Penyusunan Nama Faktor Yang Terbentuk Pembahasan Hasil Penelitian

syariah di Surabaya. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan bank terutama bank syariah dapat lebih memperhatikan pelayanan terhadap nasabah. Misalnya dengan sikap karyawan yang selalu ramah dan tersenyum akan membuat nasabah lebih tertarik untuk mengambil produk tabungan pada bank syariah tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat dibuat kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Pada perhitungan analisis faktor dengan memasukan 15 variabel didapat hasil KMO Measure of Sampling Adequacy MSA, masing banyak variabel yang nilainya kurang dari 0,5. Setelah dilakukan pengujian ulang maka didapat bahwa hanya 8 variabel yang dapat digunakan untuk dilanjutkan dalam penelitian analisis faktor. 2. Berdasarkan hasil analisis faktor dengan mengunakan rotasi faktor varimax diperoleh 2 faktor baru. 3. Faktor-faktor yang diperoleh tersebut adalah : a. Faktor Anjungan Tunai Mandiri Komponen pertama terbentuk 5 variabel indicator yaitu variasi produk, kecepatan pelayanan, anjungan tunai mandiri, ruang tunggu dan system pembiayaan. b. Faktor Sikap Karyawan Dalam Melayani Nasabah Komponen kedua terbentuk 3 variabel indicator yaitu sikap karyawan dalam melayani nasabah, jumlah kantor bank dan kemasan produk.

5.2. Saran

Sebagai bagian akhir dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti dapat memberikan saran yang diharapkan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya oleh pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya sebagai berikut : Perbankan merupakan salah satu penyedia jasa yang selalu menjadi pilihan nasabah untuk menanamkan uangnya. Karena semakin banyaknya persaingan dalam melayani nasabah, Bank Syariah di Surabaya harus mempertimbangkan faktor-faktor yang terdapat dalam penelitian ini. Penelitian ini memperlihatkan faktor-faktor yang menjadikan seorang menjadi nasabah Bank Syariah di Surabaya. Sehingga nasabah harus mendapatkan jaminan dan pelayanan yang memuaskan serta dari pihak Bank Syariah harus menambah cabang-cabang diberbagai daerah dengan lokasi yang sesuai atau strategis bagi konsumen. DAFTAR PUSTAKA Antonio, M. Syafi’I, 2001, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Press bekerjasama dengan Takzia Cendekia. Arief, Sritua, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, Cetakan Pertama, Jakarta, Universitas Indonesia. Arifin, Zainul, 2000, Memahami Bank Syariah –Lingkup, Peluang, Tantangan, dan Prospek, Cetakan ke-3, Jakarta, Alvabet. Al Jaziri, Abdurrahman, 1994, Fiqih Empat Madzhab, Terjemahan, Cetakan Pertama, Semarang, CV Asy-syifa’. Aziz, M. Amin, 1992, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia : Acuan Untuk Praktisi Perbankan, Jakarta, Bangkit Bank Indonesia, 1999, Pelatihan Dasar Perbankan Syariah Angkatan Ke-3, Bidakara, 1- 12 Maret 1999, Tazkia Institute. Chapra, DR. M. Umer , 2000, Sistem Moneter Islam, Penerjemah Ikhwan Abidin Basri, M.A., M.sc., Jakarta, Penerbit Gema Insani Press. Departemen Agama RI, 1989, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta, CV Toha Putra. Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, 1994, Ensiklopedi Islam, Cetakan ke-3, Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeven. Kazarian, Elias G, 1993, Islamic Versus Traditional Banking, Boulde, Westview Press.