2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengamati, mengumpulkan data, dan melihat serta serta mempelajari dokumen-domumen yang diperoleh
baik yang berupa tulisan, maupun keterangan lain agar bermanfaat untuk penelitian ini. Contohnya daftar bukti potongbukti pemotongan PPh
pasal 21, dan SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 yang sudah diisi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam rumusan masalah adalah dengan menggunakan metode deskriptif
analisis, yaitu metode dengan cara mengumpulkan, menyajikan serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas atas objek
yang diteliti sampai pada satu kesimpulan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-
tahapan mengevaluasi sebagai berikut: 1.
Menguji penerapan dan pengisian SPT Masa PPh pasal 21 danatau Pasal 26 yang dilakukan memenuhi kriteria benar dengan langkah sebagai
berikut: a.
Mendeskripsikan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Barat.
b. Mendeskripsikan penghitungan PPh pasal 21 sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 262PMK.032010.
c. Melakukan perbandingan penghitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan
oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Barat dengan penghitungan berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 262PMK.032010. d.
Mendeskripsikan penerapan peraturan perundang-undangan dalam penghitungan PPh Pasal 21 dan pengisian SPT Masa PPh Pasal 21
danatau Pasal 26. e.
Menilai kebenaran pengisian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 danatau Pasal 26 termasuk didalamnya penilaian
tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan.
2. Menguji pengisian SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 yang
dilakukan memenuhi kriteria lengkap dengan langkah sebagai berikut: a.
Mendeskripsikan objek pajak dan yang tidak termasuk objek pajak berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262PMK.032010.
b. Menilai kelengkapan pengisian SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal
26 serta keterangan danatau dokumen serta lampiran-lampiran lainnya sesuai dengan petunjuk pengisian berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan. 3.
Menguji pengisian SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 yang dilakukan memenuhi kriteria jelas dengan langkah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan sumber dari objek pajak yang sudah diisi pada SPT
Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 selanjutnya menjelaskan sumber
atau asal-usul objek pajak berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. b.
Mendeskripsikan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 misalnya sumber dari lampiran
atau keterangan lain yang terdapat dalam SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26.
4. Menguji pengisian SPT Masa PPh Pasal 21 danatau pasal 26 yang
dilakukan memenuhi kriteria ditandatangani dengan langkah sebagai berikut:
a. Wajib Pajak memberi tanda X atau tidak Pada kotak yang sesuai.
b. SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 ditandatangani atau tidak
oleh wajib pajak. SPT Masa yang ditandatangi oleh Kuasa Wajib Pajak harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus.
c. Pimpinan atau kuasa membubuhkan nama lengkap, Nomor Pokok
Wajib Pajak NPWP yang bersangkutan, dan membubuhkan cap instansi.
d. Wajib Pajak mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun diisinya SPT
Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 pada tempat yang sudah tersedia.
45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN