Pengukuran Produksi Gas, VFA, Konsentrasi N-NH

commit to user 31

7. Pengukuran Produksi Gas, VFA, Konsentrasi N-NH

3 , dan pH serta Penghitungan Jumlah Protozoa Produksi gas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : V 48 – V – Gb B Keterangan : PG = produksi gas V 48 = volume gas ml 48 jam V = volume gas ml awal inkubasi Gb = produksi gas rata-rata blanko pada inkubasi 48 jam B = berat sampel uji dalam mg bahan kering pada suhu 39 C. BK = bahan kering dalam standar 200 mg Setelah inkubasi 48 jam, 10 ml sub sampel cairan rumen diambil dari masing-masing tabung dan diukur pH-nya menggunakan pH meter digital Hanna Hi 8520, untuk diketahui pH setelah proses fermentasi. Sebanyak 0,4 ml sub sampel cairan rumen ditambahkan 2 ml larutan asam metafosforat 25, kemudian disentrifugasi pada 9000 g selama 10 menit kemudian diambil supernatannya dan dimasukkan ke dalam freezer –20°C sampai dengan analisis volatile fatty acids VFA yang meliputi asam asetat, asam propionat dan asam butirat menggunakan kromatografi gas. Nilai konsentrasi asam asetat A, asam propionat P dan asam butirat B digunakan untuk menghitung Nisbah AP dan NGR dengan Rumus : Nisbah AP = AP NGR = A+2B+V P+V Orskov, 1975 PG ml mg BK 48 jam = commit to user 32 Penghitungan Nisbah AP dan NGR disini digunakan untuk menggambarkan produksi gas metana. Nisbah AP rendah menyebabkan NGR juga rendah. NGR adalah perbandingan antara asam lemak terbang yang bersifat non-glukogenik dan glukogenik. Nilai NGR berhubungan erat dengan produksi gas metana. NGR dan metana mempunyai korelasi positif, yang berarti semakin rendah nilai NGR semakin rendah pula produksi metana. Sebanyak 2 ml sub sampel dipreparasi disentrifugasi pada 15000 g selama 15 menit dan dianalisis konsentrasi NH 3 menggunakan metode Chaney dan Marbach 1962. Untuk keperluan penghitungan protozoa, 1 ml sub sampel cairan rumen lainnya ditambahkan 0,8 ml larutan formaldehid salina yang terdiri atas 37 vv formalin dan 0,9 wv NaCl dengan perbandingan 1 : 9 Ogimoto dan Imai, 1981, kemudian ditambahkan metylen green sebagai pewarna protozoa. Selanjutnya populasi protozoa dihitung menggunakan hemositometer di bawah mikroskop.

D. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Bulu Ayam dan Limbah Udang yang Diolah dengan Beberapa Teknologi Pengolahan Bahan Pakan

3 46 58

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN WARU LANDAK (Hibiscus mutabillis) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SECARA IN VITRO

2 25 17

AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL DAUN WARU LANDAK (Hibiscus mutabilis) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

0 12 17

Formulasi Laru Termpe Terstandar dari Isolat Usar Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)

6 23 100

Efektivitas Tanaman Herbal Terhadap Fermentasi Rumen, Emisi Gas Metan Dan Populasi Protozoa In Vitro

0 6 40

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI A EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI A EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa MULTIRESISTEN AN

0 0 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aerugi

0 0 8

PENGARUH AMOMASI DAN FERMENTASI TIGA VARIETAS JERAMI PADI TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN ( NH3, VFA DAN pH ) SECARA IN- VITRO.

0 0 6

PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL SULFUR atau PHOSPOR PADA DAUN KELAPA SAWIT AMMOMASI TERHADAP KARAKTERISTRIK CAIRAN RUMEN SECARA In-VITRO.

0 1 7

PENGARUH LAMA PENGERINGAN DAUN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) PADA PENGERINGAN NAUNGAN TERHADAP POPULASI BAKTERI DAN PROTOZOA CAIRAN RUMEN IN VITRO.

0 0 2