nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui Gujarati, 2003:129. Sebelumnya dilakukan analisa secara pengujian
secara parsial sebagai berikut :
a. Regression X
1
CAR – Y ROA Tabel 4.5: Regresi X
1
CAR – Y ROA
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t Sig.
1 Constant CAR
1.792 -.038
.717 .056
-.099 2.498
-.678 .016
.501 Sumber : lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.5, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 1.792 - 0.038 CAR
Dari tabel 4.5 diatas, menyatakan bahwa: Hasil pengujian parsial uji t antara CAR dengan profitabilitas bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,678 dengan nilai signifikan sebesar 0,501. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara CAR dengan
profitabiltas diterima karena t hitung t tabel terpenuhi. Hal ini berarti bahwa
CAR berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H
1
yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank tidak dapat diterima. Hasil pengujian mengindikasikan jika CAR meningkat,
maka ROA sebaliknya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Regression X
2
NPL – Y ROA Tabel 4.6: Regresi X
2
NPL – Y ROA
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t Sig.
1 Constant NPL
1.109 1.676
.175 .971
.247 6.342
1.273 .000
.091 Sumber : lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.6, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 1.109 + 1.676 NPL
Dari tabel 4.6 diatas, menyatakan bahwa: Hasil pengujian parsial uji t antara NPL dengan profitabilitas bank menunjukkan
nilai t hitung sebesar 1,273 dengan nilai signifikan sebesar 0,091. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara NPL dengan profitabiltas
diterima karena t hitung t tabel terpenuhi. Hal ini berarti bahwa NPL
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H
2
yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank
dapat diterima. Hasil pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA juga meningkat.
c. Regression X
3
LDR – Y ROA Tabel 4.7: Regresi X
3
LDR – Y ROA
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t Sig.
1 Constant LDR
1.458 -.008
.163 .005
-.208 8.920
-1.245 .000
.155 Sumber : lampiran 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel 4.7, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 1.458 – 0.008 LDR
Dari tabel 4.7 diatas, menyatakan bahwa: Hasil pengujian parsial uji t antara LDR dengan profitabilitas bank menunjukkan
nilai t hitung sebesar -1,245 dengan nilai signifikan sebesar 0,155. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara LDR dengan profitabiltas
diterima karena t hitung t tabel terpenuhi. Hal ini berarti bahwa LDR
berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H
3
yang menyatakan bahwa rasio LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank
tidak dapat diterima. Hasil pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA sebaliknya.
4.3.4. Pengujian Secara Simultan
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F. Adapun uji t pada analisis simultan sebagai berikut :
Tabel 4.8 : Uji t
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t Sig.
1 Constant CAR
NPL LDR
1.690 -.038
1.361 -.004
.721 .056
1.149 .006
-.099 .200
-.098 2.343
-.678 1.185
-.576 .024
.501 .242
.567
Sumber : lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.8, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 1.690 - 0.038 CAR + 1,361 NPL – 0,004 LDR
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari tabel 4.8 diatas, menyatakan bahwa: 1.
Hasil pengujian parsial uji t antara CAR dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,678 dengan nilai signifikan sebesar
0,501. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara CAR dengan profitabiltas diterima karena t hitung
t tabel terpenuhi. Hal ini berarti bahwa CAR berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas bank. Sehingga H
1
yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank tidak dapat diterima. Hasil
pengujian mengindikasikan jika CAR meningkat, maka ROA sebaliknya. 2.
Hasil pengujian parsial uji t antara NPL dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,185 dengan nilai signifikan sebesar
0,242. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara NPL dengan profitabiltas diterima karena t hitung
t tabel terpenuhi. Hal ini berarti bahwa NPL berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas bank. Sehingga H
2
yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank dapat diterima. Hasil
pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA juga meningkat.
3. Hasil pengujian parsial uji t antara LDR dengan profitabilitas bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,576 dengan nilai signifikan sebesar 0,567. Dengan t tabel sebesar 1,300, maka hasil pengujian parsial antara
LDR dengan profitabiltas diterima karena t hitung t tabel terpenuhi. Hal
ini berarti bahwa LDR berpengaruh signifikan negatif terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. profitabilitas bank. Sehingga H
3
yang menyatakan bahwa rasio LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank tidak dapat diterima. Hasil
pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA sebaliknya. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent
dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik F :
Tabel 4.9 : Uji F
ANOVA
b
3.076 3
1.025 1.268
.297
a
35.563 44
.808 38.639
47 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, LDR, CAR, NPL a.
Dependent Variable: ROA b.
sumber : lampiran 3 Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.9 didapat nilai F hitung sebesar 1,268
dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,5, Dengan F tabel sebesar 2,829, maka F hitung
F tabel terpenuhi, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas bank atau dapat dikatakan bahwa
CAR, NPL, dan LDR, NIM mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank.
4.3.5. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka kemampuan menjelaskan variabel independent
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terhadap variabel dependent adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependent. Sedangkan nilai koefisien determinasi adjusted R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas Ghozali, 2007: 44.
Tabel 4.10 : Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Durbin -
Watson 1 .282
.080 .017
1.994 Sumber : lampiran 3
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10 diatas, besarnya nilai adjusted R
2
dalam model regresi bank syariah diperoleh sebesar 0,282. Hal ini menunjukkan bahwa besar kemampuan menjelaskan variabel
independent yaitu CAR, NPL, dan LDR terhadap variable dependent ROA yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 28,2 sedangkan sisanya
sebesar 71,8 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Selain itu nilai R
2
adalah 0,080. Jika nilai R
2
semakin mendekati 1 maka variabel-variabel bebas CAR, NPL dan LDR semakin kuat pengaruhnya dalam
menjelaskan variabel terikat ROA.
4.3.6. Regresi Linier Ganda
Setelah data semua data telah teruji maka analisis regresi linier ganda dapat digunakan. Nilai estimasi koefisien dari hasil pengujian adalah sebagai
berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.11 : Hasil Estimasi Koefisien Regresi Unstandardized
Model Coefficients
B
1 Constant
1.690 CAR
-0.038 NPL
1.361 LDR
-0.004 Sumber: Lampiran 3
Persamaan regresi linear berganda yang dihasilkan dari pengujian adalah sebagai berikut:
ROA = 1.690 – 0.038 CAR + 1.361 NPL – 0.004 LDR
Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan:
b = Konstanta = 1.690
Artinya, ROA Y adalah berindex rasio 1.690, dengan asumsi pengaruh dari CAR X
1
, NPL X
2
, dan LDR X
3
adalah konstan tidak berubah.
b
1
= koefisien regresi untuk X
1
CAR = - 0.038
Artinya, terjadi perubahan yang berlawanan arah dari CAR X
1
dengan ROA Y. Apabila index rasio CAR naik 1 poin, maka index rasio ROA akan
mengalami penurunan sebesar 0.038 poin, dengan asumsi pengaruh dari NPL
X
2
, dan LDR X
3
adalah konstan tidak berubah.
b
2
= koefisien regresi untuk X
2
NPL= 1.361
Artinya, terjadi perubahan yang searah dari NPL X
2
dengan ROA Y. Apabila index rasio NPL naik 1 poin, maka index rasio ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 1.361 poin, dengan asumsi pengaruh dari CAR X
1
, dan LDR X
3
adalah konstan tidak berubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b
3
= koefisien regresi untuk X
3
LDR = - 0.004
Artinya, terjadi perubahan yang berlawanan arah dari LDR X
3
dengan ROA Y. Apabila index rasio LDR naik 1 poin, maka index rasio ROA akan
mengalami penurunan sebesar 0.004 poin, dengan asumsi pengaruh dari CAR X
1
, dan NPL X
2
adalah konstan tidak berubah.
4.4. Pembahasan