Pada minggu pertama media kontrol dan media Aluvial sudah mulai mengalami pertambahan jumlah daun, media Regosol mulai
mengalami pertambahan jumlah daun pada minggu kedua, dan media Mediteran pada minggu ketiga.Mulai minggu ketujuh hingga minggu
kesembilanpertambahan jumlah daun pada keempat media mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama
dan penyakit. Namun pada minggu kesepuluh mulai terlihat jumlah daun mulai mengalami peningkatan.Pada minggu ketiga belas media
Aluvial mulai menunjukan pertambahannyata jumlah daun.Pada minggu keenam belas, keempat perlakuan kembali menunjukan
penurunan pertambahan jumlah daun yang cukup besar. Namun dengan cepat terjadi adaptasi kembali untuk melawan hama dan
penyakitsehingga pada minggu ketujuh belas mulai terjadipeningkatan pertumbuhan
kembali.Hambatan yang
paling besar
dalam pertambahan jumlah daun ini adalah hamadan penyakit.
3. Diameter batang
Gambar 4.5. diagramrata-rata diameter batang
5,06 5,76
4,5 4,46
1 2
3 4
5 6
7
ALUVIAL REGOSOL
MEDITERAN KONTROL
D ia
m et
er m
m
Jenis Tanah
Dari ata-rata pertambahan diameter batang lebih baik terdapat pada media Regosol yaitu 5,76 mm, kemudian diikuti dengan
media Aluvial 5,06 mm, media Mediteran 4,50 mm, dan media kontrol 4,46 mm. Dari aspek yang diukur pada tanaman anggur,
media Aluvial mengungguli media lain dalam hal pertumbuhan tinggi dan jumlah daun sedangkan untuk diameter batang media Regosol
yang lebih baik. Perbedaan diameter batang antara media Regosol dengan media lainnya tidak terlalu besar. Untuk melihat pertambahan
diameter batang stiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 4.3. grafikPertambahan Diameter Batang setiap Minggu
Pada minggu pertama, keempat media tanah Regosol, tanah Aluvial, tanah Mediteran, dan kontrol mulai mengalami pertambahan
diameter batang.Pada minggu ketiga, keempat perlakuan ini mengalami kemerosotan pertumbuhan diameter batang hingga minggu
-1,5 -1
-0,5 0,5
1 1,5
2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17
D ia
m e
te r
m m
Minggu Ke
REGOSOL ALUVIAL
MEDITERA N
keempat.Pertumbuhan kembali mengalami peningkatan pada minggu kelima hingga minggu ketujuh yang diungguli oleh media
Aluvial.Pada minggu kedelapan, semua perlakuan mengalami penurunan pertambahan diameter batang.Penurunan paling besar
terdapat pada media Aluvial.Namun terjadi pertumbuhan kembali pada minggu kesembilan.Dari minggu kesembilan hingga minggu
ketujuh belas hanya media Regosol yang konsisten dengan pertambahan diameternya.Sementara ketiga perlakuan lainnya,
pertambahannya tidak tetap naik dan turun. Kemungkinan yang terjadi adalah bahwa naik dan turunnya pertambahan dimeter batang
lebih berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan serta hama dan penyakit.
B. Pembahasan
Dari rata-rata keseluruhan parameter yang di ukur tanah Paingan Aluvial mengalami pertambahan tinggi dan jumlah daun yang lebih baik.
Sementara untuk pertambahan diameter batang pasir pantai Samas Regosol yang perkembangannnya lebih baik. Kenyataan yang terjadi di
lapangan cabang sekunder yang tumbuh lebih banyak pada tanah Regosol sehingga membutuhkan diameter baatang yang besar untuk menahan
cabang-cabang yang lain. Tanah merupakan media tumbuh bagi semua jenis tanaman.Jenis
tanah juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam penelitian
ini media tanam yang digunakan terdiri dari tiga jenis tanah yaitu: tanah Regosol tanah berpasirpantai Samas, tanah Aluvial tanah Paingan, dan
tanah Latosol tanah Gunung Kidul.Menurut Rukmana 1999 jenis tanah yang ideal untuk pengembangan tanaman anggur adalah tanah aluvial dan
grumosol.Tanah aluvial ditandai dengan karakteristik warna tanah kelabu atau cokelat, teksturnya liat atau berpasir dengan kandungan pasir kurang
dari 50, dan produktivitas tanahnya tergolong rendah sampai tinggi. Hasil pengukuran pH tanah, rata-rata dari masing-masing tanah
menunjukan pH tanah Aluvial Tanah Paingan rata-rata 5,5, tanah Regosol tanah berpasirpantai Samas rata-rata6, tanah Latosol tanah
Gunung Kidul rata-rata 5,2, dan kontrol memiliki rata-rata5,4. Dengan
adanya nilai pH dari masing-masing media tanam kita dapat mengetahui unsur hara yang terkandung di dalamnya.Menurut Kemas 2013nilai pH
asam-basa merupakan inidikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah
. Ketersediaan N maksimum
terdapat pada pH 6,0 –8,0, Ca dan Mg pada pH 7,0–8,5, serta Mn, Cu, Zn
pada pH 5,0 –6,5.Unsur K, S, dan Mo, dengan kisaran maksimum untuk K
dan S terdapat pada pH 6,0 ke atas dan Mo pada pH 7,0 ke atas. Unsur Fe dengan ketersediaan maksimum terdapat pada pH 6,0 ke bawah. Unsur P
dan B, dengan ketersediaan maksimum untuk keduanya terdapat pada pH 8,7 ke atas. Tetapi ketersediaan minimum untuk P terdapat pada pH 6,5
– 7,5, sedangkan untuk B adalah 5,0
–6,8.
Selain pH, kelembaban tanah juga diukur. Kelembaban rata-rata rH tanah Aluvial mencapai 83, tanah Regosol 60, tanah Latosol
dengan 98, dan kontrol 77.Kelembaban tanahyang tinggi dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan konsistensi tanah.
Konsistensi tanah yang tinggi lebih mudah menahan air karena banyak mengandung debuclay dan liat.Kelembaban dan pH tanah merupakan
dua faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur.Kelembaban dan pH dapat menghambat pertumbuhan dan dapat
mempercepat masa pertumbuhan tanaman. Selain pH dan kelembaban tanah, keadaan iklim juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Keadaan iklim yang optimum untuk pertumbuhan tanaman anggur adalah iklim daerah pantai dengan
ketinggian 0-300 meter dpl. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 181- 193 meter dpl sehingga boleh dikatakan sangat cocok untuk pertumbuhan
tanaman anggur.Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman angggur adalah 25º-30ºC, sedangkan suhu udara lokasi penelitian berkisar 23º-32º
C. Kelembaban udara optimum adalah rH 40-80 sedangkan kelembaban udara lokasi penelitian berkisar 66 -98 .
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan tanaman anggur.Tanaman anggur membutuhkan banyak air,
tetapi tidak tahan dengan hujan lebat, apalagi air sampai menggenang di dalam pot.Curah hujan yang tinggi akan bepengaruh terhadap penurunan
temperatur tanah. Laju reaksi kimiawi biota tanah akan lebih cepat terjadi
pada suhu tertentu. Menurut Kemas 2013 laju optimum aktifitas biota tanah yang menguntungkan terjadi pada temperatur 18
C –30
C.Permukaan media tanam tabulampot sangat kecil sehingga perolehan lebih tinggi
melebihi hilangnya panas.Perolehan panas yang tinggi mempercepat penguapan dan suhu tanah cepat meningkat.
Selain curah hujan yang tinggi, hama dan penyakit yang menyerang tanaman juga merupakan penghambat pertumbuhan tanaman
anggur. Serangan hama mulai terlihat ketika masuk minggu ke-2 saat penelitian. Hama yang ditemukan selama penelitian adalah Idioscopus
nisveosparsus yang
sering menyerang
tunas muda,
bunga dan
buah.Kumbang daun Holotrichia helerimemakan daun-daun tanaman anggur kemudian membuat lubang-lubang pada daun tanaman anggur
terlampir.Belalang setan memakan segala jenis tanaman pada malam hari.Jenis penyakit yang menyerang tanaman anggur dilihat dari ciri
morfologinya adalah penyakit karat daun, bercak kering, tepung palsu, daun menggulung dan busuk daun. Dari semua penyakit di atas sebagian
besar disebabkan oleh cendawan kecuali penyakit daun menggulung yang disebabkan oleh virus Grapevine leafroll associated virus GLRaV. Selain
Virus, penyakit jugadisebabkan oleh cendawan dengan tipe cendawan yang berbeda. Seperti penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan
Hemileia vastratrix B. and Br, penyakit bercak kering disebabkan oleh
cendawan Alternaria Solani, penyakit tepung palsu disebabkan oleh
cendawan Plasmopara Viticola, sementara penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans lampiran 3.
Dari uraian di atas dapat disebutkan adanya beberapa faktor utama yang membuat hasil penelitian ini tidak menunjukan perbedaan pengaruh
yang signifikan dari jenis tanahyaitu :
1. Komposisi media tanam
Komposisi media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggur.Dari semua perbandingan yang
diberikan menunjukan bahwa semua perlakuan memperoleh nutrisi yang
sama dengan
tingkat aerasi
dan draenase
yang sama.Kemungkinan yang terjadi sebagai penyebab dari jenis media
tanam yang tidak menunjukan perbedaan signifikan pengaruh pertumbuhan tanaman anggur baik tinggi tanaman, jumlah daun
dan diameter batang adalah kermampuan daya serap nutrisi serta aerasi dan draenase yang kurang baik.
Regosol pasir pantai Samas dalam penelitian dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1.Komposisi pasir
mendominasi 75 dan pupuk kompos 25.Tanah regosol memiliki unsur hara yang sangat rendah sehingga sangat sulit
untuk ditumbuhi tanaman.Selain itu porositasnya yang sangat tinggi menyebabkan air mudah sekali keluar dari pot. Menurut