Gunung Kidul. Sedangkan daerah tempat tinggal lainnya secara statistik tidak signifikan, yang berarti tidak ada pengaruh variabel dummy terhadap
variabel keputusan menabung.
4. Pengaruh sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung
a. Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada pengaruh negatif sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung
Ha = Ada pengaruh negatif sikap konsumerisme terhadap keputusan
menabung b. Pengujian Hipotesis
Dengan bantuan program SPSS for windows versi 12,0 telah diketahui nilai koefisien sikap konsumerisme sebesar 0,077 dengan tingkat
signifikansi 0,054. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel tidak signifikan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung karyawan.
C. Pembahasan
1. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan menabung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan terhadap keputusan menabung pada karyawan
Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendapatan karyawan Universitas Sanata Dharma non-edukatif adalah Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.500.000-Rp 3.000.000. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendapatan karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma adalah cukup.
Tingkat pendapatan karyawan non edukatif Universitas Sanata Dharma dalam golongan cukup. Hal ini menunjukkan taraf kehidupan mereka
cukup baik. Tingkat pendapatan yang cukup ini bisa dimanfaatkan oleh karyawan untuk mengelola keuangan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan yang akan datang. Pengeluaran untuk konsumsi sehari-hari bisa tercukupi sehingga ada sisa untuk ditabung.
2. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan menabung
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap keputusan menabung pada
karyawan hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan karyawan Sanata Dharma non-edukatif adalah SMASMK 61.
Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma adalah rendah.
Tingkat pendidikan mempengaruhi pola berfikir karyawan terhadap masa depan mereka sendiri dan keluarganya. Pendidikan yang tinggi biasanya
karyawan akan termotivasi untuk menata masa depan mereka agar terjamin, misalnya keterjaminan atas pendidikan anak mereka, masa pensiun mereka
setelah tidak lagi bekerja dan setiap tindakan yang akan dilakukan pasti akan mempertimbangkan banyak hal termasuk masalah keuangan. Jika tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipertimbangan secara benar dapat menganggu keuangan keluarga dan mengakibatkan banyak hutang.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan karyawan terhadap keputusan menabung mereka. Hal ini
dikarenakan tidak ada ketertarikan atau perhatian khusus bagi karyawan untuk menabung. Keadaan ekonomi masyarakat yang kurang mendukung
menyebabkan masyarakat tidak berpikir untuk menabung karena harus memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pola pikir ini didasari pada lebih
pentingnya kebutuhan sekarang dari pada dimasa depan.
3. Pengaruh daerah tempat tinggal berpengaruh positif terhadap keputusan