2. Pelaksanaan Metode Maternal Reflektif MMR
Menurut Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan Sosial 2009, pelaksanaan Metode Maternal Reflektif MMR adalah:
a. Percakapan dari Hati ke Hati Perdati
Perdati adalah
proses pembelajaran
bahasa yang
berlangsung dalam percakapan yang wajar, saling mengungkapkan pengalaman, pikiran, perasan, idegagasan murid
– murid tentang suatu topik. Kegiatan Perdati dilakukan dengan membebaskan
murid – murid untuk mengungkapkan pengalaman atau peristiwa
yang dialami oleh dirinya sendiri lalu ditanggapi oleh teman –
teman dan gurunya sehingga terjadi sebuah percakapan. b.
Percakapan Membaca Ideovisual Percami Membaca ideovisual merupakan kegiatan membaca
idegagasan sendiri yang telah dituangkan dalam bentuk tulisan atau grafis sehingga dapat ditangkap secara visual. Kegiatan
Percami dilakukan dengan menuliskan hasil percakapan kedalam sebuah bacaan yang telah dilakukan murid
– murid di papan tulis oleh guru. Kemudian, guru membacakan bacaan di papan tulis dan
meminta murid – murid untuk mengikutinya sampai mereka dapat
menangkap dan memahami bacaan tersebut. c.
Percakapan Membaca Transisi Percamsi Percamsi merupakan strategi dan perantara antara dunia diri
sendiri menuju memahami dunia orang lain. Murid – murid
diharapkan dapat memahami isi wacana mengenai pengalaman dirinya sendiri, kelompoknya, atau orang lain yang terjadi pada
masa lampau atau yang belum terjadi. Kegiatan Percamsi dilakukan dengan memberikan materi tentang kejadian di masa
lampau atau pengalaman orang lain dalam bentuk sebuah bacaan yang telah dituliskan di papan tulis. Murid
– murid lalu diminta untuk membacanya sehingga mereka dapat memahami isi bacaan
tersebut. d.
Percakapan Latihan Refleksi Perlatsi Perlatsi merupakan latihan mengontrol penggunaan bahasa
dengan cara mengadakan percakapan tentang isi wacana mengenai pengalaman sendiri sehingga sistem bahasa yang benar dan yang
salah, yang mungkin atau tidak mungkin disadarinya. Kegiatan Perlatsi antara lain dilakukan dengan meminta murid
– murid untuk memberikan tanggapan atau menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru mengenai sebuah bacaan yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis.
E. PENELITIAN – PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Setiana 2011 menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi pada dua subjek tunarungu di SLB B Santi
Rama Jakarta sama seperti anak yang mendengar. Mereka mampu merespon instruksi, pertanyaan, dan pernyataan yang diajukan secara lisan,