9
Untuk menentukan kerusakan komponen pada rangkaian yang ter- diri dari ratusan atau ribuan komponen pastilah tidak mudah. Oleh
karena itu bagilah sistem tersebut menjadi beberapa blok sesuai de- ngan fungsi tiap blok, seperti contoh Gambar 1-8: Rangkaian
Generator Sinyal RF berikut ini. Ujilah kinerja setiap blok. Mulailah menguji dari sumber dayanya, dilanjutkan ke blok-blok berikutnya.
Dengan cara ini jika ada blok yang tidak berfungsi dengan baik akan mudah dikenali.
Tugas 1-2 Carilah manual dari sebuah sistem elektronik, misalnya TV, Video
player atau lainnya. Lihat gambar rangkaiannya. Dari rangkaian ter- sebut buatlah blok diagramnya, lalu tunjukkan pada guru kalian, ta-
nyakan, apakah kalian telah benar menggambarkannya. Untuk me- nambah wawasan, kalian bisa saling bertukar gambar dengan te-
man kalian yang mempunyai gambar yang berbeda.
4 Attenuator
tersaklar
Attenuator 6
Catu Daya
1 +
-
Osilator Frekuensi
Audio 400 5
+
-
Osilator RF variabel
2 +
-
Penguat Modulator
3 +
-
Mod Saklar
CW
Output AF
Output RF
Gambar 1.8: Diagram Blok Rangkaian Generator RF
1.3. Sistem Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan
Masalah pemeliharaan dan perbaikan jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan banyak kerugian, antara lain:
- rugi waktu karena pekerjaan yang tertunda akibat kerusakan peralatan atau gedung atau sarana lainnya,
- produktifitas turun - efisiensi turun,
- menambah biaya operasional, dan sebagainya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
10
Oleh karena itu perlu menerapkan sistem pemeliharaan perbaikan yang baik. Sistem pemeliharaan perbaikan yang baik pada dasarnya
merupakan penerapan sistem manajemen untuk seluruh pekerjaan pe- meliharaan dan perbaikan. Gambar 1.9. menunjukkan unsur-unsur
manajemen secara umum, yang dapat diterapkan pada sistem peme- liharaan perbaikan.
1.3.1. Prinsip Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan
Perencanaan Pengorganisasian
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan Audit Pemeliharaan
Manajemen PP
Gambar 1.9. Prinsip-prinsip Manajemen
Untuk mendapatkan hasil yang baik, suatu pekerjaan pemeliharaan harus direncanakan dengan baik. Dalam sebuah perusahaan atau in-
dustri biasanya telah ada format khusus yang digunakan untuk mem- buat perencanaan tersebut. Bentuk format perencanaan antara indus-
tri yang satu dengan industri lainnya dapat berbeda, tergantung dari kebutuhan masing-masing. Tetapi secara umum format perencanaan
pekerjaan tersebut memuat isi tentang:
a. Jenis atau tipe pekerjaan b. Sifat atau level pekerjaan
c. Tenaga pelaksana yang diperlukan d. Material atau suku cadang yang diperlukan
e. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagainya
1.3.2. Perencanaan Pekerjaan dan Tenaga
Di unduh dari : Bukupaket.com
11
Tipe pekerjaan meliputi: pekerjaan perbaikan biasa, pemeliharaan yang bersifat rutin atau pebaikan berat. Ini perlu diketahui oleh peren-
cana dan teknisi agar dapat diperkirakan berapa lama waktu yang di- perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Dalam kenyataan, bisa terjadi kondisi, dimana dalam waktu yang bersamaan terjadi banyak sekali pekerjaan pemeliharaan yang harus
diselesaikan, sedangkan tenaga teknisi terbatas. Dalam kondisi ini, maka perlu dibuat skala prioritas, dengan cara melihat urgensi tingkat
kedaruratan pekerjaan. Level pekerjaan yang bersifat darurat atau kritis harus mendapat prioritas. Pekerjaan ini harus dapat diselesaikan
dalam waktu paling lama 24 jam.
Prioritas Pekerjaan
Darurat Kritikal 24 jam
Perbaikan besar Shutdown
Pemeliharaan Preventif
Perbaikan Rusak Berat
Tipe Pekerjaan
Pekerjaan perbaikan biasa,
Pekerjaan servis ringan
Pemeliharaan rutin
Suatu pekerjaan pemeliharaan harus dikoordinasikan dengan baik, ka- rena meyangkut beberapa bagian dari suatu organisasi, misalnya ba-
gian front office yang menerima barang yang akan diperbaiki atau di- servis, bagian perbaikan atau bengkel sebagai tempat perbaikan dan
pemeliharaan, bagian gudang yang menyimpan suku cadang, bagian keuangan, dan sebagainya. Untuk mempermudah pekerjaan, seorang
perencana biasanya membuat suatu mekanisme kerja pemeliharaan dengan menggunakan sarana yang disebut Perintah Kerja Work Or-
der. Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan harus ditaati oleh selu- ruh karyawan.
Gambar 1.10. Tipe dan Level Pekerjaan Pemeliharaan Perbaikan pada Umumnya
1.3.3. Pengorganisasian Pelaksanaan Pekerjaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
Work Request W.R
Work Order W.O
Rencana Kerja
x Volume Pekerjaan Man-Hours,
x Pelaksana Craft, x Material
Jadwal Kerja
Gambar 1.11: Proses Pembuatan Rencana Kerja Pemeliharaan
Prosedur kerja dimulai dari diterimanya permintaan pekerjaan Work Request atau W.R, ditandatangani oleh manajemen. W.R yang te-
lah disetujui akan menjadi perintah kerja Work Order atau W.O. W.O akan dipelajari oleh perencana untuk selanjutnya dibuat renca-
na kerja lengkap, lalu dibuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan. Sebuah W.O yang baik setidaknya mengandung informasi tentang:
- Jenis Asetbarangperalatan yang akan dikerjakan - Deskripsi pekerjaan pemeliharaan perbaikan yang jelas
- Sejarah pemeliharaan peralatan tersebut
Tgl: 21 Juli 2007
No. Aset : 0051.32.2001
Tipe aset: Tape Player
Merkthn: ABC2000
No. Pekj: 100
Jenis Pekj: Servis biasa
Gejala kerusakan: Tgl selesai: 22 Juli 2007
- putaran tidak stabil
- suara lemah
Teknisi : Sandi
Pemberi Order Penerima Order ………………… ………………………
Gambar 1.12. Contoh sebuah W.R sederhana
Di unduh dari : Bukupaket.com
13
Tugas 1-3. Buatlah sebuah kelompok kerja yang terdiri dari 3-5 orang. Coba ada-
kan kunjungan ke sebuah tempat servis, misalnya servis TV, pusat servis motor atau servis mobil resmi. Mintalah contoh selembar kertas
permintaan servis W.R, selembar kertas perintah kerja W.O. Lalu perhatikan bagaimana mereka membuat jadwal pekerjaan. Catatlah
semua hasil pengamatan kalian, buatlah laporan singkat atas kunjung- an kerja kalian kali ini.
Pelaporan merupakan salah satu hal penting dalam pelaksanaan pe- kerjaan pemeliharan perbaikan. Ada 2 masalah utama yang perlu
dilaporkan ke manajemen: yaitu masalah volume pekerjaan lama waktu pengejaan jumlah pekerja yang diperlukan dan masalah ma-
terial atau bahan. Masalah volume pekerjaan bagi manajemen diperlu- kan untuk memperkirakan adanya upah lembur. Sedangkan masalah
bahan atau material sangat berkaitan dengan ketersediaan suku ca- dang di gudang. Kedua informasi ini dapat digunakan oleh manajemen
untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau pemberi pekerja- an kapan pekerjaan tersebut selesai.
Setelah seluruh pekerjaan pemeliharaan perbaikan selesai dikerjakan, sebaiknya diadakan evaluasi kinerja yang menyeluruh,
mulai dari front office, teknisi sebagai tenaga pelaksana, bagian gudang dan material, bagian keuangan, bagian pengolah data, dan
sebagainya. Hal ini perlu untuk selalu menjaga kualitas dan kinerja perusahaan atau industri secara menyeluruh.
Dalam manajemen pemeliharaan, W.O adalah ujung tombak kesuksesan sistem manajemen pemeliharaan perbaikan.
Catatan Backlog
File aktif berisi semua catatan W.O disimpan sebagai catatan Backlog. Catatan Backlog dapat digunakan oleh manajemen untuk menentukan
jumlah pelaksana, membuat prioritas pekerjaan, membuat status keselamatan kerja, memprediksi biaya, dan sebagainya. Bagi seorang
analis, catatan Backlog dapat digunakan untuk membantu menentu- kan tingkatan staf dan mengurangi overhead cost biaya yang tidak
perlu.
1.3.4. Pelaksanaan Pekerjaan Pelaporan
1.3.5. Audit dan Evaluasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
14
1.4. Sistem Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan Berbantuan Komputer