3.3.3. Sensor Photodioda
Sensor
photodioda
digunakan untuk mendeteksi benda yang diletakan pada
conveyor
satu dan
conveyor
dua. Cara kerjanya yaitu jika sensor
photodioda
terhalang oleh benda atau mendeteksi benda, maka motor pada conveyor akan berhenti. Rangkaian sensor
photodioda
ditunjukan oleh Gambar 3.9 [26].
Gambar 3.9. Rangkaian Sensor
Photodioda
[26] Dengan nilai vcc sebesar 5 volt dan arus maksimal
infrared
100mA, maka hambatan dapat dihitung menggunakan rumus :
� =
��� �
sehingga, 3.1
R =
5 ��
= 50 Ω
Karena nilai resistor sebesar 50 Ω tidak tersedia di pasaran dan agar
infrared
tidak kelebihan arus, maka d
igunakan resistor sebesar 100 Ω. Sedangkan untuk nilai hambatan sensor photodioda menggunakan resistor yang mengacu pada gambar 2.14 dan persamaan
2.14 sehingga diperoleh nilai hambatan antara 6,25 K Ω – 25 KΩ. Pada perancangan ini
menggunakan resistor 20 K Ω untuk sensor photodioda.
Output mikrokontroller ATmega32 memiliki arus yang kecil sehingga tidak bisa digunakan untuk mengendalikan motor dc yang membutuhkan arus cukup besar. Oleh
karena itu dibutuhkan rangkaian
external
agar keluaran dari mikrokontroller dapat mengendalikan motor dc.
3.3.4. Regulator dan Penguat Arus
Pembuatan rangkaian regulator dan penguat arus yang nantinya dipakai sebagai penyetabil tegangan pada
minimum system
ATmega32 dan motor dc. Komponennya terdiri dari ic 7805, ic 7812, transistor 2N3055, kapasitor, dan diode. Ic 7805 dipakai sebagai
penurun tegangan dimana untuk ic tipe ini memiliki tegangan keluaran output sebesar 5 volt, arus maksimumnya adalah 1 A, tegangan masukan input minimum 7 volt dan
maksimal 20 volt dan dipakai untuk memberikan daya pada
minimum system
Atmega32 yang hanya membutuhkan 5 volt, kemudian untuk komponen pendukung yaitu kapasitor
berfungsi sebagai penghilang riple sedangkan untuk ic 7812 digunakan untuk menstabilkan tegangan sekaligus menggunakan transistor 2N3055 sebagai penguat arus, karena bisa
dipakai sebagai rangkaian power suplay dengan tegangannya yang bisa diset. Ic ini memiliki tegangan keluaran output sebesar 12 volt, arus maksimumnya adalah 1 A, tegangan
masukan input minimum 14,6 volt dan maksimal 27 volt dan digunakan untuk memberikan daya pada motor dc 24 volt. Maka dari itu trasistor harus dibias tegangan yang konstan pada
basisnya, agar pada emitor keluaran tegangannya tetap. Selanjutnya untuk mengatur tegangan basis mengunakan dioda 1N4002. Untuk ic 7812 digunakan untuk memberikan
daya pada motor dc 24 volt. Gambar dibawah adalah A. Rangkaian regulator
minimum system
ATmega32 dan B. Rangkaian regulator dengan penguat arus motor dc 3.10 [23] dan [27].
Gambar 3.10. A. Rangkaian Regulator 5v [23] Dan B. Rangkaian Regulator Dengan Penguat Arus 12v [27].
3.3.5. Modul Relay 5 Volt Dc
Rangkaian modul relay ini digunakan untuk mengendalikan motor dc 24v. Untuk conveyor pertama menggunakan satu channel relay 5v untuk menggerakan motor dc 24v
dengan menggunakan sumber power sebesar 12v agar kecepatan motor dc berputar tidak terlalu kencang dan khusus untuk conveyor kedua memakai modul relay dua channel relay
5v sebanyak dua buah untuk mengendalikan putaran motor dc 24v sebanyak 2 buah motor dengan sumber power yang dipakai 24v agar bisa kearah kanan dan kearah kiri secara
bergantian dengan metode sinyal logika dasar TTL
High
dan
Low
. Untuk conveyor dua untuk membuat agar motor bisa bergerak kekanan menggunakan dua modul relay 5v
sedangkan untuk membuat motor bergerak kekiri juga menggunakan dua modul relay 5v yang hanya bisa diaktifkan secara bergantian. Karena menggunakan metode logika TTL 0
dan 1 maka rangkaian ini hanya dapat mengendalikan arah putaran motor dc 24v dengan kecepatan putaran motor dc maksimum.
Gambar 3.11. Rangakain Modul Relay 5v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI