Pengertian Pengukuran Kinerja Kinerja

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Secara umum, apabila kinerja perseorangan diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja akan di beri penghargaan tinggi, sehingga hal ini menyebabkan tingginya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Jika kinerja perseorangan tidak diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja diberi penghargaan akan rendah, sehingga hal ini menyebabkan rendahnya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Pengertian kinerja menurut Mulyadi 2007: 337 adalah: Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategic yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian strategic perlu diukur. Itulah sebabnya sasaran strategic yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan ditentukan inisiatif strategic untuk mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran strategic beserta ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan target yang akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan penghargaan yang akan diberikan kepada personel, tim, atau unit organisasi. Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi 2007: 419 adalah : penilaian kinerja sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, menunjukkan bahwa laporan rugi laba menggambarkan suatu aktivitas dalam satu tahun sedangkan neraca menggambarkan keadaan pada saat akhir tahun tersebut atas perubahan kejadian dari tahun sebelumnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak stakeholders seperti investor, kreditur, analisis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial Mardiasmo 2002: 121. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu pengukuran kinerja sektor public dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber 10 daya dan pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. Menurut BPKP 2000 dalam Mahsun 2006: 33 cakupan pengukuran kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut: a. Kebijakan policy: untuk membantu pembuatan maupun pengimplementasian kebijakan. b. Perencanaan dan penganggaran planning and budgeting: untuk membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan untuk memonitor perubahan terhadap rencana. c. Kualitas quality: untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan maupun keefektifan organisasi. d. Kehematan economy: untuk me-review pendistribusian dan keefektifan penggunaan sumber daya. e. Keadilan equity: untuk menyakini adanya distribusi yang adil dan dilayani semua masyarakat. f. Pertanggungjawaban accountability: untuk meningkatkan pengendalian dan mempengaruhi pembuatan keputusan.

2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja