Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Komunitas Virtual

14 sama lain dan membangun tali silaturahmi antar sesama pebisnis online. Solidaritas sosial antar sesama dalam komunitas ini pun terbangun terlihat dalam berbagai macam aksi solidaritas seperti aktif membantu para pemula dalam memulai bisnis online, solidaritas melalui aksi penggalangan dana untuk membantu member yang sedang terkena musibah, atau untuk membantu korban bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pola interaksi sosial dan solidaritas sosial di internet yang terjadi dalam sebuah komunitas virtual para pelaku bisnis online di situs ads-id. Penelitian ini menyangkut kepada forum online yang dijadikan para pebisnis online sebuah komunitas virtual bisnis mereka, sebuah tempat dan ajang berbagi informasi dan berdiskusi membahas semua permasalahan yang menyangkut tentang pekerjaan dan bisnis mereka. Lokasi fisik yang dipilih dibatasi hanya wilayah atau regional Medan saja untuk mempermudah peneliti meneliti secara lebih mendalam.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana interaksi sosial dan solidaritas sosial para pebisnis online pada komunitas virtual ads-id.com regional Medan”. Universitas Sumatera Utara 15

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan interaksi sosial dan solidaritas sosial diantara para pelaku bisnis online pada forum onlinekomunitas Ads-id.com. Dan lebih khususnya Penelitian ini di tujukan untuk dapat mengumpulkan data dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Bagaimana interaksi sosial pebisnis online pada komunitas virtual ads-id.com regional Medan. 2. Bagaimana solidaritas sosial pebisnis online pada komunitas virtual ads-id.com regional Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat menambah wawasan ilmiah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sosiologi maupun masyarakat pada umumnya, serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu-ilmu sosial khususnya ilmu sosiologi komunikasi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Yang di harapkan dari penelitian ini adalah agar penulis lebih dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis karya ilmiah tentang interaksi dan solidaritas sosial pada sebuah komunitas internet serta hasilnya dapat dijadikan Universitas Sumatera Utara 16 sebagai acuan dalam memahami komunitas online beserta interaksi dan solidaritas sosialnya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. 1.5.Defenisi Konsep Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk memfokuskan penelitian sehingga memudahkan penelitian. Konsep adalah defenisi, abstraksi mengenai gejala atau realita suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala Moleong, 1997:67. Disamping berfungsi untuk memfokuskan dan mempermudah suatu penelitian, konsep juga berfungsi sebagai panduan yang nantinya digunakan peneliti untuk menindaklanjuti sebuah kasus yang diteliti dan menghindari terjadinya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam sebuah penelitian. Beberapa konsep yang dibatasi dengan pendefinisiannya secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dunia maya cyberspace adalah sebuah ungkapan umum yang sering di analogikan dengan kehidupan di dalam jaringan internet yang tidak terlihat secara kasat mata. Dalam dunia maya tersebut orang-orang dapat saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol, serta aturan tertentu yang mengontrol tindakan anggota masyarakat pengguna internet yang ada di dalamnya. 2. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi sosial dalam komunitas online ini berarti individu yang saling berkomunikasi melalui media perantara internet. interaksi sosial tersebut biasanya berupa suara, teks-teks pesan, gambar atau video yang mewakili Universitas Sumatera Utara 17 maksud yang ingin di sampaikan dari individu atau kelompok yang sedang berselancar di internet, tanpa adanya kehadiran fisik secara langsung. Interaksi dalam komunitas virtualonline di wadahi oleh sebuah situs yang khusus di desain sebagai sebuah tempat diskusi. Jadi setiap orang yang ingin berkomunikasi dengan pengguna lain harus memiliki akun terdaftar agar memiliki profil pengguna yang dapat di kenali anggota komunitas virtual lainnya. 3. Solidaritas sosial adalah perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama atau dapat di artikan sebagai rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai salah satu anggota dari kelompok atau komunitas yang sama. Solidaritas sosial yang terjadi dalam komunitas virtual pebisnis online ini dapat berupa sikap saling tolong-menolong antar sesama pengguna situs komunitas online. Seperti mereka yang lebih senior menolong para pemula agar dapat lebih mudah belajar tentang bisnis online. Mereka yang lebih mengerti tentang sebuah pengetahuan atau informasi membaginya dengan pengguna yang belum mengetahui. Bahkan solidaritas sosial yang berawal dari dunia maya ini dapat berlangsung ke dalam kehidupan nyata. Seperti, ikut membantu dalam musibah yang di alami sesama pebisnis online yang ikut tergabung di komunitas virtual yang sama. 4. Komunitas virtual, disebut juga komunitas online adalah komunitas atau kelompok orang yang berkumpul di dunia maya internet dalam media-media tertentu di internet seperti forum diskusi dan jejaring sosial. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan anggota atau user yang mempunyai hobi Universitas Sumatera Utara 18 atau ketertarikan yang sama terhadap sesuatu hal. Tujuannya yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Dalam penelitian ini komunitas virtual yang di maksud adalah sebuah situs forum diskusi yang khusus membahas tentang seluk beluk dunia bisnis online. Penggunanya adalah mereka yang menggeluti usaha bisnis online atau yang tertarik dengan bisnis online. 5. Online berarti sedang tersambung ke internet atau sedang berada di dalam jaringan internet. 6. Bisnis online adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di jaringan internet atau yang biasa disebut dunia maya cyberspace yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan financial bagi seorang individu atau organisasi yang melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut. 7. Pelaku bisnis online disebut juga pebisnis online adalah orang-orang yang bergerak dalam usaha bisnis online. 8. Forum online, adalah salah satu jenis media sosial di internet yang berbentuk Forum diskusi, yang penggunanya dapat berdiskusi tentang berbagai macam topik. Forum online dikenal juga sebagai web forum, diskusi online atau papan bulletin. Contoh situs forum online di Indonesia seperti Kaskus.co.id, Ngobrolaja.com, indowebster.com, Ads-id.com dan lain-lain 9. Publisher dalam arti kedalam bahasa Indonesia “publisher” adalah Penerbit yang bermakna individu atau perusahaan bertanggung jawab atas pencetakan dan distribusi digital atau publikasi cetak. Penerbit juga menangani upaya pemasaran untuk publikasi mewartakan kepada khalayak ramai dan biasanya Universitas Sumatera Utara 19 bukan pencipta materi. Publisher atau penerbit hanya berfungsi sebagai perantara antara penulis publikasi dan pasar konsumen. 10. Online publisher atau publisher online merupakan penerbit yang menerbitkan tulisan atau warta-warta melalui media online di internet seperti website atau blog. 11. Blog merupakan singkatan dari web log, adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan yang dimuat sebagai posting pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selalu demikian. Universitas Sumatera Utara 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Masyarakat Dunia Maya

Dunia maya adalah sebuah kata Bahasa Indonesia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut cyberspace. Menurut Nasrullah 2012:20 jauh sebelum teknologi internet berkembang, kata “cyberspace” pertama kali diperkenalkan oleh Vernor seorang novelis dalam sebuah novel pada tahun 1981. Kemudian kata cyberspace tersebut di adaptasi oleh Gibson pada tahun 1984 dalam novelnya Neuromancer . Pengertian cyberspace menurut Gibson adalah sekumpulan data, representasi grafik demi grafik dan hanya bisa diakses melalui komputer. Ide Gibson dalam penggunaan kata cyberspace ini setelah melihat anak-anak bermain video games. Anak-anak tersebut kemudian meyakini permainan video game yang mereka mainkan adalah nyata dan semua bangunan, interaksi, maupun benda-benda yang ada dalam permainan itu adalah sebuah kenyataan atau eksis, meski kenyataannya itu tidak bisa di jangkau oleh mereka. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Gibson kata cyberspace merujuk dan lebih dekat dengan penggambaran “Halusinasi Konsensual”. Sementara pengertian berbeda di utarakan oleh Barlow yang menyatakan bahwa cyberspace merupakan istilah yang di gunakan untuk jaringan komputer. Selanjutnya Wilbur 1997 melihat bahwa melalui fasilitas web dalam jaringan komputer seseorang akan menemukan efek dalam kehidupan mereka ketika berhubungan dengan cyberspace. Sebab, karakteristik dunia virtual bisa menghasilkan efek dan disisi lain ia juga menjadikan dirinya sebagai sebuah efek. Universitas Sumatera Utara 21 Hubungan antar individu di dunia virtual bukanlah sekedar hubungan yang di katakan sebagai “substansi halusinasi” semata. Pada dasarnya hubungan tersebut terjadi secara nyata, memiliki arti, dan juga bisa berdampak pada kehidupan sesungguhnya. Hal ini kemudian di tegaskan oleh Rheingold dalam Nasrullah 2012:21 yang mengatakan bahwa cyberspace merupakan ruang konseptual dimana semua kata, hubungan manusia, data, kesejahteraan, dan juga kekuatan di manifestasikan oleh setiap orang melalui teknologi CMC atau Computer Mediated Communication . Bungin 2006:159 mengatakan bahwa Penemuan dan perkembangan teknologi Informasi dalam skala massal, telah mengubah bentuk masyarakat manusia dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia.Masyarakat global itu juga merupakan suatu kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, mata uang bersama bahkan menciptakan perang dalam skala global disemua lini. Kesemua hal tersebut mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan masyarakat, yaitu masyarakat nyata dan masyarakat maya. Adapun yang menjadi perbedaan antara masyarakat dunia nyata dengan masyarakat dunia maya seperti yang juga di kutip dari Bungin 2006:160. Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana sebuah kehidupan nyata di Universitas Sumatera Utara 22 mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat di bangun melalui penginderaan dapat diraba, dilihat, dicium, didengar dan dirasakan, oleh panca indera sedangkan masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas 2.2.Interaksi Sosial Dunia Maya Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama, tidak hanya di dunia nyata kehidupan bersama juga terjadi di dunia maya, dimana banyak orang secara bersama-sama berkumpul pada suatu wadah di dalam jaringan internet dan secara bersama-sama melakukan interaksi didalamnya. Adapun yang menjadi defenisi interaksi sosial dapat di kutip dari Gillin dan Gillin dalam Parlina 2010:20 yang mengatakan Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan- hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, maupun antara kelompok individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, dimana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Menurut Soekanto 1982:58 Ada dua syarat terjadinya interaksi sosialyaitu terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dan komunikasi dalam interaksi sosial tidak terjadi hanya dengan bersentuhan fisik,dengan perkembangan teknologi saat ini manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, internet dan lain-lain.Kemajuan teknologi ini berdampak besar pada pola komunikasi manusia terlebih internet. Menurut Kusuma 2004:1, Universitas Sumatera Utara 23 denganperalatan yang relatif sederhana dan murah dibandingkan masa-masa sebelumnya, seorang penggunainternet dapat bertukar teks, gambar atau bahkan gambar bergerak dan audio tanpa batasan waktu maupunruang. Walaupun terjadi tanpa kehadiran fisik komunikasi yang terjadi dalam ruang maya dapat memunculkan interaksi sosial diantara para penggunanya. Untuk dapat berinteraksi di ruang maya tersebut di butuhkan peralatan yang menjadi penghubung antara individu ke individu atau kelompok lain di dunia maya, peralatan tersebut dapat berupa komputer atau pun peralatan elektronik lainnya yang memiliki fitur serta kemampuan mengakses internet. Seperti yang di sebutkan oleh Kurniawan 2009:206, proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi di dunia maya media yang digunakan adalah komputer, baik hardware maupun software. Kesalingterhubungan secara global antara dua komputer atau lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya, sehingga bisa saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya. Antara komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling berkirim atau bertukar informasi atau pesan. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud dengan interaksi sosial di dunia maya adalah interaksi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka langsung, akan tetapi interaksi mengirim dan menerima pesan atau informasi melalui pemanfaatan wahana jaringan internet dengan menggunakan peralatan elektronis yang mendukung. Ada dua jenis proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat di dunia maya seperti yang di sebutkan oleh Bungin 2006:161, yaitu yang bersifat Universitas Sumatera Utara 24 sementara dan bersifat lama atau menetap. Sifat dan interaksi sosial mereka ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain didunia maya melalui browsing dan chatting, atau search misalnya untuk keperluan pencarian data tugas, data umum dan sebagainya. Interaksi sosial yang berlangsung cukup lama. Individunya disebut dengan netter, adalah mereka yang setiap saat berada dalam dunia maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan berbuat kriminal dalam masyarakat maya. Menurut Gillin dan Gillin http:shindohjourney.wordpress.comseputar- kuliahsosiologi-komunikasi-proses-sosial-dan-interaksi-sosial 1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi hubungan atau gabungan seperti : diakses pada 1 Januari 2014 pukul 12:00 Wib, interaksi sosial dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu : a. Kerja sama Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. b. Akomodasi Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan. c. Asimilasi Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran. Universitas Sumatera Utara 25 d. Akulturasi Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri. 2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti: a. Persaingan : Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya. b. Kontravensi : Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik. c. Konflik : Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut. Universitas Sumatera Utara 26

2.2.1. Interaksi Simbolik

Dalam kajian teori interaksionis simbolik, Mead dalam Nasrullah 2012:91 menekankan pada bahasa yang merupakan sistem simbol dan kata-kata merupakan simbol karena digunakan untuk memaknai berbagai hal. Dengan kata lain, simbol atau teks merupakan representasi dari pesan yang di komunikasikan kepada publik. Esensi teori interaksionisme simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Tujuh hal mendasar yang bersifat teoritis dan metodologis dari teori interaksionisme simbolik yaitu Littlejohn, 1998:271 : • Orang-orang dapat mengerti berbagai hal dengan belajar dari pengalaman. Persepsi seorang selalu diterjemahkan dalam simbol- simbol. • Berbagai arti dipelajari melalui interaksi diantara orang-orang. Arti muncul dari adanya pertukaran simbol-simbol dalam kelompok-kelompok sosial. • Seluruh struktur dan institusi sosial diciptakan dari adanya interaksi di antara orang-orang. • Tingkah laku seseorang tidak mutlak ditentukan oleh kejadian-kejadian pada masa lampau saja, tetapi juga dilakukan secara sengaja. • Pikiran terdiri dari sebuah percakapan internal yang mereduksikan interaksi yang telah terjadi antara seseorang dengan orang lain. • Tingkah laku terbentuk atau tercipta didalam kelompok sosial selama proses interaksi Universitas Sumatera Utara 27 • Kita dapat memahami pengalaman seorang individu dengan mengamati tingkah lakunya belaka. Pemahaman dan pengertian seseorang akan berbagai hal harus diketahui pula secara pasti. Teks atau simbol merupakan medium yang mewakili proses komunikasi melalui internet. Meski saat ini kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan setiap orang dapat berinteraksi melalui suara maupun visual, namun teks menjadi dasar dari komunikasi yang termediasi komputer.

2.2.2. Identitas Dalam Interaksi Online

Kehadiran individu sebagai objek bisa diwakili dengan animasi avatar sesuai dengan keinginan individu penggunannya. Di internet siapa pun bisa menjadi siapa atau apa yang diinginkannya Nasrullah, 2012 : 60. Dengan kata lain identitas dalam dunia virtual online dapat dibuat oleh individu itu sendiri sesuai dengan kehendaknya. Ada dua kutub pandangan yang saling berseberangan mengenai identitas diri dalam berinteraksi online. Yang pertama adalah penganut transparansi a single identity transparancy . menurut pandangan ini identitas di internet harus berupa identitas asli dan bukan identitas palsu. Dengan ada nya identitas asli ini, pengguna identitas dapat bertindak sepantasnya sesuai dengan diri nya sendiri seperti di dunia nyata offline. Yang kedua adalah penganut Anonim undisclosed identities. Indentitas di internet harus mendukung kebebasan berpendapat dan anonimitas merupakan salah satu alat untuk itu. http:staff.blog.ui.ac.idjp20121004 identitas-di-internet Anonim atau anonimitas berasal dari bahasa Yunani yaitu anonymia, yang berarti “tanpa nama” atau nameless. Dalam penggunaan sehari-hari anonimitas di akses pada 18 November 2013 Pukul 10.00 Wib . Universitas Sumatera Utara 28 biasanya mengacu pada keadaan identitas pribadi seseorang, atau informasi pribadi, yang tidak diketahui publik. Anonimitas dalam dunia maya sangat sering dijumpai. Banyak pengguna internet yang enggan memberitahukan identitas aslinya di beberapa media online di internet karena alasan keamanan dan kenyamanan dalam menyuarakan pendapatnya terhadap berbagai hal.Anonimitas membantu seseorang untuk mendapatkan kebebasan berekspresi, kebebasan untuk berpendapat bahkan yang kontroversial tanpa ada perasaan khawatir dengan identitas aslinyaterbongkar.http:www.scribd.comdoc129526286Sifat-Anonym-Didalam- Dunia-Maya-Cyber-Space diakses pada 2 Januari 2014 pukul 05.00 Wib

2.3. Solidaritas Sosial

Menurut Durkheim dalam Lawang, 1994:181, solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu danatau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka. Selain itu menurut Nugraha 2012:3 solidaritas sosial bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan sebagai rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama Universitas Sumatera Utara 29 Menurut Durkheim dalam Lubis, 2011:10, solidaritas social dapat di bagi menjadi kedalam dua bagian yaitu solidaritas organik dan solidaritas mekanik. • Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang terbangun antara sesama manusia yang didasari akar-akar humanisme serta besarnya tanggung jawab dalam kehidupan sesama. Solidaritas tersebut mempunyai kekuatan sangat besar dalam membangun kehidupan harmonis antara sesama. Karena itu, landasan solidaritas tersebut lebih bersifat lama dan tidak temporer. Masing – masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peranan yang diperankan oleh anggota lain, pembagian kerja belum berkembang. Peranan semua anggota sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompok tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelompok karena peranan anggota tersebut dapat dijalankan orang lain. Kohesi sosial yang terjadi berdasarkan ketergantungan individu dalam masyarakat juga lebih maju terhadap satu sama lain. Di kalangan masyarakat industri pembagian tenaga kerja pun meningkat. Meskipun individu melakukan tugas yang berbeda dan seringmemiliki nilai dan kepentingan yang berbeda. • Solidaritas organik adalah bentuk hubungan antar sesama, selalu dilandaskan pada hubungan sebab akibat kausalitas, bukan pada kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. Hubungan yang terjalin lebih bersifat fungsional sehingga lebih temporer sifatnya. Pada tataran lebih luas, bisa saja solidaritas yang terbangun di dalamnya didasarkan pada kacamata niaga, yang di dalamnya berlaku hukum untung rugi. Solidaritas Organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks, masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh kesalingtergantungan antar bagian. Tiap Universitas Sumatera Utara 30 anggota menjalankan peranan berbeda dan diantara berbagai peranan yang ada terdapat kesalingtergantungan laksana kesalingtergantungan antara bagian – bagian suatu organisme biologis. Karena adanya saling tergantungan ini makaketidakhadiran pemegang peranan tertentu akan mengakibatkan gangguan padakelangsungan hidup masyarakat.. Menurut Durkheim dalam Lubis, 2011:12, berdasarkan hasilnya, solidaritas dapat dibedakan antara solidaritas positif dan solidaritas negatif. Solidaritas negatif tidak menghasilkan integrasi apapun, dan dengan demikian tidak memiliki kekhususan, sedangkan solidaritas positif dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri: 1. Solidaritas positif yang pertama mengikat individu pada masyarakat secara langsung, tanpa perantara. Pada solidaritas positif yang lainnya, individu tergantung dari masyarakat, karena individu tergantung dari bagian-bagian yang membentuk masyarakat tersebut, 2. Solidaritas positif yang kedua adalah suatu sistem fungsi-fungsi yang berbeda dan khusus, yang menyatukan hubungan-hubungan yang tetap, walaupun sebenarnya kedua masyarakat tersebut hanyalah satu saja. Keduanya hanya merupakan dua wajah dari satu kenyataan yang sama, namun perlu dibedakan, 3. Dari perbedaan yang kedua itu muncul perbedaan yang ketiga, yang akan memberi ciri dan nama kepada kedua solidaritas itu. Ciri-ciri tipe kolektif tersebut adalah individu merupakan bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan, tetapi memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam masyarakat, namun masih tetap dalam satu kesatuan. Universitas Sumatera Utara 31 Berbicara tentang solidaritas sosial berarti kita juga berbicara tentang kelompok sosial. Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan kesatuan-kesatuan dari manusia yang hidup bersama, punya keinginan sama, bekerja bersama, bertujuan sama, dan berperasaan sama. Menurut Tonnieshttp:id.wikipedia.orgwikiKelompok_sosialdiakses pada 1 November 2013 pukul 12.00 Wib kelompok sosial dapat di klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota yang berpengaruh terhadap tingkat solidaritas sosial yang terjadi didalamnya.Kelompok sosial tersebut adalah Gemeinschaft danGesselschaft.

1. Gemeinschaft

Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri kelompok paguyuban biasanya terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota dan hubungan antar anggota bersifat informal. Tipe-tipe kelompok sosial gemeinschaft • Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood • Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place • Paguyuban karena ideologi gemeinschaft of mind

2. Gesellschaft

Patembayanadalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan : • hubungan antaranggota bersifat formal • memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal Universitas Sumatera Utara 32 • memperhitungkan nilai guna utilitarian • lebih didasarkan pada kenyataan sosial Contoh: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.

2.4. Komunitas Virtual

Dalam definisinya tentang komunitas virtual, Rheingold dalam Lee,2002:3 seorang tokoh awal yang membahas tentang komunitas virtual dan banyak dikutip dalam berbagai literature, Rheingold mendefenisikan komunitas virtual sebagai: “Agregasi sosial yang muncul dari Net ketika cukup banyak orang melakukan diskusi-diskusi publik cukup lama, dengan perasaan manusia yang memadai, untuk membentuk jaringan hubungan pribadi di dunia maya”. Dari pengertian tersebut dapat diambil beberapa poin penting, yaitu 1 Net cyberspace mengacu pada kegiatan yang dilakukan di dunia maya, untuk membedakan mereka dari kegiatan komunitas yang nyata, 2 diskusi publik menunjukkan bahwa peserta berdiskusi bersama dengan peserta lainnya, apakah itu berbagi pendapat, pengetahuan, perasaan, atau topik umum yang menarik. Ada implikasi bahwa topik yang dihasilkan di buat oleh peserta dan bukan koordinator dari situs web tempat mereka berada, 3 hubungan pribadi menunjukkan bahwa dengan waktu yang cukup, peserta mengembangkan hubungan mandiri di antara mereka sendiri. Berbagai disiplin ilmu telah mempelajari komunitas virtual, masing-masing memberikan definisinya tersendiri. Dari defenisi-defenisi tersebut terdapat kesamaan yang poin-poin tertentu yang kemudian di rangkum oleh Lee 2002:2 untuk lebih memperjelas defenisi dari “komunitas virtual”. Universitas Sumatera Utara 33 • Aspek pertama yang sama adalah dunia maya cyberspace. Dari berbagai defenisi yang ada menyatakan bahwa komunitas virtual itu memang berada di internet, karena menggunakan ruang yang di mediasi oleh komputer, dengan kata lain adalah dunia maya. Poin ini memberi perbedaan yang sangat jelas antara komunitas virtual dan komunitas nyata. • Aspek kedua adalah penggunaan teknologi untuk mendukung kegiatan dalam komunitas virtual. Aspek ini menekankan bahwa akses ke komunitas virtual adalah melalui komputer atau media elektronik, yaitu, teknologi. • Aspek yang sama ketiga adalah bahwa isi atau topik yang di bahas dalam komunitas virtual di hasilkan oleh para peserta bukan bersumber dari pengelola websitus, ini jelas membedakan komunitas virtual dari layanan informasi online. • Aspek keempat adalah hubungan komunitas virtual yang sukses memuncak setelah berkomunikasi bersama-sama dalam priode tertentu. Dari berbagai aspek yang sama tersebut Lee 2002:2 kemudian mendefenisikan kembali komunitas virtual secara lebih umum menjadi: sebuah dunia mayayang didukung teknologi, berpusat padakomunikasi daninteraksi dari para peserta, sehinggamengakibatkan terbangunnya hubungan relasi di antara peserta. Dalam penelitian ini komunitas virtual yang di maksud terdapat pada sebuah situs media sosial berbentuk forum diskusi bernama ads-id. Dalam forum online ini setiap peserta yang ingin ikut berdiskusi di haruskan memiliki akun terdaftar yang menjadi profil pengguna agar dapat di kenali antar sesama pengguna. Topik diskusi Universitas Sumatera Utara 34 bersumber dari para pengguna forum yang ingin berbagi pengetahuan, berbagi berita ataupun yang ingin bertanya tentang sebuah hal.

2.5. Situs Forum Diskusi Online