gambar 4.1 Letak Geografis Taman Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara 35

Gambar 4.2 Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara ...37 Gambar 4.3 Tampak Atas Taman Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara...37 Gambar 4.4 Siteplan Lokasi Penelitian Taman Biro Pusat Administrasi

Universitas Sumatera Utara...38 Gambar 4.5 Potongan A-A Taman Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara...39 Gambar 4.6 Potongan B-B Taman Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara...39 Gambar 4.7 Persfektif Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera

Utara...40 Gambar 4.8 Aktivitas Sosial yang dilakukan beberapa Mahasiswa di Taman

Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara ...47 Gambar 4.9 Aktivitas Sosial yang dilakukan Pada Waktu Pagi di Taman

Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara ...50 Gambar 4.10 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Pagi hari

kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...51 Gambar 4.11 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Pagi hari

Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...52 Gambar 4.12 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Pagi hari Kuliah...53 Gambar 4.13 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat


(14)

Gambar 4.14 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Siang hari kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...56 Gambar 4.15 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Siang hari

Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...57 Gambar 4.16 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Siang hari Kuliah...58 Gambar 4.17 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Siang hari Minggu...59 Gambar 4.18 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Sore hari

Kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...62 Gambar 4.19 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Sore hari

Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...63 Gambar 4.20 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Sore hari Kuliah ...64 Gambar 4.21 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Sore hari Minggu...65 Gambar 4.22 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Malam

hari Kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...67 Gambar 4.23 Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Malam

hari Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...68 Gambar 4.24 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Malam hari Kuliah ...69 Gambar 4.25 Aktivitas yang dilakukan Mahasiswa di Taman Biro Pusat

Administrasi USU pada Waktu Malam hari Minggu...70 Gambar 4.26 Akses di Taman Biro Pusat Administrasi USU ...81 Gambar 4.27 Fasilitas Penerangan dan Vegetasi di Taman Biro Pusat

Administrasi USU ...82 Gambar 4.28 Fasilitas Tong Sampah, Tempat Duduk, Pos Keamanan, Parkir

dan Toilet di Taman Biro Pusat Administrasi USU...83 Gambar 4.29 Fasilitas Pejalan Kaki dan Vegeasi di Taman Biro Pusat


(15)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Kerangka Berpikir ...4 Diagram 4.1 Presentase data Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro

Pusat Administrasi USU dari segi Fakultas ...41 Diagram 4.2 Presentase Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro Pusat

Administrasi USU dari segi Semester...43 Diagram 4.3 Presentase Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro Pusat


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah yang diisi oleh vegetasi guna mendukung keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan (Dep. Pekerjaan Umum, 2008). Selain itu RTH juga memiliki beberapa fungsi dalam bidang sosial, ekonomi, dan arsitektural yang menambah kualitas lingkungan suatu kota. Ditinjau sebagai fungsi sosial, RTH dimanfaatkan sebagai ruang publik dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk melakukan kegiatan bersama yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan budaya. (Darmawan, 2006).

Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki RTH yang cukup representatif sebagai tempat aktivitas sosial yaitu Taman Biro Pusat Administrasi. Taman ini selalu digunakan mahasiswa USU dan masyarakat umum sebagai tempat untuk melakukan aktivitas sosial, seperti berkumpul, berolahraga, berdiskusi dan aktivitas-aktivitas lainnya. Menurut McFarlanddkk., (2007) terdapat hubungan antara RTH dengan kualitas hidup, termasuk kualitas akademik dan aktivitas sosial para mahasiswa pada kampus mereka. RTH mendukung aktivitas mahasiswa dalam meningkatkan kualitas hidup, termasuk kualitas akademik dan aktivitas sosial.

Taman Biro Pusat Administrasi USU saat ini belum sepenuhnya menjadi pusat aktivitas sosial seluruh mahasiswa USU. Masih banyak mahasiswa yang


(17)

melakukan aktivitas sosial di luar taman tersebut karena taman tersebut cenderung ramai dikunjungi oleh masyarakat umum, sehingga mengurangi kenyamanan mahasiswa untuk melakukan aktivitas sosial akademik. Selain itu masih banyak juga mahasiswa yang beranggapan bahwa taman ini bukan sebagai tempat aktivitas sosial mahasiswa, melainkan sebagai RTH umum. Anggapan ini dikhawatirkan akan mengurangi fungsi dari RTH di lingkungan USU sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk meneliti RTH sebagai pendukung aktivitas sosial mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan dan pengembangan ruang terbuka hijau lainnya yang dapat berfungsi sebagai wadah aktivitas sosial, sehingga dapat menciptakan RTH yang dapat meninggkatkan kualitas hidup, termasuk kualitas akademik dan aktivitas sosial mahasiswa.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan kajian di atas, maka permasalahan penelitian yang akan diteliti dalam hal ini diantaranya:

1. Bagaimana peran ruang terbuka hijau di lingkungan universitas sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa?

2. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan agar taman di lingkungan universitas dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa?


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran ruang terbuka hijau di lingkungan universitas sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperlukan agar taman di lingkungan universitas dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran untuk dapat mengkaji ilmu dan dapat mengembankan diri melalui penelitian ini.

2. Bagi Universitas Sumatera Utara, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peran RTH sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswanya.

3. Bagi akademis, sebagai bahan rujukan dan perbandingan mengenai peran ruang terbuka hijau sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa dan tambahan literatur mengenai ruang terbuka hijau.


(19)

1.5 Kerangka Berpikir

Diagram 1.1 Kerangka Berpikir

Jenis Penelitian: Penelitian deskriptif kualitatif Metode Pengumpulan Data: Kualitatif (observasi lapangan)

HASIL & PEMBAHASAN 1. Mengetahui peran RTH

sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa. 2. Mengetahui faktor-faktor

taman dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa. PERUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana peran ruang terbuka hijau sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa?

2.Faktor apa yang diperlukan agar taman dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa?

MANFAAT PENELITIAN

1.Bagi USU diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peran RTH sebagai wadah aktivitas. 2.Sebagai bahan perbandingan

mengenai peran ruang terbuka hijau sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa.

3.Bagi penulis dapat dijadikan pembelajaran dalam mengkaji ilmu.

METODOLOGI PENELITIAN

STUDI LITERATUR

LATAR BELAKANG

1. RTH mendukung aktivitas mahasiswa dalam meningkatkan kualitas hidup, termasuk kualitas akademik dan aktivitas sosial.

2. Taman Biro Pusat Administrasi USU saat ini belum sepenuhnya menjadi pusat aktivitas sosial seluruh mahasiswa USU.

3. Kekhawatiran akan berkurangnnya fungsi RTH di lingkungan kampus sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa.

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui peran ruang terbuka hijau sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperlukan agar taman dapat menampung aktivitas sosial mahasiswa.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ruang Terbuka Hijau

2.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau

Secara definitif, ruang terbuka hijau adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, ruang terbuka hijau di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota (Hakim, 2004). Ruang terbuka adalah ruang yang diakses oleh elemen masyarakat secara tidak langsung maupun langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk, ruang terbuka hijau seperti taman kota, trotoar, hutan, jalan dan sebagainya (Hakim dan Utomo, 2004). Sedangkan menurut Lynch (1991) ruang terbuka hijau adalah tempat yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan seperti bermain, berolahraga, dan aktivitas sosial lainnya, pada suatu tempat yang luas dengan ciri kepemilikan publik atau semi publik. Selanjutnya dia mengatakan bahwa ruang terbuka hijau merupakan tempat yang tidak terbangun dan tidak berdiri bangunan diatasnya dan di area yang pemandangannya terbuka atau tempatnya berada diluar bangunan.


(21)

Ruang terbuka hijau memiliki bentuk dan fungsi yang beragam serta dapat terbentuk dimana saja antara lain, di area kampus atau sekolah, rumah sakit, permukiman, perkantoran, dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Di area kampus / sekolah ruang terbuka hijau dimanfaatkan sebagai tempat istirahat, santai, belajar dan berolah raga. Di rumah sakit ruang terbuka hijau dimanfaatkan sebagai area komunikasi, istirahat dan menghirup udara segar. Di area permukiman ruang terbuka hijau dimanfaatkan sebagai area olahraga, bermain, rekreasi, istirahat, berinteraksi dan kegiatan sosial. Di sekitar area perkantoran ruang terbuka hijau banyak dimanfaatkan sebagai tempat istirahat terutama pada jam-jam istirahat sambil menikmati suasana segar disekelilingnya (Cooper Marcus, 1997.)

2.1.2 Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau

Menurut Irwan (2007). Terdapat beberapa kualifikasi ruang terbuka hijau (RTH) berdasarkan fungsi dari ruang terbuka yaitu :

a. Pertanian perkotaan, dengan fungsi untuk hasil yang dapat digunakan untuk konsumsi yang disebut juga dengan hasil pertanian kota. Contoh hasil holtikultura.

b. Taman kota, dengan fungsi utama sebagai tempat interaksi sosila dan keindahan.

c. Hutan kota, mempunyai fungsi utama dengan tujuan peningkatan kualitas lingkungan


(22)

Sedangkan menurut Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada Pasal 6 jenis RTHKP meliputi :

a. Taman kota

b. Taman wisata alam c. Taman rekreasi

d. Taman lingkungan perumahan dan permukiman e. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial f. Taman hutan raya

g. Hutan kota h. Hutan lindung

i. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah j. Cagar alam

k. Kebun raya l. Kebun binatang m. Pemakaman umum n. Lapangan olah raga o. Lapangan upacara p. Parkir terbuka

q. Lahan pertanian perkotaan

r. Jalur dibawah tegangan tinggi (sutt dan sutet) s. Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa


(23)

2.1.3 Tujuan, Peranan, dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau

Menurut Hakim dan Utomo (2004). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang penataan ruang terbuka hijau diwilayah kota dengan tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, indah, segar, bersih sebagai pengaman lingkungan perkotaan

b) Memberikan lingkungan yang serasi dan lingkungan binaan yang bermanfaat untuk masyarakat.

Menurut Hakim dan Utomo (2004). Peran ruang terbuka hijau bagi pengembangan kota yaitu:

a) Alat pengukur amplitude (klimatologis). Penghijauan dapat member dampak variasi yaitu kondisi udara yang panas ke kondisi udara yang sejuk.

b) Menyaring udara kotor (protektif). Penghijauan juga dapat mencegah untuk terjadinya pencemaran udara yang dihaslkan oleh kendaraan bermotor, serta asap yang ditimbulkan dari buangan pabrik industri.

c) Tempat hidup satwa seperti burung, unggas. Pohon juga dapat menjadi peneduh ditepi jalan.

d) Penunjang nilai keindahan (estetika).

e) Menambah kualitas ruang kehidupan lingkungan. Penghijauan juga dapat mempersatukan elemen bangunan yang ada disekelilingnya. Sehingga terjadi lingkungan kompak dan serasi.


(24)

Menurut Hakim dan Utomo (2004). Manfaat ruang terbuka hijau adalah sebagai berikut :

a) Memberi kesegaran, kenyamanan, dan keindahan lingkungan. b) Menjadikan lingkungan yang sehat dan bersih

c) Memberikan berupa hasil produksi seperti kayu, daun, bunga dan buah. d) Tempat hidup satwa

e) Sebagai resapan air sehingga menjaga keseimbangan air dalam tanah. Dan menjaga agar tanah terjaga kesuburannya.

f) Sebagai sirkulasi udara


(25)

Tabel 2.1 Jenis, Fungsi dan Tujuan Pembangunan RTH

Jenis, fungsi, dan tujuan pembangunan RTH menurut menurut Direktorat Jendral Penataan Ruang Depatemen Pekerjaan Umum, 2006:


(26)

Arahan penyediaan ruang terbuka hijau pada bangunan/perumahan meliputi arahan penyediaan ruang terbuka hijau pekarangan, Ruang terbuka hijau halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha serta ruang terbuka hijau dalam bentuk taman atap bangunan (Roof Garden).

Pekarangan adalah lahan diluar bangunan, yang berfungsi untuk berbagai aktivitas. Luas pekarangan disesuaikan dengan ketentuan koefisien dasar bangunan (KDB) di kawasan perkotaan, seperti tertuang didalam peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah di masing-masing kota. Untuk memudahkan di dalam pengklasifikasian pekarangan maka ditentukan kategori pekarangan pada tabel 2.2 sebagai berikut:

Pekarangan Bangunan Besar Pekarangan Bangunan Sedang Pekarangan Bangunan Kecil

Luas Lahan Luas lahan di atas 500 m2 Luas lahan antara 200 m 2

sampai dengan 500 m2 Luas lahan dibawah 200 m 2 Ruang Terbuka Hijau Minimum Yang Diharuskan

Luas lahan (m2) dikurangi luas dasar bangunan (m2)

sesuai peraturan daerah setempat

Luas lahan (m2) dikurangi luas dasar bangunan (m2)

sesuai peraturan daerah setempat

Luas lahan (m2) dikurangi luas dasar bangunan (m2)

sesuai peraturan daerah setempat

Jumlah Pohon Pelindung Yang Harus

Disediakan

Minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan perdu dan semak

serta penutup tanah dan atau rumput.

Minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan

tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau

rumput.

Minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau

rumput Sumber : Permen PU, 2008

Tabel 2.2 Ketentuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan Bangunan Menurut Ukuran


(27)

2.1.4 Tujuan, Fungsi Dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh ruang terbuka hijau (RTH) dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

Selain itu menurut UU No. 26 Tahun 2007, tentang penataan ruang , ruang terbuka memiliki fungsi yang paling penting yakni sosial dan ekonomi. Berdasarkan fungsinya, ruang terbuka merupakan tempat bertemu, berinteraksi dan silaturrahmi dan merupakan tempat untuk berekreasi antara lain bermain, berolahraga dan bersantai (Ahmad, 2002).

Sedangkan Menurut Gehl (dalam Zhang dan Lawsin, 2009), terdapat beberapa klasifikasi aktivitas yang ada di ruang terbuka, yakni :

1. Aktivitas penting yakni serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dengan tidak memperhatikan kondisi lingkungan fisik, seperti berjalan, belanja, dan lainnya. Aktivitas penting umumnya ditandai dengan kegiatan berjalan dan berlangsung hampir sepanjang tahun dalam segala jenis situasi dan kondisi.

2. Aktivitas pilihan yakni merupakan segala aktivitas yang muncul jika ada keinginan untuk melakukannya dan apabila waktu dan tempat memungkinkan untuk terjadi aktivitas ini. Kemunculan aktivitas pilihan ini akan sangat bergantung pada kondisi lingkungan fisik dan terjadi dikarenakan tempat tersebut menarik seseorang untuk berhenti dan


(28)

melakukan berbagai jenis aktivitas di tempat tersebut. Adapun jenis aktivitas pilihan ini merupakan jenis aktivitas yang paling berperan dalam mengevaluasi kualitas suatu tempat, dimana semakin banyaknya aktivitas pilihan yang muncul, maka tempat tersebut akan semakin terasa hidup, seperti : aktivitas makan, berjalan, duduk, berdiri, bersantai, berinteraksi, dan lainnya.

3. .Aktivitas Sosial yakni merupakan segala aktivitas sosial, dan berkumpul yang melibatkan interaksi sosial dan kegiatan ini umumnya terjadi karena aktivitas penting ataupun aktivitas pilihan dan dapat pula berlangsung bersamaan dengan aktivitas penting dan aktivitas pilihan tersebut ataupun tidak, seperti : bertemu dengan teman, berdiskusi, berbincang, saling menyapa, dan lainnya

2.1.5 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan

a. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara

Ruang terbuka hijau (RTH) taman biro pusat administrasi universitas sumatera utara diklasifikasikan menurut Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada Pasal 6 jenis RTHKP adalah taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial. Taman ini merupakan taman dengan klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan terbatas yang meliputi populasi terbatas/pengunjung. Taman ini terletak di beberapa kawasan


(29)

institusi, misalnya pendidikan dan kantor-kantor. Institusi tersebut membutuhkan RTH pekarangan untuk tempat upacara, olah raga, area parkir, sirkulasi udara, keindahan dan kenyamanan waktu istirahat belajar atau bekerja.

Gambar 2.1Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara (Sumber: dokumen pribadi 2014)

b. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hutan Kota Taman Beringin

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang hutan Kota, hutan kota didefinisikan sebagai suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Persentase luas hutan kota paling sedikit 10% dari wilayah perkotaan dan atau disesuaikan dengan kondisi setempat dengan luas minimal sebesar 0.25 ha dalam satu hamparan yang kompak (hamparan yang menyatu). Taman hutan raya, kebun raya, kebun binatang, hutan lindung, arboretum, dan bumi perkemahan yang berada di wilayah kota atau kawasan perkotaan dapat diperhitungkan sebagai luasan kawasan yang berfungsi sebagai hutan kota.


(30)

2.2 Aktivitas sosial

2.2.1 Definisi Aktivitas Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian aktivitas adalah “kegiatan / keaktifan”.Dimana kegiatan tersebut merupakan kesibukan; keaktifan; kegiatan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan.

Menurut Gehl (dalam Zhang dan Lawsin, 2009) Aktivitas sosial yakni merupakan segala aktivitas sosial, dan berkumpul yang melibatkan interaksi sosial dan kegiatan ini umumnya terjadi karena aktivitas penting ataupun aktivitas pilihan dan dapat pula berlangsung bersamaan dengan aktivitas penting dan aktivitas pilihan tersebut atau pun tidak, seperti : bertemu dengan teman, berdiskusi, berbincang, saling menyapa, dan lainnya. Sedangkan menurut Cooper Marcus dan Wischemann (1983) Aktivitas sosial mahasiswa adalah aktivitas yang

Gambar 2.2 Taman Hutan Beringin Medan (Sumber : dokumen pribadi 2014)


(31)

dilakukan seperti belajar, berdiskusi, berinteraksi dengan mahasiswa lain, berbincang – bincang , makan siang, serta beristirahat menunggu kelas selanjutnya.

2.2.2 Tempat Pemilihan Lokasi di Ruang Terbuka Kampus.

Menurut Cooper Marcus dan Wischemann (1983). menyatakan bahwa ada perbedaan yang nyata antara belajar didalam kelas dan diluar kelas (ruangan terbuka) yaitu bersifat lebih tertutup, bosan, frustasi, dan cemas untuk belajar didalam kelas, sedangkan diruangan terbuka lebih tenang, santai, damai, hijau dan nyaman. Kemudian penelitian tahun 1981 University of california at Berkeley menyatakan bahwa faktanya hampir semua orang menunjukan keyakinan mereka akan pentingnya ruang terbuka hijau dan menjadi tempat favorit untuk menghindari tekanan kerja dan rileksasi.

Menurut Cooper Marcus dan Wischemann (1983). Beberapa alasan memilih tempat favorit tersebut yaitu:

• Alami dengan pepohonan dan tanaman hijau • Damai dan tenang

• Berteduh dari sinar matahari

• Dapat berinteraksi dengan orang lain • Dekat dengan sumber air

• Adanya ruang terbuka hijau • Bebas dan nyaman

Menurut Cooper Marcus dan Wischemann (1983) bahwa lokasi yang paling disukai untuk belajar di luar ruang kampus adalah:


(32)

• Dekat dengan kantin, karena sebagian siswa sering membaca dan makan dalam waktu yang bersamaan

• Jauh dari lalu lintas atau tempat parkir yang suaranya dapat mengganggu • Daerah ruang terbuka hijau yang ditanami rumput menjadi tempat lebih

banyak disukai untuk belajar

• Ruang terbuka tersebut banyak tersedia jalur pejalan kaki.

• Banyak pohon-pohon besar sehingga menjadi area untuk melakukan aktivitas duduk dan belajar.

2.2.3 Faktor yang Menghalangi Penggunaan Ruang Terbuka Kampus

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat kegiatan belajar diluar ruang kelas yaitu, terlalu banyak orang, tidak ada tempat untuk duduk, keterbatasan waktu, panas, polusi suara kendaraan, gangguan dari luar, adanya anjing-anjing peliharaan, dan tidak ada tempat untuk menulis dan bersandar. (Cooper Marcus dan Wischemann 1983).

Kemudian menurut Cooper Marcus dan Wischemann (1983). ada beberapa faktor yang menjadi masalah pengguna ruang terbuka kampus yaitu :

• Kekhawatiran terhadap kejahatan.

Dalam sebuah survey yang nasional yang dilakukan, dari sepuluh ribu Mahasiswa yang dipilih secara acak, hampir 40 % pernah menjadi korban kecelakaan selama pengalaman di universitas kampus mereka (bausell dan Maloy 1990). Sebagian besar sampel tersebut menganggap bahwa seluruh kampus tidak aman ketika berada di malam hari khususnya bagi


(33)

perempuan. Tetapi sedangkan untuk laki-laki mereka merasa aman dimana saja.

• Lalu lintas

Lalu lintas merupakan masalah terbesar bagi siswa setelah kejahatan, kebisingan kendaraan, parkir mobil, polusi udara, dan pengelolaan keluar masuk mobil kedalam bangunan.

2.2.4 Karakteristik Fungsi dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan fungsi dan jenis aktivitas yang ada di ruang terbuka menurut Project For Public Spaces (2000), terdapat beberapa karakteristik dalam mengevaluasi fungsi, manfaat dan aktivitas yang ada di ruang terbuka, yakni :

a) Kenyamanan.

Ruang terbuka publik dikatakan nyaman apabila ruang terbuka publik tersebut bersih, aman, dan menyediakan tempat duduk yang memadai. b) Keamanan.

Keamanan di ruang terbuka akan tercapai dengan adanya ketersediaan fasilitas lampu penerangan yang memadai. Penyediaan lampu penerangan yang memadai akan menurunkan rasa takut terhadap tindakan kriminal, meningkatkan jarak penglihatan yang jelas terhadap kemungkinan terjadinya tindakan kriminal serta meningkatkan pemakaian ruang terbuka publik pada saat malam hari. Ruang terbuka publik yang memiliki fasilitas - fasilitas yang rusak akan menurunkan rasa aman di ruang terbuka publik tersebut.


(34)

c) Kebersihan.

Ruang terbuka yang bersih akan memberikan rasa nyaman bagi mahasiswa untuk beraktivitas di ruang terbuka, dimana para mahasiswa umumnya menghindari kunjungan ke ruang terbuka publik yang kotor (Gearin dan Kahle, 2006).

d) Kerindangan / kesejukan.

Suasana rindang / sejuk dalam beraktivitas dapat diciptakan dengan menyediakan fasilitas vegetasi berupa pepohonan dan tanaman hijau. e) Menarik / Attraktif.

Ruang terbuka yang menarik / attraktif mampu menciptakan pengalaman beraktivitas yang menyenangkan bagi para pemakainya dan ditunjukkan dengan adanya kehadiran banyak orang di ruang terbuka publik tersebut yang melakukan beragam jenis aktivitas. Selain itu, agar suatu ruang publik mampu menimbulkan daya tarik, maka ruang publik tersebut harus mampu mendorong orang untuk melakukan interaksi sosial dengan menyediakan area - area duduk untuk menikmati pemandangan dan suasana di sekitarnya, area untuk makan dan minum, tempat bermain, serta area untuk mengadakan acara. Gehl (1987) mengemukakan bahwa kehadiran orang - orang juga merupakan daya tarik bagi orang lainnnya, contohnya jika seseorang diberikan kesempatan untuk memilih, maka seseorang akan lebih memilih untuk berjalan - jalan dan berada di tempat yang ramai dibandingkan berada di tempat yang sepi. Hal ini dikarenakan akan lebih banyak yang dapat dilihat dan dinikmati oleh orang tersebut.


(35)

f) Bernilai historis.

Dikatakan bernilai historis bila bangunan - bangunan dan tempat - tempat lokal di sekitarnya yang khas masih dipertahankan keberadaannya dan ruang terbuka publik tersebut masih mencerminkan karakter dan identitas lokal yang menciptakan keunikan tempat tersebut.

g) Memiliki aktivitas yang menyenangkan.

Ruang terbuka harus mampu mendorong terjadinya interaksi sosial. Selain itu, penyelengaraan acara juga akan membuat aktivitas di ruang terbuka publik tersebut terasa semakin menyenangkan.

h) Kebebasan untuk beraktivitas.

Ruang terbuka harus terbuka untuk umum, menyediakan beragam jenis aktivitas yang dapat diakses secara publik oleh siapa saja.

i) Menyediakan banyak pilihan kegiatan.

Banyaknya kegiatan yang berlangsung di suatu ruang terbuka terlihat dari keberagaman jenis aktivitas yang berlangsung dan semakin besarnya peluang untuk turut terlibat di dalam aktvitas tersebut.

j) Keberadaannya yang penting.

Kehadiran banyak orang di suatu ruang terbuka, maka keberadaan ruang terbuka publik tersebut akan menjadi semakin penting. Selain itu, pentingnya keberadaan suatu ruang terbuka juga dapat diukur melalui kerutinan dalam penyelengaraan acara. Menurut Montgomery (1998), keberadaan ruang terbuka publik akan menjadi penting apabila ada peluang terciptanya keberagaman aktivitas ekonomi, sosial serta budaya.


(36)

k) Ramai.

Ruang terbuka dikatakan ramai apabila lebih banyak dipakai secara berkelompok ketimbang dipakai oleh individu secara personal. Kehadiran banyak orang secara kontinu yang juga akan meningkatkan rasa aman dikarenakan semakin besarnya kemungkinan untuk dilihat dan diawasi oleh lebih banyak orang bilamana terjadi tindak kejahatan di ruang terbuka publik (Crowe, 2000).

l) Berkesan.

Ruang terbuka akan menjadi berkesan bagi para pemakainya bilamana di dalam ruang terbuka tersebut berlangsung beragam jenis aktivitas (Gehl, 1987). Selain itu, penyelengaraan acara tertentu juga akan menciptakan pengalaman dan kesan tertentu terhadap ruang terbuka publik tersebut (Pugalis, 2009).

m) Suasana yang bersahabat.

Orang akan merasa nyaman dan senang untuk beraktivitas apabila suasana di ruang terbuka tersebut bersahabat. Hal ini terlihat dari seringnya ruang terbuka publik tersebut dimanfaatkan sebagai tempat untuk bertemu dan bersosialisasi.

n) Kenyamanan untuk berjalan kaki.

Ruang terbuka harus memprioritaskan para pejalan kaki dan pengendara sepeda.Penempatan pepohonan dan tanaman di sepanjang jalur pejalan kaki dapat memberikan rasa sejuk, perlindungan dan menciptakan kualitas visual yang membuat pejalan kaki merasa nyaman untuk berjalan kaki.


(37)

o) Mudah diakses.

Ruang terbuka harus memiliki koneksi yang baik dengan area - area lain di sekitarnya. Pencapaian ke ruang publik tersebut juga harus dapat dilakukan dengan beragam moda transportasi mulai dari berjalan kaki, kenderaan umum hingga kenderaan pribadi. Selain itu, ruang terbuka publik ini tidak boleh terhalang dan harus mudah terlihat dari area - area di sekitarnya.

2.2.5 Elemen Pendukung Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau

Menurut Project For Public Spaces (2000), terdapat beberapa elemen pendukung aktivitas di ruang terbuka dalam mengevaluasi fungsi, manfaat dan aktivitas yang ada di ruang terbuka, yakni :

a) Fasilitas

• Tempat Duduk

yaitu tempat duduk yang bisa dipindah-pindah sehingga mahasiswa mampu mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan keinginan mereka. kemudian terletak di dekat tempat sampah, kemudian terbuat dari bahan material yang kuat.

• Lampu Penerangan

Lampu penerangan harus terletak merata, sehingga area-area yang mungkin agak tertutup dan dapat berpostensi menjadi tindak kriminal mendapatkan penerangan yang memadai.


(38)

tanda penunjuk harus tidak terhalang oleh pepohonan sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh pengunjung, serta memberi informasi serta lokasi lokasi penunjuk arah.

• Tempat Sampah

Tempat sampah yang tersedia harus mudah di jangkau, mudah di angkut, serta dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik • Vegetasi

Vegetasi berupa pepohan dan tanaman yang memberikan keindahan serta mejadi peneduh bagi jalur pejalan kaki, dan dapat mengurangi polusi.

• Jalur Pejalan Kaki

Tersedianya pepohonan dan tanaman disepanjang jalur pejalan kaki dapat memberikan rasa kesejukan dan perlindungan dari cuaca panas, serta menciptakan suasana visual yang membuat pengguna pejalan kaki merasa nyaman untuk berjalan kaki. dan jalur pejalan kaki seharusnya terbuat dari material kasar dan tidak licin.bisa berbentuk beton kasar dan berbatu.

• Fasiltas Umum (Toilet, Tempat Rekreasi, Lapangan Parkir, Pos satpam dan lainnya)

b) Pemakaian suatu ruang terbuka • Waktu Berkunjung.

Apabila dilihat dari segi waktu berkunjung, ruang terbuka yang selama waktu operasionalnya selalu dikunjungi oleh orang - orang untuk


(39)

melakukan aktivitas tertentu dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan fungsi dan aktivitas di ruang terbuka tersebut.

• Lama Berkunjung.

Semakin lama seseorang berkunjung ke suatu ruang terbuka, maka menunjukkan bahwa seseorang tersebut semakin merasa nyaman untuk beraktivitas di ruang terbuka publik tersebut.

• Banyak Kunjungan.

Kerutinan dan keteraturan kunjungan seseorang dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan fungsi dan aktivitas di ruang terbuka. • Rekan Berkunjung.

Apabila dilihat dari segi rekan berkunjung, ruang terbuka yang dikunjungi oleh 2 orang secara bersama, bersama kelompok ataupun rombongan lebih baik dibandingkan ruang terbuka publik yang hanya dikunjungi sendiri. Apabila ruang terbuka publik lebih banyak dikunjungi oleh 2 orang secara bersama, bersama kelompok ataupun bersamarombongan, maka ruang terbuka publik tersebut dapat dikatakan sebagai ruang terbuka yang menyenangkan, mampu menyediakan banyak tempat dan ruang bagi orang - orang untuk dapat beraktivitas bersama dengan teman, keluarga dsb.

• Jenis Aktivitas

Keberagaman jenis aktivitas yang terjadi diruang terbuka dapat menjadi faktor indikator keberhasilan suatu ruang terbuka tersebut.,


(40)

2.2.6 Studi Banding. Fakulty Glade, University of California

Faculty Glade, University of California at berkeley merupakan sebuah tempat yang berumput. Dan merupakan tempat yang populer di kampus Berkeley, area ini di kelilingi oleh beberapa bangunan rendah, seperti departemen musik, perpustakan, ilmu sosial, namun banyaknya pohon yang ada disekitar site tersebut hampir membuat area tesebut tidak terlihat. Tempat ini sangat alami , taman diatur dengan dikelilingi oleh beberapa pepohonan. Hasil survey siswa tahun 1981 tempat ini menjadi tempat ruang terbuka yang terfavorit bagi mahasiswa di kampus. Mereka datang dan duduk di lereng bukit karena pancaran sinar matahari untuk belajar, bersosialisasi, makan siang, atau beristirahat menunggu kegiatan kelas berikutnya. Ruang terbuka hijau tersebut juga menjadi menyenagkan dengan adanya bangunan-baangunan tinggi yang hanya terlihat di balik pepohonan,

Gambar 2.3 tempat favorit untuk makan siang, bersantai atau belajar


(41)

pemandangan dan kebisingan terhadap kendaraan yang melintasi disekitar kampus tertutupi oleh tanaman dan pepohonan, serta pohon-pohon yang memberi keteduhan bagi aktivitas mahasiswa.

Faktor keberhasilan lokasi:

• Dikelilingi oleh pepohonan

• Pemandangan disekitar bangunan ditutupi oleh tanaman dan pepohonan • Adanya jalan kecil akses (lorong) bagi pejalan kaki

• Area yang mendapat sinar matahari langsung sepanjang hari • Tempat yang berumput

Faktor kegagalan:

• Hanya ada tiga bangku (satu bangku beton, dua bangku kayu) yaitu bagi mereka yang tidak ingin duduk di rumput

• Tidak adanya bangku atau meja di tepi ruang terbuka hijau untuk belajar dimusim panas.

• Kepadatan tanaman dan pencahayaan yang tidak berlebihan membuat tempat tersebut tidak aman di malam hari (Cooper Marcus dan Wischemann 1983).


(42)

2.3 Mahasiwa

Mahasiswa merupakan satu golongan dari masyarakat yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon intelektual, dan sebagai calon intelektual mahasiswa harus mampu untuk berpikir kritis terhadap kenyataan sosial, sedangkan sebagai manusia muda, mahasiswa sering kali tidak mengukur resiko yang akan menimpa dirinya (Djojodibroto,2004). Mahasiswa dalam perkembangannya berada pada kategori remaja akhir yang berusia 18-21 tahun ( Monks dkk,1991). Menurut Makmun (2003).pada masa perkembangan, mahasiswa cenderung memiliki banyak teman dan suka menghabiskan waktu luang mereka bersama - sama dengan teman – teman yakni melakukan aktivitas sosial. Menurut Papalia, dkk (2007), usia ini berada dalam tahap perkembangan dari remaja atauadolescencemenuju dewasa muda atau youngadulthood. Adanya pengaruh lingkungan , serta sudah mulai berbuat keputusan terhadap pemilihan pekerjaan atau karirnya.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Adapun jenis pengumpulan data yang digunakan dalam rangka menemukan hasil pembahasan studi ruang terbuka hijau pada sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa, studi kasus : Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara adalah dengan metode penelitian kualitatif. Menurut (Darjosanjoto, 2006) penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengandalkan kemampuan yang dimiliki seorang peneliti dalam melakukan proses penelitian yang menunjang proses kuantifikasi data pada kawasan penelitian.

Selain itu dalam proses penelitian, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang mendukung metode kualiatif yakni meteode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang menggambarkan fakta-fakta mengenai masalah yang diteliti dengan interpretasi penulis secara rasional dan akurat berdasarkan masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang bersifat faktual pada saat dilakukan penelitian. (Nawawi (1990: 64)).

Langkah yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian ini dengan metode kualitatif dan metode deskriptif adalah menggumpulkan data, mengklasifikasi data, dan laporan yang bertujuan untuk membuat sebuah gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi kondisi dalam penelitian tersebut.


(44)

Dengan metode deskriptif kualitatif penelitian ini diharapkan penulis dapat menggambarkan sebuah permasalahan yang berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dan kemudian dihubungan dengan variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan aktivitas sosial mahasiswa khususnya kawasan ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu metode ini diharapkan dapat mengungkapkan dan mengkaji masalah yang berhubungan dengan aktivitas sosial mahasiswa di Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Silaen. dan Widiyanto (2013), variabel adalah segala sesuatu dalam berbagai nilai. Sehingga variabel tersebut menghasilkan suatu fenomena yang memperlihatkan segala sesuatu yang dapat diobservasi dan dapat diukur.


(45)

Tabel 3.1. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Indikator Metode

Karakter fungsi dan aktivitas di ruang terbuka

• Nyaman

• Aman

• Bersih

• Rindang /sejuk

• Ramai

• Suasana bersahabat

• Kenyamanan berjalaan kaki

• Mudah di akses

• Observasi

• kuesioner

Fasilitas • Tempat duduk

• Lampu Penerangan

• Tanda Penunjuk

• Tempat Sampah

• Vegetasi

• Jalur pejalan kaki

• Fasilitas Umum (Toilet, Pos Satpam, Tempat Parkir, dan lainnya).

Observasi lapangan, Dokumentasi

Aktivitas • Jenis Aktivitas

• Waktu berkunjung

• Lama berkunjung

• Banyak kunjungan

• Rekan berkunjung

•Observasi

•kuesioner

3.3 Populasi / Sampel

Populasi / sampel adalah beberapa atau sejumlah informan atau pemberi informasi yang merupakan keseluruhan dari unit analisa yang merupakan ciri ciri nya memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam suatu penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1987). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metoda dengan pendekatan kualitatif, sehingga dalam pengambilan sampling teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling.


(46)

Purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel sumber data penelitian dimana dalam pengambilannya sampel yang disengaja dan ditentukan sesuai dengan kriteria mempertimbangkan sumber sumber data yang paling tahu dan paling mengerti, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam meneliti objek yang sedang ditelitinya (Sugiyono ( 2008: 218 ).

Berdasarkan teori diatas dalam yang merupakan kriteria populasi atau sampel studi RTH sebagai wadah aktivitas sosial mahasiswa, studi kasus : Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dan memenuhi data yang dibutuhkan adalah :

1. Pengguna ( mahasiswa Universitas Sumatera Utara, penggunjung Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara), dengan syarat berikut :

a. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

b. Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teori wallen (1993) yang mengatakan bahwa suatu penelitian deskriftif yang jumlah populasinya tidak diketahui maka jumlah minimal sampel yang di ambil adalah sebanyak 100 sampel. Sampel dan populasi merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara, dan merupakan pengunjung lokasi penelitian.

c. Karakteristik responden antara lain : asal Fakultas; usia; jenis Kelamin; dan semester.


(47)

3.4 Metode Pengumpulan Data

a. Data primer yaitu data yang didapat peniliti dengan cara mencari data langsung dari sumbernya (Sinulingga, 2011). Adapun metode pengumpulan data primer yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Observasi lapangan (survey visual), hal ini dilakukan untuk pengambilan gambar yang berkaitan dengan ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka yang ada di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolah data tersebut sehingga peneliti tidak perlu mencarinya secara langsung. Adapun metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Studi literatur, yaitu dilakukan dengan cara mengidentifikasi data berkaitan dengan Taman Biro Pusat Administrasi USU, kemudian menentukan teori yang berkaitan dengan penelitian yang terkait untuk mengungkapkan berbagai jenis yang terdapat dalam penelitian tersebut.

3.5 Metoda Analisa Data

Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa data RTH pada area Universitas Sumatera Utara; dan analisa fungsi dan aktivitas sosial mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada ruang terbuka hijau (RTH) yakni Taman Biro Pusat Administrasi USU. Adapun metoda analisa data yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis statistik


(48)

deskriptif. Menurut (Sugiono, 2010) teknik analisa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dan tanpa uji signifikan. Hasil analisa RTH Biro Pusat Administrasi USU dan fungsi aktivitas sosial mahasiswa akan ditampilkan dengan diagram batang dan deskripsi.

Teknik ini diterapkan untuk jenis data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini, teknik analisis ini dirasa cukup memudahkan penulis dalam menyelesaikan penelitian. Hasil analisis yang didapatkan dari metode ini akan menjadi dasar kajian dalam menentukan permasalahan, kebutuhan, dan fakta pada lokasi penelitian yakni Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya melakukan analisa berdasarkan hasil kuisioner yang telah didapat dan mengkaitkannya dengan teori-teori mengenai terbentuknya ruang terbuka hijau (RTH) sebagai ruang aktivitas sosial. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap ketepatan teori yang dipakai terhadap proses yang terjadi di kawasan penelitian.

Tahap selanjutnya adalah melakukan pendeskripsian RTH secara detail untuk menggambarkan keadaan RTH secara jelas. Tahap akhir adalah membuat kesimpulan untuk menjawab tujuan dilakukannya studi ini.


(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kawasan Penelitian

Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, kawasan ini merupakan sebuah area hijau seluas 120 ha yang terletak di tengah kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha ini menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.


(50)

Gambar 4.1 : Letak Geografis Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara


(51)

4.1.1 Deskripsi Kawasan Penelitian Ruang Terbuka Hijau Biro Pusat Administrasi USU

Penelitian ini dilakukan di kawasan pendidikan di Kota Medan yakni Kawasan Universitas Sumatera Utara tepatnya di Taman Biro Pusat Adminstrasi Universitas Sumatera Utara (USU). Kawasan ini berada di Jalan dr. T. Mansur

No. 9 Kampus USU Medan 20155 Sumatera Utara. Kawasan ini terletak di Barat

daya kota Medan, tujuh kilometer dari pusat kota. (Gambar 4.1) Luas kawasan Kompeks Universitas Sumatera Utara (USU) seluas 116 Ha dengan luas zona akademik 93.4 Ha. (Sumber : Wikipedia).

Pusat penelitian ini berada di Taman Biro Pusat Adminstrasi Universitas Sumatera Utara, yang merupakan pusat ruang terbuka hijau. umumnya dikunjungi mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Luas taman ini adalah 2,6 Ha.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Biro Pusat Adminstrasi Universitas Sumatera Utara diklasifikasikan menurut Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada Pasal 6 jenis RTHKP adalah Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial. Taman ini merupakan taman dengan klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan terbatas yang meliputi populasi terbatas/pengunjung. Taman ini terletak di beberapa kawasan institusi, misalnya pendidikan dan kantor-kantor. Institusi tersebut membutuhkan RTH pekarangan untuk tempat upacara, olah raga, area parkir, sirkulasi udara, keindahan dan kenyamanan waktu istirahat belajar atau bekerja.


(52)

(53)

(54)

Gambar 4.5 Potongan A-A Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara (Sumber : Gambar ulang)


(55)

Gambar 4.7 Persfektif Taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara (Sumber : Gambar ulang)


(56)

Presentase Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro Pusat Admoinistrasi USU dilihat dari segi Fakultas (total sampel : 100 orang)

1= Teknik 4= Hukum 7= Keperawatan 10 = Mipa 13= Kedokteran 2= Kes.Masyarakat 5= Pertanian 8= Psikologi 11 = K.Gigi

3=Ekonomi 6= Ilmu Budaya 9= Ilmu Komputer 12. = ISIP

Diagram 4.1 Presentase data Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro Pusat Administrasi USU Dilihat Dari Segi Fakultas

(Sumber: Olah Data)

Diagram 4.1 menunjukan bahwa dari total 100 orang mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU. persentasi tertinggi adalah 25 % fakultas teknik, kemudian disusul oleh fakultas keperawatan 17%, Fakultas Kesehatan Masyarakat 12%, Fakultas Ekonomi 11%, Fakultas MIPA 9%, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Psikologi 6%, Fakultas Kedokteran Gigi 5%, Fakultas ISIP 4%, Fakultas Hukum 2% dan Fakultas Pertanian, Ilmu


(57)

komunikasi dan Kedokteran hanya 1%. Hal tersebut di perkuat dengan Penelitian tahun 1981 University of california menyatakan bahwa faktanya hampir semua orang menunjukan keyakinan mereka akan pentingnya ruang terbuka hijau dan menjadi tempat favorit untuk menghindari tekanan kerja dan rileksasi. Alasan pemilihan tempat favorit tersebut yaitu: .alami dengan pepohonan dan tanaman hijau, damai dan tenang, berteduh dari sinar matahari, Dapat berinteraksi dengan orang lain, dekat dengan sumber air, adanya ruang terbuka Hijau, bebas dan nyaman (cooper Marcus dan Wischemann 1983).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kunjungan ke Taman Biro Pusat administrasi USU lebih didominasi oleh fakultas dengan kondisi ruang terbuka hijau yang ada di fakultas mahasiswa belajar tidak dapat menampung segala aktivitas sosial Mahasiswa tersebut serta tidak memenuhi elemen-elemen penunjang aktivitas sosial lainnya, sehingga pada akhirnya mahasiswa cenderung mencari ruang terbuka hijau yang dapat menampung segala kegiatan aktivitas sosial mereka. Seperti taman Biro Pusat Administrasi USU.


(58)

Presentase waktu kunjungan mahasiswa ke taman Biro Pusat Administrasi USU dilihat dari Semester (total sampel : 100 orang)

1= Semester 1 3= Semester 5 5= Semester 9 2= Semester 3 4= Semester 7

Diagram 4.2 menunjukan bahwa dari total 100 orang mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU, persentase tertinggi yaitu 45% mahasiswa semester 5, kemudian mahasiswa semester 3 sebesar 23%, mahasiswa semester 7 sebesar 25%, sedangkan persentase paling rendah adalah mahasiswa semester 2, 6 dan 8 sebesar 0 %. Semester 1 sebanyak 5 % dan semester 9 4 % Hal ini sesuai dengan teori (Cooper Marcus, 1998), bahwa ruang luar kampus dengan beberapa element pendukung dapat memberikan kebutuhan psikologi sehingga membuat mahasiswa lebih nyaman dari segala aktivitas di kampus. Sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa tingkat menengah dan menuju tugas akhir yang ada di USU lebih sering mengunjungi dan melakukan aktivitas sosial, karena psikologi mereka membutuhkan ruang

Diagram 4.2 Presentase Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro Pusat AdministrasiUSU Dilihat Dari Segi Semester


(59)

Presentase Mahasis USU Dilihat

1 :

terbuka sebagai kej dimana tempat yang umumnya mahasiswa satunya berada di tam

Diagram 4.3. Presentas

Diagram menunj sampel pengunjung T dan 40% laki-laki.

Adapun analisa berdasarkan beberapa fasilitas, dan analisa

siswa Yang Berkunjung Ke Taman Biro Pusat A at Dari Segi Jenis Kelamin(Total sampel : 100 or

1 : Perempuan 2 : Laki-Laki

60%

40%

1 2

kejenuhan dari segala tugas atau kegiatan di g dekat dengan kampus sebagai tujuan, berk swa yang menuju tugas akhir, tempat terbuka

aman Biro Pusat Administrasi USU .

ntase Mahasiswa yang Berkunjung ke Taman Biro P USU Dilihat Dari Segi Jenis Kelamin

(Sumber: Olah Data)

enunjukan bahwa dari total 100 mahasiswa y Taman Biro Pusat Administrasi USU yaitu 60

alisa RTH sebagai wadah aktivitas sosial maha rapa elemen penilaian yaitu analisa aktivi

lisa karakter fungsi di ruang terbuka yang

at Administrasi 100 orang)

didalam kampus, rkaitan salah satu buka tersebut salah

o Pusat Administrasi

yang merupakan u 60% perempuan

hasiswa dibagi ktivitas, analisa ng mendukung


(60)

aktivitas.

4.3. Analisa Aktivitas Mahasiswa di Taman Biro Pusat Administrasi USU 4.3.1 Jenis Aktivitas

Dari tolal 100 orang mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU, mahasiswa melakukan berbagai jenis aktivitas sosial. Adapun aktivitas sosial yang dilakukan tersebut adalah berupa berbincang-bincang, istirahat, berdiskusi, berinteraksi dengan mahasiswa lain, belajar, kegiatan UKM (latihan atau pentas), foto-foto.

Dari berbagai jenis aktifitas sosial yang dilakukan di Taman Biro Pusat Administrasi USU, ternyata presentase yang paling tinggi yaitu melakukan aktivitas berbincng-bincang yaitu sebesar 34 %. Kemudian diikuti dengan aktivitas berdiskusi sebesar 20%. Selanjutunya diikuti dengan aktivitas berinteraksi dengan mahasiswa lain sebesar 14%. Selanjutnya mahasiswa yang melakukan aktivitas isitirahat baik menunggu jadwal kuliah selanjutnya maupun setelah selesai mengikuti kuliah di kampus sebesar 13 %. Lalu mahasiswa yang melakukan aktivitas belajar dan melakukan aktivitas kegiatan UKM (latihan atau pentas) sama-sama memiliki presentase sebesar 7%. Sedangkan presentasi paling rendah yang dilakukan mahasiswa adalah yaitu berfoto-foto sebesar 5%. Aktifitas berfoto-foto di Taman Biro Pusat Admnistrasi cukup menarik karena suasana taman yang menjadi daya tarik tersendiri untuk mahasiswa, seperti di tengah taman yang tersedia air mancur, dan lambang USU. Serta pohon-pohon yang menjadi tempat untuk berfoto mahasiswa. dari beberapa aktivitas yang dilakukan


(61)

mahasiswa tersebut ternyata didukung dengan teori Cooper Marcus (1998) yang menyatakan bahwa mahasiswa datang dan duduk di taman untuk belajar sambil berjemur, kemudian bersosialisasi, makan siang atau beristirahat sambil menunggu kegiatan kelas berikutnya.

Berikut terlihat gambaran beberapa mahasiswa pengunjung Taman Biro Pusat Adminstrasi USU melakukan beberapa aktivitas sosial seperti berbincang-bincang, berdiskusi dan sebagainya.


(62)

(63)

4.3.2 Waktu berkunjung

Dari total 100 mahasiswa pengunjung Taman Biro Pusat Administrasi USU, sebanyak 19 % mahasiswa berkunjung ke Taman Biro Pusat Administrasi pada pagi hari, dan presentase tingkat kunjungan mahasiswa akan mencapai puncaknya pada saat sore hari yaitu sebesar 63%. Hal ini karena banyaknya mahasiswa yang baru pulang dari kuliah kemudian berkumpul bersama di Taman Biro Pusat Administrasi USU. Menjelang siang hari Taman Biro Pusat Administrasi USU cenderung jarang dikunjungi mahasiswa, dimana presentasenya paling rendah yaitu hanya terdapat 7 % yang mengunjungi taman tersebut., sedangkan tingkat kunjungan mahasiswa pada malam Hari juga cenderung sedikit yaitu hanya mendapat presentasi sebesar 11 %.

Berikut ini penjelasan aktivitas sosial yang terjadi di Taman Biro Pusat Administrasi USU pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.

1. Aktivitas Sosial Mahasiswa pada Saat Pagi Hari di Taman Biro Pusat Administrasi USU pada Pukul (06.00 - 09.00)

Pada waktu pagi hari terutama di waktu hari kuliah mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU adalah cenderung mahasiswa yang akan melakukan aktivitas kuliah di kampus masing-masing. Aktivitas yang dilakukan berupa berbincang-bincang dengan teman teman baik dengan teman 2 orang maupun teman berkelompok. Umumnya lokasi aktivitas sosial ini di Gazebo dan lapangan terbuka yang ada di Taman Biro Pusat Administrasi USU. kemudian aktivitas lain yang terjadi pada pagi hari ini berupa foto-foto yang dilakukan mahasiswa baik secara individu maupun


(64)

bersama teman. lokasi ini biasanya terjadi dekat air mancur yang terletak di tengah Taman Biro Pusat Administrasi USU hal ini sangat menarik karena lokasi ini sering dilakukan menjadi tempat untuk foto-foto. Kemudian di hari libur mahasiswa yang datang ke Taman Biro Pusat Administrasi USU pada pagi hari cenderung meningkat dibandingkan dengan hari waktu kuliah, hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang melakukan aktivitas seperti mengisi waktu lenggang lokasi ini biasanya di area lapangan terbuka, kemudian berbincang-bincang lokasi ini di Gazebo dan tempat duduk serta lapangan terbuka.

Pada hari libur atau hari minggu, aktivitas sosial yang ada di Taman Biro Pusat Administrasi USU di pagi hari sangat meningkat dibandingkan aktivitas pagi dihari biasa/hari kuliah, terutama untuk jenis aktivitas pilihan berupa aktivitas olahraga.


(65)

Gambar 4.9 A Pusat

Aktivitas Sosial Yang Dilakukan Pada Waktu Pagi usat Administrasi USU Pada Hari kuliah dan Libur/M

Sumber : Olahdata

agi di Taman Biro r/Minggu.


(66)

Gambar 4.10. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada waktu pagi hari Kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(67)

Gambar 4.11. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada waktu pagi hari Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(68)

Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu istirahat setelah berolahraga di area Taman Biro

Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivias sosial didepan kebun binatang dan istirahat setelah berolahraga di Taman

Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivias sosial sebelum kuliah berlangsung sambil berfoto Bersama.di Taman Biro Pusat

Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu istirahat menunggu waktu masuk kuliah di bawah pohon peneduh

di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu berdiskusi diarea gazebo Taman Biro Pusat Administrasi USU Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu

berbincang-bincang dengan teman di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu berbincang-bincang dan berdiskusi diarea

gazebo Taman Biro Pusat Admnistrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu

berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu berbincang-bincang di bawah pohon


(69)

Para mahasiswa melakukan aktivitas olahraga (Jogging) di seputar lapangan terbuka Taman Biro Pusat Administrasi USU

Para mahasiswa dan melakukan aktivitas olahraga (Jogging) di seputaran lapangan terbuka Taman Biro Pusat Administrasi USU

Beberapa mahasiswa melakukan aktivitas olahraga (Jogging) di

sekitar Taman Biro Pusat

Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas olahraga (Jogging) di Taman Biro

Pusat Administrasi USU

Para mahasiswa istirahat setelah Para mahasiswa istirahat setelah

Mahasiswa melakukan aktivitas olahraga (Jogging) sambil berbincang-bincang di Taman Biro

Pusat Adminstrasi USU Mahasiswa melakukan aktivitas olahraga (Jogging) bersama keluarga

di Taman Biro Pusat Adminstrasi USU


(70)

2. Aktivitas Sosial Mahasiswa pada saat Siang Hari di Taman Biro Pusat Administrasi USU pada pukul (12.00-14.00)

Pada saat hari biasa kuliah mahasiswa yang datang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU cenderung mahasiswa yang baru selesai melakukan aktivitas kuliah di kampus masing-masing. Aktivitas yang dilakukan biasanya berbincang-bincang dengan teman baik 2 orang maupun berkelompok. lokasi aktivitas ini biasa terjadi di gazebo dan di bawah pohon-pohon. selanjutnya adalah melakukan aktivitas istirahat lokasinya biasa di bawah pohon-pohon. Kemudian aktivitas selanjutnya mengisi waktu luang karena selang waktu kuliah yang tidak begitu jauh jarak waktunya. Lokasi ini ini biasa di tempat duduk yang ada diruang terbuka. Selanjutnya adalah aktivitas membaca buku lokasi ini terletak di bawah pohon dan gazebo. Kemudian mengerjakan tugas baik secara kelompok maupun secara individu, lokasi ini biasa di lakukan di lapangan terbuka.

Selanjutnya pada siang hari di waktu libur mahasiswa biasanya lebih banyak melakukan aktivitas berbincang-bincang dengan teman baik secara individu maupun secara berkelompok. lokasi ini biasa terjadi di gazebo dan lapangan terbuka serta di bawah pohon. Kemudian melakukan aktivitas foto-foto yang biasanya terjadi tengah area lapangan terbuka.


(71)

Gambar 4.14. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu siang Hari Kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(72)

Gambar 4.15. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada waktu siang hari Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(73)

Mahasiswa beristirahat dan membaca buku diarea pejalan kaki

Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa beristirahat diarea pejalan kaki Taman Biro Pusat

Administrasi USU.

Mahasiswa berbincang-bincang dan istirahat setelah kuliah di Taman Biro Pusat Admnistrasi USU.

Mahasiswa berdiskusi kegiatan UKM

dibawah pohon rindang Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa berkumpul dan berdiskusi diarea Gazebo di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang dibawah pohon di Taman Biro Pusat Administrasi USU. Mahasiswa melakukan aktivitas

berbincang dibawah pohon taman Biro Mahasiswa melakukan aktivitas

berbincang-bincang di Taman Biro Mahasiswa melakukan aktivitas

berdiskusi dan istirahat di area gazebo sebelum masuk kuliah di Taman Bior

Pusat Administrasi USU. Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang dibawah pohon

rindang di Taman Biro Pusat Administrasi USU. Mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi dan rapat kegiatan UKM dibawah pohon di Taman Biro Pusat


(74)

Mahasiswa beristirahat dan membaca buku diarea tempat duduk di Taman Biro Pusat

Administrasi USU. Mahasiswa melakukan aktivitas

berbincang-bincang di lapangan terbuka Taman Biro Pusat Adminstrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas foto-foto bersama di Taman Biro Pusat Admnistrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas sosial ( berdiskusi) dan rapat kegiatan UKM di Taman

Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang dibawah pohon Taman Biro Pusat

Administrasi USU. Beberapa mahasiswa melakukan

aktivitas sosial ( berdiskusi) diarea gazebo Taman Biro Pusat Administrasi

USU.

Sekelompok mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi diarea terbuka Taman Biro Pusat Administrasi USU.


(75)

3. Aktivitas Sosial Mahasiswa pada Saat Sore Hari di Taman Biro Pusat Administrasi USU pada pukul (16.00-18.00)

Pada saat hari biasa mahasiswa mengunjungi taman Biro Pusat Administrasi USU biasanya ketika sudah selesai melakukan aktivitas kuliah di fakultas masing-masing. Pada sore hari ini lah puncak keramaian mahasiswa melakukan kunjungan ke Taman biro Pusat Administrasi USU. hal ini dipicu dengan suasana yang tidak panas serta banyaknya mahasiswa yang kemudian lewat sehingga ingin mampir di Taman Biro Pusat Administrasi. Aktivitas yang terjadi pada sore hari ini seperti berbincang-bincang dengan teman, baik dengan 2 orang maupun berkelompok lokasi ini terdapat di gazebo, dibawah pohon, diarea terbuka hijau, serta di tempat-tempat duduk yang ada di taman biro Pusat Administrasi USU. selanjutnya aktivitas mencari inspirasi.hal ini dikarenakan menariknya Taman Biro Pusat Administrasi USU tersebut. kemudian aktivitas Unit kegiatan Mahasiswa sering terjadi pada sore hari, taman Biro Pusat Administrasi USU menjadi pilihan mahasiswa untuk melakukan aktivitas tersebut. lokasi ini biasa terjadi di area lapangan terbuka. Kemudian aktivitas yang juga sering terjadi pada sore hari adalah banyaknya mahasiswa yang melakukan foto-foto lokasi ini biasa terjadi di tengah lapangan terbuka.

Kemudian dihari libur, taman Biro Pusat Administrasi USU juga menjadi ramai dimana pengunjung yang terjadi bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja, tetapi juga dari kalangan masyarakat umum yang datang


(76)

untuk melakukan berbagai jenis aktivitas. Mahasiswa yang melakukan aktivitas pada hari libur tidak jauh berbeda dengan aktivitas yang dilakukan pada hari biasa. Seperti berbincang-bincang, lokasi ini terjadi di gazebo, di area terbuka, dibawah pohon-pohon, dan di tempat-tempat duduk yang ada di Taman biro Pusat Administrasi USU. selanjutnya berfoto-foto yang dilakukan di tengah area terbuka hijau Taman Biro Pusat Administrasi USU.


(77)

Gambar 4.18. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Sore Hari kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(78)

Gambar 4.19. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Sore Hari Minggu di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(79)

Mahasiswa melakukan aktivitas Berdiskusi dibawah pohon Taman

Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas istirahat setelah berolah raga di Taman Biro Pusat Administrasi

USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas istirahat setelah berolah raga Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi dan membuat tugas digazebo yang ada di Taman Biro

Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas sosial ( berdiskusi) dan membuat tugas dibawah

pohon.

Mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi) Mahasiswa melakukan aktivitas sosial, berkumpul

dan berbincang-bincang diarea taman terbuka Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas yaitu berbincang dengan teman diarea terbuka di

Taman Biro Pusat Administrassi USU. Mahasiswa melakukan aktivias sosial yaitu berbincang-bincang diarea tempat duduk di


(80)

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di bawah pohon yang ada di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang sambil berjalan di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang sambil makan di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi diarea gazebo Taman Biro Pusat Administrasi USU. Mahasiswa berbincang-bincang setelah

berolah raga di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa berkumpul melakukan kegiatan UKM diarea terbuka di Taman Biro Pusat Administrasi USU. Mahasiswa berbincang-bincang diarea terbuka di Taman

Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berdiskusi diarea terbuka di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang diarea terbuka di Taman Biro Pusat

Administrasi USU.

Mahasiswa melakukan aktivitas berfoto diarea terbuka di Taman Biro Pusat Administrasi


(81)

4. Aktivitas Sosial Mahasiswa pada Saat Malam Hari di Taman Biro Pusat Administrasi USU pada pukul (19.00-21.00)

Pada hari biasa tepatnya pada waktu malam, Taman Biro Pusat Administrasi USU umumnya sepi dikunjungi mahasiswa, hal ini terjadi karena banyaknya mahasiswa yang sudang pulang ke rumah masing-masing. Adapun Mahasiswa yang masih mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU adalah Mahasiswa yang dari sore belum pulang dari taman tersebut. jenis aktivitas yang terjadi pada waktu malam hari biasanya hanya aktivitas mengisi waktu luang lokasinya di area lapangan terbuka. Sedangkan aktivitas selanjutnya adalah berbincang-bincang yaitu di area terbuka.

Pada waktu hari libur pada umumnya sama seperti sore hari yaitu banyaknya masyarakat umum yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU. sedangkan mahasiswa sendiri biasanya hanya melakukan aktivitas mengisi waktu luang yaitu di area lapangan terbuka dan berfoto-foto.


(82)

Gambar 4.22. Peta Titik Lokasi Kunjungan Mahasiswa Pada Waktu Malam Hari kuliah di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(83)

(84)

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU Mahasiswa melakukan aktivitas

berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU Mahasiswa melakukan aktivitas foto- foto di


(85)

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di bawah pohon Taman Biro Pusat Administrasi USU

Mahasiswa melakukan Aktivitas foto- foto di Taman Biro Pusat Administrasi USU Mahasiswa melakukan aktivitas

berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU Mahasiswa melakukan aktivitas berbincang-bincang di Taman Biro Pusat Administrasi USU


(86)

4.3.3 Lama Bekunjung

Dari total 100 mahasiswa pengunjung, Pada umumya mahasiswa mengunjungi taman Biro Pusat Administrasi USU berkisar antara 1-2 jam yaitu sebesar 40%. Kemudian 31% mahasiswa mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU lebih dari 2 jam. Dan presentase paling rendah adalah ternyata hanya 29% kurang dari 1 jam mahasiswa mengunjungi Taman Biro Pusat Adminstrasi. hal ini menurut Project For Public Spaces (2000), Semakin lama seseorang berkunjung ke suatu ruang terbuka, maka menunjukkan bahwa seseorang tersebut semakin merasa nyaman untuk beraktivitas di ruang terbuka tersebut.

Dengan lamanya waktu yang dikunungi di Taman Biro Pusat Administrasi USU disini juga dapat di ambil kesimpulan bahwa mahasiswa cukup nyaman berada di Taman Biro Pusat Administrasi USU.

4.3.4 Banyak Kunjungan

Dari total 100 mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Administrasi USU, Adapun kunjungan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa pengunjung berupa 55% 1-2 kali seminggu. 21% kunjungan mahasiswa 1 bulan sekali. Setiap hari 16% dan 12 %sebanyak 3 kali seminggu. Selain itu frekuensi berkunjung disertai waktu yang digunakan pada saat menggunjungi yakni, waktu kuliah ataupun libur/hari minggu. Jika dilihat dari banyak nya kunjungan dimana presentase cukup tinggi dihari kuliah yakni 77% dan hari libur /minggu 23%. Dengan demikian aktivitas sosial mahasiswa umumnya


(87)

terjadi pada waktu hari biasa, yakni pada hari kuliah.

Dari hasil frekuensi pengunjung dapat disimpulkan Taman Biro Pusat Administrasi USU cukup berhasil, menurut Project For Public Spaces (2000) bahwa kerutinan dan keteraturan kunjungan seseorang ke suatu ruang terbuka publik merupakan salah satu indikator keberhasilan fungsi dan aktivitas di suatu ruang terbuka.

4.3.5 Rekan Berkunjung

dari total 100 mahasiswa paling banyak melakukan kunjungan ke Taman Biro Pusat Administrasi USU bersama teman 2 orang yaitu dengan persentase 46%. Kemudian sebesar 41 % mahasiswa berkunjung bersama teman-teman atau berkelompok. kemudian untuk kunjungan individu atau sendiri memiliki persentase 12 %. Sedangkan lain-lain, baik bersama keluarga ataupun yang lain memiliki persentase hanya 4 %. Menurut (Makmun, 2003). pada masa perkembangan, mahasiswa cenderung memiliki banyak teman dan suka menghabiskan waktu luang mereka bersama - sama dengan teman teman yakni melakukan aktivitas sosial. Selain itu Project For Public Spaces (2000) bahwa suatu ruang terbuka dapat dikatakan berhasil salah satu media evaluasinya adalah apabila dilihat dari segi rekan berkunjung, ruang terbuka yang dikunjungi oleh 2 orang secara bersama, bersama kelompok ataupun rombongan lebih baik dibandingkan ruang terbuka yang hanya dikunjungi sendiri. Apabila ruang terbuka lebih banyak dikunjungi oleh 2 orang secara bersama, bersama kelompok atau pun bersama rombongan, maka ruang terbuka tersebut dapat dikatakan


(88)

sebagai ruang terbuka yang menyenangkan, mampu menyediakan banyak tempat dan ruang bagi orang - orang untuk dapat beraktivitas bersama dengan teman, keluarga dsb.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kunjungan ke taman Biro Pusat Administrasi USU lebih banyak dikunjungi oleh lebih dari 1 orang dibandingkan dengan kunjungan dilakukan sendiri karena dalam proses perkembangan dan cederung ingin melakukan aktivitas sosial bersama dengan temannya.

4.4 Analisa Karakter Fungsi dan Aktivitas di Ruang Terbuka Hijau Taman Biro Pusat Administrasi USU

4.4.1 Nyaman

Dari total 100 mahasiswa yang mengunjungi Taman Biro Pusat Admi istrasi USU menyatakan bahwa 48 % cukup nyaman bila berada di taman Biro Pusat Administrasi USU. selain itu 29% Mahasiswa menyatakan nyaman bila berada di taman Biro Pusat Administrasi USU. kemudian hanya 22 % mahasiswa yang menyatakan bahwa berada ditaman Biro Pusat Administrasi usu kurang nyaman. sedangkan persentase yang paling rendah disini terdapat 1 persen mahasiswa yang menyatakan tidak nyaman bila berada di Taman Biro Pusat Administrasi USU. Dengan demikian Taman Biro Pusat Administrasi dapat disimpulkan tergolong cukup nyaman. Karena menurut Project For Public Spaces (2000) beberapa faktor yang menentukan kenyamanan adalah tempat duduk yang memadai, kebersihan dan keamanan. Dari segi kebersihan Taman


(1)

Nawawi. 1990.Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Papalia, D. E. dkk. 2007. Adult Development and Aging (3rded). New York: Mc.Graw Hill Companies, Inc.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di kawasan Perkotaan. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen PU.

Project or Public Spaces. 2000. How to Turn a Place Around: A Handbook for Creating Successful Public Spaces. New York: PPS Inc.

Project for Public Space. Have a Seat: Movable Chairs or Benches? Http://www.pps.org/reference/movable-seating/ Diakses : 14 Oktober 2014. Project for Public Space. What Makes A Successful Place?.

Http://www.pps.org/reference/grplacefeat/ Diakses: 14 Oktober 2014.

PU, Dinas. 2006. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sebagai Unsur Utama Pembentuk Kota Taman.

Pugalis, L. 2009. The Culture and Economics of Urban Public Space Design: Public and Professional Perceptions. Journal of Urban Design, 14, 215-230.

Silaen S. dan Widiyono. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : IN MEDIA.


(2)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukaria, Sinulingga. 2011.Metode Penelitian. Medan : USU Press.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.

Zhang dan Lawson. 2009. Meeting and Greeting: Activities in Public Outdoor Spaces Outside High Density Urban Residential Communities, Urban Design International, Volume 14, 4, 207-214.


(3)

(4)

KUISIONER RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI WADAH AKTIVITAS SOSIAL MAHASISWA

Fakultas :

Semester :

Jenis Kelamin :

 Laki-Laki

 Perempuan

1. Aktivitas apa yang anda lakukan di Taman Biro Pusat Administrasi USU Ini?... (Boleh lebih dari 1 jawaban)

 Berbincangbincang

 istirahat

 Berdiskusi

 Berinteraksi dengan mahasiswa lain

 belajar

 Kegiatan UKM (latihan atau pentas)

 foto-foto

2. Kapan waktu berkunjung yang anda sukai?

 Pagi pukul 07.00-09.00

 Siang pukul 12.00-14.00

 Sore pukul 16.00-18.00

 Malam pukul 19.00-21.00

3. Berapa lama anda berada di taman Biro Pusat Administrasi USU?

 Kurang dari 1 jam

 1-2 jam

 Lebih dari 2 jam

 Tidak tentu

4. Berapa banyak frekwensi berkunjung anda di taman Biro Pusat Administrasi USU?

 Setiap hari

 1-2 kali seminggu

 3 kali seminggu


(5)

5. Bersama siapa anda pergi dan beraktivitas di taman Biro Pusat Adminstrasi USU?

 Sendiri

 Bersama teman 2 orang

 Berkelompok

 Lain-lain

6. Area apa yang sering anda gunakan di taman Biro Pusat Administrasi USU?

 Lapangan Terbuka

 Gazebo

 Tempat duduk

 Lain-lain

7. Apakah anda merasa nyaman bila berada di taman Biro Pusat Administrasi?

 Nyaman

 Kurang Nyaman

 Cukup Nyaman

 Tidak nyaman

8. Apakah anda merasa Aman bila berada di Taman Biro Pusat Administrasi USU?

 Aman

 Kurang aman

 Cukup aman

 Tidak aman

9. Menurut anda bagaimana kebersihan taman Biro Pusat Administrasi USU?

 Bersih

 Kurang bersih

 Cukup bersih

 Tidak bersih

10. Apakah vegetasi yang ada pada taman Biro Pusat Administrasi USU memberikan kesejukan?

 Sejuk

 Kurang sejuk

 Cukup sejuk


(6)

11. Apakah taman Biro Pusat Administrasi USU bersahabat?

 Sangat setuju

 Setuju

 Cukup setuju

 Tidak setuju

12. Suasana di Taman Biro Pusat Administrasi USU bersahabat?

 Sangat Setuju

 Setuju

 Cukup setuju

 Tidak setuju

13. Bagaimana kenyamanan untuk pejalan kaki?

 Nyaman

 Cukup nyaman

 Kurang nyaman

 Tidak nyaman

14. menurut anda apakah anda setuju taman Biro Pusat Administrasi USU mudah di akses?

 Sangat setuju

 Setuju

 Cukup setuju

 Tidak setuju

15. Menurut anda bagaimana fasilitas ditaman Biro Pusat Administrasi USU?

 Sangat lengkap

 Lengkap

 Cukup lengkap