BAB VI PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Keagenan
Menurut Jensen dan Meckling 1976, teori agensi menggambarkan suatu hubungan yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan antara
principal yang menggunakan jasa agen untuk melaksanakan berbagai
kepentingannya. Terdapat dua bentuk keagenan, yaitu hubungan antara manajer dan pemegang saham, serta hubungan antara manajer dengan
pemberian pinjaman bondholder. Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti waktu luang yang banyak, kondisi kerja yang menarik,
keanggotaan klub, dan jam kerja yang fleksibel. Principal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka
diperusahaan tersebut Anthony dan Govindarajan, 2012. Menurut Sulistyanto 2008:20-21, manajer sebagai pengelola
perusahaan merupakan satu-satunya pihak yang menguasai seluruh informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan. Manajer bisa
menjelaskan secara rinci mengapa dan untuk apa informasi itu ada. Manajer juga mengetahui dan memahami hubungan antara satu informasi dengan
informasi lain. Sementara pihak lain di luar perusahaan yaitu pemilik, calon investor, kreditur, supplier, regulator, pemerintah, dan stakeholder lain, yang
mempunyai keterbatasan sumber dan akses untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan. Pihak-pihak ini hanya bisa mengandalkan informasi
yang disajikan manajemen jika ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Artinya, seberapa banyak informasi yang dapat dikuasai pihak-
pihak ini sangat tergantung pada seberapa banyak informasi yang diterima dari manajer.
B. Diversifikasi
1. Definisi Diversifikasi Menurut Satoto 2007 diversifikasi merupakan salah satu strategi
yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang
sama maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Harto 2005 mendefinisikan diversifikasi perusahaan sebagai
bentuk pengembangan usaha dengan cara memperluas jumlah segmen secara bisnis maupun geografis maupun memperluas market share yang
ada atau mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka lini usaha baru, memperluas lini produk
yang ada, memperluas wilayah pemasaran produk, membuka kantor cabang, melakukan merger dan akuisisi untuk meningkatkan skala
ekonomis dan cara yang lainnya. Perusahaan terdiversifikasi adalah perusahaan yang memiliki segmen
usaha lebih dari satu segmen Mehdi, 2011. Sebuah perusahaan dapat tumbuh melalui diversifikasi baik yang berhubungan maupun yang tidak
berhubungan, dengan diversifikasi yang berhubungan sebuah perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI