34
2.1.12.3 Kelebihan Tendangan Lambung Dengan Sasaran Variasi Komando Adapun kelebihan tendangan lambung dengan sasaran variasi komando
adalah:1 Stimulus perintah yang mendadak, melatih proses preseptual gerakan rumit dengan cepat, 2 Sasaran tidak urut atau acak melatih konsentrasi, 3 Ada
komando, menyiapkan konsentrasi anak untuk berbuat sesuai perintah, 4 Segera setelah ada komando, cepat memahami perintah atau stimulus dan merespon
Suharno HP, 1985 : 372. 2.1.12.4 Kelemahan Tendangan Lambung Dengan Sasaran Variasi Komando
Adapun kelemahan tendangan lambung dengan sasaran variasi komando adalah: 1 Satu macam kegiatan yang dilakukan berulang-ulang akan
mengakibatkan jemu dan menurunya tingkat perhatian selama mengikuti latihan, 2 Sasaran tidak urut acak akan menyulitkan anak dalam mengarahkan ke bidang
sasaran.
2.2 Hipotesis
Adapun kelebihan dan kelemahan variasi latihan tendangan lambung sasaran urut dan variasi komando, ternyata latihan tendangan lambung dengan
sasaran variasi komandomempunyai kelebihan dibandingkan dengan sasaran urut.Berdasarkan teori di atas penulis mengajukan suatu hipotesis sebagai berikut:
2.2.1 Terdapat perbedaan yang berarti antara latihan tendangan lambung sasaran urut dan variasi komando terhadap ketepatan menendang lambung dalam
sepakbola pada siswa sekolah sepakbola SSB Camar Mas Jaya.
35
2.2.2 Latihan menendang bola dengan sasaran variasi lebih baik dari pada sasaran urut terhadap ketepatan menendang lambung dalam sepakbola pada siswa sekolah
sepakbola SSB Camar Mas Jaya.
36
BAB III METODE PENELITIAN
Metodelogi adalah pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan obyek studi ilmu-ilmu yang bersangkutan. Salah satu tugas
penting dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat antara fenomena-fenomena dan menarik hukum-hukum tentang hubungan
sebab-akibat itu. Syarat mutlak dalam suatu penelitian adalah metodelogi penelitian.
Berbobot tidaknya sebuah penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodelogi penelitiannya. Metodelogi penelitian sebagai mana kita kenal sekarang
memberi garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang ingin dicapai dalam
suatu penelitian dapat mencapai karya ilmiah yang setinggi-tingginya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, yaitu
dengan sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya Suharsimi Arikunto, 2010 : 9. Salah satu
tugas yang penting dalam suatu research ilmiah adalah penetapan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat antara fenomena-fenomena dan hukum-hukum
tentang sebab akibat tersebut. Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat untuk menyelidiki sebab akibat itu Suharsimi Arikunto, 2010 : 9.
Pola eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pola matched subject design atau disingkat dengan pola M-S. Dasar