Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Seperti yang telah disebutkan dalam latar belakang di halaman 4, jika hal ini dibiarkan akan berdampak terhadap kompetensi lulusan sekolah. Berdasarkan informasi yang terdapat pada bkddiklat.ntbprov.go.id yang ditulis oleh Hidayat dengan judul “Psikology Pendidikan”, Sabtu, 1 Februari 2014 mengatakan secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Faktor intern, yaitu semua faktor yang yang ada pada pribadi peserta didik baik jasmaniah fisik maupun rohaniah psikis. 2. Faktor ektern, yaitu semua faktor, keadaan, kondisi, situasi diluar diri pribadi peserta didik, antara lain cahaya atau penerangan, suara atau bunyi-bunyian, temperatur atau iklim, situasi atau kondisi, tempatpeserta didik belajar, bau-bauan, orang orang atau benda benda disekeliling kita, situasi dan kondisi sekitar. 3. Faktor tehnik atau pendekatan belajar, yaitu teknik dan metode pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil kajian empirik dan hasil wawancara kepada beberapa peserta didik Kelas X AP di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, permasalahan yang terjadi diduga karena penerapan metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dirasa kurang efektif dan kreatif sehingga membuat peserta didik bosan dan tidak mampu untuk menyerap materi yang disampaikan secara optimal. Akibatnya, setelah dilakukan ujian banyak peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM atau lulus tapi dengan nilai yang kurang memuaskan. Selain itu, pengelompokkan peserta didik yang beranggotakan lebih dari empat orang mengakibatkan adanya pembagian kerja yang tidak proposional antar anggota kelompok. Akibatnya jika, ada pengelompokkan peserta didik memilih untuk berkelompok dengan orang-orang yang mereka anggap dapat bekerja sama dengan baik. Berawal dari hal tersebut, muncul kelompok-kelompok informal dikelas atau yang biasa disebut gang. Akibatnya interaksi sosial di dalam kelas tidak berjalan sesuai harapan. Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING CWPT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oleh sebab itu, pendidik memerlukan suatu inovasi metode pembelajaran untuk diterapkan dalam proses KBM. Inovasi metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode CWPT. Karena selain dapat meningkatkan hasil belajar metode CWPT dapat meningkatkan interaksi sosial yang positif antar peserta didik. Adapun dalam penelitian ini, hasil belajar peserta didik yang dikaji adalah hasil belajar ranah kognitif. Merujuk pada permasalah yang telah dipaparkan, maka secara spesifik masalah tersebut dirumuskan ke dalam pertanyaan penelitian, sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan Metode Classwide Peer Tutoring CWPT dengan kelas yang menerapkan Metode Reciprocal Peer Tutoring RPT ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Kantor Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran Program Keahlian Administrasi Per

0 0 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK W

0 0 59

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DENGAN ADVANCE ORGANIZER DALAM RANGKA MENCAPAI HASIL BELAJAR KEARSIPAN : Studi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Sistem Kearsipan di Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandu

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun

0 2 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK : Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota

0 1 70

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

0 1 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun A

0 2 55

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2

0 0 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan Fasilitas dan Lingkungan Kantor Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung)

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan Fasilitas dan Lingkungan Kantor Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung)

1 2 13