Analisis Data ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Diversifikasi Operasi Perusahaan Manufaktur
No Kode Emiten
2011 2012 2013 2014 1.
AKPI 1.00
1.00 1.00
1.00 2.
ALKA 1.00
1.00 1.00
1.00 3.
AMFG 1.00
1.00 1.00
1.00 4.
ARNA 1.00
1.00 1.00
1.00 5.
BUDI 1.00
1.00 1.00
1.00 6.
DPNS 1.00
1.00 1.00
1.00 7.
ETWA 0.68
0.68 0.54
0.65 8.
GGRM 1.00
1.00 1.00
1.00 9.
HDTX 1.00
1.00 1.00
1.00 10. ICBP
1.00 1.00
1.00 1.00
11. IMAS 0.71
0.99 1.00
1.00 12. INAF
1.00 1.00
1.00 1.00
13. INAI 1.00
1.00 1.00
1.00 14. INDF
0.68 1.00
1.00 1.00
15 KBLM
1.00 1.00
1.00 1.00
16 KICI
1.00 1.00
1.00 1.00
17 LPIN
1.00 1.00
1.00 1.00
18 MBTO
1.00 1.00
1.00 1.00
19 MRAT
1.00 1.00
1.00 1.00
20 MYOR
1.00 1.00
1.00 1.00
21 MYTX
1.00 1.00
1.00 1.00
22 PSDN
1.00 1.06
1.00 1.00
23 RICY
1.00 1.00
1.00 1.00
24 SIPD
1.00 1.00
1.00 1.00
25 SMCB
1.00 1.00
1.00 1.00
26 SMSM
1.00 1.00
1.00 1.00
27 SSTM
1.00 1.00
1.00 0.10
28 STAR
1.00 1.00
1.00 1.00
29 TOTO
1.00 1.00
1.00 1.00
30 TSPC
1.00 1.00
1.00 1.00
31 ULTJ
0.51 1.00
1.00 0.62
32 UNIT
1.00 1.00
1.00 1.00
33 UNVR
1.00 1.00
1.00 1.00
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
3. Perhitungan Diversifikasi Geografis Diversifikasi geografis dihitung dengan menggunakan rumus:
DIVGEO = Jumlah Negara tempat induk dan anak perusahaan beroperasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perhitungan diversifikasi operasi HERF
it
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Diversifikasi Geografis Perusahaan Manufaktur
No Kode Emiten
2011 2012 2013 2014 1.
AKPI 3
2 2
2 2.
ALKA 2
3 3
3 3.
AMFG 1
1 1
1 4.
ARNA 1
1 1
1 5.
BUDI 2
2 2
2 6.
DPNS 1
1 1
1 7.
ETWA 1
1 1
1 8
GGRM 1
1 1
1 9
HDTX 1
1 1
1 10
ICBP 5
5 5
5 11
IMAS 1
1 2
2 12.
INAF 1
1 1
1 13.
INAI 1
1 1
1 14.
INDF 6
6 7
7 15
KBLM 1
1 1
1 16
KICI 1
1 1
1 17
LPIN 1
1 1
1 18
MBTO 2
2 2
2 19
MRAT 2
2 2
2 20
MYOR 2
2 2
2 21
MYTX 1
1 1
1 22
PSDN 2
2 2
2 23
RICY 1
1 2
2 24
SIPD 1
1 1
1 25
SMCB 2
2 2
2 26
SMSM 1
1 1
1 27
SSTM 1
1 1
1 28
STAR 1
1 1
1 29
TOTO 1
1 1
1 30
TSPC 4
4 4
4 31
ULTJ 1
1 1
1 32
UNIT 1
1 1
1 33
UNVR 1
1 1
1
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
4. Perhitungan Manajemen Laba Manajemen laba dihitung dengan rumus:
DA
it
AKPI 2011 = TA
it
A
it-1
- NDA
it
DA
it
AKPI 2011 = -0,028253153 – -0,318862881
= -0,290609728 Hasil perhitungan diversifikasi operasi HERF
it
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur
No Kode
Emiten 2011
2012 2013
2014 1
AKPI -0.290609728
-0.415399073 0.009503465
0.142393591 2
ALKA 0.087900927
-0.04082114 -0.032707267
-0.079481504 3
AMFG -0.311653519
-0.373295124 0.101615596
0.013272254 4
ARNA 1.172460463
-1.184637554 0.059313286
-0.083861256 5
BUDI -0.396123816
-0.438982193 0.104521472
-0.017506496 6
DPNS 0.086776348
-0.146820796 -0.195577265
-0.021417375 7
ETWA -0.333114574
-0.059135824 -0.035340023
0.260850203 8
GGRM -0.374736972
-0.230205498 -0.055329329
-0.147386344 9
HDTX -0.288010842
-0.45517371 0.590303953
0.021552546 10
ICBP -0.140422132
-0.147112692 -0.008937499
0.04385567 11
IMAS -0.411554018
-0.44753333 -0.159619807
-0.018028951 12
INAF -0.216086634
-0.33010988 -0.051865764
0.085763085 13
INAI -0.171230918
-0.36844292 0.088159919
0.07625958 14
INDF -0.192043339
-0.374767783 0.062968955
0.033968189 15
KBLM -0.333417006
-0.5323645 -0.180298694
-0.060549659 16
KICI -0.091589003
-0.103490324 -0.082657357
-0.050266601 17
LPIN -0.057939371
-0.054189194 -0.079223293
-0.095124473 18
MBTO -0.192157045
-0.223715704 -0.000368416
-0.003410579 19
MRAT -0.212076436
-1.045671971 0.065780332
-0.071841926 20
MYOR -0.568561118
-0.346806946 0.010342561
-0.169446691 21
MYTX -0.351496939
-0.581199985 0.114038469
0.062923515 22
PSDN -0.227461009
-0.601312774 0.090018738
0.043927105 23
RICY -0.179055606
-0.254660689 -0.198608816
-0.005060652 24
SIPD -0.400470459
-0.502709425 0.035354197
-0.008865739 25
SMCB -0.498935818
-0.644782634 0.156205997
0.017714398 26
SMSM -0.270132478
-0.292058533 -0.098958746
-0.019762212
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Lanjutan
No Kode
Emiten 2011
2012 2013
2014 27
SSTM -0.155395197
-0.202836143 0.170527118
0.085748643 28
STAR -0.418401657
-0.42429367 0.014390506
-0.082036661 29
TOTO -0.304022287
-0.348976937 0.143899755
-0.021108565 30
TSPC -0.158401231
-0.094199961 -0.032448289
-0.022750665 31
ULTJ -0.226921014
-0.266104479 -0.042665246
-0.077634157 32
UNIT -0.327788747
-0.702363908 0.059091647
-0.002656548 33
UNVR -0.352397759
-0.527191635 -0.003175205
-0.085710911
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
5. Analisis Statistik Deskriptif Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS
Statistics 20. Hasil pengujian statistik deskriptif variabel diversifikasi operasi,
diversifikasi geografis dan manajemen laba dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Analisis Statistik Deskriptif Diversifikasi Operasi
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel diversifikasi operasi.
Tabel 5.4 Analisis Statistik Deskriptif Diversifikasi Operasi Diversifikasi Operasi
N Valid
132 Missing
Mean .971103
Range .8986
Minimum .1014
Maximum 1.0000
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.4 terdapat 132 data valid dan tidak ada data missing
. Data missing 0 menjelaskan bahwa tidak ada data yang bernilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nol terlewatkanhilang. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 0,8986 yang menunjukan sebaran data
diversifikasi operasi. Pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pembagian diversifikasi operasi pada populasi sasaran perusahaan manufaktur yang
terendah adalah 0,1014. Angka diversifikasi operasi tersebut diperoleh PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk pada tahun 2014. Perkembangan
diversifikasi operasi selama tahun 2011 –2013 mengalami perkembangan
yang stabil. Perkembangan diversifikasi operasi selama tahun 2014 mengalami penurunan, jika dibandingkan tahun 2011
–2013. Selama tahun 2011
–2013 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk memiliki angka diversifikasi operasi 1 satu.
Pembagian diversifikasi operasi pada populasi sasaran perusahaan manufaktur yang sangat tinggi adalah 1,0000. Angka diversifikasi operasi
selama tahun 2011- 2014 tersebut diperoleh PT. Argha Karya Prima Industri Tbk, PT Alakasa Industrindo Tbk, PT. Asahimas Flat Glass Tbk,
PT. Arwana Citramulia Tbk, PT. Budi Acid Jaya Tbk, PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT. Panasia Indosyntec Tbk, PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT. Indofarma Tbk, PT. Indal Alumunium Industri Tbk, PT. Kabelindo Murni Tbk, PT.Kedaung Indah
Can Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT. Martina Berto Tbk, PT. Mustika Ratu Tbk, PT.Mayor Indah Tbk, PT. Apac Citra Centertex Tbk,
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk, PT Ricky Putra Globalindo Tbk, PT. Sierad Produce Tbk, PT. Holcim Indonesia Tbk, PT. Selamat Sempurna
Tbk, PT. Star Petrochem Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk, PT. Nusantara Inti Corpora Tbk, dan PT Unilever
Indonesia Tbk. Angka diversifikasi operasi selama tahun 2011- 2013 tersebut diperoleh PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. Angka
diversifikasi operasi selama tahun 2012- 2013 tersebut diperoleh PT. Ultrajaya Milk Industri Trading Comp Tbk. Angka diversifikasi operasi
selama tahun 2012 – 2014 tersebut diperoleh PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. Angka diversifikasi operasi selama tahun 2013- 2014 tersebut diperoleh PT. Indomobil Sukses Makmur Tbk.
Pada analisis deskriptif diperoleh bentuk histogram dari diversifikasi operasi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.1 Histogram Diversifikasi Operasi
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2016
Berdasarkan gambar 5.1, diversifikasi operasi yang berada antara 0,0000 - 0,2000 yaitu 1 perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara
0,4000 -0,6000 yaitu 2 perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara 0,6000 -0,8000 yaitu 6 perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara
0,8000 -1,0000 yaitu 123 perusahaan. b. Analisis Statistik Deskriptif Diversifikasi Geografis
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel diversifikasi geografis.
Tabel 5.5 Analisis Statistik Deskriptif Diversifikasi Geografis Diversifikasi Geografis
N Valid
132 Missing
Range 6
Minimum 1
Maximum 7
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.5 terdapat 132 data valid dan tidak terdapat data missing
. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 6 yang menunjukan persebaran data yang luas. Berdasarkan tabel 5.5,
dapat diketahui bahwa pembagian diversifikasi geografis pada perusahaan manufaktur yang sangat rendah adalah 1. Hal ini disebabkan oleh perusahaan
hanya memiliki induk dan anak perusahaan yang beroperasi di 1 satu negara. Angka diversifikasi geografis tersebut diperoleh beberapa perusahaan
yaitu PT. Asahimas Flat Glass Tbk, PT. Arwana Citramulia Tbk, PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk, PT. Eterindo Wahanatama Tbk, PT. Gudang Garam
Tbk, PT. Panasia Indosyntec Tbk, PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PT. Indofarma Tbk, PT. Indai Alumunium Industri Tbk, PT. Kabelindo Murni Tbk, PT. Kedaung Indah Can Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT.
Apac Citra Centertex Tbk, PT. Ricky Putra Globalindo Tbk, PT. Sierad Produce Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Sunson Textile Manufacturer
Tbk, PT.Star Petrochem Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industri Trading Comp, PT. Nusantara Inti Corpora Tbk, dan PT.
Unilever Indonesia Tbk. Perkembangan perolehan diversifikasi geografis selama tahun 2011
sampai tahun 2012 mengalami perkembangan yang stabil, hanya saja pada tahun 2013 sampai tahun 2014 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami
peningkatan angka diversifikasi geografis. Berdasarkan tabel 5.5, pembagian diversifikasi geografis pada perusahaan manufaktur yang sangat tinggi adalah
7. Angka diversifikasi geografis tersebut diperoleh oleh perusahaan yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2013 hingga tahun 2014.
Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan perolehan diversifikasi geografis selama tahun 2013 sampai tahun 2014
mengalami perkembangan yang stabil. Pada analisis deskriptif diperoleh bentuk histogram dari diversifikasi
operasi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.2 Histogram Diversifikasi Geografis
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan gambar 5.2, diversifikasi operasi yang berada antara 0 - 2 yaitu 116 perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara 2 -4 yaitu 8
perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara 4 -6 yaitu 6 perusahaan. Divesifikasi operasi yang berada antara 6-8 yaitu 2 perusahaan.
c. Analisis Statistik Deskriptif Manajemen Laba Berdasarkan data perhitungan pada tabel 5.3, sebagian besar data pada
tahun 2011 –2014 bernilai negatif, sedangkan data bernilai positif hanya
sebagian kecil di tahun 2011, 2013, dan 2014. Data yang bernilai positif memiliki arti bahwa perusahaan melakukan maximization income, maka
semakin besar angka manajemen laba semakin tinggi tingkat manajemen laba. Data yang bernilai negatif memiliki arti bahwa perusahaan melakukan
minimization income , maka semakin kecil angka manajemen laba semakin
tinggi tingkat manajemen laba. Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data manajemen laba.
Gambar 5.3 Histogram Manajemen Laba
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Deskripsi data dan klasifikasi data minimization income dan
maximization income akan dijelaskan dalam pembahasan berikut.
1. Minimizationi Income
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif minimization income
untuk manajemen laba.
Tabel 5.6 Analisis Statistik Deskriptif Minimization income Minimization income
N Valid
100 Missing
Range 1.1843
Minimum -1.1846
Maximum -.0004
Sumber : data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 100 perusahaan dari 132 perusahaan yang memiliki nilai manajemen laba negatif. Range adalah perbedaan jarak
antara nilai maksimum dan minimum sebesar 1.1843. Nilai terendah dalam minimization income
menjadi angka tertinggi. Angka terendah dalam perhitungan minimization income diperoleh oleh PT. Arwana Citramulia Tbk
pada tahun 2012. Berdasarkan data penelitian ini, perkembangan minimization income
selama tahun 2011 – 2014 mengalami perkembangan
yang fluktuatif. Hal ini ditandai dengan penurunan minimization income pada tahun 2012 dan 2014, tetapi pada tahun 2011 dan 2013 perusahaan
melakukan maximization income. Angka tertinggi dalam perhitungan minimization income diperoleh oleh
PT. Martina Berto Tbk pada tahun 2013. Perkembangan maximization income selama tahun 2011
– 2014 mengalami penurunan nilai minimization income. Secara visual, minimization income dapat dijelaskan dengan gambar
histogram berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.2 Histogram Minimization income
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa cukup banyak anggota populasi sasaran yang memiliki minimization income sebesar 0,0000 atau
mendekati 0,0000. Hal ini mengindikasikan banyak perusahaan memiliki tingkat minimization income yang tinggi.
2. Maximization Income
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif maximization income
untuk manajemen laba. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.7 Analisis Statistik Deskriptif Maximization income Maximalization Income
N Valid
32 Missing
Range 1.1630
Minimum .0095
Maximum 1.1725
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.7, sebanyak 32 perusahaan dari 132 perusahaan yang memiliki nilai maximization income. Range adalah perbedaan jarak antara nilai
maksimum dan minimum sebesar 1.1630. Nilai tertinggi dalam maximization income
menjadi angka tertinggi, sedangkan angka terendah menjadi angka tertinggi. Angka tertinggi dalam perhitungan maximization income diperoleh oleh
PT. Argha Karya Prima Industri Tbk pada tahun 2013. Berdasarkan data penelitian ini, pada tahun 2011
–2012 perusahaan melakukan minimization income
, sedangkan tahun 2013 –2014 perusahaan melakukan maximization
income. Perkembangan maximization income pada tahun 2013
– 2014 mengalami peningkatan.
Angka terendah dalam perhitungan PT. Arwana Citramulia Tbk pada tahun 2011. Berdasarkan data penelitian ini, perkembangan maximization income
selama tahun 2011 – 2014 mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hal ini
ditandai dengan penurunan maximization income dari tahun 2012 dan 2013, tetapi pada tahun 2012 dan 2014 perusahaan melakukan minimization income.
Secara visual, maximization income dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut:
Gambar 5.3: Histogram Maximalisasi Income
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa cukup banyak anggota
populasi sasaran yang memiliki maximization income sebesar 0,2500 atau mendekati 0,2500. Hal ini mengindikasikan banyak perusahaan memiliki
tingkat maximization income yang tinggi. 6. Mengklasifikasian Data
a. Pengklasifikasian Data Diversifikasi Operasi Titiek 2013 menyatakan semakin indeks herfindahl bernilai 1, maka
perusahaan tersebut bersegmen tunggal. Semakin indeks herfindahl bernilai kurang dari 1, maka perusahaan tersebut memiliki lebih dari satu
segmen bisnis multi segmen. Hasil klasifikasi diversifikasi operasi dikategorikan sebagai berikut:
1 Multi Segmen : 0
– 0,99 2 Segmen Tunggal
: =1 Hasil pengklasifikasian data diversifikasi operasi seperti pada tabel 5.8 dan tabel
5.9.
Tabel 5. 8 Hasil Klasifikasi Diversifikasi Operasi
Kriteria Jumlah
Persen
Multi Segmen
9 6.8
Segmen Tunggal
123 93.2
Total
132 100.0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.9 Data Pengklasifikasian Diversifikasi Operasi
No Kode Emiten
2011 2012 2013 2014 1.
AKPI 2
2 2
2 2.
ALKA 2
2 2
2 3.
AMFG 2
2 2
2 4.
ARNA 2
2 2
2 5.
BUDI 2
2 2
2 6.
DPNS 2
2 2
2 7.
ETWA 1
1 1
1 8.
GGRM 2
2 2
2 9.
HDTX 2
2 2
2 10. ICBP
2 2
2 2
11. IMAS 1
1 2
2 12. INAF
2 2
2 2
13. INAI 2
2 2
2 14. INDF
1 2
2 2
15 KBLM 2
2 2
2 16 KICI
2 2
2 2
17 LPIN 2
2 2
2 18 MBTO
2 2
2 2
19 MRAT 2
2 2
2 20 MYOR
2 2
2 2
21 MYTX 2
2 2
2 22 PSDN
2 2
2 2
23 RICY 2
2 2
2 24 SIPD
2 2
2 2
Tabel 5.9 Data Pengklasifikasian Diversifikasi Operasi Lanjutan
No Kode Emiten
2011 2012 2013 2014 25 SMCB
2 2
2 2
26 SMSM 2
2 2
2 27 SSTM
2 2
2 1
28 STAR 2
2 2
2 29 TOTO
2 2
2 2
30 TSPC 2
2 2
2 31 ULTJ
1 2
2 1
32 UNIT 2
2 2
2 33 UNVR
2 2
2 2
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan 1
= Multi segmen 0 – 0,99
2 = Segmen tunggal = 1,00
b. Pengklasifikasian Data Diversifikasi Geografis Mehdi 2011 menyatakan perusahaan besar dengan struktur organisasi yang
kompleks dan memiliki masalah keagenan umumnya terdiversifikasi di lebih dari satu negara. Hasil klasifikasi diversifikasi geografis dikategorikan
sebagai berikuti: 1 Kegiatan beroperasi di satu negara
: = 1 2 Kegiatan beroperasi lebih dari satu negara
: 1 Hasil pengklasifikasian data diversifikasi geografis seperti pada tabel 5.10
dan tabel 5.11. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.10 Hasil Klasifikasi Diversifikasi Operasi
Kriteria Jumlah
Persen
Kegiatan beroperasi di 1 negara
84 63.6
Kegiatan beroperasi di lebih dari 1 negara
48 36.4
Total
132 100.0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.11 Data Pengklasifikasian Diversifikasi Geografis
No Kode Emiten
2011 2012 2013 2014 1.
AKPI 2
2 2
2 2.
ALKA 2
2 2
2 3.
AMFG 1
1 1
1 4.
ARNA 1
1 1
1 5.
BUDI 2
2 2
2 6.
DPNS 1
1 1
1 7.
ETWA 1
1 1
1 8.
GGRM 1
1 1
1 9.
HDTX 1
1 1
1 10. ICBP
2 2
2 2
11. IMAS 1
1 2
2 12. INAF
1 1
1 1
13. INAI 1
1 1
1 14. INDF
2 2
2 2
15 KBLM
1 1
1 1
16 KICI
1 1
1 1
17 LPIN
1 1
1 1
18 MBTO
2 2
2 2
19 MRAT
2 2
2 2
20 MYOR
2 2
2 2
21 MYTX
1 1
1 1
22 PSDN
2 2
2 2
23 RICY
1 1
2 2
24 SIPD
1 1
1 1
25 SMCB
2 2
2 2
26 SMSM
1 1
1 1
27 SSTM
1 1
1 1
28 STAR
1 1
1 1
29 TOTO
1 1
1 1
30 TSPC
2 2
2 2
31 ULTJ
1 1
1 1
32 UNIT
1 1
1 1
33 UNVR
1 1
1 1
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan 1
= Kegiatan beroperasi di 1 negara =1 2
= Kegiatan beroperasi di lebih dari 1 negara 1 c. Pengklasifikasian Data Manajemen Laba
Pengklasifikasian manajemen laba berdasarkan histogram dengan kategori sebagai berikut:
1 Minimization income : Nilai discretionary accruals negatif 2 Maximization income : Nilai discretionary accruals positif
Tabel dibawah ini merupakan hasil data pengklasifikasian manajemen laba yang dibagi menjadi 2 kategori.
Tabel 5.12 Data Pengklasifikasian Minimization income dan Maximization income
No Kode Emiten 2011
2012 2013
2014 1
AKPI 1
1 2
2 2
ALKA 2
1 1
1 3
AMFG 1
1 2
2 4
ARNA 2
1 2
1 5
BUDI 1
1 2
1 6
DPNS 2
1 1
1 7
ETWA 1
1 1
2 8
GGRM 1
1 1
1 9
HDTX 1
1 2
2 10
ICBP 1
1 1
2 11
IMAS 1
1 1
1 12
INAF 1
1 1
2 13
INAI 1
1 2
2 14
INDF 1
1 2
2 15
KBLM 1
1 1
1 16
KICI 1
1 1
1 17
LPIN 1
1 1
1 18
MBTO 1
1 1
1 19
MRAT 1
1 2
1 20
MYOR 1
1 2
1
Tabel 5.12 Data Pengklasifikasian Minimization income dan Maximization income Lanjutan
No Kode Emiten 2011
2012 2013
2014 21
MYTX 1
1 2
2 22
PSDN 1
1 2
2 23
RICY 1
1 1
1 24
SIPD 1
1 2
1 25
SMCB 1
1 2
2 26
SMSM 1
1 2
1 27
SSTM 1
1 2
2 28
STAR 1
1 2
1 29
TOTO 1
1 2
1 30
TSPC 1
1 1
1 31
ULTJ 1
1 1
1 32
UNIT 1
1 2
1 33
UNVR 1
1 1
1
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan 1
= Minimization income Nilai discretionary accruals negatif 2
= Maximization income Nilai discretionary accruals Positif Kemudian, data manajemen laba yang telah diklasifikasikan, kemudian
diklasifikasikan kembali. Tabel dibawah ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba dengan minimization income.
Tabel 5.13 Data Pengklasifikasian Minimization income
No Kode Emiten 2011
2012 2013
2014 1
AKPI 3
3 -
- 2
ALKA -
3 3
3 3
AMFG 3
3 -
- 4
ARNA -
1 -
3 5
BUDI 3
3 -
3 6
DPNS -
3 3
3 7
ETWA 3
3 3
- 8
GGRM 3
3 3
3 9
HDTX 3
3 -
- 10 ICBP
3 3
3 -
11 IMAS 3
3 3
3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.13 Data Pengklasifikasian Minimization income Lanjutan
No Kode Emiten 2011
2012 2013
2014 12 INAF
3 3
3 -
13 INAI 3
3 -
- 14 INDF
3 3
- -
15 KBLM 3
2 3
3 16 KICI
3 3
3 3
17 LPIN 3
3 3
3 18 MBTO
3 3
3 3
19 MRAT 3
1 -
3 20 MYOR
2 3
- 3
21 MYTX 3
2 -
- 22 PSDN
3 2
- -
23 RICY 3
3 3
3 24 SIPD
3 2
- 3
25 SMCB 3
2 -
- 26 SMSM
3 3
- 3
27 SSTM 3
3 -
- 28 STAR
3 3
- 3
29 TOTO 3
3 -
3 30 TSPC
3 3
3 3
31 ULTJ 3
3 3
3 32 UNIT
3 2
- 3
33 UNVR 3
2 3
3
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan 1
= Tinggi 0,0000 – -0,4999
2 = Sedang -5,0000
– -0,9999 3
= Rendah ≤-1,0000
Tabel dibawah ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba dengan maximization income
Tabel 5.14 Data Pengklasifikasian Maximization income
No Kode Emiten 2011
2012 2013
2014 1
AKPI -
- 1
1 2
ALKA 1
- -
- 3
AMFG -
- 1
1 4
ARNA 3
- 1
- 5
BUDI -
- 1
- 6
DPNS 1
- -
- 7
ETWA -
- -
1 8
GGRM -
- -
- 9
HDTX -
- 2
1 10 ICBP
- -
- 1
11 IMAS -
- -
- 12 INAF
- -
- 1
13 INAI -
- 1
1 14 INDF
- -
1 1
15 KBLM -
- -
- 16 KICI
- -
- -
17 LPIN -
- -
- 18 MBTO
- -
- -
19 MRAT -
- 1
- 20 MYOR
- -
1 -
21 MYTX -
- 1
1 22 PSDN
- -
1 1
23 RICY -
- -
- 24 SIPD
- -
1 -
25 SMCB -
- 1
1 26 SMSM
- -
1 -
27 SSTM -
- 1
1 28 STAR
- -
1 -
29 TOTO -
- 1
- 30 TSPC
- -
- -
31 ULTJ -
- -
- 32 UNIT
- -
1 -
33 UNVR -
- -
-
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan 1 = Rendah 0,0000
– 0,4999 2 = Sedang 0,5000
– 0,9999 3 = Tinggi
≥1,0000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Analisis tabulasi silang crosstabs meyajikan:
a. Analisis Tabulasi Silang Diversifikasi Operasi Terhadap Manajemen Laba Minimization income Maximization income
Hasil tabulasi silang antara diversifikasi operasi terhadap manajemen laba dapat dilihat pada tabel 5.15 dan koefisien hubungan
diversifikasi operasi terhadap manajemen laba dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Diversifikasi Operasi Terhadap Manajemen Laba Minimization income dan Maximalization
Inncome
Manajemen Laba Total
Minimization Income
Maximization Income
Diversifikasi Operasi
Multi Segmen
7 2
9 Segmen
Tunggal 92
30 122
Total 100
32 132
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.15, Perusahaan yang melakukan minimization income
dan memiliki diversifikasi operasi multi segmen sebanyak 7 perusahaan. Perusahaan yang melakukan minimization income dam
memiliki diversifikasi operasi segmen tunggal sebanyak 92 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income dan memiliki
diversifikasi operasi multi segmen sebanyak 2 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income dan memiliki diversifikasi operasi
segmen tunggal sebanyak 30 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel berikut ini:
Tabel 5.16 Tabel Koefisien Hubungan Diversifikasi Operasi Terhadap Manajemen Laba Maximization income dan Minimization income
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
0.017 N of Valid Cases
132
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.16 menunjukkan nilai spearman correlational sebesar 0,017 yang berarti hubungan diversifikasi operasi terhadap manajemen laba adalah sangat
lemah dengan arah hubungan positif. Arah hubungan yang positif memiliki arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka manajemen laba
juga akan meningkat atau menurun. b. Analisis Tabulasi Silang antara Diversifikasi Operasi Terhadap Minimization
income Hasil tabulasi silang antara diversifikasi operasi terhadap minimalization
income dapat dilihat pada tabel 5.17 dan koefisien hubungan diversifikasi
operasi terhadap minimization income dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.17 Tabulasi Silang Diversifikasi Operasi terhadap Minimization Income
Minimization Income Total
Tinggi Sedang
Rendah Diversifikasi
Operasi Multi
Segmen 7
7 Segmen
Tunggal 2
8 83
93 Total
2 8
90 100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 5.17, Perusahaan yang melakukan minimalization income
rendah dam memiliki diversifikasi operasi multi segmen sebanyak 7 perusahaan. Perusahaan yang melakukan minimization income tinggi dan
memiliki diversifikasi operasi segmen tunggal sebanyak 2 perusahaan. Perusahaan yang melakukan minimization income sedang dan memiliki
diversifikasi operasi segmen tunggal sebanyak 8 perusahaan. Perusahaan yang melakukan minimization income rendah dan memiliki diversifikasi
operasi segmen tunggal sebanyak 83 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel berikut ini:
Tabel 5.18 Tabel Koefisien Hubungan Diversifikasi Operasi Terhadap Minimization income
Value Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation -0.091
N of Valid Cases 100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.18 menunjukkan nilai spearman correlational sebesar -0,091 yang berarti hubungan diversifikasi operasi terhadap minimization income
adalah sangat lemah dengan arah hubungan negatif. Arah hubungan negatif memiliki arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka
minimization income juga akan menurun atau meningkat.
c. Analisis Tabulasi Silang antara Diversifikasi Operasi Terhadap Maximalisasi Income
Hasil tabulasi silang antara diversifikasi operasi terhadap maximalisasi income
dapat dilihat pada tabel 5.19 dan hasil korelasi dapat dilihat pada tabel 5.20
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Diversifikasi Operasi Terhadap Maximization Income
Maximization Income Total
Rendah Sedang
Tinggi Diversifikasi
Operasi Multi
Segmen 1
2 Segmen
Tunggal 29
1 1
30 Total
30 1
1 32
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.19, perusahaan yang melakukan maximization income
rendah dan memiliki diversifikasi operasi multi segmen sebanyak 1 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income rendah dan
memiliki diversifikasi operasi segmen tunggal sebanyak 29 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income sedang dan memiliki
diversifikasi operasi segmen tunggal sebanyak 1 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximalisasi income tinggi dan memiliki diversifikasi
operasi segmen tunggal sebanyak 1 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel berikut ini:
Tabel 5.20 Koefisien Hubungan Diversifikasi Operasi Terhadap Maximization Income
Value Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation 0.046
N of Valid Cases 32
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.20 menunjukkan nilai spearman correlational sebesar 0,046 yang berarti hubungan diversifikasi operasi terhadap maximization income adalah
sangat lemah dengan arah hubungan positif. Arah hubungan positif memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka maximization income
juga akan meningkat atau menurun. d. Analisis Tabulasi Silang Diversifikasi Geografis Terhadap Manajemen Laba
Maximization Income dan Minimization Income Hasil tabulasi silang antara diversifikasi geografis terhadap manajemen
laba dapat dilihat pada tabel 5.20 dan hasil korelasi dapat dilihat pada tabel 5.21.
Tabel 5.20 Tabulasi Silang Hubungan Diversifikasi Geografis Terhadap Manajemen Laba maximization Income dan Minimization Income
Manajemen Laba Total
Minimization Income
Maximization Income
Diversifikasi Geografis
Kegiatan beroperasi di 1
negara 64
20 84
Kegiatan beroperasi di
lebih dari 1 negara
36 12
48
Total
100 32
132
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.20, dari 132 sebanyak 64 perusahaan yang melakukan minimization income dan kegiatan beroperasi di 1 negara.
Perusahaan yang melakukan minimization income dan kegiatan beroperasi lebih dari 1 negara sebanyak 36 perusahaan. Perusahaan yang melakukan
maximization income dan kegiatan beroperasi di 1 negara sebanyak 20
perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income dan kegiatan beroperasi lebih dari 1 negara sebanyak 12 perusahaan. Kekuatan dan arah
hubungan dapat dijelaskan dengan tabel berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.21 Tabel Koefisien Hubungan Diversifikasi Geografis Terhadap Manajemen Laba Maximization Income dan Minimization Income
Value
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
0.036 N of Value Cases
132
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.21 Menunjukkan nilai sperman correlation sebesar 0,036 yang berarti hubungan diversifikasi geografis terhadap manajemen laba adalah
sangat lemah dengan arah hubungan positif. Arah hubungan positif memiliki arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka manajemen laba
juga akan meningkat atau menurun. e. Analisis Tabulasi Silang Diversifikasi Geografis Terhadap Minimization
Income Hasil tabulasi silang antara diversifikasi geografis terhadap
minimization income dapat dilihat pada tabel 5.22 dan hasil korelasi dapat
dilihat pada tabel 5.23.
Tabel 5.20 Tabulasi Silang Diversifikasi Geografis Terhadap Minimization Income
Minimization Income
Total Tinggi
Sedang Rendah
Diversifikasi Geografis
Kegitan beroperasi
di 1 negara 1
5 59
65
Kegiatan beroperasi
di lebih dari 1 negara
1 3
31 35
Total 2
8 90
100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.20, Perusahaan yang melakukan minimization Income rendah dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak 1
perusahaan. Perusahaan yang melakukan minimization Income sedang dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak 5 perusahaan.
Perusahaan yang melakukan minimization Income tinggi dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak 59 perusahaan.
Perusahaan yang melakukan minimization Income rendah dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di lebih dari 1 negara sebanyak 3 perusahaan.
Perusahaan yang melakukan minimization Income sedang dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di lebih dari 1 negara sebanyak 1 perusahaan.
Perusahaan yang melakukan minimization Income tinggi dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di lebih dari 1 negara sebanyak 31 perusahaan.
Kekuatan dan arah hubungan diversifikasi geografis dan maximization dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.21 Tabel Koefisien Hubungan Diversifikasi Geografis Terhadap Minimization Income
Valid Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-0.036 N of Valid Cases
100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.21 Menunjukkan nilai spearman correlation sebesar -0,036 yang berarti diversifikasi geografis terhadap maximization income adalah sangat
lemah dengan arah hubungan negatif. Arah hubungan negatif memiliki arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka manajemen laba
akan menurun atau meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Analisis Tabulasi silang Diversifikasi Geografis Terhadap Maximization Income
Hasil tabulasi silang antara diversifikasi geografis terhadap maximization income
dapat dilihat pada tabel 5.22 dan hasil korelasi dapat dilihat pada tabel 5.23
Tabel 5.22 Tabulasi Silang Diversifikasi
Geografis Terhadap
Maximization Income Maximization Income
Total
Rendah Sedang Tinggi
Diversifikasi Geografis
Kegiatan beoperasi di
1 negara 17
1 1
19
Kegiatan beroperasi di
lebih dari 1 negara
13 13
Total
30 1
1 32
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.22 Perusahaan yang melakukan maximalisasi income rendah dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak
17 perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income sedang dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak 1
perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income tinggi dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di 1 negara sebanyak 1
perusahaan. Perusahaan yang melakukan maximization income rendah dan memiliki diversifikasi geografis beroperasi di lebih dari 1 negara sebanyak 13
perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan doversifikasi geografis dan manajemen laba dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.23 Tabel Koefisien Hubungan Diversifikasi Geografis Terhadap Maximization Income
Valid Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-.213
N of Valid Cases 32
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.23 menunjukkan nilai spearman correlation sebesar -0,213 berarti hubungan diversifikasi geografis terhadap maximization income adalah lemah
dengan arah hubungan negatif. Arah hubungan negatif memiliki arti jika diversifikasi operasi meningkat atau menurun maka manajemen laba juga
akan menurun atau meningkat.