Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh ketiga jenis tanah yaitu tanah Paingan Aluvial, tanah Gunung Kidul Maditeran, pasir pantai Samas Regosol terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti a. Memenuhi tugas akhir b. Menambah pengetahuan baru dibidang pertanian dan budidaya tanaman khususnya tanaman anggur 2. Bagi masyarakat Sebagai inovasi baru dalam pemanfaatan lahan kapur dan lahan pasir untuk pembudidayaan anggur 3. Bagi dunia pendidikan a. Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah dibidang pertanian. b. Mengembangkan keterampilan proses ilmiah dalam membantu siswa mengenal dan memahami persoalan biologi. 6

BAB II DASAR TEORI

A. Sejarah Tanaman Anggur

Tanaman anggur Vitis vinivera L merupakan jenis tanaman buah yang berasal dari Timur Tengah tepatnya di Mezopotania dikenal sejak tahun 4000 sebelum Masehi. Tanaman ini merupakan tanaman buah perdu yang merambat yang termasuk dalam keluarga Vitaceae. Anggur masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 18 dan dibawa langsung oleh orang Eropa Niluh, Waeniati, Muslimin, Suwastika, 2012 : Jurnal Natural Science. Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Oleh Colombus, tanaman anggur disebarkan ke Meksiko, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Asia termasuk Indonesia. Penyebaran ini juga menjadikan buah anggur memiliki beberapa sebutan, seperti grape di Eropa dan Amerika, putao di Cina, dan anggur di Indonesia Garjito dan Saifudin, 2011. Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur melalui surat keputusan mentri perdagangan dan koperasi No. 5051982. Pengembangan perkebunan anggur di Indonesia cukup propektif karena kondisi iklim dan tanah dapat mendukung tanaman tumbuh dan berproduksi optimal Nurvita, 2011. Anggur Bali Alphonso lavalle pada mulanya berasal dari daerah Probolinggo. Begitu pesat pengembangannya di daerah Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali Alphonso lavalle sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan Nurvita, 2011.

B. Klasifikasi Tanaman Anggur

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta tumbuhan berpembuluh Super divisi : Spermatophyte tumbuhan berbiji Divisi : Magnoliophya tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida Sub kelas : Rosidae Ordo : Rhamnales Family : Vitaceae Spesies : Vitis vinevera L.

C. Morfologi Tanaman Anggur Varietas Alfonso Lafalle

Tanaman anggur merupakan salah satu tumbuhan yang berbentuk semak, tinggi tanamannya bisa mencapai 15 meter, berakar tunggang. Batang berkayu, silindris, dan menjalar. Daunnya tunggal, tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat hingga jorong, panjangnya 10 –16 cm, lebarnya 8–14 cm, helaian daun tipis tegar, bagian pangkalnya berlekuk bertoreh, tepi daun bergerigi dentatus, torehan daunnya agak masuk membagi daun menjadi tiga bagian. Bunga majemuk muncul di ketiak daun axilaris, kelopak berbentuk mangkuk urceolatus berwarna hijau, daun mahkota berlekatan gamopetelus Nurvita, 2011. Bentuk buah bulat, kulit buah matang berwarna ungu kehitaman, mengandung tepung atau lilin yang tebal. Daging buah berwarna putih dan berasa manis. Setiap dompolan berisi sekitar 35 buah dan bobot mencapai 535 gr Garjito dan Saifudin, 2011.