Penentuan Komponen Kritis Functional Block Diagram

Tabel 4.14 Effisiensi Biaya Perawatan Sub Mesin Komponen TC Rpjam TC Awal Effisiensi Katup crown 9581,05 13.815,43 30,65 Superheater Panel 2009,56 23.734,34 91,53 Packing 8595,01 9.343,25 8,01 Blow down valve Ring 1398,81 2.198,77 36,38 Header 3331,66 5.560,91 40,09 Wall tube Mineral fiber 1502,42 2294,83 34,53 Klem 284,05 487,54 41,74 Ekonomiz er Pipa stack 152,07 241,18 36,95 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran L

4.3 Analisa dan Pembahasan

4.3.1 Penentuan Komponen Kritis

Penentuan komponen kritis pada mesin BOILER dilakukan berdasarkan pada frekuensi downtime masing-masing komponen mesin dengan menggunakan diagram pareto. Kriteria pemilihan komponen kritis adalah dengan memilih persentase kumulatif downtime dibawah 80 . Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh 4 mesin yang termasuk dalam bagian mesin BOILER yang perlu mendapatkan perhatian lebih untuk dilakukan tindakan perawatan yaitu Superheater dengan 29,708 , Blow down valve dengan 46,937 , Wall tube dengan 64,035 dan Ekonomizer dengan 75,990 . Kemudian dari keempat mesin tersebut dilakukan perhitungan persentase kerusakan untuk menentukan komponen kritisnya. Selanjutnya didapat komponen kritis pada Superheater meliputi katup crown sebesar 50,165 , Panel sebesar 76,626,. Komponen kritis pada Blow down valve yaitu Packing sebesar 28,99 dan Ring sebesar 57,03 . Komponen kritis pada wall tube yaitu Header sebesar 37,83 , mineral fiber sebesar 60,91 . Dan komponen kritis pada ekonomizer adalah Klem sebesar 40,41 , Pipa stack sebesar 71,23 .

4.3.2 Functional Block Diagram

Functional Block Diagram berfungsi sebagai dasar informasi dari sistem tentang desain dan operasi yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan perawatan pencegahan dikemudian hari sehingga dapat diidentifikasi parameter-parameter operasi yang menyebabkan kegagalan sistem. Berdasarkan pada gambar 4.6 maka dapat dilihat bahwa sistem kerja Mesin BOILER merupakan sistem dengan susunan seri. Suatu sistem dapat dimodelkan dengan susunan seri jika komponen-komponen yang ada didalam sistem tersebut harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut dapat mencapai target produksi yang telah ditentukan. Artinya jika ada salah satu komponen mesin BOILER yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan kegagalan sistem atau sistem tersebut gagal menjalankan fungsinya sehingga akan mempengaruhi kelancaran proses produksi.

4.3.3 Failure Modes and Effects Analysis