215
1.19.3 Bab III Pekerjaan Sistem Penerangan
Pasal 1 Umum
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian,
perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem penerangan dapat beroperasi
dengan baik dan benar.
Pasal 2 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem penerangan sesuai dengan gambar perancangan
2.1 Lampu dan Armatur Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan, seperti yang tertera pada gambar-gambar perancangan.
a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pembumian grounding.
b. Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan power factor correction
capasitor yang cukup kuat terhadap kenaikan suhu dan beban mekanis dari louver.
c. Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan
yang sangat tinggi. d. Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan
terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu
kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
216
e. Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam kotak harus diberikan saluran atau
klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
f. Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses posphating, dicat dasar tahan
karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder coating warna putih.
g. Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun
gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.
h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.
i. Ballast lampu HID jenis ballast untuk lampu HID mercury 400 W dan 250 W harus jenis high power factor. Ballast
HID untuk lampu mercury dipasang terpisah dari armatur lampu. Kabel instalasi dari armatur lampu ke ballast
dibatasi : maksimum panjang untuk 400 W, 50 m
maksimum panjang untuk 250 W, 25 m j. Ballast untuk lampu TL harus dari jenis low loss ballast
dan harus pula dipergunakan single lamp ballast satu ballast untuk satu lampu fluorescent.
k. Tabung fluorescent harus dari tipe TLD. l. Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar
perancangan dan rancangan Konsultan Perancang. 2.2 Kabel lnstalasi
a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi
PVC, satu inti atau lebih NYA, NYM, NYY.
217
b. Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan
PUIL 2000 sebagai berikut: fasa R : merah
fasa S : kuning fasa T : hitam
netral : biru pembumian : hijaukuning
2.3 Pipa Instalasi Pelindung Kabel a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah
konduit uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai
yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung T-Junction box dan armatur
lampu. c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak
kontak dengan pipa konduit uPVC, high impact conduit- heavy gauge, sekurangkurangnya diameter 19 - 25 mm.
2.4 Rak Kabel Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik
digunakan jenis cable tray yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish
hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk
rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel
dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip galvanized.
218
1.19.4 Bab IV Pekerjaan Kontak - Kontak Saklar