19
memerlukan 12 macam reaksi yang berlangsung secara berurutan, sehingga pembentukan energi berlangsung lebih lambat.
Proses pembentukan glikolsis anaerobik terjadi setelah cadangan ATP yang telah dipakai selama 3-8 detik habis dan tidak dapat dipenuhi lagi oleh
sistem phosphagen. ATP dapat dibentuk kembali melalui pemecahan glikogen tanpa oksigen dengan sistem glikolsis asam laktat. Adapun ciri dari glikolsis
anaerobik adalah : 1 terbentuknya asam laktat, 2 tidak membutuhkan oksigen, 3 hanya menggunakan karbrohidrat, dan 4 memberikan energi untuk resintesis
beberapa molekul ATP. Aktivitas yabg memerlukan kecepatan, pertama-tama akan menggunakan
sistem ATP-PC kemudian sistem glikolisis anaerobik. Sistem glikolisis anaerobik sangat penting dalam olahraga karena dapat memberikan atau menyediakan
kembali resintesis ATP dengan cepat. Untuk aktivitas yang berlangsung 1-3 menit, energi yang digunakan terutama dari proses glikolsis anaerobik
Soekarman, 1987 : 8.
2.1.5 Program Latihan
Menurut Russel R. Pate, 1993 : 326 dijelaskan bahwa dalam penyusunan program latihan harus menentukan cara, frekuensi, lama, waktu dan intensitas
latihan. 2.1.5.1 Cara Latihan
Untuk mencapai prestasi dalam permainan sepakbola adalah penguasaan teknik dasar permainan oleh para pemain. Oleh karena itu cara latihan harus
20
disesuaikan dengan cabang olahraganya. Seperti dalam penelitian ini yang diteliti adalah perbedaan menendang lambung antara sasaran urut dan variasi komando
terhadap ketepatan menendang lambung dalam sepakbola. 2.1.5.2 Frekuensi Latihan
Frekuensi latihan adalah jumlah ulangan latihan yang dilakukan dalam jangka satu minggu. Mengenai masalah frekuensi latihan tiap minggunya,
program dari Lorme dan Watkin adalah 4 kali per minggu untuk menjalankan program latihan.Sedangkan menurut M. Sajoto, 1995 : 35 ditegaskan bahwa para
pelatih setuju untuk menjalankan program latihan tiga kali perminggu agar tidak terjadi kelelahan.Namun demikian disarankan agar dalam menentukan frekuensi
latihan, benar-benar memperhatikan batas kemampuan seorang tersebut, karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas
kemampuannya apabila frekuensi latihan diberikan berlebihan akibatnya bukan percepatan kenaikan kapasitas endurancenya yang dicapai tetapi dapat
mengakibatkan sakit yang berkepanjangan M. Sajoto, 1995: 138.Dari pernyataan-pernyataan tersebut frekuensi yang digunakan adalah tiga kali dalam
seminggu. 2.1.5.3 Lama Latihan
Yang dimaksud lama latihan adalah sampai berapa minggu atau bulan program latihan tersebut digunakan. Sehingga seorang atlet atau pemain
memperoleh hasil atau kemampuan yang diharapkan.
21
2.1.5.4 Waktu Dan Volume Latihan Yang dimaksud waktu latihan adalah lama suatu latihan yang dialakukan
oleh seorang atlet setiap kali latihan. Volume latihan adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pembebanan latihan di dalam satu session. Volume latihan yang disusun harus berisikan tiga pokok kegiatan yaitu : 1 Latihan dasar, 2
Latihan untuk meningkatkan bentuk-bentuk motor skills teknik, 3 Latihan kemampuan fisik yang menjurus kearah spesialisasi.
Aktivitas volume latihan dan aktivitas intensitas latihan, selalu berlawanan. Bila volume latihan dinaikkan, maka kualitas atau intensitas latihan
kualitas atau volume latihannya harus diturunkan. 2.1.5.5 Intensitas Latihan
Yang dimaksud intensitas latihan adalah suatu dosis latihan yang harus dilakukan seorang atlet menurut program yang ditentukan M. Sajoto, 1995 : 133.
Kekeliruan yang umum dilakukan oleh banyak pelatih-pelatih kita adalah mereka lebih menekankan pada lamanya latihan dari pada meningkatkan tempo
atau meningkatkan beban latihannya. Waktu latihan sebaiknya pendek, tetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Keuntungan dari
latihan-latihan yang pendek adalah bahwa hal ini akan terus membawa pemain dalam alam berpikir tentang latihannya. Artinya segala sesuatu yang diberikan
kepadanya dalam latihan tadi akan terus berdengung dalam alam pikirannya. Oleh karena itu, suatu kunci yang penting dalam melatih atau mengajar adalah hentikan
latihan atau pelajaran pada saat yang tepat yaitu saat dimana pemain masih belum
22
puas akan pelajaran atau latihan yang diberikan sehingga dengan demikian hari latihan berikutnya dinantikan dengan penuh harapan.
Apabila waktu latihan berlangsung terlalu lama dan terlalu melelahkan, berbahaya karena pemain akan memandang setiap latiahan suatu siksaan. Habis
latihan, puas hubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan latihan tadi. Hari-hari latihan berikutnya, dilihat dengan perasaan enggan dan jenuh. Dan kalau
hal ini terjadi, sebagai pelatih sebenarnya telah gagal dalam memberikan rangsangan kepada pemain dalam menumbuhkan keinginannya untuk berlatih.
Oleh karena itu, belum tentu seorang pemain pergi ke lapangan disebabkan oleh karena dia malas.
2.1.5.6 Set Dan Repetisi Repetisi adalah jumlah ulangan yang dilakukan pada waktu menendang
bola, sedangkan Set merupakan rangkaian kegiatan dari suatu repetisi.
2.1.6 Tinjauan Dasar Permaianan Sepakbola