Tabel 2.7 Contoh penggunaan nilai Risk Priority Number RPN
S O D RPN
Artinya 8
8 1 64
Sering terjadi dan cukup serius akibatnya meskipun ada alat control otomatis untuk memberitahukan kesalahan
proses yang terjadi
8 1 9
72 Jarang terjadi dan cukup serius akibatnya dan alat control
yang ada belum bisa diandalkan untuk memberitahukan kesalahan proses yang terjadi
1 8 9
72 Sering terjadi dan akibat yang ditimbulkan tidak serius dan
alat control yang ada belum bisa diandalkan untuk memberitahukan kesalahan proses yang terjadi
2.10 Brainstorming
Brainstorming membantu membangkitkan ide-ide alternative dan persepsi dalam suatu tim kerja sama teamwork yang bersifat terbuka dan bebas tidak
malu-malu. Brainstorming dapat digunakan berkaitan dengan hal-hal berikut: gaspersz,2002
Menentukan penyebab yang mungkin dari masalah-masalah dalam
proses danatau solusi terhadap masalah masalah itu.
Memutuskan masalah apa atau kesempatan peningkatan apa yang perlu diselesaikan.
Anggota tim merasa bebas untuk berbicara dan menyumbangkan ide-
ide kreatif mereka.
Menginginkan untuk menjaring sejumlah besar persepsi alternatif
Kreatifitas merupakan outcome yang diinginkan.
Fasilitator dapat secara efektif mengelola tim kerja sama itu. Gasper, 2001
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk dapat melaksanakan brainstorming, dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
Menyatakan pertanyaan masalah secara jelas
Semua anggota dari kelompok harus berpikir dan membuat catatan-
catatan.
Setiap ide atau respon yang diberikan oleh anggota kelompok tidak boleh dikritik atau diberi komentar.
Setiap ide atau respon dari anggota kelompok dicatat tanpa
memberikan komentar.
Setiap anggota kelompok diminta memberikan ide atau respon, tidak boleh ada satupun anggota kelompok yang tidak memberikan ide
atau respon.
Setiap anggota kelompok menyiapkan suatu rangking dari ide-ide atau respon yang diterima itu.
Rangking individualvterhadap ide-ide atau respon tersebut kemudian
diperbandingkan.
Memperioritaskan untuk memilih ide-ide terbaik dari berbagai ide atau respon yang dikemukakan itu.
2.11 Penelitian Pendahulu
Sebagai komparasi untuk penelitian yang terkait maka dicantumkan pula judul, pembahasan, dan kesimpulan dari penelitian pendahulu.
Moses L. Singgih dan Renanda tahun 2008 dengan judul :
Peningkatan Kualitas Produk Kertas Dengan Menggunakan Pendekatan Six Sigma Di Pabrik Kertas Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan Kualitas merupakan salah satu jaminan yang diberikan dan harus dipenuhi
oleh perusahaan kepada pelanggan, karena kualitas suatu produk merupakan salah satu kriteria penting yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih
produk. Kualitas juga merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk
dapat eksis di tengah ketatnya persaingan dalam dunia industri, oleh karena itu, diperlukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara terus-menerus dari
perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. Kondisi diatas berlaku juga pada PT. Y merupakan salah satu perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam kertas dan berusaha untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas, mengingat salah satu tujuannya adalah menghasilkan
produk kertas yang bermutu dengan harga yang kompetitif baik dipasar domestik maupun international. Kualitas yang baik adalah kualitas yang mendekati
sempurna sesuai yang diinginkan pelanggan zero defect. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan melakukan perbaikan
kualitas agar dapat mengurangi variabilitas output terhadap spesifikasi ukuran dengan menggunakan DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve, Control
pada Six Sigma. Indentifikasi dan Perumusan Masalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Y adalah terdapat variabilitas output terhadap spesifikasi ukuran yang telah ditentukanbsehingga diperlukan upaya
peningkatan kualitas untuk mengurangi variabilitas output tersebut. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dari data historis pada awal penelitian, pada tahap Measure diperoleh
bahwa terdapat nilai kapabilitas proses untuk masing-masing parameter yaitu:
a. Brightness: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,53 dan nilai sigmanya sebesar 3,15 yang memiliki DPMO sebesar 50.447.
b. L: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,47 dan nilai sigmanya sebesar 2,95 yang DPMO sebesar 73.489.
c. a: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,26 dan nilai sigmanya sebesar 2,30 dan memiliki DPMO sebesar 211.873.
d. b: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,28 dan nilai sigmanya sebesar 2,36 dan memiliki DPMO sebesar 194.358.
2. Dari hasil perolehan nilai kapabilitas proses, nilai sigma dan DPMO pada keempat parameter tersebut, bisa dikatakan bahwa proses produksi kertas
tersebut belum mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
3. Berdasarkan pada analisa FMEA, penyebab yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan warna adalah dari faktor manusia. Selanjutnya dari
faktor machine, metode dan material.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Prioritas yang utama dalam melakukan tindakan perbaikan berdasarkan pada FMEA adalah memberikan peringatan kepada operator agar tidak
melakukan kesalahan dalam pengontrolan. 5. Konfirmasi hasil perhitungan nilai sigma dan kapabilitas proses setelah
perbaikan adalah sebagai berikut: a. Brightness: nilai sigma meningkat menjadi 3,50 dengan DPMO sebesar
22.750 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,68. b. L: nilai sigma meningkat menjadi 3,10 dengan DPMO sebesar 54.799
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,60. c. a: nilai sigma meningkat menjadi 2,70 dengan DPMO sebesar 115.070
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,33. d. b: nilai sigma meningkat menjadi 2,50 dengan DPMO sebesar 158.655
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,31.
E.V. Yuliana Wibisono, tahun 2007 dengan judul :
Usaha Penurunan Persentase Cacat Ring Piston Tipe 4ja1 Pada Proses Habanakashi Mesin Besly
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengukur kinerja proses produksi dari segi tingkat DPM dan level sigma
PT. Baninusa Indonesia saat ini. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas proses
produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring. 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas proses
produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Menentukan tindakan perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring.
5. Mengetahui hasil penerapan tindakan perbaikan terhadap kinerja produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring dari segi tingkat DPM dan level sigma
di PT. Baninusa Indonesia. Kesimpulan
Proses produksi di PT. Baninusa Indonesia dibagi 2, yaitu proses produksi pengecoran dan proses produksi pemesinan. Pada proses produksi
pemesinan, terdapat 7 stasiun pemeriksaan kualitas, sehingga DPM dan tingkat sigma untuk setiap proses tidak sama. Berdasarkan perhitungan
DPM dan analisis diagram pareto, maka tindakan perbaikan yang harus diprioritaskan untuk dilakukan adalah perbaikan pada proses habanakashi.
Penerapan parameter proses terbaik berdasarkan hasil dari perancangan eksperimen pada proses habanakashi di mesin besly, mampu mengurangi
variansi proses secara signifikan dan mampu mengurangi rata-rata persentase cacat pada proses habanakashi secara signifikan yaitu sebesar
2.682.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Classic Prima Carpet yang beralamatkan di Jalan Rungkut Industri No 39 Surabaya. Waktu pengambilan data dilakukan pada
bulan Juni 2011 sd data yang dibutuhkan terpenuhi.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Identifikasi variabel berada di tahap Define, tahap ini merupakan awal dari
siklus DMAIC pada pola berpikir Six Sigma. Dimana variabel yang ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam penelitian variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud antara lain:
Pressure mark carpet lungset akibat tumpukan soft-soft
Stop mark carpet terdapat goresan
Brodol terdapat serabut carpet yang keluar
Nglongkop akibat perekatan kurang
Streaty terdapat sobekan dari pisau tuffing
2. Variabel Terikat
Variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Variabel terikat yang dipengaruhi variabel bebas disini adalah :
Nilai DPMO dan level Sigma
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.