Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

55

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Dalam persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak bias sesuai dengan tujuan. Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu tidak boleh ada autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedasitas. Gujarati, 1999:153

3.4.2.1. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2009:95 uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Universitas Sumatera Utara 56 Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas. Ghozali, 2009:96

3.4.2.2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah dengan uji Durbin-Watson DW test Gujarati, 1999:201. Menurut Santoso 2002:218 deteksi adanya Autokolerasi adalah : a. Angka D-W di bawah -2, hal ini berarti ada Autokolerasi positif. b. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada Autokolerasi. c. Angka D-W di atas +2, hal ini berarti ada Autokolerasi negatif. Universitas Sumatera Utara 57

3.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2009:125, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Berbeda jika disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Santoso 2002:301 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : 1. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas.

3.5. Teknik Regresi Linear Berganda

Uji regresi bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang dikembangkan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Y = α + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + Є Universitas Sumatera Utara 58 dimana: Y = Manajemen laba X 1 = Kepemilikan Manajerial X 2 = Proporsi Dewan Komisaris X 3 = Komite Audit Є = error term α = Konstanta ß 1 , ß 2, ß 3 = Koefisien regresi 3.6. Uji Hipotesis 3.6.1. Uji Parsial atau Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit secara parsial terhadap praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi seluler yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Anonim, 2010: L-21. Prosedur Pengujian : 1. H o : ß 1 = 0, menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap praktek manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi seluler yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 1 : ß 1 ≠ 0, menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit secara parsial berpengaruh Universitas Sumatera Utara 59 signifikan terhadap praktek manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi seluler yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak yang berarti bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap praktek manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi seluler yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap praktek manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi seluler yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.6.2. Uji Kesesuaian Model atau Uji F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2010)

1 28 108

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 53 95

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 0 11

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 0 14