45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Pembentukan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupanten Kutai Barat, Kabupaten Malinau, Kabupatan Kutai
Timur, dan Kota Bontang, maka terbentuknya sebuah Kabupaten haruslah ditunjang terbentuknya lambagainstansiorganisasi sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD yang bersifat teknis, seperti : DinasKantorBadan di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang baru terbentuk tersebut. Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Barat di bentuk tahun 2001 berdasarkan Perda Nomor 07 tahun 2001 tentang pembentukan, organisasi dan tata kerja
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Barat. Pembentukan tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah
yang luas nyata dan bertanggungjawab di Kabupaten Kutai Barat. Dinas Pendapatan Daerah di bentuk untuk memberikan dukungan Penerimaan Asli
Daerah Pemerintah Kabupaten Kutai Barat.
B. Lokasi
Dinas Pendapatan Daerah berada di komplek perkantoran pemerintah Kabupaten Kutai Barat, yang terletak di Jl. Sendawar III Barong Tongkok di
Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 dan sesuai dengan otonomi yang diberikan, maka daerah diberikan hak untuk mengurus
rumah tangganya sendiri dan sebagai konsekuensinya daerah diberikan sumber-sumber keuangan yang cukup. Untuk mengelola sumber-sumber
tersebut maka dibentuklah dinas-dinas dimana salah satunya adalah Dinas Pendapatan Daerah, Kutai Barat. Dinas pendapatan Daerah merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang Pendapatan. Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan
tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas
Pendapatan Daerah mempunyai fungsi: 1.
perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan; 2.
pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 3.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Cabang Dinas di bidang pendapatan;
4. pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;
5. pengawasan dan pengamanan teknis atas pelaksanaan kewenangan dan
tugas pokoknya dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan tupoksinya sebagai penyelenggara sebagian kewenangan pemerintahan maupun tugas melaksanakan kewenangan
Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Pungutan dan Pendapatan Daerah. Dispenda memiliki peranan yang sangat
strategis yakni : “ sebagai pengelola utama sumber Pendapatan Asli Daerah PAD yang digunakan mendanai belanja Kabupaten Kutai Barat, dengan
berpedoman pada prinsip akuntabilitas, transparansi, efisien dan efektif ”. Dengan peran yang strategis ini, Dispenda dituntut untuk :
1. Mampu meningkatkan PAD secara terus menerus khususnya penerimaan
dari Pajak Daerah dan Retribusi Jasa Ketatausahaan.
2. Mampu mewujudkan Pelayanan Prima exelent service dalam
pelaksanakan administrasi Pajak Daerah dan Retribusi.
3. Mampu mengoptimalkan kewenangan di bidang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah yang telah diberikan.
4.
Mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pajak. D.
Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi unit kerja pendukung utama Otonomi Daerah dengan terwujudnya peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan
Pendapatan Asli Daerah, tertib administrasi dan pelayanan yang lebih baik serta didukung oleh peran serta masyarakat.
2. Misi
a. Mengamankan Penerimaan PAD dan Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak
yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD baik yang menjadi Tugas dan Tanggung Jawab Dinas
Pendapatan Daerah
maupun yang
dilaksanakan oleh
DinasInstansiPengelola penerimaan lainnya. b.
Mengkoordinir pelaksanaan pungutan pendapatan dan melakukan pembinaan teknis pungutan dengan memanfaatkan sumber potensi
yang tersedia. c.
Melaksanakan penggalian sumber-sumber pendapatan baru dalam usaha peningkatan pendapatan.
d. Menerapkan Sistem dan Prosedur dalam rangka efektifitas pelayanan
di bidang pendapatan. e.
Melakukan pengawasan terhadap Sistem dan Prosedur sumber Pendapatan Daerah.
E. Struktur Organisasi