Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin pada Koran GuoJi RiBao

(1)

POLA

PEMBENTUKAN

AKRONIM

BAHASA

MANDARIN PADA KORAN

GUOJI RIBAO

⃤中汉语缩略语构

形式的

(g

uǒjì rìbào zhōng

h

ànyǔ suōlüèyǔ

gòuchéng xíngshì de

fēnxī

)

SKRIPSI SARJANA

Oleh:

SURATI

NIM: 110710045

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ii

POLA PEMBENTUKAN AKRONIM BAHASA MANDARIN

PADA KORAN

GUOJI RIBAO

⃣ ⃤中汉语缩略语构 形式的 析

(guǒjì rìbào zhōng hànyǔ suōlüèyǔ gòuchéng xíngshì de fēnxī) SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina.

Oleh: Surati 110710045

Pembimbing I, Pembimbing II

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL NIP. 19630109 198803 2 001 NIK. 90062514111001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

Disetujui oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Sastra Cina

Ketua,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19360109 198803 2 001


(4)

iv PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Cina Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada :

Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 197603 1 001 Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( )

3. T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL ( )


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila penyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar sarjana yang saya peroleh.

Medan, Juli 2014

Penulis,


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Batasan Masalah... 6

1.3Rumusan Masalah ... 6

1.4Tujuan Penelitian ... 7

1.5Manfaat Penelitian ... 7

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.5.2 Manfaat Praktis ... 8

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA .... 9

2.1 Konsep ... 9

2.1.1 Pola ... 9

2.1.2 Pembentukan Kata ... 10

2.1.3 Akronim ... 13

2.1.4 Koran GuoJi RiBao ... 18

2.2 Landasan Teori ... 19

2.3 Tinjauan Pustaka ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Metode Penelitian... 24

3.1.1 Data dan Sumber Data ... 25

3.1.1.1 Data ... 25

3.1.1.2 Sumber Data ... 26

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 26


(7)

3.3 Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil ... 29

4.1.1 Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin ... 29

4.1.2 Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin yang Dominan... 30

4.2 Pembahasan ... 32

4.2.1 Pembahasan Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin ... 32

4.2.2 Pembahasan Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin yang Dominan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(8)

viii ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin pada Koran GuoJi RiBao”. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pola pembentukan akronim bahasa Mandarin dan pola pembentukan akronim yang dominan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pembentukan akronim bahasa Mandarin oleh Tian dan Xiao. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data berupa akronim diperoleh dari koran GuoJi RiBao yang terbit mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2015. Untuk menganalisis akronim bahasa Mandarin ini digunakan parameter morfologi melalui proses kepanjangan hingga akronim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 pola pembentukan akronim dan 3 pola pembentukan akronim yang dominan. Sebelas pola merupakan pola akronim bahasa Mandarin yang standar, sedangkan 3 pola yang lain mempunyai ciri khas tersendiri. Pola yang dominan adalah pola pengekalan silabel pertama tiap komponen sebanyak 44 buah atau 35,77%; diikuti oleh pola yang kedua yaitu pola pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir dengan jumlah 34 buah atau 27,65%; dan pola yang ketiga yaitu pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen sebesar 15 buah atau 12,20%.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan kesehatan dan rezeki serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin pada Koran GuoJi RiBao”. Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang Sastra Cina.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, yang sekaligus merupakan dosen pembimbing I dalam penelitian skripsi ini. Tidak ada kata yang dapat mewakili rasa terima kasih penulis kepada beliau karena beliau telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya serta berkenan membimbing dan memberikan motivasi serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara Medan sekaligus Dosen Penguji


(10)

x

yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membengun selama proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

4. Bapak T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL., selaku dosen pembimbing II serta dosen dari penulis yang telah mengenalkan penulis dasar belajar bahasa Mandarin hingga penulis mampu mengaplikasikannya, yang telah banyak meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, dan kritikan yang membangun kepada penulis selama berlangsungnya proses penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh dosen dari Universitas Jinan 暨南大学 Guang Zhou, RRT, terutama Ibu Shen Mi, M.A., Ibu Cao Xia, M.A., Ibu Wang Tian Tian M.A., serta Bapak Liu Feng, Ph.D., yang telah memberikan pelajaran-pelajaran berharga selama di perkuliahan.

7. Keluarga penulis yang sangat luar biasa, Bapak Hermanto dan Ibunda Umi Masittah yang telah mendidik penulis dari kecil hingga sekarang, menjaga dan mencintai penulis dengan sepenuh dan setulus hati. Serta kakanda Sumiati yang telah bersedia selalu direpotkan dalam proses penyusunan skripsi. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Pertamina Foundation Scholars yang telah memberikan bantuan materi selama perkuliahan penulis, memberikan pengalaman berharga serta mempertemukan penulis dengan orang-orang yang luar biasa dan inspiratif.


(11)

9. Sahabat sekaligus pelipur lara penulis selama masa perkuliahan, Theofanie, Indah Harahap, Indah Sari, Meirani, Kiki Rizky, Luthfi, Ica dan Wara. Terimakasih selalu mendukung dan bersedia menjadi pendengar yang baik untuk keluh kesah penulis selama proses penyelesaian skripsi, terima kasih untuk ketulusan pertemanan kita serta canda tawa yang diciptakan setiap saat.

10.Kepada seluruh teman-teman stambuk 2011 yang telah banyak memberikan dukungan, saran, dan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi. Terimakasih atas kerja sama dan dukungannya selama 4 tahun ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mebangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan agar nantinya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari, khusunya diri pribadi.

Medan, Juli 2015


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Contoh Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin ... 4 Tabel 2. Persentase Pola Pembentukan Akronim yang Dominan ... 31


(13)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Daftar Singkatan

K.A : Kepanjangan

S1 : Silabel 1

S2 : Silabel 2

Daftar Lambang

: proses morfologis

Cetak miring : menunjukkan bahasa asing


(14)

viii ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin pada Koran GuoJi RiBao”. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pola pembentukan akronim bahasa Mandarin dan pola pembentukan akronim yang dominan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pembentukan akronim bahasa Mandarin oleh Tian dan Xiao. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data berupa akronim diperoleh dari koran GuoJi RiBao yang terbit mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2015. Untuk menganalisis akronim bahasa Mandarin ini digunakan parameter morfologi melalui proses kepanjangan hingga akronim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 pola pembentukan akronim dan 3 pola pembentukan akronim yang dominan. Sebelas pola merupakan pola akronim bahasa Mandarin yang standar, sedangkan 3 pola yang lain mempunyai ciri khas tersendiri. Pola yang dominan adalah pola pengekalan silabel pertama tiap komponen sebanyak 44 buah atau 35,77%; diikuti oleh pola yang kedua yaitu pola pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir dengan jumlah 34 buah atau 27,65%; dan pola yang ketiga yaitu pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen sebesar 15 buah atau 12,20%.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata dan tata bahasa. Pelafalan bisa diandaikan seperti bentuk luar dari bahasa, kosakata adalah seperti bahan konstruksinya, sedangkan tata bahasa adalah peraturan penyusunan bahasa. Dengan mengandalkan kosakata saja tidaklah dapat membentuk suatu bahasa. Hanya dengan menggunakan peraturan tata bahasa untuk menggabungkan kata atau gabungan kata, barulah bisa menjadi alat komunikasi. Dengan menggabungkan kata menjadi kalimat serta menggunakan suara untuk menyampaikannya barulah bisa terjadi komunikasi. Inilah yang dinamakan bahasa (Suparto, 2003: 3)

Salah satu bahasa yang mulai menunjukkan keberadaan dan peranannya di dunia adalah bahasa Mandarin. Setiap bahasa sangat memungkinkan dapat melahirkan kosakata-kosakata baru yang variatif. Begitupun dalam bahasa Mandarin, kosakata-kosakata yang terdapat dalam bahasa Mandarin tentunya juga tidak lepas dari proses pemendekan kata atau abreviasi. Salah satu proses pemendekan kata yang paling sering muncul dan terus berkembang adalah akronim. Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau komponen atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah (Kridalaksana, 2007:162).

Chaer (2007:236) berpendapat tentang pengertian akronimisasi sebagai berikut.


(16)

xv

Akronimisasi adalah proses pembentukan sebuah kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata. Proses ini menghasilkan sebuah kata yang disebut akronim. Jadi, sebetulnya akronim adalah juga sebuah singkatan, namun

“diperlakukan” sebagai sebuah kata atau sebuah butir leksikal.

Berdasarkan tata bahasanya, bahasa Mandarin mempunyai struktur akronim yang cukup unik dibandingkan dengan bahasa lain. Akronim dalam bahasa Mandarin tidak dapat ditulis menggunakan alfabet fonetik seperti yang biasanya digunakan oleh bahasa-bahasa Eropa, sistem penulisan pada bahasa Mandarin adalah menggunakan karakter Cina 汉子 hànzi . Bentuk standar yang digunakan saat ini dikenal sebagai拼音pīnyīn. Dalam tahun 1958, 拼音

pīnyīn diadopsi sebagai sistem romanisasi resmi negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (Scurfield & Lianyi, 2000:2).

Dalam bahasa Mandarin satu kata biasanya mewakili suatu objek atau gerakan tertentu, suatu perasaan atau pikiran yang khusus atau ucapan dari kata tersebut (Laibun, 2014:1). Dalam proses pembentukan akronim bahasa Mandarin yang disingkat bukanlah hurufnya, melainkan kosakatanya. Cara penyingkatan ialah dengan memakai salah satu kata ataupun beberapa kata yang terdapat pada kosakata yang akan disingkat yang dapat mewakili keseluruhan arti dari kosakata tersebut (Zheng Yangshou: 2000). Beredar luasnya kata singkatan dalam masyarakat luas menyebabkan akronim menjadi salah satu kata yang wajib diketahui untuk memperlancar proses komunikasi dua arah.

Akronim dalam bahasa Mandarin semakin hari kemunculannya semakin sering, bentuknya sangat beragam dan biasanya menjadi penghalang bagi para pembelajar bahasa Mandarin sebagai bahasa asing. Akronim sebagai salah satu gejala perkembangan bahasa sering terhambat, bahkan meyumbat jaringan


(17)

komunikasi, antara penulis/pembicara dengan pembaca/penyimak (Ana, tanpa tahun: 3). Dwinka (2000:1) berpendapat bahwa singkatan-singkatan yang ada biasanya mempunyai struktur atau pola yang beraneka ragam, yang kadang-kadang kepanjangannya tidak dapat ditebak begitu saja tanpa melihat ke dalam kamus atau mencari informasi dari orang lain.

Keanekaragaman struktur dan pola pada akronim ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan sebagian besar pengguna bahasa Mandarin tidak mengetahui secara mendalam akronim dalam bahasa Mandarin. Sebagian besar hanya mengetahui akronim yang diketahuinya dari sumber-sumber yang berbeda, bahkan mungkin tidak mengetahui kepanjangan dari akronim yang sering digunakan dan mengganggap satu kata akronim adalah kata yang utuh (Diao Yanbin: 1995). Dwinka (2000:2) mengatakan kesulitan dalam singkatan biasanya muncul jika singkatan jarang digunakan, baru muncul, belum memasyarakat, atau akronim itu digunakan dalam bidang tertentu saja.

Media cetak, dalam hal ini surat kabar, merupakan salah satu lahan munculnya gejala bahasa baru. Kemunculan akronim pada berbagai media termasuk koran dikarenakan terdesak oleh kebutuhan berbahasa secara praktis dan cepat sehingga pemakai bahasa tidak merasa kesulitan ketika harus menggunakan akronim.

Saat ini, di Indonesia terdapat beberapa koran berbahasa Mandarin yang tersebar hingga ke pelosok negeri. Koran berbahasa Mandarin ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi dalam dan luar negeri, sedangkan


(18)

xvii

untuk pembelajar bahasa Mandarin sebagai bahasa Asing sangat membantu untuk menambah kosakata.

Salah satu koran berbahasa Mandarin yang banyak memuat akronim dalam tulisannya adalah koran GuoJi RiBao. Koran GuoJi RiBao dibuat tersebar di 29 provinsi dan 8 kota di seluruh Indonesia yang mulai beredar pada akhir tahun 2000 serta dicetak di empat kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Pontianak. Survey awal tahun 2011 menunjukkan bahwa koran GuoJi RiBao menguasai 63% market share untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, menyisakan hanya 37% untuk dibagi ke berbagai koran Mandarin lokal lainnya. Oleh sebab itu, peneliti menganggap koran GuoJi RiBao

layak untuk dijadikan media dari penelitian skripsi ini.

Berikut adalah contoh akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao.

(1) 空中小姐kōngzhōng xiǎojiě 空姐kōngjiě(Pramugari)

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

(2) 大学 科dàxué běnkēdà běn(Sarjana)

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

Tabel 1. Contoh Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin

No. K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

1. 空 中 小 姐

kōngzhōng xiǎojiě

kōng

zhōng

Xiǎo

j

空姐

kōng jiě

2. 大 学 科

dàxué

běnkē

xué Běn

dà běn


(19)

S1 = Silabel 1 S2 = Silabel 2

(1) 空姐kōngjǐe

空 姐 kōngjǐe merupakan kependekan dari kata 空 中 小 姐

kōngzhōngxiǎojiěyang artinya „pramugari‟ yang terbentuk dengan mengekalkan silabel pertama pada komponen pertama dan mengekalkan silabel kedua pada komponen kedua.

(2) 大 dà běn

dà běn merupakan kependekan dari kata 大学 科 dàxué běnkē

yang artinya „sarjana‟ yang terbentuk dengan mengekalkan silabel pertama pada

komponen pertama dan mengekalkan silabel pertama pada komponen kedua. Selain pola akronim yang terdapat pada contoh (1) dan contoh (2), pola yang digunakan dalam membentuk akronim dalam bahasa Mandarin juga sangat beragam. Berdasarkan penelitian awal penulis tentang pembentukan akronim pada koran GuoJi RiBao, pola pembentukan akronim bahasa Mandarin terbagi menjadi 9 pola pengekalan. Akronim itu dibentuk berdasarkan pengekalan silabel dari masing-masing kata, penghapusan salah satu silabel, serta pengekalan penuh dari salah satu kata.

Koran GuoJi RiBao memuat beraneka ragam rubrik, meliputi rubrik nusantara, berita masyarakat keturunan Tionghoa, keuangan dan ekonomi, berita Tiongkok, forum Indonesia-Tiongkok, berita internasional, perdagangan, olahraga dan pendidikan. Keanekaragaman rubrik tersebut akan memunculkan


(20)

xix

akronim dan singkatan yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masing termasuk dalam rubrik ekonomi dan berita internasional, sehingga penulis memilih dua rubrik tersebut untuk dijadikan objek penelitian.

Edisi yang akan dijadikan objek penelitian ini adalahedisi bulan Januari-April 2015. Hal ini didasari oleh keterbatasan waktu dan ruang penulis mendapatkan koran GuoJi RiBao tersebut di kota Medan. Oleh karena itu penulis memutuskan hanya menggunakan edisi bulan Januari-April 2015. Koran

GuoJi RiBao edisi selama 4 bulan tersebut dianggap mewakili data yang diperlukan oleh penulis dalam penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti Pola Pembentukan AkronimBahasaMandarinpadaKoran GuoJi RiBao. 1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan ataupun pokok bahasan, maka peneliti membatasi masalah hanya pada analisis pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao. Edisi yang dipilih untuk penelitian akronim bahasa Mandarin adalah edisi bulan Januari- April 2015. Rubrik yang dijadikan data penelitian adalah akronim bahasa Mandarin pada rubrik ekonomi dan berita internasional.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


(21)

1. Pola pembentukan akronim bahasa Mandarin apa sajakah yang terdapat di dalam koran GuoJi RiBao ?

2. Pola pembentukan akronim bahasa Mandarin manakah yang dominan di dalam koran GuoJi RiBao ?

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian pasti seorang peneliti mempunyai tujuan mengapa melakukan penelitian tersebut. Sebuah penelitian dilakukan berdasarkan sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan pola-pola akronim bahasa Mandarin apa saja yang terdapat di dalam koran GuoJi RiBao.

3. Untuk mendeskripsikan pola akronim bahasa Mandarin yang dominan di dalam koran GuoJi RiBao.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses terbentuknya akronim dalam bahasa Mandarin dengan baik dan benar untuk pembelajaran di kemudian hari.

2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bahasa para pembelajar bahasa Mandarin sebagai bahasa asing tentang akronim dalam bahasa Mandarin.


(22)

xxi

3. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik bahasan tentang akronim bahasa Mandarin yang tidak jauh berbeda dalam konteks kebahasaan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para penulis maupun pembaca tentang kajian morfologi bahasa Mandarin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca mengenai jenis-jenis akronim dan proses pembentukannya dalam bahasa Mandarin. Melalui penelitian ini, pembaca dapat membandingkan pola terbentuknya akronim dalam bahasa Mandarin, bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi masukan kepada pembaca yang menyadari pentingnya mengetahui akronim dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin.


(23)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka yang dipakai dalam menganalisis masalah dalam penelitian agar ditemukan hasil yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.

2.1 Konsep

Konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:588) adalah gambaran dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.Tujuan adanya konsep dalam penulisan ilmiah yaitu untuk dijadikan sebagai dasar pengembangan penulisan selanjutnya. Penjabaran konsep ini dapat bersumber dari ahli, pengalaman peneliti, dokumentasi, dan nalar yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu: (1) pola, (2) pembentukan kata, (3) akronim dan (4)koran harian Mandarin GuoJi RiBao.

2.1.1 Pola

Dalam melakukan analisis terhadap akronim diperlukan pemahaman mengenai pola-pola yang dapat terbentuk dari akronim tersebut. Pada kamus linguistik, (Kridalaksana 2007: 175) mendefinisikan pola sebagai pengaturan atau susunan unsur-unsur bahasa yang sistematis menurut keteraturan dalam bahasa. Pola dalam penelitian ini mengacu kepada susunan dan keteraturan bentuk sebuah kata yang digunakan untuk membentuk suatu akronim.


(24)

xxiii

Pola-pola akronim dalam bahasa Mandarin dapat terbentuk dari gabungan silabel. Pola-pola tersebut antara lain, pengekalan silabel pertama tiap komponen, misalnya 师 huáshī akronim dari 南 师 范 huánán shīfàn; pengekalan silabel terakhir tiap komponen, misalnya 央行 yāngháng akronim dari 中央银行 zhōngyāng yínháng; serta pengekalan silabel kedua komponen pertama dan silabel pertama komponen kedua, misalnya 容忍róng rěn akronim dari 容忍耐 kuānróng rěnnài. Penggalan adalah hasil proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem (Kridalaksana, 2007:162).

Dalam menganalisis pola akronim tidak dapat terlepas dari komponen. Misalnya, dalam pola akronim terdapat pola pengekalan silabel pertama tiap komponen. Komponen yang dimaksud dalam kalimat tersebut sebenarnya adalah kata. Komponen dipilih digunakan untuk menggambarkan kata karena sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kridalaksana.

2.1.2 Pembentukan Kata

Proses morfologis yaitu proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya (Ramlan, 2009:51). Dengan kata lain proses morfologis adalah peristiwa penggabungan morfem yang satu dengan morfem yang lain menjadi kata. Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, abreviasi, dan derivasi balik (Kridalaksana, 2007: 12).


(25)

Afiksasi merupakan proses mengubah leksem menjadi kata kompleks. Afiks tersebut dapat berupa prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), konfliks dan simulfiks (imbuhan gabungan). Proses afiksasi ini biasanya akan menyebabkan terjadi perubahan fonem pada suatu kata.

2. Reduplikasi

Reduplikasi merupakan proses pengulangan bentuk dasar yang dilakukan dengan pengulangan seluruh, pengulangan sebagian, pengulangan kombinasi dengan afiks, pengulangan berubah bunyi. Contoh :

- Rumah-rumah

- Perumahan-perumahan - Berlari-lari

- Mengata-ngatakan - Kebarat-baratan - Sayur-mayur - Lauk-pauk

Bentuk rumah-rumah dan perumahan-perumahan merupakan pengulangan secara utuh, artinya seluruh bentuk dasar mengalami proses pengulangan. Bentuk berlari-lari dan mengata-ngatakan mengalami pengulangan sebagian. Bentuk mengata-ngatai dan kebarat-baratan mengalami pengulangan berkombinasi dengan afiks, sedangkan sayur-mayur dan lauk-pauk merupakan pengulangan berubah bunyi.


(26)

xxv

Komposisi ialah proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata. Komposisi merupakan suatu proses penggabungan dua atau lebih bentuk dasar sehingga menimbulkan makna yang relatif baru. Makna yang timbul akibat penggabungan tersebut ada yang dapat ditelusuri dari unsur yang membentuknya, ada yang maknanya tidak berkaitan dengan unsur pembentuknya, dan ada yang mempunyai makna unik.

4. Abreviasi

Abreviasi adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Hasil proses abreviasi ini disebut kependekan (Chaer, 2007:198). Hasil dari proses pemendekan tersebut yaitu singkatan, penggalan, dan akronim.

Menurut Kridalaksana (2007:162) diantara bentuk-bentuk kependekan terdapat :

a) Singkatan yaitu proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan huruf.

b) Penggalan yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau leksem.

c) Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi sebuah kata yang dapat dilafalkan.

d) Kontraksi yaitu proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau gabungan morfem.


(27)

e) Lambang huruf yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan dan unsur. 5. Derivasi Balik

Derivasi balik adalah proses pembentukan kata karena bahasawan membentuknya berdasarkan pola-pola yang ada tanpa mengenal unsur-unsurnya. Akibatnya terjadi bentuk yang secara historis tidak diramalkan.

2.1.3 Akronim

Menurut Ultima (2012: 25), pemenggalan yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian atau leksem. Teknik analisis dengan cara memilah kata yang mengalami proses pemendekan dengan mengekalkan salah satu bagian (depan atau belakang) dan menghilangkan bagian yang lain.

Winarno (1991:5) menyatakan bahwa singkatan dibedakan dengan akronim. Singkatan adalah bentuk penyingkatan satu kata atau lebih menjadi satu huruf atau lebih yang pengejaannya dilakukan dengan mengucapkan huruf demi huruf yang bersangkutan. Singkatan merupakan salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak. Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi sebuah kata yang dapat dilafalkan (Kridalaksana, 2007: 162).

Seorang linguis asing yaitu Laurie Bauer (2003: 47), mengungkapkan akronim sebagai kata-kata dari inisial dalam penulisan sebuah nama orang, jabatan atau frase. Akronim tersebut lebih dari sekedar penyingkatan karena


(28)

xxvii

sebenarnya dilafalkan sebagai kata baru. Menurut Chaer (2007:162), akronim adalah kata yang terbentuk sebagai hasil penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu.

Menurut Tian dan Xiao (2006: 2) pembentukan akronim terbagi atas 5 pola pembentukan yaitu (1) pengekalan suku kata, (2) penghapusan suku kata, (3) penyingkatan dengan menambahkan numeralia, (4) pemenggalan beberapa kata yang mewakili dan menggantikan kata kepanjangan dengan menyingkatnya berdasarkan kata yang lebih dikenal, (5) Akronim menggunakan inisial kata dengan alfabet Latin.

(1) Pengekalan suku kata

1. Pengekalan silabel pertama masing-masing komponen Contoh : 企业guóyǒu guóqǐ

预 期 yùxiān dài 预期yù qí

2. Pengekalan silabel terakhir masing-masing komponen

Contoh : 创制拟定chuàngzhì dìng 制定zhì dìng 肃寂静yánjìng 肃静sù jìng

3. Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir

Contoh : 经营管理jīngyíng guǎn 经理jīnglǐ 硬激烈qiángyìng jīliè qiáng liè

4. Pengekalan silabel kedua komponen pertama dan silabel pertama komponen kedua


(29)

Contoh : 激烈战斗lièzhàndòu 激战liè zhàn

地 置qū wèizhì qūwèi

5. Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel kedua komponen pertama serta pengekalan silabel terakhir komponen terakhir

Contoh : 人民 表大 rénmín dàibiǎo dàhuì

rén dài huì

社 科学院shèhuìxuéyuàn 社科院

shè kē yuàn

6. Pengekalan penuh komponen pertama dan pengekalan silabel pertama masing-masing komponen

Contoh : 中 作家 zhōngguó zuòjiā xiéhuì

中 作 zhōngguó zuò xiéhuì

球 联 guójì pīngpāng qiú liánhé huì

guójì pīng lián

7. Pengekalan penuh komponen pertama dan pengekalan silabel terakhir komponen terakhir

Contoh : 法guójìgōngguójì fǎ

供 作社gōngxiāo hézuòshè 供 社gōngxiāo shè

8. Pengekalan silabel pertama masing-masing komponen dan pengekalan penuh komponen terakhir

Contoh : 整 交通指军部zhěngdùn jiāotōng zhǐ jūn bù

整交指军部zhěng jiāo zhǐ jūn bù

南 拉夫 产 义者联盟 nánsīlāfū gòngchǎn zhǔyì

zhě liánméng 南 联 盟 nángòng


(30)

xxix

9. Pengekalan silabel pertama atau terakhir tiap komponen dari perincian suku kata

Contoh : 数学⃝物理⃝ 学shùxué, wù, huàxué

数理 shùlǐ huà

文学⃝历 ⃝哲学wénxué, lìshǐ, zhéxué

文 哲wénshǐ zhé

10.Pengekalan salah satu silabel yang mempunyai aksara han dan bunyi yang sama lalu menggabungkannya dengan komponen lainnya

Contoh : 留学学生 liúxué xuéshēng 留学生liúxuéshēng

中文系系 任zhōngwén xìzhǔrèn 中文系 任zhōngwén xìzhǔrèn

11.Penggabungan proses pemenggalan dan penghapusan Contoh : 政治 商 zhèngzhì xiéshāng huìyì

zhèngxié

中等专科学校zhōngděng zhuānkē xuéxiào 中专zhōngzhuān

(2) Penghapusan suku kata

Cara ini yaitu dengan menghapus beberapa silabel dari kata kepanjangan dan mengekalkan beberapa silabel lainnya. Setelah proses penghapusan tidak akan mempengaruhi makna dari kata itu sendiri.

1. Penghapusan komponen terakhir

Contoh : 复 大学fùdàn dàxuéfùdàn


(31)

大 明dà guāngmíng

2. Penghapusan komponen pertama

Contoh : 制guójì gōngzhì gōngzhì

人民法院rénmín fǎyuàn 法院fǎyuàn

3. Penghapusan komponen pertama dan terakhir Contoh : ⃣玉树 庭花⃤yùshù hòu tínghuā

⃣ 庭⃤hòu tíng

⃣春秋榖梁传⃤chūnqiū gǔ liáng chuán

⃣榖梁⃤gǔ liáng

(3) Penambahan numeralia

Contoh : 讲学习、讲政治、讲正气jiǎng xuéxí, jiǎng zhèngzhì, jiǎng zhèngqì 三讲sān jiǎng

春季、夏季、秋季、冬季chūnjì, xiàjì, qiūjì, dōngjì

四季sìjì

(4) Pemenggalan beberapa kata yang mewakili dan menggantikan kata kepanjangan dengan menyingkatnya berdasarkan kata yang lebih dikenal Contoh : 中 出 商品交易 zhōngguó chūkǒu shāngpǐn jiāoyì huì

广交 guǎngjiāohuì

Berdasarkan contoh diatas kata 中 出 商品zhōngguó chūkǒu


(32)

xxxi

广 guǎng yang mewakili kata 广 guǎngzhōu yang berarti tempat barang ekspor China terletak di广 guǎngzhōu.

(5) Akronim menggunakan inisial kata dengan alfabet Latin

Contoh : MTV 音乐电视yīnyuè diànshì

CCTV 中 中央电视

zhōngguó zhōngyāng diànshìtái

2.1.4 Koran GuoJi RiBao

Koran GuoJi RiBao adalah koran harian Mandarin yang mempunyai format broadsheet (lebar) yang lahir dari sebuah keinginan untuk membuka cakrawala baru bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Koran GuoJi RiBao

didirikan oleh tiga media dari tiga negara, GuoJi RiBao (Los Angeles –Amerika Serikat), Wen Wei Pao (Hongkong), dan Ren Min Ji Bao (China). Gabungan tiga media inilah yang dikenal dengan nama GuoJi RiBao yang artinya koran harian internasionaldan mulai beredar pada akhir tahun 2000.

Dalam perkembangannya GuoJi RiBao bergabung dengan Jawa Post. Dengan menggunakan jaringan serta teknologi cetak jarak jauh dari Jawa Post, koran harian Mandarin dapat dicetak di empat kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Pontianak dengan tujuan memastikan ketersediaan koran GuoJi RiBao yang tersebar di 29 provinsi dan 88 kota di seluruh Indonesia. Bahkan untuk para pembaca di luar Indonesia kini dapat membaca e-paper GuoJi RiBao secara online di www.guojiribao.com

Koran GuoJi RiBao yang terdiri dari 40 halaman dan memuat berita rubrik nusantara, berita masyarakat keturunan Tionghoa, keuangan dan ekonomi,


(33)

berita Tiongkok, forum Indonesia-Tiongkok, berita internasional, perdagangan, olahraga dan pendidikan.

Survey pada awal tahun 2011 menunjukkan bahwa koran GuoJi RiBao

menguasai 63% market share untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, menyisakan hanya 37% untuk berbagai koran Mandarin lokal lainnya. Walaupun koran GuoJi RiBao tergolong baru, tetapi jumlah cetakan keseluruhan koran harian Mandarin GuoJi RiBao telah mencapai jumlah yang cukup signifikan, yaitu ±60.000eksemplar.

2.2 Landasan Teori

Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentuk-bentukan kata. Morfologi membicarakan masalah bentuk-bentuk-bentuk-bentuk dan pembentukan kata, semua satuan bentuk sebelum menjadi kata, yakni morfem dengan segala bentuk dan jenisnya (Chaer, 2007: 3). Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk-beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap kelas kata dan arti kata (Ramlan: 2009).

Alwasilah (1993) juga menyatakan morfologi adalah bagian linguistik yang mempelajari morfem serta menganalisis struktur, bentuk, klasifikasi kata-kata. Menurut Samsuri (1994:191), bahwa yang disebut dengan morfologi ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.

Menurut Crystal (1980: 232-233), morfologi adalah cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.


(34)

xxxiii

Morfologi pada umumnya dibagi ke dalam dua bidang: yakni telaah infleksi

(inflectional morphology), dan telaah pembentukan kata (lexical or derivational morphology).

Morfologi pembentukan kata membahas leksem-leksem baru dari basis tertentu. Pembentukan kata dapat dibagi ke dalam derivasi dan pemajemukan (komposisi) (Soedjito & Sarjono, 2014: 26). Derivasi berurusan dengan pembentukan leksem baru melalui afiksasi, sedang pemajemukan berurusan dengan pembentukan leksem baru dari dua atau lebih stem potensial.

Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan (dalam proses akronimisasi), dan pengubahan status (dalam proses konversi).

Dari beberapa teori para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Morfologi adalah satu cabang lingusitik yang mempunyai tugas untuk menelaah struktur dan pembentukan kata yang ada kaitannya dengan morfem.

2.3 Tinjauan Pustaka

Beberapa jenis referensi yang ditelusuri penulis untuk tinjauan pustaka adalah buku, jurnal, makalah, artikel, disertasi, tesis, skripsi, disertasi dan karya ilmiah lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis dalam penyusunan penelitian skripsi dan memastikan bahwa data yang akan diteliti tidak sama dengan data pada penelitian terdahulu. Adapun beberapa tinjauan pustaka yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai kajian relevan adalah :


(35)

1) Jufren Yio dalam skripsi yang berjudul Penggunaan Kata Singkatan dalam BahasaMandarinolehMasyarakatTionghoaBinjaiKota. 2014 memaparkan perkembangan pemakaian bahasa singkatan Mandarin pada masyarakat Tionghoa Binjai Kota dan faktor-faktor yang memengaruhi kelompok usia tua paling menguasai kata singkatan bahasa Mandarin. Pada penelitian ini digunakan teori evolusi bahasa dan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yakni dengan teknik wawancara yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk tabel dan dilakukan analisis. Skripsi ini sangat membantu penulis untuk lebih memahami bentuk singkatan dalam bahasa Mandarin serta mengetahui perkembangan kata singkatan pada masyarakat Binjai Kota. 2) Nanda Putri Permata dalam jurnal yang berjudul Abreviasi, Afiksasi, dan

Reduplikasi Ragam Bahasa Remaja dalam Media Sosial Facebook. 2013 menjelaskan tentang abreviasi, afiksasi dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook dan faktor yang memengaruhi penggunaan abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook. Nanda (2013) dalam penelitiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata. Penelitian ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam hal pemahaman secara lebih jelas tentang perbedaan abreviasi, afiksasi dan reduplikasi.

3) Xú dalam Jurnal elektronik akademik Cina menulis artikel yang berjudul

jiǎnyuē ér bù jiǎndān (Sederhana Tetapi Tidak Mudah). 2011 yang menjelaskan tentang pembentukan akronim, struktur tata bahasa akronim, karakteristik akronim, serta hubungan akronim dan kepanjangannya. Artikel


(36)

xxxv

ini membantu penulis mengetahui karakteristik akronim dalam bahasa Mandarin untuk memperkuat latar belakang penulis meneliti akronim bahasa Mandarin.

4) Retno Wulandari dalam jurnal yang berjudul Penggunaan Abreviasi dalam Bahasa Sunda (Kajian Morfosemantik). 2013 memaparkan kajian empat bentuk abreviasi, yaitu singkatan, penggalan, akronim, dan kontraksi dalam bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat di kehidupan sehari-harinya dan memiliki keunikan tersendiri serta memaparkan perubahan makna yang terjadi. Penelitian ini menggunakan teori morfosemantik sebagai payung penelitian sehingga menambah referensi penulis tentang teori morfologi dan semantik.

5) Gāo dalam Jurnal elektronik akademik Cina menulis artikel yang berjudul

xiàndài hànyǔ tóngyīn suō lüèyǔ tàn suǒ--yǔgòng xiàng suō lüèyǔ bǐjiào

(Analisis Persamaan Bunyi pada Akronim Bahasa Mandarin Beserta Perbandingannya). 2010 menjelaskan bahwa terdapat perbedaan bentuk kata singkatan homonim dengan bentuk akronim lainnya pada umumnya. Artikel ini membuat penulis lebih memahami salah satu jenis pembentukan akronim bahasa Mandarin yaitu pemenggalan salah satu silabel pada komponen yang mempunyai bunyi yang sama.

6) Ayu Indra Pratiwi dalam skripsi yang berjudul Singkatan dan Akronim dalam Majalah Gadis Tahun 2007. 2008 mengidentifikasikan pola-pola singkatan dan akronim yang terdapat di dalam majalah Gadis tahun 2007 dan mengetahui pola mana yang dominan dalam majalah Gadis tahun 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk


(37)

memperoleh data, penelitian ini menggunakan metode simak dengan memakai teknik sadap. Melalui penelitian ini penulis lebih memahami konsep tentang akronim dan singkatan dalam bahasa Indonesia, sehingga penulis lebih mudah untuk menentukan konsep pemendekan kata yang paling tepat digunakan dalam bahasa Mandarin.


(38)

xxxvii BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan cara untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Furchan (2007) menyatakan bahwa, metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan kegiatan penelitian dengan tujuan memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa, penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sedangkan, Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa, metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan, dan menginterpretasikan sesuatu.

Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata. Data dalam penelitian ini yaitu bahasa tulis yang berupa satuan lingual berupa akronim bahasa Mandarin yang terdapat pada koran GuoJi RiBao.


(39)

3.1.1 Data dan Sumber Data

3.1.1.1 Data

Data adalah kumpulan informasi yang didapat oleh penulis, sedangkan sumber data adalah darimana data tersebut berasal. Data juga dapat berarti kumpulan fakta. Dalam pandangan awam, data dapat berupa kumpulan fakta yang didapatkan melalui sebuah penelitian atau pengukuran yang bisa berupa angka, kata, ataupun gambar.

Data dalam penelitian ini adalah semua informasi yang berkaitan dengan pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional. Berikut adalah contoh pemenggalan akronim 空 中 小 姐 kōngzhōng xiǎojiě menjadi 空 姐

kōngjǐe

空姐kōngjǐe 空中 小姐 Pramugari

kōngzhōng xiǎojiě

S11 S12 S21 S21

Kata 空中小姐kōngzhōng xiǎojiě terbentuk berdasarkan empat silabel. 空 kōng merupakan silabel pertama dari suku kata空中 kōngzhōng, zhōng merupakan silabel kedua dari suku kata 空中 kōngzhōng. xiǎo merupakan silabel pertama dari suku kata小姐xiǎojiě, 姐jiě merupakan silabel kedua dari suku kata 小 姐 xiǎojiě. Akronim 空 姐 kōngjǐe dibentuk berdasarkan


(40)

xxxix

pemenggalan silabel pertama (S11) pada komponen pertama dan silabel kedua (S21) pada komponen kedua.

3.1.1.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder.

1. Data primer yaitu data dari penelitian ini yang akan dijadikan sebagai data yang akan dianalisis nantinya, penulis mencari akronim bahasa Mandarin dari koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015. Data ini diambil dari rubrik ekonomi dan berita internasional.

2. Data sekunder yaitu data pendukung yang ada kaitannya dengan struktur singkatan dalam bahasa Mandarin, seperti buku, jurnal, artikel, kamus 汉语词 xiàndài hànyǔ cídiǎn edisi ke-5, skripsi, dan data pendukung lainnya.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara penulis memperoleh dan mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membahas dan memecahkan masalah penelitian adalah metode Library Research (studi kepustakaan) yaitu pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan itu bersumber dari bahan-bahan kepustakaan, yang ada kaitannya dengan pola dan jenis pembentukan akronim bahasa Mandarin, dan juga melalui penelusuran media internet.


(41)

3.2.1 Studi Kepustakaan

Definisi studi kepustakaan menurut Moh. Nazir (2005: 111) :

“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.”

Dalam pengumpulan data penulis melakukan beberapa tahapan, yaitu : 1. Membaca koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015. 2. Memberi tanda akronim yang terdapat pada koran GuoJi RiBao.

3. Mencatat semua akronim yang diperoleh dari sumber data, yaitu koran

GuoJiRiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional.

4. Mengklasifikasikan pola pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional.

5. Menghitung frekuensi kemunculan akronim untuk mendapatkan pola manakah yang dominan.

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis mendeskripsikan data yang ada dan selanjutnya mengelompokkan pola dan jenis pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao setelah itu membuat kesimpulan dari semua data yang ada, agar diketahui proses morfologis pembentukan akronim bahasa Mandarin.


(42)

xli

Dalam proses analisis data penelitian, peneliti melakukan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Membaca ulang koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional.

2. Mengklasifikasikan semua akronim yang diperoleh dari sumber data yaitu koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional sebanyak 22 eksemplar koran. Kemudian peneliti memastikan kepanjangan dan kependekan dari data yang telah diperoleh dengan memeriksanya menggunakan kamus 汉语词 xiàndài hànyǔ

cídiǎn edisi ke-5.

3. Menganalisis akronim pada koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional dari pola pembentukannya. 4. Mengklasifikasikan atau mengelompokkan data sesuai pola pembentukan

akronim bahasa Mandarin. Kemudian menarik kesimpulan pola apa saja yang ada yang membentuk akronim dalam bahasa Mandarin pada koran

GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional.

5. Menghitung frekuensi pola pembentukan akronim pada GuoJi RiBao


(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan pola pembentukan akronim bahasa Mandarin dan pola yang dominan pada koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional. Dari data yang ditemukan dalam koran GuoJi RiBao edisi bulan Januari-April 2015 rubrik ekonomi dan berita internasional, penulis melakukan pengklasifikasian atau pengelompokan data tersebut berdasarkan pola pembentukannya.

4.1Hasil

Berdasarkan dua masalah penelitian yang dirumuskan, yaitu (1) pola pembentukan akronim bahasa Mandarin dan (2) pola pembentukan akronim yang dominan, maka hasil yang ditemukan oleh penulis adalah sebagai berikut.

4.1.1 Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin

Berdasarkan pola pembentukan akronim bahasa Mandarin yang terdapat di dalam koran GuoJi RiBao menghasilkan 3 pola pembentukan utama, yaitu: (1) pengekalan suku kata, (2) penghapusan suku kata, dan (3) penyingkatan dengan penambahan numeralia.

(1) Pola pembentukan akronim dengan pengekalan suku kata terbagi atas 12 pola sebagai berikut :

1. Pengekalan silabel pertama tiap komponen. 2. Pengekalan silabel terakhir tiap komponen.


(44)

xliii

3. Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir.

4. Pengekalan silabel kedua pada komponen pertama dan pengekalan silabel pertama pada komponen kedua.

5. Pengekalan penuh komponen pertama dan pengekalan silabel terakhir komponen terakhir.

6. Pengekalan silabel terakhir tiap komponen dan pengekalan penuh komponen terakhir

7. Pengekalan silabel pertama dan terakhir komponen pertama serta pengekalan silabel pertama komponen kedua

8. Pengekalan penuh komponen pertama dan komponen terakhir

9. Pengekalan silabel pertama atau terakhir tiap komponen dari perincian suku kata.

10.Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel kedua komponen pertama serta pengekalan silabel terakhir komponen terakhir.

11.Pengekalan salah satu silabel yang mempunyai aksara han dan bunyi yang sama lalu menggabungkannya dengan komponen lainnya.

12.Penggabungan proses pemenggalan dan penghapusan komponen. (2) Pola penghapusan komponen pertama.

(3) Penyingkatan dengan penambahan numeralia.

4.1.2 Pola Pembentukan Akronim yang Dominan

Berdasarkan analisis terhadap penelitian data, pola pembentukan akronim didominasi oleh pola pengekalan silabel pertama tiap komponen


(45)

sebanyak 44 akronim atau sebesar 35,77%, pada peringkat kedua ditemukan pola pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir sebanyak 34 akronim atau sebesar 27,65%, kemudian disusul dengan pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen sebanyak 15 akronim atau sebesar 12,20%.

Pemerolehan pola pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran

GuoJi RiBao dapat dilihat pada tabel persentase pola pembentukan akronim yang dominan berikut

Tabel 2. Persentase Pola Pembentukan Akronim yang Dominan

No Pola Akronim Total Persen (%)

1. Pengekalan silabel pertama tiap komponen

44 35,77%

2. Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel terakhir komponen terakhir

34 27,65%

3. Pengekalan silabel terakhir tiap komponen

15 12,20%

4. Pengekalan silabel kedua pada komponen pertama dan pengekalan silabel pertama pada komponen kedua

14 11,40%

5. Penghapusan komponen pertama

3 2,45%

6. Pengekalan silabel pertama atau terakhir tiap komponen dari perincian suku kata

2 1,62%

7. Pengekalan silabel pertama komponen pertama dan silabel kedua komponen pertama serta pengekalan silabel terakhir komponen terakhir

2 1,62%

8. Pengekalan salah satu silabel yang mempunyai aksara han

dan bunyi yang sama lalu menggabungkannya dengan


(46)

xlv komponen lainnya

9. Penggabungan proses

pemenggalan dan

penghapusan komponen

2 1,62%

10. Pengekalan silabel terakhir tiap komponen dan

pengekalan penuh komponen terakhir

1 0,81%

11. Pengekalan silabel pertama dan terakhir komponen pertama serta pengekalan silabel pertama komponen kedua

1 0,81%

12. Pengekalan penuh komponen pertama dan komponen terakhir

1 0,81%

13. Pengekalan penuh komponen pertama dan pengekalan silabel terakhir komponen terakhir

1 0,81%

14. Penyingkatan menggunakan numeralia

1 0,81%

Total 123 100%

4.2Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Pola Pembentukan Akronim Bahasa Mandarin

Penulis menggunakan tanda atau kode untuk memperjelas proses morfologi yang terjadi. Dalam akronim bahasa Mandarin yang merupakan hasil dari proses pengekalan, penulis menandai unsur aksara han dan pinyin yang dikekalkan dengan mencetak tebal unsur tersebut. Sebagai contoh 空中小姐 kōngzhōng xiǎojiě disingkat menjadi 空 姐 kōngjiě. Sementara itu, untuk menunjukkan proses morfologis dari kepanjangan suatu kata penulis menggunakan tanda panah ( ), misalnya 京大学běijīng dàxué


(47)

běidà. Berikut adalah hasil dan pembahasan penelitian terhadap pola pembentukan akronim bahasa Mandarin pada koran GuoJi RiBao.

4.2.1.1Pengekalan Suku Kata

Pola pembentukan akronim dengan pengekalan suku kata yaitu dengan mengekalkan beberapa silabel dari kata kepanjangan yang dianggap mewakili arti dari kata itu sendiri. Akronim dalam bahasa Mandarin umunya terdiri dari dua atau tiga suku kata setelah mengalami proses pengekalan.

1. Pengekalan silabel pertama tiap komponen

Pada pola ini dirumuskan bahwa terdapat dua buah kata mengalami pemendekan, bagian yang akan dikekalkan adalah silabel pertama tiap komponen. Dari data penelitian ditemukan sebanyak 44 akronim. Berikut adalah alur proses morfologi mulai dari kepanjangan sampai akronim.

(1) 预 期 yùxiān qídài 预期yù qí

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

预 期

yùxiān qídài xiān

dài

预期

yù qí

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata预期yùqí (arti: ramalan) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu预 yùxiān dan期 qídài. Kata预 yùxiān terdiri dari dua silabel yaitu 预(S11) dan xiān (S12). Kata期 qídài juga terdiri atas dua silabel yaitu


(48)

xlvii

(S21) dan dài (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan预

dan期yang masing-masing merupakan silabel pertama dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 预期 yùqí terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama tiap komponen

Penggunaan kata预期 yùqí pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai inflasi mata uang, yaitu seperti berikut.

去 12 份通胀率超出各方的预期⃞

qùnián 12 yuèfèn tōngzhàng lǜ chāochū gè fāng de yùqí.

(Bulan Desember tahun lalu inflasi mata uang melebihi harapan dari masing-masing pihak)

(2) 收到效果shōudào xiàoguǒ 收效shōu xiào

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

收到效果

shōu dào xiàoguǒ

shō

u

dào

xiào

guǒ

收效

shōu xiào

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 28 Februari 2015 rubrik berita internasional

Kata收效shōuxiào (arti: menerima efek) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu 收到 shōudào dan 效果 xiàoguǒ. Kata 收到 shōudào terdiri dari dua silabel yaitu收 shōu (S11) dan 到dào (S12). Kata效果xiàoguǒ juga terdiri atas dua silabel yaitu 效xiào (S21) dan 果guǒ (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 收 shōu dan 效 xiào yang masing-masing merupakan silabel pertama dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 收 效


(49)

shōuxiào terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama tiap komponen.

Penggunaan kata收效 shōuxiào pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita internasional mengenai serangan flu babi di India, yaitu sebagai berikut.

们面对的流感并非 摧,一系 措施和 力将 得收效⃞

wǒmen miàn duì de liúgǎn bìngfēi jiānbùkěcuī, yī xìliè cuòshī hé nǔlì

jiāng

qǔdé shōuxiào.

(Serangan flu yang kita hadapi tidak bisa dihindari, serangkaian tindakan dan kerja keras akan menghasilkan hasil yang efektif)

(3) 评 估 píngyì gūjì 评估pínggū

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

评 估

píngyì gūjì

píng

gū

评估

pínggū

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata评估pínggū (arti: mengevaluasi kata) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu 评 píngyì dan估 gūjì. Kata评 píngyì terdiri dari dua silabel yaitu评píng (S11) dan (S12). Kata估 gūjì juga terdiri atas dua silabel yaitu 估(S21) dan (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan评píng dan估 yang masing-masing merupakan silabel pertama dari tiap komponen. Oleh karena itu kata评估pínggū terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama tiap komponen.


(50)

xlix

Penggunaan kata评估pínggū pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai penetapan harga bahan bakar oleh pemerintah, yaitu sebagai berikut.

每个 对 津贴燃油价格 行评估⃞

měi gè yuè duì shòu jīntiē rányóu jiàgé jìnxíng pínggū.

(Setiap bulannya harga bahan bakar bersubsidi dievaluasi) (4) 研究和 论yánjiū hé tǎolùnyántǎo

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 Konjung

si

S21 S22 Akronim

研究和 论

yánjiū hé tǎolùn

yán

jiū

tǎo

lùn

yántǎo

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 13 April 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata 研 yántǎo (arti: meneliti dan mendiskusikan) terbentuk dari gabungan tiga komponen, yaitu研究yánjiū, dan 论tǎolùn. Kata研究

yánjiū terdiri dari dua silabel yaitu研 yán (S11) dan 究 jiū (S22) . Kata 论

tǎolùn juga terdiri atas dua silabel yaitu tǎo (S21) dan 论 lùn (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 研 yán dan tǎo yang masing-masing merupakan silabel pertama dari tiap komponen. Kata 和 yang merupakan konjungsi berada diantara kata 研 究 yánjiū dan 论 tǎolùn dilesapkan karena jika kata tersebut dihilangkan tidak akan membedakan arti. Oleh karena itu kata 研 yántǎo terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama tiap komponen.


(51)

Penggunaan kata研 yántǎo pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai larangan menteri perdagangan tentang minuman keras, yaitu sebagai berikut.

贸易部研 烈酒禁 外 游客将 影响⃞

màoyì bù yántǎo liè jiǔ jìnlìng wàiguó yóukè jiāng bù shòu yǐngxiǎn.

(Menteri perdagangan meneliti dan mendiskusikan larangan minuman keras terhadap turis asing tidak akan berpengaruh)

(5) 交通gōnggòng jiāotōnggōngjiāo

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

交通

gōnggòng

jiāotōng gōng

gòn g

jiā o

tōng Gōngjiāo

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 27 April 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata 交 gōngjiāo (arti: transportasi umum) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu gōnggòng dan交通 jiāotōng. Kata gōnggòng

terdiri dari dua silabel yaitu gōng(S11) dan gòng (S12). Kata交通jiāotōng juga terdiri atas dua silabel yaitu 交 jiāo (S21) dan 通 tōng (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan gōng dan交 jiāo yang masing-masing merupakan silabel pertama dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 交gōngjiāo terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama tiap komponen.


(52)

li

Penggunaan kata 交 gōngjiāo pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai investasi hijau untuk insentif pajak, yaitu sebagai berikut.

... 保 交业⃝旅游景 管理业⃝垃圾无害性管理业⃞

... Shì qū huánbǎo gōngjiāo yè, lǚyóu jǐngqū guǎnlǐ yè, lājī wú hài xìng

guǎnlǐ yè.

(...Industri transportasi umum ramah lingkungan, manajemen industri pariwisata, industri pengelolaan sampah)

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa kata-kata seperti预期yù qí, 收效 shōu xiào, 评 估 pínggū dan 交 gōngjiāo mempunyai pola yang sama. Persamaan ini dapat terlihat bahwa kata 预期 yù qí, 收效 shōu xiào, 评估

pínggū dan 交 gōngjiāo memiliki 4 silabel pembentuk yang kemudian mengalami proses pemenggalan sehingga menjadi 2 silabel. Sama hal nya dengan kata 研 yántǎo juga mempunyai pola yang sama, akan tetapi kata tersebut memiliki 5 silabel sebagai silabel pembentuk yang kemudian mengalami proses pemenggalan sehingga menjadi 2 silabel dengan mengekalkan kata 和 sebagai konjungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan kata-kata tersebut mempunyai pola yang sama.

2. Pengekalan Silabel Terakhir Tiap Komponen

Pada pola ini dirumuskan bahwa terdapat dua buah kata mengalami pemendekan, bagian yang akan dikekalkan adalah silabel terakhir tiap komponen. Dari data penelitian ditemukan sebanyak 15 akronim. Berikut adalah alur proses morfologi mulai dari kepanjangan sampai akronim.


(53)

(6) 明确 认míngquè chéngrèn 确认què rèn

Kepanjangan Proses morfologis Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

明确 认

míngquè chéngrèn

mín g

què ché ng

rèn

确认

què rèn

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita internasional

Kata 确认 quèrèn (arti: mengkonfirmasi) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu明确míngquè dan 认chéngrèn. Kata明确míngquè terdiri dari dua silabel yaitu明míng (S11) dan 确què (S12). Kata 认chéngrèn juga terdiri atas dua silabel yaitu chéng (S21) dan 认rèn (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 确 què dan 认 rèn yang masing-masing merupakan silabel terakhir dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 确 认

quèrèn terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen.

Penggunaan kata确认quèrèn pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita internasional mengenai pencarian kotak hitam dan korban jatuhnya pesawat AirAsia, yaitu sebagai berikut.

家搜救机构确认 到34 遇难者遗体⃞

guójiā sōujiù jīgòu quèrèn yǐ zhǎodào 34 jù yùnàn zhě yítǐ.

(Badan pencarian dan penyelamatan nasional mengkonfirmasi telah menemukan 34 korban jenazah)

(7) 中央银行 zhōngyāng yínháng 央行yāngháng


(54)

liii

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

中央银行

zhōngyāng yínháng

zhō

ng

yāng

yín

hán

g

央行

yāngháng

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 14 Maret 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata 央行 yāngháng (arti: bank sentral) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu 中央 zhōngyāng dan 银行 yínháng. Kata 中央 zhōngyāng

terdiri dari dua silabel yaitu 中 zhōng (S11) dan 央 yāng (S12). Kata 银行

yínháng juga terdiri atas dua silabel yaitu 银yín (S21) dan 行háng (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan央yāng dan行háng yang masing-masing merupakan silabel terakhir dari tiap komponen. Oleh karena itu kata央 行 yāngháng terbentuk dari hasil prosess morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen.

Penggunaan kata央行yāngháng pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai perkiraan surplus perdagangan oleh bank sentral, yaitu sebagai berikut.

央行预估2 份贸易 差5亿美元⃞

yāngháng yù gū 2 yuèfèn màoyì shùnchā 5 yì měiyuán.

(Bank sentral memperkirakan surplus perdagangan pada bulan Februari sebesar $500 juta)

(8) 漂浮移 piāofú yídòngfú dòng


(55)

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim 漂浮移

piāofú yídòng

piāo

dòng

fú dòng

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata 浮 fúdòng (arti: mengapung) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu漂浮piāofú dan移 yídòng. Kata漂浮piāofú terdiri dari dua silabel yaitu漂piāo (S11) dan 浮(S12) . Kata移 yídòng juga terdiri atas dua silabel yaitu 移(S21) dan dòng (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 浮 dan dòng yang masing-masing merupakan silabel terakhir dari tiap komponen. Oleh karena itu kata浮 fú dòng terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen.

Penggunaan kata浮 fú dòng pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai inflasi sepanjang tahun 2014, yaitu sebagai berikut.

虽然 内汽油每个 的售价 能浮 ,但 将逐 制全 场通 率⃞

suīrán guónèi qìyóu měi gè yuè de shòu jià kěnéng fúdòng, dàn yě jiāng

zhúbù kòngzhì quánguó shìchǎng tōngzhàng lǜ.

(Walaupun setiap bulannya harga jual minyak dalam negeri mungkin mengapung, tetapi secara bertahap akan mengontrol inflasi pasar nasional juga)

(9) 参 礼cānguān diǎnlǐguānlǐ


(56)

lv

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

参 礼

cānguān diǎnlǐ

Cān guā

n

diǎ

n

guānlǐ

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita internasional

Kata 礼 guānlǐ (arti: mengunjungi upacara) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu参 cānguān dan 礼diǎnlǐ. Kata参 cānguān terdiri dari dua silabel yaitu 参 cān (S11) dan guān (S12). Kata 礼 diǎnlǐ juga terdiri atas dua silabel yaitu diǎn (S21) dan 礼 (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan guān dan礼 yang masing-masing merupakan silabel terakhir dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 礼guānlǐ terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen.

Penggunaan kata 礼guānlǐ pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai pemakaman polisi Tiongkok yang meninggal di New York, yaitu sebagai berikut.

因 警方 礼民众安排特定地点⃞

yīncǐ jǐngfāng yǐ wéi guānlǐ mínzhòng ānpái tèdìng dìdiǎn.

(Oleh karena itu, polisi telah dijadwalkan ke lokasi tertentu untuk mengunjungi upacara khalayak ramai)

(10) 围困并 扰wéikùn bìng shòu rǎo 困扰kùn rǎo Kepanjangan Proses morfologi Akronim


(57)

K.A S11 S12 Konjungs

i

S21 S22 Akronim

围困并 扰

wéikùn bìng shòu

rǎo

wéi

n

bìng shò u

rǎo kùn 困扰rǎo

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 24 Februari 2015 Rubrik berita internasional

Kata 困 扰 kùnrǎo (arti: mengepung) terbentuk dari gabungan tiga komponen, yaitu 围困 wéikùn,bìng dan 扰 shòurǎo. Kata 围困 wéikùn

terdiri dari dua silabel yaitu围wéi (S11) dan 困kùn (S12). Kata 扰shòurǎo juga terdiri atas dua silabel yaitu shòu (S21) dan 扰rǎo (S22). Kata 并bìng

yang merupakan kata bantu dan berada diantara kata 围困 wéikùn dan 扰

shòurǎo dilesapkan karena jika kata tersebut dihilangkan tidak akan membedakan arti. Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan困kùn dan 扰 rǎo yang masing-masing merupakan silabel terakhir dari tiap komponen. Oleh karena itu kata 困扰 kùnrǎo terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel terakhir tiap komponen.

Penggunaan kata困扰kùnrǎo pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai liburan musim semi di Tiongkok, yaitu sebagai berikut.

婚恋问题‚困扰‛中 轻人的春节假期⃞

hūnliàn wèntí “kùnrǎo” zhōngguó niánqīng rén de chūnjié jiàqī.

(Masalah pernikahan dan cinta “mengepung” liburan musim semi pemuda Tiongkok)


(58)

lvii

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa kata-kata seperti确认què rèn,

yāngháng, 制 定 zhìdìng dan 礼 guānlǐ mempunyai pola yang sama. Persamaan ini dapat terlihat bahwa kata 确认 què rèn, 央行 yāngháng, 制定 zhìdìng dan 礼 guānlǐ memiliki 4 silabel pembentuk yang kemudian mengalami proses pemenggalan sehingga menjadi 2 silabel. Sama hal nya dengan kata 困扰 kùnrǎo juga mempunyai pola yang sama, akan tetapi kata tersebut memiliki 5 silabel sebagai silabel pembentuk yang kemudian mengalami proses pemenggalan sehingga menjadi 2 silabel dengan mengekalkan kata并bìng sebagai konjungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan kata-kata tersebut mempunyai pola yang sama.

3. Pengekalan Silabel Pertama Komponen Pertama dan Silabel Terakhir Komponen Terakhir

Pada pola ini dirumuskan bahwa terdapat dua buah kata mengalami pemendekan, bagian yang akan dikekalkan adalah silabel pertama pada komponen pertama dan silabel terakhir pada komponen terakhir. Dari data penelitian ditemukan sebanyak 34 akronim. Berikut adalah alur proses morfologis mulai dari kepanjangan sampai akronim.

(11) 家中的庭园jiāzhōng de tíngyuán 家园jiāyuán

Kepanjangan Proses morfologi Akronim

K.A S11 S12 Kata

Bantu S21 S22 Akronim

家中的庭园

jiāzhōng de tíngyuán

jiā

zhōn

g

de

tíng

yuá

n

家园

jiāyuán


(59)

Rubrik berita internasional

Kata 家 园 jiāyuán (arti: kediaman) terbentuk dari gabungan tiga komponen, yaitu 家中 jiāzhōng, 的 de dan 庭园 tíngyuán. Kata家园 jiāyuán terdiri dari dua silabel yaitu家jiā (S11) dan 园yuán (S12). Kata 庭园tíngyuán

juga terdiri atas dua silabel yaitu 庭 tíng (S21) dan 园 yuán (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 家 jiā silabel pertama komponen pertama dan 园 yuán silabel terakhir komponen terakhir. Kata 的 de yang merupakan kata bantu dan berada diantara kata 家中jiāzhōng dan家园jiāyuán dilesapkan karena jika kata tersebut dihilangkan tidak akan membedakan arti. Oleh karena itu kata 家园 jiāyuán terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama pada komponen pertama dan silabel terakhir pada komponen terakhir.

Penggunaan kata家园jiāyuán pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita internasional mengenai penyebaran kebaran hutan di Australia, yaitu sebagai berikut.

数 千 的南澳大利 居民被迫逃离家园⃞

shù yǐ qiān jì de nán àodàlìyǎ jūmín bèi pò táolí jiāyuán.

(Ribuan warga terpaksa meninggalkan kediaman mereka di Australia selatan)

(12) 通 膨胀tōnghuò péngzhàng 通胀tōng zhàng

Kepanjangan Proses morfologis Akronim

K.A S11 S12 S21 S22 Akronim

通 膨胀

tōnghuò

péngzhàng

tōng hu ò

péng

zhàn

g

通胀


(60)

lix

Sumber : Koran GuoJi RiBao edisi 5 Januari 2015 Rubrik berita ekonomi

Kata 通胀 tōngzhàng (arti: inflasi mata uang) terbentuk dari gabungan dua komponen, yaitu 通 tōnghuò dan 膨胀 péngzhàng. Kata 通 tōnghuò terdiri dari dua silabel yaitu 通 tōng (S11) dan huò (S12). Kata 膨 胀

péngzhàng juga terdiri atas dua silabel yaitu 膨péng (S21) dan 胀zhàng (S22). Pola pembentukan yang terjadi yaitu pengekalan 通 tōng silabel pertama komponen pertama dan 胀 zhàng silabel kedua dari komponen kedua. Oleh karena itu, kata 通胀 tōngzhàng terbentuk dari hasil proses morfologi serta diklasifikasikan ke dalam pola pengekalan silabel pertama pada komponen pertama dan silabel terakhir pada komponen terakhir.

Penggunaan kata通胀tōngzhàng pada koran GuoJi RiBao dapat dilihat dari konteks berita ekonomi mengenai inflasi mata uang sepanjang tahun 2014 yaitu sebagai berikut.

2014 全 通胀率高达 8.36%⃞

2014 nián quán nián tōngzhàng lǜ gāodá 8.36%.

(Sepanjang tahun 2014 tingkat inflasi mencapai 8.36%)

(13) 商业和外贸 shāngyè hé wàimào 商贸shāngmào Kepanjangan Proses morfologis Akronim

K.A S11 S12 Kongjun

gsi

S21 S22 Akronim

商业和外贸

shāngyè hé wàimào

shān

g

wài

mào

商贸

shāngmào


(1)

cxxv

在⃣ ⃤中 文 127 个的汉语缩略语并 类 11

个构 形式⃞

缩略语构 结果 频率

1. 原词 词或几词,

紧缩 各词 面的部 而把 保留的最前部 凝 在一起

44 35,77%

2. 抽 第一个词前面部 和

一词的最 部

34 27,65%

3. 抽 各词的 一部 15 12,20%

4. 抽 第一个词中的 面部

和 一词的前面部

14 11,40%

5. 略尾 3 2,45%

6. 移式 2 1,62%

7. 抽 第一词最前部 和 一

词的首尾

2 1,62%

8. 中心的缩 2 1,62%

9. 节略+缩 2 1,62%

10. 抽 各词的 一部 和抽

原语词中 一词

1 0,78%

11. 抽 第一词最前部 和 一

词的首尾,和抽 第 词最 前部

1 0,78%

12. 抽 第一个词和 一词的首

1 0,78%

13. 抽 原语词中第一词和 一

词的最 部

1 0,78%

14. 标数统括 1 0,78%

累 123 100%

文在研究中 在⃣ ⃤原词 词或几词,紧缩

各词 面的部 而把保留的最前部 凝 在一起 比起来较多,仅


(2)

cxxvi

35,77%⃞ 文通过 谈读者,他们都认 原词 词或几词,紧缩

各词 面的部 而把保留的最前部 凝 在一起容易地记 来⃝说出来


(3)

cxxvii

第五章 总结

汉语缩略语的构 形式在 中 类 14 的模式, 证

明汉语缩略语的形式 多 ⃞模式表示 如

1. 原词 词或几词,紧缩 各词 面的部 而把保留的最

前部 凝 在一起 44个缩略语⃞

2. 抽 各词的 一部 发 15个缩略语⃞

3. 抽 第一个词前面部 和 一词的最 部 34个缩略语⃞

4. 抽 第一个词中的 面部 和 一词的前面部 14 个缩略

语⃞

5. 抽 原语词中第一词和 一词的最 部 发 1个缩略语⃞

6. 移式发 2个缩略语⃞

7. 抽 第一词最前部 和 一词的首尾,和抽 第 词最前部

1个缩略语⃞

8. 抽 各词的 一部 和抽 原语词中 一词发 一个缩略语⃞

9. 抽 第一个词和 一词的首尾 一个缩略语⃞

10.抽 第一词最前部 和 一词的首尾 2个缩略语⃞

11. 中心的缩 2个缩略语⃞

12.节略+缩 发 1个缩略语⃞

13.略尾 3个缩略语⃞

14.标数统括发 1个缩略语⃞

按数据源 文发 127 个缩略语,但是 118 个缩略语 析

并 类,剩 了 8 个缩略语 特点的构 形式⃞ 据 行针对汉语缩略

语的 析 看出汉语缩略语大部 是 音节⃞然而汉语缩略语 音

节多⃞ 外,汉语缩略语的原词语大部 2 个词语⃞然而 3 个词语⃞

文发 在⃣ ⃤中⃣ 要闻⃤版比⃣经 闻⃤版汉语

缩略语比较多⃞ 文 发 一 缩略语 经 的词, 中 14 个

缩略语⃞ 文在研究中 在⃣ ⃤原词 词或几词,紧


(4)

cxxviii

缩 各词 面的部 而把保留的最前部 凝 在一起比起来较多,仅

35,77%⃞ 文通过 谈读者,他们都认 原词 词或几词,紧缩

各词 面的部 而把保留的最前部 凝 在一起容易地记 来⃝说出来

并解释原词的意义⃞ 文 第 个最多是抽 第一个词前面部 和


(5)

cxxix

参考文献

[1]安 林. 汉语简称[J]. 南京师范大学学 , 2002.

[2] Bauer, Laurie. Introducing Linguistic Morphology [D].Edinburgh: Edinburgh University Press.1988.

[3] Chaer, Abdul. Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran [M]. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

[4] Chaer, Abdul. Linguistik Umum [M]. Jakarta: Rineka Cipta.2007.

[5] Chandra, Yulie Neila. Morfologi Bahasa Mandarin [M]. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2014

[6] 郑阳寿. 汉语简称[J].山东大学.2000

[7] Dwinka, Leli. Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia Permasalahan dan Implikasinya Terhadap Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing [M]. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Indonesia,Lembaga Penelitian UI. 2000. [8] Furchan, Arief. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan [M]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

[9] 高土旺. 汉语 音缩略语探索里 缩略语比较[J].渤海大学

用语言研究中心,2010.

[10] Kridalaksana, Harimurti. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia [M]. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. 2010.

[11] Labiun, El-samiun. Percakapan dan Tata Bahasa Mandarin [M]. Yogyakarta: Aswaja Presindo. 2014.

[12] 杰. 汉语缩略语研究的回 展望[J]. 阜阳师范学院,2007.


(6)

cxxx

[13] Permata,Nanda Putri. Abreviasi, Afiksasi, dan Reduplikasi Ragam Bahasa Remaja dalam Media Sosial Facebook [D].Universitas Diponegoro, 2013.

[14] Scurfield, Elisabeth & Song Lianyi. Belajar Sendiri Bahasa Mandarin [M]. Jakarta: Grasindo. 2000.

[15] Suparto. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah [M]. Jakarta: Puspa Swara. 2003.

[16] 石荣 . 略论 汉语中简称的用法[J].四 大学出版社, 2002.

[17] 宗⃝肖九 . 汉语缩略语的构 方式 缩略机制[J].江西师范大

学.2006

[18] 王鹏. 汉语数字缩略语语法构 教学启示[J]. 临第一中学山东,

2009.

[19] Wulandari,Retno. Penggunaan Abreviasi dalam Bahasa Sunda (Kajian Morfosemantis [D]. Universitas Pendidikan Indonesia. 2013.

[20] Yio , Jufren. Penggunaan Kata Singkatan dalam Bahasa Mandarin oleh Masyarakat Tionghoa Binjai Kota [D].STBA PIA, 2014.

[21] 徐思佳 . 简 而 简单--- 汉语缩略词研究[J]. 林大学文学