Gambar 2.3. Mode Phase Correct PWM [4]
3. CTC
Clear timer on compare match
,
register counter
TCNT0 akan mencacah naik kemudian di-
reset
atau kembali menjadi 0x00 pada saat nilai TCNT0 sama dengan OCR0. Sebelumnya OCR diset dulu, karena
timer
0 dan 2 maksimumnya 255, maka
range
OCR 0-255 [7]. 4. Fast PWM, mode ini hampir sama dengan mode
phase correct
PWM, hanya perbedaannya adalah
register counter
TCNT0 mencacah naik saja dan tidak pernah mencacah turun seperti terlihat pada gambar 2.4. [7].
Gambar 2.4.
Mode Fast
PWM [4]
2.2.6.Komunikasi Serial USART
Komunikasi data adalah perpindahan data antara dua atau lebih piranti, baik yang berjauhan maupun yang berdekatan. Perpindahan data antara dua atau lebih piranti dapat
dilaksanakan secara paralel atau seri. Komunikasu seri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu komunikasi data seri sinkron dan komunikasi data asinkron. Dikatakan sinkron jika
sisi pengirim dan sisi penerima ditabuh
clocked
oleh penabuh
clock
yang sama, satu sumber penabuh, data dikirim beserta penabuh. Dikatakan asinkron jika sisi pengirim dan
sisi penerima ditabuh oleh penabuh yang terpisah dengan frekuensi yang hampir sama, data dikirim disertai informasi sinkronisasi [4].
Pada proses inisialisasi ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki
bandrate
yang sama. Beberapa fasilitas yang disediakan USART AVR adalah sebagai berikut: a
Operasi full duplex mempunyai register receive dan transmit yang terpisah b
Mendukung kecepatan
multiprosesor
c Mode kecepatan berorde Mbps
d Operasi asinkron dan sinkron
e Operasi
master
atau
slave clock
sinkron f
Dapat menghasilkan
band-rate
laju data dengan resolusi tinggi g
Modus komunikasi kecepatan ganda pada asinkron
2.2.6.1.Inisialisasi Serial USART
Pada mikrokontroler AVR untuk mengaktifkan dan mengeset komunikasi USART dilakukan dengan cara mengaktifkan register-register yang digunakan untuk komunikasi
USART. Register-register yang digunakan untuk komunikasi USART antara lain:
1. USART IO Data Register UDR
UDR merupakan
register
8 bit yang terdiri dari 2 buah dengan alamat yang sama, yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data yang akan dikirimkan TXB atau
tempat data diterima RXB sebelum data tersebut dibaca. Seperti gambar 2.5. registre UDR [4].
Gambar 2.5.
Register
UDR [4] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. USART Control and Status Register A UCSRA
Gambar 2.6
. Register
UCSRA [4]
Penjelasan bit penyusun UCSRA [4] : a
RXC USART Receive Complete Bit ini akan set ketika data yang masuk ke dalam UDR belum dibaca dan akan
berlogika nol ketika sudah dibaca. Flag ini dapat digunakan untuk membangkitkan interupsi RX jika diaktifkan dan akan berlogi nol secara otomatis bersamaan dengan
eksekusi vektor interupsi yang bersangkutan. b
TXC USART Transmit Complete Flag ini akan set ketika data yang dikirim telah keluar. Flag ini akan membangkitkan
interupsi TX jika diaktifkan dan akan
clea r
secara otomatis bersamaan dengan eksekusi vektor interupsi yang bersangkutan.
c UDRE USART Data Register Empty
Flag ini sebagai indikator ini UDR. Jika bernilai satu maka UDR dalam keadaan kosong dan siap menerima data berikutnya, jika flag bernilai nol berarti sebaliknya.
d FE Frame Error
Bit ini sebagai indikator ketika data yang diterima
error
, misalnya ketika
stop
bit pertama data dibaca berlogika nol maka bit FE bernilai satu. Bit akan bernilai 0 ketika
stop
bit data yang diterima berlogika nol. e
DOR Data OverRun Bit ini berfungsi untuk mendeteksi jika ada yang tumpang tindih.
Flag
akan bernilai satu ketika terjadi tumpang tindih data.
f PE Parity Error
Bit yang menentukan apakah terjadi kesalahan paritas. Bit ini berfungsi jika ada kesalahan paritas. Bit akan berlogika satu ketika terjadi bit
parity error
apabila bit paritas digunakan.
g U2X Double the USART Transmission Speed
Bit yang berfungsi untuk menggandakan laju data menjadi dua kalinya. Hanya berlaku untuk modus asinkron, untuk mode sinkron bit ini diset nol.
h MPCM Multi Processor Communication Mode
Bit untuk mengaktifkan modus
multi prosesor,
dimana data yang diterima oleh USART tidak mengandung informasi alamat akan diabaikan.
1. USART
CONTROL AND STATUS REGISTER
B UCSRB
Gambar 2.7.
Register
UCSRB [4]
Penjelasan bit penyusun UCSRA dari gambar 2.7. [4] : a
RXCIE
RX Complete Interrupt Enable
Bit pengatur aktivitas interupsi penerima data
serial
, akan berlogika satu jika diaktifkan dan berlogika nol jika tidak diaktifkan.
b TXCIE TX
Complete Interrupt Enable
Bit pengatur aktivitas pengiriman data
serial,
akan berlogika satu jika diaktifkan fan berlogika nol jika tidak diaktifkan.
c UDRIE USART Data
Register Empty Interrupt Enable
Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan interupsi data
register
kosong, berlogika satu jika diaktifkan dan sebaliknya.
d RXEN
Receiver Enable
Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin RX saluran USART. Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat digunakan untuk fungsi pin IO karena sudah
digunakan sebagai saluran penerima USART. e
TXEN
Transmitter Enable
Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin TX saluran USART. Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat digunakan untuk fungsi pin IO karena sudah
digunakan sebagai saluran pengirim USART. f
UCSZ2
Character Size
Bit ini bersama dengan UCSZ1 dan UCSZ0 dalam
register
UCSRC digunakan sebagai memilih tipe lebar data bit yang digunakan.
Tabel 2.2. Penentuan Ukuran [4]
g RXB8 Receive Data Bit 8
Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan format data 9-10 bit, dan bit ini harus dibaca dahulu sebelum membaca UDR
h TXB8 Transmit Data Bit 8
Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan format data 9-10 bit, dan bit ini harus ditulis dahulu sebelum membaca UDR
2. USART CONTROL AND STATUS REGISTER C UCSRC
Gambar 2.8.
Register
UCSRC [4]
Penjelasan bit penyusun UCSRA dari gambar 2.8. [4] : a
URSEL Register Select Bit ini berfungsi untuk memilih
register
UCSRC dengan UBBRH, dimana untuk menulis atau membaca
register
UCSRC maka bit harus berlogika satu. b
UMSEL USART Mode Select Bit pemilih mode komunikasi
serial
antara sinkron dan asinkron. c
UMP [1...0]
Parity Mode
UCSZ[2..0] Ukuran Karakter dalam bit
5 1
6 10
7 11
8 100-110
Tidak dipergunakan 111
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bit ini berfungsi untuk memilih mode paritas bit yang akan digunakan.
Transmitter
USART akan membuat paritas yang akan digunakan secara otomatis d
USBS Stop Bit Select Bit ini berfungsi untuk memilih jumlah
stop bit
yang akan digunakan. e
UCSZ1 dan UCSZ0 Merupakan bit pengatur jumlah
serial
bit yang berfungsi untuk memilih lebar data yang digunakan dikombinasikan bit UCSZ2 dalam register UCSRB.
f UCPOL Clock Parity
Bit yang berguna hanya untuk modus sinkron. Bit ini berhubungan dengan perubahan data keluaran dan sampel masukkan, dan
clock sinkron
XCK.
2.3. Regulator Tegangan IC 78xx dan Transistor Penguat Arus
Rangkaian penyearah pada dasarnya sudah cukup bagus jika tegangan
ripple-
nya kecil namun ada masalah pada stabilitas tegangan yang dihasilkan. Regulator tegangan tipe
78xx adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal Vin, GND dan Vout. Regulator tegangan 78xx dirancang sebagai regulator tegangan tetap,
meskipun demikian keluaran dari regulator ini dapat diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Ini adalah konfigurasi pin IC regulator ditunjukan pada
Gambar 2.9. [10].
Gambar 2.9. Konfigurasi Pin IC Regulator [10]
Tabel 2.3. menunjukan spesifikasi IC regulator seri 78xx dengan keluaran dan masukan minimm dan maksimum [11].
Tabel 2.3. Karakteristik Regulator Tegangan Ic 78xx [11]
Type V
OUT
Volt V
IN
Volt Min
Maks 7805
5 7,3
20 7806
6 8,3
21 7808
8 10,5
23 7810
10 12,5
25 7812
12 14,6
27 7815
15 17,7
30 7818
18 21
33 7824
24 27,1
38
Gambar 2.10. Rangkaian Umum Regulator 78xx [11] Nilai komponen c1 dan c2 difungsikan sebagai filter kapasitor yang bertujuan untuk
menghilangkan tegangan
ripple
agar tegangan keluaran menjadi lebih stabil. Untuk mendapatkan nilai kapasitor yang sesuai dapat mengacu pada persamaan 2.1 dan 2.2.
Vrrms
=
� � √ �
=
. � � �
=
. � � ��.�
2.5
r =
� �
� �
x 100 2.6
Komponen eksternal yang digunakan yaitu transistor 2N3055 karena kemampuan arus maksimal adalah 15 A [10]. Untuk gambar rangkaian lengkap dengan Ic regulator dapat
ditunjukan pada gambar 2.11. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.11. Rangkaian Catu Daya Dengan Penguat [10] Darri gambar 2.11. maka diperolehi persamaan-persamaan sebagai berikut [10] :
VB = Vreg + VD 2.7
Tegangan keluaran rangkain menjadi, Vo = Vreg - V
BE
2.8 Jika VD
≈VBE, maka Vo = Vreg
2.9 Tegangan diantara kolektor dan emittor transistor 2N3055 adalah [10],
V
CE
= V
IN
- V
RI
2.10 Disipasi daya transistor NPN 2N3055 adalah [10],
PD =V
CE
x IC 2.11
Untuk nilai penguatan arus diperoleh dengan persamaan dibawah ini [11]: Ic = β I
B
2.12 Ie = β+1 I
B
2.13
2.4. Photodioda
Photodioda
adalah dioda yang berkerja berdasarkan intensitas cahaya, jika
photodioda
terkena cahaya maka
photodioda
berkerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka
photodioda
akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Photodioda
merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik.
Photodioda
merupakan sebuah dioda dengan sambungan p- n yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya. Cahaya yang dapat dideteksi oleh
photodioda
ini mulai dari cahaya infra merah,cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karena
photodioda
terbuat dari semikonduktor p-n junction maka cahaya yang diserap oleh
photodioda
akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan
electron-hole
dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah
positif sumber tegangan sedangkan
hole
yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan hingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron
ataupun
hole
yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh
photodioda. Photodioda
digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
infrared
. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh
photodioda
tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared. Gambar 2.12. adalah contoh bentuk
dan simbol
photodioda
[12].
Gambar 2.12. Bentuk
Photodioda
dan Simbol. [12]
Gambar 2.13. Respon Relatif Spektral Untuk Si,Ge, Dan Selenium Dibandingkan Dengan Mata Manusia [12].
Gambar 2.14. Hubungan I � Dengan Fc Pada
Photodioda
[12].
Grafik pada gambar 2.14. menunjukan bahwa arus maksimal pada sensor
photodioda
adalah sebesar 800 µA, sehingga untuk penentuan nilai hambatan agar arus sensor
photodioda
tidak terlalu besar yaitu [12] :
R =
��� �
2.14
Sehingga nilai hambatan untuk sensor
photodioda
dengan asumsi bahwa Vcc = 5 Volt seperti pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Hubungan Arus Dengan Hambatan ARUS µA
HAMBATAN KΩ 200
25 400
12,5 600
8,33 800
6,25
Rangkaian umum sensor
photodioda
dapat ditunjukan pada gambar 2.15. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.15. Rangkaian Sensor
Photodioda
Gambar 2.16 Aplikasi Sensor
Photodioda
[12]
2.5. Led InfraRed
Led infrared
merupakan sumber cahaya dengan panjang gelombang 750nm- 1000nm dan arus maksimal sebesar 100 mA [12]. Aplikasi
led infrared
biasa dijumpai pada modul sensor yang berhubungan dengan cahaya seperti
photodioda
dan photo transistor. Menurut gambar 2.16,
led infrared
merupakan sumber cahaya yang paling baik untuk sumber sensor cahaya. Penentuhan nilai hambatan untuk
led infrared
dengan rumus :
R =
��� �
2.11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.6. Limit Switch
Sebagai Saklar
Limit switch
merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi untuk menggantikan tombol. Prinsip kerjanya sama seperti saklar
Push ON
yaitu hanya akan menghubungkan pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
ditentukan dan akan memutus saat katup tidak ditekan.
Limit switch
termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi
perubahan mekanik pada sensor tersebut. Contoh Gambar konstruksi, simbol dan bentuk
limit switch
2.17 [14].
Gambar 2.17. Konstruksi, Simbol dan Bentuk
Limit Switch
[14] Transistor dapat digunakan sebagai saklar elektronika dengan membuat transistor
tersebut berada dalam kondisi
cut-off
saklar terbuka, arus tidak mengalir atau saturasi saklar tertutup, sehingga arus mengalir.
2.7. Webcam Logitech
Seri C170h
Webcam
adalah kamera digital yang dikoneksikan ke komputer dan digunakan untuk telekomferensi video atau tujuan lain. Pengoperasian
webcam
cukup mudah karena
webcam
memiliki fitur fungsionalitas USB untuk koneksi menggunakan komputer. Sehingga banyak dipergunakan untuk mengolah
image processing
yang kemudian akan diolah dengan perangkat lunak untuk pemrosesan berbasis
pixel,
RGB dan lain-lain. Salah satu contoh
webcam
ditunjukan pada gambar 2.18 [15].
Gambar 2.18.
Webcam Logitech
Seri C170h [15] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebuah
webca m
yang sederhana terdiri dari sebuah lensa, dipasang di sebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal citra.
Webcam
memiliki
ca sing
pelindung
cover
depan dan
casing
samping untuk menutupi lensa standar dan memiliki sebuah lubang lensa di
casing
depan yang digunakan sebagai lokasi masuknya sinyal citra. Sebuah
webcam
biasanya dilengkapi dengan
software
yang digunakan untuk mengambil citra hasil tangkapan kamera digital secara terus menerus maupun dalam interval waktu tertentu.
2.8. Motor DC
Motor adalah mesin listrik yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa putar motor. Motor DC adalah salah satu jenis motor yang menggunakan
tegangan searah DC sebagai sumber tegangan. Dua bagian utama pada motor DC yaitu rotor sebagai bagian yang berputar dan stator sebagai bagaian yang diam. Bagian rotor
berupa koil yang akan dialiri arus listrik. Bagian stator menghasilkan medan magnet dari pengaruh elektromagnetik koil ataupun magnet permanen seperti yang di tunjukan pada
gambar 2.19 [16].
Gambar 2.19. Susunan Komponen pada Motor DC [16] Arah putaran pada motor DC dapat diatur dengan mengubah polaritas tegangan
pada terminal, sehingga gerak putaran motor berupa
clockwise
atau
counterclocwise.
Kecepatan putaran motor DC berbanding lurus dengan besar beda potensial yang diberikan pada terminal. Pemberian beda potensial yang semakin meningkat akan berdampak pada
kenaikan nilai arus lisrik. Hal tersebut akan meningkatnya pula gaya
Lorentz
yang dihasilkan, sehingga motor berputar semakin cepat.