Uji Validitas dan Reliabilitas Data Teknik Analisis Data

1. Ekonomi Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. 2. Efisiensi Efisiensi adalah hubungan antara input dan output. Efisien berdaya guna dalam penggunaan sumber daya berarti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan maximing benefits and minimizing costs. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya spending well. Ada pengertian yang hampir serupa antara efisien dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki penghapusan dan penurunan biaya. 3. Efektivitas Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif berhasil guna apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas di lakukan melalui perbandingan antara nilai r hitung terhadap r tabel. Bila r hitung r tabel, maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur apakah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sudah mengukur apa yang akan penulis ukur. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner di katakam reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu melalui uji statistik cronbach alpha dan variabel di katakan reliabel jika nilai cronbach alpha 0.60, Nunnally Ghozali, 2005 . Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.

H. Teknik Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif Descriptive Kuantitative Analysis Method. Setelah data terkumpul, selanjutnya data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara diklasifikasi dan dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah kegiatan mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, kemudian menyimpulkannya sehingga hasilnya dapat ditafsirkan Mudrajad, 2003: 172. Penelitian ini akan mengukur kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan tiga elemen yang diteliti. Pengukurannya sebagai berikut: 1. Pengukuran Ekonomi Ekonomi memiliki pengertian bahwa dalam memperoleh sumber daya input sebaiknya dengan harga yang lebih rendah spending less atau harga yang mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter Annisa,2011:24 Dalam penelitian ini pengukuran ekonomi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: Ekonomi= x 100 Keterangan: Input : Realisasi belanja untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Input Value : Anggaran Belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Suatu kinerja organisasi dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai output keluaran sesuai dengan yang ditetapkan atau 100. Perhitungan tersebut digunakan karena sulitnya mengkonversikan SDM dan sarana dan prasarana yang digunakan ke dalam satuan moneter dan menentukan berapa harga input yang sesungguhnya diperlukan. Hasil perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian: Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi Persentase Penilaian 90-100 Sangat ekonomis 80-99,9 Ekonomis 70-79,99 Cukup ekonomis 60-69,99 Kurang ekonomis 59,99 Tidak ekonomis Sumber: Metode Penilaian Kuantitatif Prasetyo, dkk, 2010: 110 2. Pengukuran Efisiensi Efisiensi merupakan hubungan antara barang dan jasa output yang dihasilkan sebuah kegiatanaktivitas dengan menggunakan sumber daya input yang disediakan. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua yaitu efisiensi alokasi, efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis atau manajerial terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu Mahmudi 2010: 88 Efisiensi = x 100 Keterangan : Output : Persentase Realisasi Kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Input : Persentase Nilai Ekonomis kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Suatu kinerja organisasi dikatakan efisien apabila keluaran output yang dihasilkan mencapai target yang direncanakan atau lebih besar daripada sumber daya input yang telah digunakan Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian: Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi Persentase Penilaian 90-100 Sangat efisien 80-99,9 Efisien 70-79,99 Cukup Efisien 60-69,99 Kurang Efisien 59,99 Tidak Efisien Sumber: metode Penelitian Kuantitatif Prasetyo, dkk, 2010: 110 3. Pengukuran Efektivitas Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome hasil. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan Mahmudi 2010: 86. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaranoutcome program- program Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kab. Sleman, peneliti menyebarkan kuesioner kepada petani di desa Sendang Agung Kab. Sleman. Jadi yang menjadi ukuran outcome adalah indeks kepuasan konsumen IKK adalah kepuasan yang didapatkan petani di Kabupaten Sleman. Kepuasan konsumen mengukur rata-rata kepuasan pelanggan dengan memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan pelanggan, seperti yang telah dirumuskan oleh Sugiyono 2002: 79 adalah sebagai berikut: IKK = PP Di mana: IKK : indeks kepuasan konsumen PP : perceived performance kinerja yang dirasakan Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, dengan total pernyataan dalam kuesioner sebanyak 14 pernyataan, yang dibagi menjadi 6 pernyataan untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 dan 8 pernyataan untuk Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi PertanianPerkebunan Periode 2014. Pemberian bobot kuantitatif ini menggunakan skala Likert. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut Riduwan 2013: 12-13: Sangat Setuju SS = 5 Setuju S = 4 Netral N = 3 Tidak Setuju TS = 2 Sangat Tidak Setuju STS = 1 Untuk mengukur nilai efektifitas perlu ditentukan interval kepuasan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan para petani dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Interval = IK maks – IK min : 5 Ikmaks = PP x R x Exmaks Ikmin = PP x R x Exmin Keterangan: IK maks : nilai interval kepuasan maksimal paling tinggi IK min : nilai interval kepuasan minimal paling rendah PP : jumlah pernyataanpernyataan pada kuesioner R : jumlah responden Exmaks : skor penilaian tertinggi pada kuesioner Exmin : skor penilaian terendah pada kuesioner Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam pembuatan tabel interval kepuasan petani di Kabupaten Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan petani melalui penyebaran kuesioner maka selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut : Nilai Outcome = batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori 2 IK maks x 100 Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung dengan cara: Efektivitas x 100 Keterangan: Outcome : Penilaian guru-guru data diambil dari kuesioner yaitu berupa angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian tahun 2014 Di mana outcomes merupakan penilaian petani kab. Sleman terhadap hasil dari setiap program pemerintah. Sedangkan output merupakan penilaian pemerintah terhadap keluaran dari program dan kegiatan yang telah direalisasikan Annisa, 2011: 26. Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektivitas Persentase Penilaian 90-100 Sangat Efektif 80-99,9 Efektif 70-79,99 Cukup Efektif 60-69,99 Kurang Efektif 59,99 Tidak Efektif Sumber: metode Penelitian Kuantitatif Prasetyo, dkk, 2010: 110 40

BAB IV GAMBARAN UMUM