Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah uji beda uji-t dua rata-rata. Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui dan menguji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.5.1 Pengujian Persyaratan Analisis Data

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Adapun untuk menguji normalitas peneliti menggunakan uji Liliefors Test. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut Somantri dan Muhidin 2011:289-290, sebagai berikut: 1 Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama. 2 Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu frekuensi harus ditulis. 3 Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya. 4 Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik observasi. 5 Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z 6 Menghitung Theoretical Proportion. 7 Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi. 8 Carilah selisih terbesar di luar titik observasi Tabel 3.5 merupakan tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data: Tabel 3. 3. Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X i F i Fk i � � Z � � � � � - � � � � �− - � � � Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber : Somantri Muhidin, 2011:291 Keterangan : Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik observasi. Formula, � � = fkn Kolom 5 : Nilai Z, formula, � = X i − �̅ S Dimana : �̅ = ∑ � � dan S = √ ∑ � � − ∑ �� 2 � − Kolom 6 : Theoretical Proportion label z: Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label distribust normal. Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion dengan cara mencari selisih kolom 4 dan kolom 6 Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung. Selanjutnya menghitung D tabel pada ∝ = 0,05 dengan cara ,886 √ . Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria : 1 D hitung D tabel, maka H diterima, artinya data berdistribusi normal. 2 D hitung ≥ D tabel, maka H ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians kelompok yang digunakan untuk menguji apakah data yang diambil memiliki karakteristik sifat Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sama untuk taraf signifikan sebesar ∝. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5. Perhitungan uji homogenitas peneliti lakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010, yaitu Uji F F-Test Two-Sample for Variances. Uji F memiliki kriteria, apabila nilai F F hitung nilai F critical one-tail F tabel , maka varians skor data homogen. Sedangkan, apabila F F hitung nilai F critical one-tail F tabel , maka varians skor data tidak homogen. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif yang diambil dari hasil pretest dan hasil postest.

3.5.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan dua rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai pre test dan post test yang telah dilakukan. Tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakan hipotesis dalam penelitian ini di tolak atau diterima. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian hipotesis menurut Rasyid Somantri dan Muhidin, 2006:161, adalah sebagai berikut: a Nyatakan hipotesis statistik H dan H 1 yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan. b Menentukan taraf kemaknaannyata α level of significance α. c Kumpulkan data melalui sampel peluang probaility samplerandom sample . d Gunakan statistik uji yang tepat. e Tentukan titik kritis dan daerah kritis daerah penolakan H f Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. g Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? h Berikan kesimpulan statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan rata-rata ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT dengan kelas yang Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring RPT pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Dalam penelitian ini, uji-t yang peneliti lakukan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010, yaitu T-test Two-Sample Assuming Equal Variances. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji-beda uji-t polled variance sebagai berikut: � = �̅̅̅ − �̅̅̅ √ � − – � − � + � − � + � Sumber: Sugiyono, 2013:273 Keterangan: X : rata-rata skor gain kelompok eksperimen X : rata-rata skor gain kelompok kontrol n : jumlah peserta didik kelas eksperimen n : jumlah peserta didik kelas kontrol S : Standar deviasi skor kelompok eksperimen S : Srandar deviasi skor kelompok kontrol Uji beda uji-t ini akan digunakan untuk mencari perbedaan pada soal pretest , perbedaan pada saat proses ketika terjadi perlakuan, dan juga perbedaan pada soal postest. Uji beda ini dilakukan agar mengetahui kesignifikansi statistik perbedaan atau perubahan yang terjadi. Apabila nilai t Stat T hitung t Critical one-tail T tabel , maka H ditolak. Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring RPT pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung dapat diterima. Apabila nilai t Stat T hitung t Critical one-tail T tabel , maka H diterima. Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu tidak terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring RPT pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung ditolak.

3.6 Skenario Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Kantor Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran Program Keahlian Administrasi Per

0 0 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK W

0 0 59

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DENGAN ADVANCE ORGANIZER DALAM RANGKA MENCAPAI HASIL BELAJAR KEARSIPAN : Studi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Sistem Kearsipan di Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandu

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun

0 2 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK : Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota

0 1 70

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

0 1 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun A

0 2 55

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2

0 0 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan Fasilitas dan Lingkungan Kantor Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung)

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan Fasilitas dan Lingkungan Kantor Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung)

1 2 13