oksigen kurang dari 1 ppm. Sanyoto 2000 menyatakan bahwa Daphnia sp. memerlukan oksigen untuk hidup lebih dari 2 ppm.
C. Keterbatasan Penelitian
Pada saat penelitian ini berlangsung terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian, yakni ketika perhitungan jumlah populasi Daphnia
magna yang sudah mencapai hingga ratusan. Hal ini dikarenakan saat perhitungan berlangsung, perhitungan dilakukan secara manual, tidak
menggunakan alat bantu perhitungan. Sebaiknya untuk melakukan perhitungan dibutuhkan alat bantu yang digunakan yaitu Sedgwick Rafter
karena keterbatasan alat yang dimiliki oleh Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma maka pada saat penelitian perhitungan dilakukan
secara manual sehingga memungkinkan jika terjadi perhitungan ganda. Selain dari keterbatasan perhitungan, penelitian ini juga mengalami
keterbatasan pada saat mendokumentasikan kegiatan penelitian, terutama pada saat perhitungan yang dilakukan pada malam hari. Keterbatasannya berupa
gambar yang kurang jelas dan blur. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan gambar peneliti menggunakan kamera Canon 600 D, pada saat
pengambilan gambar pada malam hari jika menggunakan blitz pencahayaan gambar menjadi tidak baik, bahkan objek yang difoto tidak terlihat, yang
terlihat hanya pantulan cahayanya saja. Jika peneliti meggunakan modus malam, Daphnia magna merupakan hewan yang aktif bergerak, sehingga
objek yang difoto akan blur karena tidak dalam posisi yang jelas. Selain itu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga peneliti menggunakan mode close up, namun karena pencahayaan yang kurang dan juga objek yang terlalu kecil menyababkan kamera menjadi sulit
untuk mendapatkan fokus pada objek yang akan di foto.
58
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN
Hasil penelitian Budidaya Daphnia magna dengan menggunakan media air yang dipupuk dengan menggunakan campuran dedak dan kotoran ayam dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran Biologi. Pembelajaran ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran Biologi SMA kelas X semester II
kurikulum 2013, yaitu pada bab Pemanfaatan Limbah dengan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai berikut :
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan