Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

37 b. Non Tes a. ObservasiPengamatan Meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dan lain-lain Suparno, 2007 : 63. Pengamatan langsung berdasarkan lembar observasi untuk menilai aspek afektif dan psikomotor siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kisi-kisi lembar observasi siswa dan lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 20 dan 21. b. AngketKuisioner Angketkuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui Suparno, 2007 : 61. Kuisioner motivasi diberikan pada akhir siklus II. Berfungsi utuk mengetahui tingkat motivasi siswa setelah diberikan tindakan. Kisi-kisi dan lembar kuisioner dapat dilihat pada lampiran 22 dan 23 .

E. Analisis Data

Data dari penelitian ini adalah data mentah berupa data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari masing-masing siklus. 38 Tabel 3.1 : Jenis dan Cara Analisis Data Jenis Data Alat Pengambilan Data Sumber Data Cara Analisis Data Kuantitatif 1. Hasil belajar 2. Motivasi belajar Tes Kuisioner Siswa Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif Kualitatif 1. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran 2. Motivasi belajar Lembar Observasi Kuisioner Siswa Analisis kualitatif Analisis kualitatif 1. Ranah Kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah ini menggunakan tes tertulis. Panduan skoring dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19. Adapun teknik penskoran adalah : a Ketuntasan individu Setiap siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikatakan tuntas jika memperoleh nilai ≥ 60. Tes kognitif dilaksanakan setiap akhir siklus, yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Ropiani, 2012 Keterangan : Ki = ketuntasan individu ∑x = jumlah jawaban yang benar ∑xi = skor maksimum Ki = ∑ ∑ x 100 39 Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, secara individual digunakan uji komparasi. Dalam prosesnya, dilakukan uji untuk membandingkan nilai rerata kelas dari hasil tes sebelum tindakan dengan nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II. b Ketuntasan kelas Dalam ketuntasan klasikal, akan dikatakan mencapai target dari indikator keberhasilan jika ≥ 75 siswa mencapai KKM. 100 1 x n n KK  Keterangan : KK = Ketuntasan Klasikal n 1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 n = Jumlah siswa yang ikut tes banyaknya siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal digunakan uji yang sama dengan ketuntasan individu, yaitu dengan menggunakan uji komparasi. Dalam uji ini akan dibandingkan nilai ketuntasan dari hasil sebelum tindakan, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II. c Rata-rata kelas Rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus : Suparno, 2007 ̅ = ∑ 40 Keterangan : ̅ = rata-rata hitung ∑ = jumlah skor siswa N = banyaknya data jumlah siswa 2. Ranah Afektif dan Psikomotor Data dari ranah afektif diambil dari dua data yaitu lembar observasi dan kuisioner. 1. Lembar Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam penelitian kali ini, observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar IPA siswa kelas XA dalam pembelajaran. Data hasil observasi kemudian digunakan sebagai bahan analisis apakah siswa termotivasi untuk belajar menggunakan metode observasi. Penghitungan terhadap data motivasi digunakan untuk mengukur skor kelompok dan presentase siswa yang termotivasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung skor kelompok dan presentase siswa yang termotivasi adalah : p = ∑ Sudjana, 2009 : 133 Keterangan : p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa 41 dan untuk penghitungan persentase siswa yang masuk kategori tinggi dihitung dengan menggunakan rumus : p = x 100 Tabel 3.2 : Klasifikasi Hasil Persentase Skor Motivasi Belajar Siswa Persentase skor yang diperoleh Kategori 66,68 ≤ p ≤ 100 Tinggi 33,34 ≤ p ≤ 66,67 Sedang ≤ p ≤ 33,33 Rendah Suharsimi, 2007 2. Kuisioner Dalam penelitian ini, kuisioner digunakan untuk mengambil data mengenai motivasi belajar siswa setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan metode observasi. Pada penelitian ini, kuisioner motivasi belajar siswa yang digunakan terdiri dari 30 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada tabel berikut : Tabel 3.3 : Penetapan Skor Kuisioner Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 42 Skor yang diperoleh dalam kuisioner motivasi belajar siswa kemudian dijumlahkan dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung skor motivasi belajar awal kuisioner dibagi pada akhir siklus I dan skor motivasi belajar akhir setelah dibagi kuisioner pada siklus II untuk masing masing siswa seperti termuat dalam tabel berikut ini : Tabel 3.4. Skor Motivasi Belajar Akhir Sesudah Diberi Tindakan No. Kode Siswa Skor Nilai Skor kategori 1. 01 2. 02 3. 03 4. 04 5. Dst. 43

F. Target Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 2 19

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.

1 6 289

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi

0 0 85

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

Penerapan pendekatan scientific untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar fisika siswa kelas x mia 1 sma negeri 1 Karanganom Artikel

0 0 6

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MENYUKE KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT.

0 14 104