Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

48 Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Tetapi uji ini juga terdapat kelemahan yaitu bahwa jika kesimpulan kita memberikan hasil yang tidak normal, maka kita tidak bisa menentukan transformasi seperti apa yang harus kita gunakan untuk normalisasi http:www.konsultanstatistik.com.

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1. Uji Asumsi

Klasik Proses pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji regresi. Dalam uji asumsi klasik pada penelitian ini terdapat tiga asumsi dasar yaitu uji autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. a. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi, sedangkan model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi Santoso, 2000:216. Deteksi adanya autokorelasi menurut Santoso 2000:219 adalah: - Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49 - Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. - Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. b. Multikolinieritas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel dependent dinyatakan sebagai kombinasi linier dengan variabel dependent lainnya Prasetyo, tt: 28. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent variable Santoso, 2000:203. Model regresi berganda yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas Sulistyoningsih, 2006: 38. Deteksi adanya multikolinieritas menurut Santoso 2000:206 adalah: - Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1. - Mempunyai nilai TOLERANCE mendekati angka 1. c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menurut Santoso 2000: 208 bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji rank spearman yaitu membandingka antara residual dengan seluruh variabel bebas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 Deteksi adanya heteroskedastisitas adalah: - Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. - Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena dari heteroskedastisitas

3.5.2. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Pada kenyataan sehari-hari sering dijumpai sebuah kejadian dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel, oleh karenanya dikembangkanlah analisis regresi linier berganda dengan model: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε i .........Anonim, 2010: L-21 Keterangan: Y = ROA Return On Assets a = Konstanta X 1 = CAR Capital Adequacy Ratio X 2 = NPL Non Performing Loan X 3 = LDR Loan to Deposit Ratio β 1 ... β 3 = Koefisien regresi variabel X 1 sampai dengan X 3 ε i = Standard Error of Estimation Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51

3.5.3. Uji Hipotesis

Prosedur pengujian yang dilakukan untuk masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Uji F

Dokumen yang terkait

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014 (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

0 3 20

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia (Periode 2007-2013).

0 2 17

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2005 – 2008.

0 0 118

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INDUSTRI KEUANGAN, MAKROEKONOMI DAN KARAKTERISTIK BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA (STUDI PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2006-2010).

0 1 86

Analisis Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia

0 0 19

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2005 – 2008 SKRIPSI

0 0 24

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2006 - 2009

0 1 22

PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012–2016 - Raden Intan Repository

0 1 128

PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2011-2015

0 1 17

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2010 – 2014)

0 1 16