21
b.  Mudah pelaksanaannya. c.  Siswa akan merasa senang dan tertantang.
d.  Siswa akan memiliki motivasi dalam belajar. Menurut  Purnomo  Kurniawan,  2011  :  17  metode  observasi
memiliki berbagai kelemahan di antaranya adalah : a.  Memerlukan waktu persiapan yang lama.
b.  Memerlukan biaya dan tenaga yang lebih besar dalam pelaksanaannya.
4. Langkah-Langkah Metode Observasi
Menurut  Purnomo  Kurniawan,  2011  :  17,  dalam  pelaksanaan metode observasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a.  Melakukan pengamatan. b.  Mengumpulkan data inventarisasi data.
c.  Analisis, interpretasi, dan evaluasi data. d.  Penarikan kesimpulan.
e.  Penyusunan laporan.
E. Ekosistem
Ekosistem  adalah  materi  belajar  pada  kelas  X.  Materi  ini  terdapat  pada KD 4.1  yaitu : Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi
dan  daur  biogeokimia  serta  pemanfaatan  komponen  ekosistem  bagi  kehidupan. Secara garis besar, materi yang akan dibahas meliputi :
  Pengertian Ekosistem
22
  Komponen Abiotik   Komponen Biotik
  Pola-Pola Hubungan dalam Ekosistem   Suksesi dan Klimaks
  Aliran Energi   Rantai Makanan
  Jaring-Jaring Makanan   Piramida Ekologi
  Daur Biogeokimia Terkait materi diatas dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Kurniawan 2011 : 39 dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan Keefektifan  Metode  Observasi  dan  Diskusi  Terhadap  Hasil  Belajar  Biologi
Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa  Kelas X  Semester 2 SMA  Negeri  Mijen Tahun  Pelajaran  20102011”  menunjukkan  bahwa  nilai  rata-rata  kelompok
observasi  sebesar  74,8    lebih  besar  daripada  nilai  rata-rata  kelompok  diskusi yaitu sebesar 64,2 .
G. Kerangka Berpikir
Dari penelitian yang relevan di atas, pembelajaran menggunakan metode observasi  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  sedangkan  metode  observasi
belum diterapkan di  SMA Negeri 1  Menyuke  maka peneliti  memutuskan  untuk
23
melakukan  penelitian  dengan  menggunakan  metode  observasi  di  dalam pembelajaran supaya motivasi dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  adalah  Penelitian  Tindakan  Kelas.  Penelitian  ini  berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Penelitian ini dalam
pelaksanaan  disekolah  akan  menggunakan  model  Kemmis    Mc.  Taggart. Rancangan Kemmis  Taggart dapat mencakup sejumlah siklus, masing-masing
terdiri dari tahap-tahap : perencanaan plan, pelaksanaan dan pengamatan act observe
,  dan  refleksi  reflect.  Tahapan-tahapan  ini  berlangsung  secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai.
Gambar 1 : Model Penelitian Kemmis dan Mc. Taggart