1. Mengorganisasikan Data
Data yang telah diperoleh yaitu, berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, selanjutnya disusun secara sistematis,
rapi, dan selengkap mungkin. 2.
Pengkodean Langkah berikutnya adalah membubuhkan kode
– kode pada data yang telah diperoleh agar data dapat lebih terorganisir dan
sistematis sehingga dapat memunculkan gambaran tentang topik yang akan diteliti.
3. Menguji Dugaan
Setelah topik penelitian ditemukan maka, akan memunculkan dugaan
– dugaan yang merupakan kesimpulan sementara dari data – data yang telah diperoleh. Kemudian, dilakukan perbandingan antara
teori – teori yang telah didapatkan sebelumnya sehingga dapat
mempertajam temuan data.
F. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Menurut Moleong 2006, dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data yang dilakukan atas empat kriteria,
yaitu:
1. Kepercayaan credibility
Kepercayaan berfungsi untuk membuktikan kesesuaian antara hasil
– hasil penemuan dengan kenyataan yang sedang diteliti. Oleh karena itu, peneliti melakukan teknik triangulasi data
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2005, untuk meningkatkan kepercayaan penelitian kualitatif adalah dengan melakukan triangulasi.
Triangulasi dapat dibedakan menjadi empat macam, anatara lain triangulasi data, peneliti, teori, dan metode. Peneliti menggunakan dua
triangulasi, yaitu: a.
Triangulasi data Menggunakan sumber data yang berbeda
– beda, misalnya menggunakan catatan lapangan observasi, wawancara dengan
guru, dan dokumentasi. b.
Triangulasi metode Menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda,
misalnya metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 2.
Keteralihan transferability Keteralihan berfungsi untuk menyamakan konteks antara
pengirim dan penerima pada suatu bentuk persoalan empiris. Dengan demikian, peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian
empiris tentang kesamaan konteks berupa data deskriptif secukupnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan observasi berulang
– ulang lalu