9
f. Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa
mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka. Satisfaction
kepuasan merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi untuk
terus berusaha mencapai tujuan serupa. Ada sejumlah strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut :
a. Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatif, bukan
ancaman atau sejenisnya. b.
Berikan kesempatan
kepada siswa
untuk segera
menggunakanmempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari. c.
Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman- temannya yang belum berhasil.
d. Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu
dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain.
4. Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi menurut M. Ngalim Purwanto Sarjanaku : 2012 yaitu :
Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi kekuatan seseorang untuk melakukan suatu tugas.
Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan cita-
cita atau suatu tujuan.
10
Motif itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan
perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Ali Imron Siregar dan Nara, 2010 : 53 mengemukakan enam unsur atau faktor yang
mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Cita-citaaspirasi pembelajar.
b. Kemampuan pembelajar.
c. Kondisi pembelajar.
d. Kondisi lingkungan pembelajar.
e. Unsur-unsur dinamis belajarpembelajaran.
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.
Cita-cita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa
motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah memiliki cita-cita. Implikasinya dapat terlihat dalam proses
pembelajaran. Kemampuan pembelajar juga menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi motivasi. Seperti dapat dipahami bersama bahwa setiap
11
manusia memiliki kemampuan berbeda-beda. Karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum tentu memiliki kemampuan
di bidang lainnya. Kemampuan pembelajar juga demikian, korelasinya dengan motivasi akan terlihat ketika si pembelajar mengetahui bahwa
kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga ia akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya
dibidang tersebut. Kondisi pembelajar juga menjadi faktor yang mempengaruhi
motivasi. Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik maupun kondisi psikis pembelajar. Pada kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat dilihat
dari keadaan fisik seseorang. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki motivasi yang rendah untuk belajar atau
melakukan berbagai aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Selain kondisi
fisik, maka dapat juga diamati dari kondisi psikis. Hal ini dapat terlihat jika seseorang kondisi psikisnya sedang tidak bagus maka motivasi juga akan
menurun. Tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira, atau menyenangkan maka kecenderungan
motivasinya akan tinggi. Kondisi lingkungan pembelajar sebagai faktor yang mempengaruhi
motivasi, dapat diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang mengitari pembelajar. Misalnya, lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk
12
belajar akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Lingkungan sosial juga berpengaruh, hal ini dapat diamati dari lingkungan sosial yang
ada di sekitar pembelajar seperti teman sepermainannya, lingkungan keluarganya, atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang tidak
menunjukkan kebiasaan belajar dan mendukung kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar, tetapi jika sebaliknya,
maka akan berdampak pada meningkatnya motivasi belajar. Faktor dinamisasi belajar juga mempengaruhi motivasi. Hal ini
dapat diamati pada sejauh mana upaya memotivasi tersebut dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar
dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana belajar, maka cenderung akan semakin memberi motivasi
yang kuat dalam proses pembelajaran.
B. Hasil Belajar