Petani Sampel Karakteristik Sampel

prasarana yang ada di desa ini telah dapat dicapai dengan kendaraan umum karena letaknya yang berada dipinggir jalan besar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini : Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2011 No Pekerjaan Unit 1 Gereja 13 2 Mesjid 1 3 Puskesmas 1 4 SMA 1 5 SMP 2 6 SD 2 7 TK 2 Jumlah 22 Sumber : Data Demografi Desa Tanjung Beringin Tahun 2011

4.2 Karakteristik Sampel

4.2.1 Petani Sampel

Petani sampel yang dimaksud disini adalah seluruh petani kopi yang mengusahakan Kopi Arabika dan menjualnya dalam bentuk gelondong merah cherry red yang berada di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Karakteristik petani sampel dalam penelitian ini terdiri dari umur petani, pendidikan petani, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga dan umur tanaman. Umur Dalam hal ini umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur petani kemampuan kerja cenderung semakin menurun, yang akhirnya dapat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi produksi dan pendapatan yang diperoleh petani itu sendiri. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai petani lebih banyak mengandalkan kondisi fisik petani tersebut. Keadaan umur petani rata-rata di daerah penelitian adalah 40,42 tahun dengan interval antara 20-65 tahun. Adapun keadaan umur petani sampel di daerah penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 5. Keadaan Umur Petani Responden di Desa Tanjung Beringin No Kelompok Umur Tahun JumlahJiwa Persentase 1 20-40 19 44,19 2 41-50 16 37,21 3 ≥51 8 18,6 Total 43 100 Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 1 Dari tabel 3 dapat dilihat jumlah petani sampel yang terbesar berada pada kelompok umur 20-40 tahun dengan jumlah 19 orang atau 44,19. Artinya petani sampel didaerah penelitian berada pada usia produktif yang masih berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya. Sedangkan yang terkecil pada kelompok umur ≥ 51 tahun dengan jumlah 8 orang atau 18,6. Pendidikan Pendidikan petani sangat erat kaitannya dengan kemampuan petani dalam mengadopsi teknologi baru yang dapat menunjang usahataninya. Pendidikan petani yang semakin tinggi membuat petani lebih mudah dalam mengadopsi teknologi baru yang diperoleh dari penyuluh-penyuluh pertanian yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produksi pada usahataninya tersebut. Adapun tingkat pendidikan petani sampel yang ada di Desa Tanjung Beringin bervariasi dari Tingkat SD, SMP, STM, dan SMA. Dari petani sampel yang ada di Desa Universitas Sumatera Utara Tanjung Beringin ini kebanyakan berasal dari SMA. Lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan petani sampel dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini : Tabel 6. Tabel Tingkat Pendidikan Petani Responden di Desa Tanjung Beringin No Tingkat Pendidikan JumlahJiwa Persentase 1 SD 4 9,30 2 SMP 18 41,86 3 STMSMA 21 48,84 Total 30 100 Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 1 Dari tabel 6. dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan petani responden rata-rata berkisar pada tingkat SMA. Untuk jumlah petani responden yang terbesar ialah pada tingkat SMA sebesar 21 orang atau 48,84 dari jumlah keseluruhan, sedangkan yang terkecil berada pada tingkat SD yaitu masing sebesar 4 orang atau 9,30 dari jumlah keseluruhan petani responden. Pengalaman Bertani Pengalaman bertani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi suatu usahatani. Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani maka semakin baik pula pengelolaan usahataninya. Rata-rata pengalaman bertani petani responden adalah sebesar 14,44 tahun dengan interval 2-40 tahun. Kebanyakan pengalaman bertani dari petani responden di Desa Tanjung Beringin adalah berkisar pada 0-10 tahun dan 11-20 tahun. Untuk petani yang berpengalaman bertaninya lebih dari 30 tahun yaitu hanya 1 orang. Petani-petani di Desa Tanjung Beringin ini kebanyakan tidak hanya menanam kopi saja yang diusahatanikan tetapi bervariasi Universitas Sumatera Utara seperti sawi, tembakau, dan cabai. Keadaan pengalaman bertani petani responden dapat dilihat pada tabel 7. berikut ini : Tabel 7. Tabel Pengalaman Bertani Petani Responden di Desa Tanjung Beringin No Pengalaman Bertani Tahun JumlahJiwa Persentase 1 0-10 17 39,53 2 11-20 21 48,84 3 ≥ 21 5 11,63 Total 43 100 Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 1 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah petani yang mempunyai pengalaman bertani terbesar ialah pada kelompok 11-20 tahun sebesar 21 orang atau 48,84 dari jumlah keseluruhan petani responden yang berada di daerah penelitian, sedangkan untuk pengalaman bertani yang terkecil berada pada kelompok ≥ 21 tahun yakni sebesar 5 orang atau 11,63. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga pada petani sampel rata-rata 2,78 orang, dengan interval 0-6 orang. Perbedaan jumlah tanggungan keuarga akan mempengaruhi jumlah penggunaan curahan tenaga kerja dalam keluarga. Dimana apabila petani memiliki tanggungan yang berada dalam umur yang produktif dapat membantu dalam pengelolaan usaha tani kopi. Akan tetapi semakin besar jumlah tanggungan terkadang semakin besar biaya pengeluaran yang ditanggung, apalagi jika tanggungan keluarga tidak dalam usia yang produktif, dalam arti masih dibiayai oleh kepala keluarga. Universitas Sumatera Utara Klasifikasi jumlah tanggungan keluarga pada usahatani kopi Arabika pada darah penelitian dapat dilihat pada tabel 8 berikut : Tabel 8. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani responden di Desa Tanjung Beringin No Kelompok Jumlah Tanggungan Jumlah Persentase 1 0-2 18 41,86 2 3-5 22 51,16 3 5 3 6,98 Total 43 100 Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 1 Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa Rata-rata jumlah tanggungan keluarga pada petani responden di daerah penelitian berkisar pada kelompok tanggungan 3-5 orang yaitu sebanyak 22 orang atau sebesar 51,16 dari jumlah keseluruhan petani responden di daerah penelitian. Persentase jumlah tanggungan keluarga yang lain ada pada kelompok 0-2 orang sebesar 18 orang atau 41,86 dan yang terkecil pada kelompok 5 orang yaitu sebesar 6,98.

4.2.2 Pedagang Pengumpul