Wacana Tertulis Jenis Wacana

14 4 Pada contoh 4, Selamat pagi. Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu dipatok ayam memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi formal yang dikemukakan dengan Selamat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu dipatok ayam. Masalah kedua, apa tujuan tutur MSP? Untuk menjawab masalah itu, diterap- kan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, ter- lepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 13; 2015: 15. Adapun metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya mitra wicara Sudaryanto, 1993: 15. Dalam penelitian ini, metode padan pragmatis digunakan untuk menentukan tujuan tutur MSP, misalnya sebagai berikut. 5 15 6 Untuk menentukan tujuan tutur contoh 5 dan 6, peneliti menempatkan diri sebagai mitra wicara yang menafsirkan tujuan dua tuturan tersebut. Contoh 5, Selamat pagi. Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, tujuan tutur bergurau diutarakan dengan Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, dengan kata kunci biar ngga pingsan. Sedangkan tujuan mengucapkan selamat pagi dituturkan dengan Selamat pagi. Contoh 5 akan lebih wajar jika dituturkan kepada kerabat dekat kita, seperti teman sebaya dan rekan kerja. Akan dirasa tidak wajar bahkan tidak sopan bila dituturkan kepada orang tua. Contoh 6, Selamat pagi, para calon orang sukses, bertujuan mengucapkan selamat pagi dan mendoakan. Tujuan mengucapkan selamat pagi kepada mitra tutur dikemukakan dengan Selamat pagi. Tujuan mendoakan mitra tutur diutarakan dengan menggunakan tuturan Para calon orang sukses. Tuturan 6 akan lebih tepat dan wajar bila dituturkan kepada anak muda dan kerabat dekat, misalnya rekan kerja. Tuturan tersebut menjadi tidak wajar, aneh, bahkan tidak sopan bila dituturkan kepada orang tua. 16

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Penyajian dengan metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-lambang. Pada metode informal hasil penelitian disajikan menggunakan kata-kata biasa yang dapat langsung dipahami secara mudah oleh pembacanya Sudaryanto, 1993: 145.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian disusun dalam IV Bab. Bab pertama pendahuluan. Bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II memuat kajian struktural MSP. Bab III membahas tujuan tutur apa saja yang terdapat dalam MSP. Bab IV memuat kesimpulan dan saran.