10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut ini hasil penelaahan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis. Tujuannya adalah sebagai pembuka wacana kepada penulis dan sekaligus sebagai pijakan framework dalam melakukan penelitian ini,
sehingga memiliki kejelasan arah penelitian:
1. Sebatiningrum 2006
Judul: “Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Likuiditas Dan Efisiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.
Perumusan Masalah: 1.
Adakah pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, likuiditas LDR, dan efisiensi operasional BOPO secara bersama-sama terhadap
profitabilitas? 2.
Adakah pengaruh antara Capital Adequacy Ratio CAR terhadap profitabilitas?
3. Adakah pengaruh antara likuiditas LDR terhadap profitabilitas?
4. Adakah pengaruh antara efisiensi operasional BOPO terhadap
profitabilitas?
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Kesimpulan: 1.
Profitabilitas ke 22 bank di tahun 2004 dalam hal ini indikatornya adalah ROA selalu berfluktuasi di tiap triwulan. ROA yang naik turun
dapat disebabkan karena meningkatnya kredit bermasalah, penurunan kualitas kredit yang terjadi pada sektor industri dan tingginya biaya
operasional yang ditanggung oleh bank. 2.
Secara simultan diperoleh adanya pengaruh yang signifikan antara besarnya CAR, LDR dan BOPO terhadap profitabilitas. Sedangkan
secara parsial CAR, LDR dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dimana CAR dan LDR berpengaruh positif, sedangkan
BOPO mempunyai pengaruh yang negatif. Sedangkan secara simultan diperoleh adanya pengaruh yang signifikan antara besarnya CAR, LDR
dan BOPO terhadap profitabilitas.
2. Gozali 2007
Judul: “Pengaruh CAR Capital Adequacy Ratio, FDR Financing to Deposit
Ratio BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan NPL Non Performing Loan terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri
Januari: 2004 – Oktober: 2006”. Perumusan Masalah:
1. Bagaimana pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROE Bank Syariah
Mandiri? 2.
Bagaimana pengaruh FDR terhadap profitabilitas ROE Bank Syariah Mandiri?
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Bagaimana pengaruh BOPO Rasio Biaya Operasional terhadap
profitabilitas ROE Bank Syariah Mandiri? 4.
Bagaimana pengaruh NPL terhadap profitabilitas ROE Bank Syariah Mandiri?
5. Bagaimana pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPL terhadap
profitabilitas ROE Bank Syariah Mandiri secara bersama-sama Kesimpulan:
1. Dilihat dari R-squared sebesar 0,765 yang berarti bahwa 76,5
profitabilitas mampu dijelaskan oleh variable independen yang digunakan dalam model CAR, FDR, BOPO, NPL dan sisanya
sebesar 23,5 dijelaskan oleh variable lain diluar model yang digunakan.
2. Dari pengujian F statistik dengan menggunakan
α = 5 diperoleh F- tabel sebesar 2,71 sementara diperoleh F-statistik sebesar 23,6 yang
berarti F-statistik F-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen. 3.
Dilihat dari masing-masing variabel maka dapat disimpulkan bahwa : a.
Variabel CAR berhubungan negatif dan signifikan dengan demikian variabel tersebut tidak sesuai hipotesis, disebabkan
adanya resiko yang besar sehingga CAR dapat berpengaruh negatif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
b. Variabel FDR berhubungan positif dan signifikan, hal ini
dikarenakan bila semakin besar dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan maka dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas.
c. Variabel BOPO berhubungan positif dan signifikan hal ini
disebabkan dengan adanya penambahan cabang baru dan promosi dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas periode Januari:2004-
Oktober:2006 yang dilakukan oleh bank Syariah Mandiri. d.
Variabel NPL berhubungan negatif dan signifikan dikarenakan semakin rendah tingkat kredit macet suatu bank maka semakin baik
bank tersebut. NPL menerangkan tingkat pengembalian
pembiayaan non lancar terhadap total pembiayaan dari suatu bank.
3. Indrawan 2009