40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian skripsi ini yaitu pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita di Jalan Jemur Andayani, Surabaya. Sementara objek
dalam penelitian skripsi ini adalah laporan Neraca dan penghitungan sisa hasil usaha dalam
laporan keuangan Rapat Anggota Tahunan RAT yang meliputi sisa hasil usaha SHU, jumlah anggota, jumlah simpanan, serta
modal kerja di Kopwan Setia Bhakti Wanita.
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.2.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2005:126.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tiga variabel bebas X yaitu, Jumlah anggota X
1
, Jumlah simpanan X
2
, Modal Kerja X
3
, dan 1 satu variabel terikat Y yaitu Sisa Hasil Usaha SHU.
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
A. Variabel Bebas 1 Jumlah Anggota X
1
, yaitu banyaknya orang yang menjadi anggota pada koperasi dan bersedia memenuhi syarat yang telah
ditetapkan oleh koperasi 2 Jumlah Simpanan X
2
, yaitu jumlah dana yang menjadi modal koperasi yang diperoleh dari simpanan wajib, simpanan pokok,
dan simpanan sukarela. 3 Modal Kerja X
3
, yaitu jumlah dana yang tertanam dalam aktiva lancar dan dikurangi kewajiban lancar yang diperoleh
dari modal sendiri, modal pinjaman dan modal penyertaan. B. Variabel Terikat
Sisa Hasil Usaha Y, Sisa Hasil Usaha SHU yaitu pendapatan bersih yang
diterima koperasi pada akhir tahun anggaran, setelah dikurangi dengan
biaya-biaya operasional
termasuk pajak
serta dialokasikan untuk dana cadangan, jasa anggota, pengurus,
karyawan, pengelola, sosial, pendidikan.
3.2.2. Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas, yaitu sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
a. Variabel Bebas : 1 Jumlah Anggota X
1
, jumlah anggota yang terdaftar setiap periode dengan satuan pengukuran jumlah anggota dan skala
yang digunakan adalah skala rasio. 2 Jumlah Simpanan X
2
, diperhitungkan dan diakumulasikan
setiap tahun dengan satuan pengukuran rupiah dan skala yang digunakan adalah skala rasio.
3 Modal Kerja
X
3
, diperhitungkan dari modal sendiri, modal dari pasiva, modal pinjaman serta sisa hasil usaha yang belum dibagi
yang diakumulasikan setiap tahun dengan satuan pengukuran rupiah dan skala yang digunakan adalah skala rasio.
b. Variabel Terikat : Sisa Hasil Usaha SHU
diukur selama periode tahun dengan satuan pengukuran rupiah dan skala yang digunakan
adalah skala rasio.
3.3. Teknik Penentuan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok subyek atau obyek yang memiliki ciri- ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan
kelompok subyek atau obyek yang lain yang akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004:44.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Rapat Anggota Tahunan RAT yang meliputi sisa hasil usaha SHU, jumlah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
anggota, jumlah simpanan, serta modal kerja di Koperasi Wanita Kopwan Setia Bhakti Wanita mulai tahun berdiri sampai dengan tahun
2012.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah
sampel harus merupakan representatifdari sebuah populasi Sumarsono, 2004:45.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah purposive sampling
yaitu penarikan sampel dengan tujuan-tujuan tertentu yaitu sampel yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada laporan
Neraca dan penghitungan sisa hasil usaha pada Kopwan Setia Bhakti Wanita di Surabaya, selama 7 tahun mulai tahun 2006 sampai dengan
tahun 2012.
3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data
Menurut cara perolehannya jenis data terdiri dari dua kelompok yaitu data primer dan data sekunder Djarwanto, 2001:21. Pada penelitian
ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang mencakup data sebagai berikut :
a. Data perkembangan sisa hasil usaha. b. Jumlah anggota.
c. Jumlah simpanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
d. Modal kerja. e. Data struktur organisasi pada Kopwan Setia Bhakti Wanita.
Data-data tersebut merupakan data jenis time series dari tahun berdirinya sampai tahun 2012 yang diperoleh dari Kopwan Setia Bhakti
Wanita.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Dokumenter
Yaitu teknik
pengumpulan data
dengan cara
mempelajari, mencatat dan menganalisa dokumen laporan keuangan
Kopwan Setia Bhakti Wanita dengan tahun
pengamatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2012. b. Metode Observasi
Yaitu teknik
pengumpulan data
dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti Nazir, 2005 : 174-213. Hal ini sangat membantu
dalam suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah yang
hasilnya dapat memberikan suatu kesimpulan yang berguna bagi semua pihak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
3.5. Teknis Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti
sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov Sumarsono, 2004:42. Ukuran untuk menentukan normalitas adalah:
a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal.
b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebuh besar dari 5 maka distribusi adalah normal. Sumarsono, 2004:43.
3.5.2. Uji Asumsi Model Klasik
Persamaan umum linier berganda sebagai berikut : persamaan regresi ini harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya
pengambilan keputusan uji-F dan uji-T tidak bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya 3 asumsi dasar
yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier yaitu : a. Tidak boleh ada Multikolinieritas
b. Tidak boleh ada Autokorelasi c. Tidak boleh ada Heterokedastisitas
Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier
Unbiased Estimator sehingga pengambilan keputusan melalui uji-F dan uji-t menjadi bias
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
a. Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya koreksi antara variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut: Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model
regresiempiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas
dari multikolinieritas. Multikolinieritas disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
Multikolinieritas juga dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregresi terhadap
variabel independen
lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel-variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena
VIF1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas
adalah nilai
Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih
dapat ditolerir Ghozali, 2005:91.
b. Autokorelasi