119
Mengenai survey ini Surakhmad 1990: 141-142 mengemukakan bahwa “Survey pada umumnya cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau
individu dalam waktu jangka waktu yang bersamaan”. Jumlah itu biasanya cukup besar. Sedangkan Faisal 1982: 123 mengemukakan bahwa data
penelitian bisa dikumpulkan melalui survey terhadap populasi seluruhnya, atau bisa juga ditarik dari studi terhadap suatu kelompok sampel yang dipilih secara
cermat dari total populasi. Kadang-kadang survey mendetesiskan suatu kelompok tertentu yang dipandang sebagai populasi.
Penelitian ini ditegaskan menggunakan survei dengan teknik observasi tidak langsung melalui angket atau kuisioner. Dengan kata lain penelitian ini
menggunakan komunikasi tidak langsung dengan menyebarkan angket pada sampel penelitian.
F. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data
1. Langkah-langkah Pembuatan Program
a. Perencanaan Penyusunan Program Bimbingan Pribadi-Sosial
untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa disusun berdasarkan hasil identifikasi terhadap kondisi kedisiplinan
siswa . Untuk mengetahui kondisi kedisiplinan tersebut dilakukan pemberian angket kepada siswa. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat beberapa
120
permasalahan dan kebutuhan yang dirasakan oleh siswa khususnya yang terkait dengan kedisiplinan.
Penyusunan program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut ini :
1 Melakukan analisis terhadap kondisi dan kebutuhan-kebutuhan siswa
terkait dengan kedisiplinan siswa dan disesuaikan pula dengan visi dan misi Darul Hikam.
2 Melakukan peninjauan ulang terhadap program yang sudah ada.
3 Menyusun program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa.
b. Pengujian Kelayakan Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa .
1 Pengujian Rasional
Untuk memperoleh bangun dan substansi program yang teruji secara rasional konseptual, program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa mendapat masukan perbaikan program dari para pakar bimbingan dan konseling. Proses ini melibatkan dua orang pakar yang
memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling. Masukan dari para pakar, dapat diinventarisasi
sebagai berikut ini.
121
a Sistematika, redaksi dan ketatabahasaan program supaya mengacu
kepada tata penulisan yang baku agar program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dapat dipahami oleh siswa,
kepala sekolah, wali kelas dan guru bimbingan dan konseling. b
Program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa agar disinergikan dengan program pembelajaran.
c Struktur program dan satuan layanan yang digunakan agar disesuaikan
dengan Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Persekolahan, misalnya dalam visi program dibuat lebik
spesifik; tujuan yang hendak dicapai, gunakan standar kompetensi kemandirian mahasiswa; istilah ruang lingkup diganti dengan
komponen program dan strategi; isi dan jenis layanan bimbingan digunakan istilah action plan.
2 Pengujian Keterbacaan Program
Pengujian keterbacaan program bertujuan agar naskah program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dapat
dipahami dengan baik oleh pengguna program, antara lain : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas dan siswa. Selain itu, pengujian keterbacaan
program merupakan proses untuk menginventarisasi masukan bagi perbaikan program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.
122
Setelah melalui tahap pengujian rasional serta keterbacaan program, maka dihasilkan program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa, sebagai berikut. Program program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa di dalamnya mencakup : rasional, visi dan misi program, deskripsi kebutuhan, tujuan program, komponen program, rencana operasional
action plan, pengembangan tema topik, dan evaluasi program.
2. Teknik Pengolahan Data