menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal itu pula, siswa berdisiplin dan dapat memelihara dirinya terhadap
peraturan yang ada. Disiplin korektif, yaitu upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi
pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada.
Dari batasan masalah tersebut dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran secara umum kedisiplinan siswa kelas X
SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010? 2.
Bagaimanakan gambaran setiap aspek kedisiplinan siswa kelas X SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010?
3. Program bimbingan seperti apa yang sesuai dengan gambaran
kedisiplinan SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010? 4.
Bagaimanakah penilaian personil sekolah terkait program bimbingan yang telah disusun?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh rumusan program bimbingan dan konseling pribadi sosial
untuk meningkatkan kedisiplinan siswa khususnya di SMA Darul Hikam.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh gambaran secara umum kedisiplinan siswa kelas X
SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010. b.
Memperoleh gambaran berdasarkan aspek pembangun kedisiplinan siswa kelas X SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010.
c. Memperoleh program bimbingan pribadi-sosial kedisiplinan siswa
kelas X SMA Darul Hikam. d.
Memperoleh program
bimbingan pribadi-sosial
berdasarkan penilaian personil sekolah kepala sekolah dan guru BK.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara praktis dapat memberikan pedoman kepada guru-guru khususnya
guru bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan disiplin siswa pada sistem pendidikan SMA Darul Hikam. Pedoman ini sangat penting
dan sangat berguna untuk melaksanakan pembinaan kepribadian sebagai parameter setiap pengajaran.
2. Secara teoritis dapat dijadikan khazanah ilmu pengetahuan untuk
mengembangkan bimbingan konseling pribadi sosial dalam kaitannya dengan disiplin siswa pada proses kegiatan belajar.
3. Dapat menjadikan masukan dalam pengembangan paradigma pembinaan
kedisiplinan siswa di sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Perguruan Darul Hikam dengan menggunakan hubungan timbal balik antara
sekolah dengan masyarakat orang tua dan siswa dalam mewujudkan tanggungjawab pembinaan disiplin siswa.
E. Asumsi Penelitian
Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Kedisiplinan merupakan kepatuhan atau ketaatan seseorang dalam menjalankan peraturan yang ada dengan tegas dan senang hati tanpa ada
paksaan dari pihak lain atau dari luar, melainkan timbul dari dalam dirinya sendiri untuk mematuhinya.
2. Kedisiplinan siswa merupakan kepatuhan atau ketaatan siswa dalam
belajar yang dilandasi rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi tanpa harus menunggu perintah dari orang lain.
3. Disiplin mempunyai dua fungsi yaitu sebagai alat pendidikan, dan
sebagai alat untuk penyesuaian dalam kehidupan Koestoer, 1983 : 48. 4.
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-
masalah diriya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami individu Syamsu, 2005.
F. Metode Penelitian