terkait dengan penelitian di Belle pet shop Bandar Lampung.
5. Metode Pengolahan Data
a. Pemeriksaan Data editing Bertujuan untuk mengurangi kesalahan
yang ada dalam daftar pertanyaan dan jawaban yang terkait dengan penelitian. Dalam hal ini
dilakukan pengecekan kembali semua data yang telah terkumpul.
b. Sistematika Data sistematizing Bertujuan menempatkan data menurut
kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah,
23
dengan cara
melakukan pengelompokkan data yang telah diedit dan
diberi tanda menurut klasifikasi dan urutan masalah.
6. Analisis Data
Setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis dengan metode berfikir deduktif. Metode deduktif
adalah metode yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak dari pada
pengetahuan yang umum itu hendaknya menilai suatu kejadian yang khusus.
24
Setelah diambil kesimpulan secara induktif, bahwa kesimpulan
tersebut masih bersifat hipotesa dan masih bersifat kesimpulan umum. Selanjutny untuk diambil suatu
kesimpulan yang khusus sebagai hasil dari penelitian dari beberapa data yang telah diperoleh.
23
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 126
24
Ibid, hal. 42
BAB II LANDASAN TEORI
A. Jual Beli Dalam Hukum Islam 1. Pengertian Jual Beli
Sebelum mengkaji secara luas beberapa masalah tentang jualbeli, maka terlebih dahulu akan
dikemukakan beberapa pengertian jualbeli, baik secara etimologi maupun secara terminologi.Jual beli
menurut etimologi bahasa berarti al-bai’jual beli,at-tijarah
sewa-menyewa,dan al-
mubadalahpertukaran.
25
Sedangkan menurut Rachmat Syafe’i kata lain dari al-bai’ adalah asy-syira’beli, al-
mubadalahpertukaran, at-tijarahsewa-
menyewa.
26
Berkenaan dengan at-tijarah, disebutkan dalam Al-Quran surat Fatir ayat 29 berikut :
Artinya : “Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. QS. Fatir :29
Jual beli juga berarti saling menukar pertukaran, di dalam hukum Islam disebut al-bai’u
ﻊﯿﺒﻟا .
Beberapa pengertian
ﻊﯿﺒﻟا
menurut lughat, yaitu : a.
ِا ْﻋ
َﻄ ُءﺎ
َﺷ ْﻲ
ٍء ِﻓ
ْﻲ ُﻣ
َﻘ َﺑﺎ َﻠ
ِﺔ َﺷ
ْﻲ ٍء
artinya : memberikan suatu benda dengan menerima imbalan suatu
benda lain.
27
25
Hendi suhendi, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal.67
26
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, Bandung, Pustaka Setia, 2001,hal.73
27
Imam Taqiyyudin Aby Bakri bin Muhammad, Kifayatul Akhyar, Jilid II, hal. 239