akan datang. Untuk menganalisis pendapatan usahatani diperlukan informasi mengenai keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang
telah ditetapkan. Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka
waktu tertentu dan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi total dengan harga satuan dari hasil produksi tersebut Hernanto, 1986. Penerimaan
usahatani dibagi menjadi : a. Penerimaan Tunai Usahatani
Penerimaan tunai usahatani adalah nilai yang diterima dari penjualan produk usahatani.
b. Penerimaan Total Usahatani Penerimaan total usahatani adalah penerimaan dalam jangka waktu
biasanya satu tahun atau satu musim, baik yang dijual tunai maupun yang tidak dijual tidak tunai seperti konsumsi keluarga, bibit, pakan ternak.
Pengeluaran usahatani adalah nilai penggunaan faktor - faktor produksi dalam melakukan proses produksi usahatani. Pengeluaran usahatani dibagi
menjadi : a. Biaya Tunai Usahatani
Biaya tunai merupakan sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang menjadi masukan produksi. Biaya tunai dalam
usahatani dibagi dua macam yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya untuk sarana produksi yang diperlukan dalam berproduksi
dan tidak langsung mempengaruhi jumlah produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya untuk sarana produksi yang dipakai dalam proses
produksi yang secara langsung mempengaruhi jumlah produksi dan penggunaanya habis terpakai dalam satu kali proses produksi.
b. Biaya yang diperhitungkan Biaya yang diperhitungkan merupakan nilai pemakaian barang dan jasa yang
dihasilkan dan berasal dari usahatani itu sendiri. Biasanya peralatan maupun sarana penunjang tersebut tidak dibeli setiap musim tanam atau siklus
produksi karena masih bisa digunakan beberapa kali.
2.4.4 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya
Ukuran efisiensi
pendapatan usahatani
dapat diukur
dengan menggunakan analisis penerimaan dan biaya yang didasarkan pada perhitungan
secara finansial. Analisis ini menunjukkan besar penerimaan usahatani yang akan diperoleh petani untuk setiap rupiah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
usahatani. Semakin besar nilai RC rasio maka akan semakin besar pula penerimaan usahatani yang diperoleh untuk setiap rupiah yang dikeluarkan.
Kegiatan usahatani dikategorikan efisien jika nilai RC ratio 1, artinya setiap tambahan biaya yang akan dikeluarkan akan menghasilkan tambahan
penerimaan yang lebih besar daripada tambahan biaya sehingga kegiatan usahatani menguntungkan. Sebaliknya kegiatan usahatani dikategorikan tidak
efisien jika memiliki nilai RC ratio 1, yang berarti untuk setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih kecil
daripada tambahan biaya atau kegiatan usahatani merugikan. Sedangkan untuk kegiatan usahatani yang memiliki RC ratio = 1, berarti kegiatan usahatani
berada pada keuntungan normal Hernanto 1986.
2.5 Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda analisis regresi berganda adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang
pengukuran pengaruh antar variabelnya melibatkan lebih dari satu variabel bebas Sunyoto 2009.
Persamaan estimasi regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + ... + b n X n ......................................... 1
Algifari 2000 persamaan regresi yang diperoleh dari suatu proses penghitungan dapat diketahui apakah persamaan tersebut baik untuk
mengestimasi nilai variabel dependen atau tidak dengan cara : a. Koefisien regresi uji parsial yang bertujuan untuk memastikan apakah
variabel independen yang terdapat dalam persamaan tersebut secara individu berpengaruh.
b. Persentase pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap nilai variabel dependen.
c. Pengaruh semua variabel independen di dalam model terhadap nilai variabel dependen uji simultan.
Persamaan regresi yang dihasilkan dapat diketahui baik atau tidaknya dengan melakukan beberapa pengujian dan analisis sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Suliyanto 2005 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah residual
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual berdistribusi normal dapat dilihat dari suatu kurva berbentuk lonceng bellshaped curve yang
kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga. Distibusi data tidak normal disebabkan oleh adanya nilai ekstrem dalam data yang diambil.
Cara mendeteksinya dengan menggunakan histogram regression residual yang sudah distandarkan serta menggunakan analisis kai kuadrat dan
kolmogorov-smirnov. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai kolmogrov-smirnov
Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. sig. 2-
tailed α.