Bab I Pekerjaan Dinding Bata

160 2.2 Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini. 2.3 Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratanyang dicantumkan dalam Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 2.4 Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini. Pasal 3 Pelaksanaan Pekerjaan 3.1 Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1 bagian Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang dan harus dipasang dan dibentuk sampai diperoleh dimensi dan ketinggian yang dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam Gambar.

1.9 Pekerjaan Dinding

1.9.1 Bab I Pekerjaan Dinding Bata

Pasal 1 Lingkup Pekerjaan 1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik 1.2 Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkanditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi. Pasal 2 Persyaratan Bahan 2.1 Batu bata harus memenuhi SNI 15-2094-2000 2.2 Semen Portland harus memenuhi SNI 15-2049-2004 2.3 Pasir harus memenuhi SNI 13-6669-2002 2.4 Air harus memenuhi SNI 03-6817-2002 2.5 Kualitas baik ex. Lokal 161 Pasal 3 Syarat -syarat Pelaksanaan 3.1 Pasangan batu batabatu merah, dengan menggunakan adukancampuran 1 pc : 5 pasir pasang atau sesuai gambar. 3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm di atas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding pada gambar yang menggunakan symbol adukan trastramkedap air digunakan adukan rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang. 3.3 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi. Perencana. 3.4 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. 3.5 Setelah bata terpasang dengan adukan, natsiar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. 3.6 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. 3.7 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. 3.8 Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat kolom balok praktis dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau sesuai gambar, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, sengkang diameter 6 mm jarak 20 cm. 162 3.9 Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar- benar tegak lurus. 3.10 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

1.9.2 Bab II Pekerjaan Plesteran