Measure Persentase Defect Bulan Februari 2011 Persentase Defect Bulan Maret 2011 Persentase Defect Bulan April 2011

4.2 Measure

Tahap ini merupakan langkah operasional kedua dalam siklus DMAIC dimana pada tahap ini dilakukan pengukuran terhadap obyek penelitian yaitu carpet bali. Pengukuran dilakukan dari segi tingkat kecacatan serta mengukur baseline kinerja dalam kurun waktu februari – juli 2011. Untuk baseline kinerja, yang akan dicari adalah tingkat DPMO dan level sigma.

4.21. Pengumpulan Data

Penelitian difokuskan pada proses pembuatan produk carpet bali yang pengambilan datanya dari data historis bulan februari – juli 2011. Data tersebut berupa data pemeriksaan produk jadi. Berdasarkan informasi, data pemeriksaan tersebut diambil secara sistematik. Data pemeriksaan tersebut disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Data Kecacatan Produk Karpet Bali Pada Bulan Februari 2011 – Juli 2011 Bulan Total pemeriksaan Total defect Februari 2011 242 18 Maret 2011 231 25 April 2011 220 20 Mei 2011 250 16 Juni 2011 235 22 Juli 2011 210 19 Jumlah 1388 120 Sumber : Data PT. CLASSIC PRIMA CARPET Metode DMAIC terfokus pada cacat dan variasi dengan diawali pengidentifikasian unsur – unsur Critical To Quality CTQ dari produk carpet bali. CTQ merupakan atribut-atribut dari produk yang dipentingkan oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. konsumen. Hasil pengidentifikasian menunjukkan bahwa CTQ pada carpet bali adalah : pressure mark, stop mark, brodol, nglongkop, dan streaty. Adapun rinciannya ada pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Data Penetapan CTQ berdasarkan tabel 4.1 Bulan Pressure mark Stop mark Brodol Nglongkop Streaty Total Februari 2011 6 3 1 8 18 Maret 2011 5 4 2 14 25 April 2011 3 3 4 10 20 Mei 2011 2 4 9 1 16 Juni 2011 1 3 4 14 22 Juli 2011 2 1 3 4 9 19 Total 13 18 22 12 55 120 Sumber : Data PT. CLASSIC PRIMA CARPET

4.2.2 Menentukan CTQ

Karakteristik kualitas berhubungan langsung dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan oleh karena itu karakteristik kualitas harus mewakili keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kinerja proses operasional. Hasil pengidentifikasian menunjukkan bahwa CTQ pada carpet bali adalah : Pressure, Stop mark, Brodol, Nglongkop, dan Streaty

4.2.3 Mengukur Baselin Kinerja DPMO

Dari data defect dan jenis defect yang ada di tabel 4.1 dan 4.2 maka dapat dihitung prosentase defect per bulan, diagram pareto, Defect Per Opportunity DPO, dan Defect Per Million Opportunities DPMO sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Persentase Defect Bulan Februari 2011

Contoh perhitungan: a. defect straety  Persen defect = x 100 = x 100 = 44.444  Komulati defect = persen defect 1 + persen defect 0 = 44.444 + 0 = 44.444 Tabel 4.3 Data Persentase defect Bulan Februari 2011 CTQ Jumlah defect Persen defect Komulatif defect Strety 8 44.444 44.444 Stop mark 6 33.333 77.777 Brodol 3 16.667 94.444 Nglongkop 1 5.556 100 Pressure 0 100 Total 18 100 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, maka dapat dibuat diagram pareto seperti pada gambar 4.1 dibawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Diagram Pareto Bulan Februari 2011 Dari gambar 4.1 di atas, dapat diketahui defect terbesar yang terjadi pada bulan februari 2011 adalah terdapat goresan dengan persentase sebesar 44.444

b. Persentase Defect Bulan Maret 2011

Tabel 4.4 Data Persentase Defect Bulan Maret 2011 CTQ Jumlah defect Persen defect Komulatif defect Streaty 14 56 56 Preasure 5 20 76 Stop mark 4 16 92 Nglongkop 2 8 100 Brodol 0 0 100 Total 25 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, maka dapat dibuat diagram pareto seperti pada gambar 4.2 dibawah ini. Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gamabar 4.2 Diagram Pareto Bulan Maret 2011 Dari gambar 4.2 di atas, dapat diketahui defect terbesar yang terjadi pada bulan maret 2011 adalah terdapat goresan dengan persentase sebesar 56

c. Persentase Defect Bulan April 2011

Tabe 4.5 Data Persentase Defect Bulan April 2011 CTQ Jumlah defect Persen defect Komulatif defect Streaty 10 50 50 Nglongkop 4 20 70 Preasure 3 15 85 Brodol 3 15 100 Stop mark 0 0 100 Total 20 100 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka dapat dibuata diagram pareto seperti pada gambar 4.3 dibawah ini. X Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.3 Diagram Pareto Bulan April 2011 Dari gambar 4.3 di atas, dapat diketahui defect terbesar yang terjadi pada bulan april 2011 adalah terdapat goresan dengan persentase sebesar 50

d. Persentase Defect Bulan Mei 2011