4.3.2 Functional Block Diagram
Functional Block Diagram berfungsi sebagai dasar informasi dari sistem tentang desain dan operasi yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan
tindakan perawatan pencegahan dikemudian hari sehingga dapat diidentifikasi parameter-parameter operasi yang menyebabkan kegagalan sistem. Berdasarkan
pada gambar 4.6 maka dapat dilihat bahwa sistem kerja Mesin BOILER merupakan sistem dengan susunan seri. Suatu sistem dapat dimodelkan dengan
susunan seri jika komponen-komponen yang ada didalam sistem tersebut harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut dapat mencapai target
produksi yang telah ditentukan. Artinya jika ada salah satu komponen mesin BOILER yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan
kegagalan sistem atau sistem tersebut gagal menjalankan fungsinya sehingga akan mempengaruhi kelancaran proses produksi.
4.3.3 Failure Modes and Effects Analysis
Dengan menggunakan Failure Modes and Effects Analysis FMEA maka dapat diketahui kegagalan fungsi yang terjadi pada mesin BOILERyang
kemudian diidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan dan selanjutnya dapat diketahui pula efek atau dampak yang ditimbulkan dari kegagalan fungsi tersebut.
Risk Priority Number RPN digunakan untuk menentukan prioritas utama komponen yang perlu dilakukan tindakan perawatan pencegahan. Hal ini
disebabkan karena komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi akan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sehingga bagian maintenance dapat
melakukan pengawasan yang ketat dan usaha perawatan yang intensif bagi
komponen tersebut. Nilai RPN tertinggi pada Superheater adalah komponen katup crown sebesar 90 dan Panel sebesar 90. Nilai RPN tertinggi pada Blow down
valve adalah komponen Packing sebesar 180 dan Ring sebesar 150. Nilai RPN tertinggi pada wall tube adalah komponen Header sebesar 150, mineral fiber
sebesar 90 Dan nilai RPN tertinggi pada ekonomizer adalah komponen klem sebesar 180 dan pipa stack sebesar 150
Tabel 4.15 Tabel Functional Failure, Failure Mode dan Failure Effect
Functional Failure Failure Mode
Failure Effect Katup crown
Superheater lepas Katup crown lepas dan menimbulkan air tak
terkendali sehingga proses berhenti. Tidak mampu menaikkan
temperature uap jenuh menjadi uap panas
Panel aus Putaran katup crown menjadi tidak stabil dan
mengakibatkan Panel aus. Packing bocor
Packing bocor akan menimbulkan rembesan air keluar dari saluran
Saluran pembuang endapan tersumbat
Ring retak Ring retak antara blow down dan pipa steam
menyebabkan komponen bergoyang sehingga proses terganggu.
Header kropos Header kropos dalam antara wall tube dan
superheater menjadi rembesan sehingga uap keluar kemana mana.
Tidak mampu menaikkan uap jenuh.
mineral fiber tidak berfungsi leleh
Pencegahan penyebaran panas tidak stabil dan mengakibatkan kerusakan komponen lain.
Klem pecah Klem pecah sehingga saluran gas pembakaran
pada pipa gas terganggu menyebabkan bocor. Tidak mampu menyerap panas
dari gas hasil pembakaran. Pipa stack tersumbat
Pipa stack tersumbat maka akan terjadi pengeluaran asap tidak lancer overhead.
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D
4.3.4 RCM II Decision Worksheet